PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
Kemudian di katoda terjadi proses reduksi ion-ion logam penyepuh sehingga ion-ion logam
penyepuh membentuk logam dan melapisi logam yang disepuh.
Agar kita lebih mudah memahaminya, mari kita contohkan dengan proses penyepuhan
logam besi dengan logam perak. Logam besi ditempatkan sebagai katoda dan logam perak
ditempatkan sebagai anoda, keduanya dicelupkan ke dalam larutan AgNO3. Di katoda akan terjadi
proses reduksi ion-ion Ag+ membentuk logam perak yang menempel pada permukaan besi,
sementara di anoda logam perak akan terionisasi membentuk ion-ion Ag+.
Selain digunakan dalam proses penyepuhan, elektrolisis juga sering digunakan dalam pemurnian
beberapa logam.
Misalnya, tembaga sebagai bahan penghantar listrik harus murni, yang dimurnikan dengan
cara elektrolisis. Lempeng tembaga yang akan dimurnikan ditempatkan sebagai anoda dan logam
tembaga murni ditempatkan sebagai katoda, keduanya dicelupkan ke dalam larutan CuSO4.
Selama elektrolisis, ion tembaga dari tembaga tak murni akan bergerak menuju ke tembaga murni
sehingga akan meninggalkan pengotor-pengotor dari logam tembaga tak murni seperti emas, perak
dan platina yang membentuk endapan di dasar sel. Sedangkan pengotor dari logam yang reaktif
akan tetap berada sebagai ion dalam larutan elektrolit. Setelah beberapa hari dalam proses
elektrolisis, tembaga murni sebagai katoda menjadi lebih besar dan dikeluarkan dari sel
elektrolisis.
3
fosfat. Penambahan sekitar 0,5 sampai 1 ml hidrogen peroksida 30% dengan perawatan pH tinggi
menghilangkan semua besi sebagai ferric hydroxide, disediakan minimal 2 jam pengadukan yang
digunakan dan suhu bak disimpan sekitar 60º – 65ºC. Juga karbon dioksida berevolusi dari
penggunaan nikel karbonat dihilangkan dengan pengadukan dan pemanasan.
Pada pengolahan tembaga, kuningan atau pengecoran seng, kontaminan tembaga dan seng
paling baik dihilangkan oleh purifikasi dengan densitas rendah, lebih baik secara terus menerus.
Seng, tembaga, dan timah semua dapat dihilangkan pada saat yang sama dengan mengelektrolisis
sekitar 0,2 A/dm2. Semakin cepat agitasi, semakin tinggi kerapatan arus yang dapat digunakan
untuk menghilangkan kotoran logam.
Pada pengolahan krom, chromic acid harus dirubah menjadi ion chrom bervalensi tiga
(trivalent chrom), yang tidak mudah larut dalam air. Untuk mereduksi chromic acid digunakan
sodium metabisulfite. Chromic acid (Cr 6+) yang tadinya berwarna kuning akan berubah menjadi
warna hijau (Cr 3+) dan dengan diberi soda api (Na OH) akan terbentuk chrome hidroksida yang
tidak larut dalam air, sehingga dapat mudah dipisahkan dengan air. Untuk mempercepat pemisahan
digunakan larutan tawas sebagai koagulant. Untuk menambah waktu pengendapan dibutuhkan bak
pengendapan dengan design seperti pada gambar di bawah ini.
Untuk mengurangi jumlah limbah sebaiknya dibuatkan sistem pembilasan yang baik,
sehingga jumlah bahan kimia yang dibutuhkan untuk pengolahan limbah juga ikut berkurang.
Pada pengolahan nikel, dapat melakukan elektrolisis dengan elektrokoagulator, pengendapan
limbah dalam bentuk flok, penyaringan limbah dengan pasir, lalu dianalaisa dengan UV VIS
(ultraviolet sinar tampak).
