Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

KOROSI PADA PAKU BESI

Disusun Oleh :
1. Ninda Nailis Surayya (25)
2. Nurma Sania Fakhira (25)
3. Patrama Candra D. (27)
4. Renaldi Saputra (28)

Guru Pengampu :
Nurhuda, S.Pd., M.Pd

SMA NEGERI 1 PEMALANG


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Jl. Jenderal Gatot Subroto, Pemalang (52319)
Telp/Fax. : (0284) 321437
e-mail : sman1pml.jateng@gmail.com
Provinsi Jawa Tengah
A. Judul Praktikum
Korosi pada Paku Besi
B. Tujuan Praktikum
Untuk dapat mengetahui proses korosi dan paku manakah yang menjadi
berkarat setelah dimasukkan ke zat cair atau keadaan tertentu.
C. Landasan Teori
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa
yang tidak dikehendaki. Bahasa sehari – harinya adalah perkaratan. Pada
perkaratan besi atau logam, besi mengalami oksidasi, dan oksigen(udara)
mengalami reduksi.
Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia
karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi
itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s)  Fe2+ (aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e  2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e  4OH-(aq)

(dilansir dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Korosi)


D. Hipotesa
Peristiwa korosi yang paling cepat terjadi adalah pada tabung yang berisi
paku dan air suling 5 ml dengan tabung terbuka. Hal itu terjadi karena pada tabung
tersebut paku akan berinteraksi secara langsung dengan air dan oksigen.
E. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi
2. Kapas
3. Ampelas
4. Sumbat karet
5. Paku besi
6. Air suling
7. Kristal CaCl2
8. Air mendidih
9. Minyak goreng
F. Cara Kerja
1. Menyediakan 4 tabung reaksi.
a. Menambahkan 5 ml air suling ke dalam tabung 1.
b. Menambahkan 2 gram kristal CaCl2, kemudian kapas kering ke
dalam tabung 2.
c. Menambahkan air yang sudah dididihkan ke dalam tabung 3
kurang lebih ¾ tabung.
d. Menambahkan 10 ml minyak goreng ke dalam tabung 4.
2. Melakukan pengampelasan pada 4 paku besi hingga bersih, kemudian
masukkan masing-masing 1 paku ke dalam tabung reaksi pada langkah 1.
3. Menutup tabung 2 dan 3 dengan sumbat karet sampai rapat.
4. Menyimpan tabung tersebut selama 2 hari, kemudian mengamati apa yang
terjadi, kemudian mencatat hasil pengamatannya.

G. Tabel Pengamatan
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Tabung air suling Paku berkarat, air berwarna coklat terang, dan
terdapat endapan
2. Tabung air mendidih Paku berkarat, air berubah sedikit keruh, dab
terdapat endapan di sekiar paku
3. Tabung kristal CaCl2 Paku tidak berkarat
4. Tabung minyak goreng Paku tidak berkarat dan tidak ada perubahan pada
minyak goreng

H. Analisis Data
1. Apakah pada paku berkarat terdapat oksigen dan air?
Jawab: Ya, pada tabung besi berkarat terdapat air dan oksigen
2. Apakah pada tabung tempat paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan
air?
Jawab: Ya, pada taung yang berisi besi tidak berkarat tidak terdapat air
dan oksigen.
I. Pembahasan
Pada tabung pertama yang diisi paku dengan