2. Penghilangan Kontaminan Organik
Kontaminan organik dapat diakibatkan oleh pemilihan pelapis tangki yang tidak benar,pelapis rak,
selang filter, karet patch, oleh kontaminasi udara dari serat debu tebal, atau semprotan minyak atau
tetesan dari loose welding scale, dari metode pembersihan inferior, dan oleh kerusakan pada anoda
atau katoda agen penambahan kelas II.
Jika bak terlalu terkontaminasi dengan bahan organik, metode terbaik adalah dengan
adsorpsi pada karbon aktif dalam tangki tambahan, setelah mengoreksi sejauh mungkin sumber-
sumber kontaminasi organik. Penambahan hidrogen peroksida seperti telah dijelaskan
4
sebelumnya, dan agitasi bak selama beberapa jam dengan 1 sampai 3 g / L karbon aktif, akan
membantu purifikasi. Setelah pengendapan dengan bantuan filter dan pengujian sampel dari
larutan yang diolah di laboratorium sesuai kondisi plat, jika disetujui larutan disaring kembali ke
dalam tangki plating.
Penggunaan sejumlah kecil karbon aktif dalam filter, seperti 2 sampai 4 g/100 L larutan
dan menambahkan jumlah yang sama untuk filter sekali atau dua kali seminggu merupakan metode
yang baik untuk menghindari atau meminimalkan biaya perawatan bak, semibright , atau bak
plating nikel. Pengecekan harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa agen
pembasah atau brighteners lainnya tidak terlalu diserap.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Pada katode (paku) warna awal seperti putih keperakan dan pada anode (tembaga) warna
awal kuning keemasan. Setelah dilakukan penyepuhan pada saat 1 menit paku yang telah dilapisi
tembaga berubah warna menjadi coklat dan terlihat seperti ada endapan di sekitar paku sedangkan
logam tembaga setelah penyepuhan perlahan lahan melebur dan sedikit memucat. Pada saat 3
menit penyepuhan juga terlihan adanya peruahan warna larutan menjadi bening.
Terlihat dalam percobaan ini paku terlapisi oleh tembaga hal ini disebabkan pergerakan
ion Cu yang tereduksi di katode yang membentuk Cu pada katode yang melapisi
paku,sebagaimana reaksi yang terjadi di secara teoritas pada katode.
Hal ini akan menyemabkan tembaga sebagai anode massanya berkurang dan pada katode
paku besi massanya bertambah.
7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada penyepuhan yang bertindak sebagai katode adalah besi dan sebagai anode adalah
tembaga. Besi (katode) sendiri menjadi logam yang disepuh sedangkan tembaga (anode)
menjadi logam penyepuh
Perpindahan electron yaitu dari anode (Fe) menuju katode (Cu). Perubahan yang teradi
yaitu pada katode menghasilkan gelembung yang besar dan tentunya paku besi berubah
menjadi hitam. Pada anode terjadi reaksi oksidasi yang menghasilkan gelembung sedikit
Katode akan mengalami reduksi dan anode akan mengalami oksidasi. Katode yang
direduksi mengandung larutan elektrolit atau kation yang mengandung kation penyepuh.
Anode yang dioksidasi mengandung kation penyepuh
Setelah dilakukan penyepuhan massa logam yang dilapisi bertambah. Dimana pada anode
terjadi penambahan yaitu dari 0,15 gr menjadi 0,20 gr. Semntara di katode terjadi
penurunan yaitu dari 2,5 gr menjadi 2,4 gr
5.2 Saran
Berhati hatilah dalam melaksanakan praktikum agar mendpatkan hasil praktikum yang
memuaskan
Sebaik-baiknya praktikum dilaksanakan di Laboratium dengan alat yang lengkap dan
memadai.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.panduankimia.net/2017/05/mekanisme-penyepuhan-logam.html?m=1
http://sainsivet.blogspot.com/2017/12/laporan-praktikum-penyepuhan-logam.html?m=1
https://ecovolutiontoday.wordpress.com/tag/penyepuhan/
https://www.scribd.com/doc/49591139/BAB-I-Penyepuhan-Logam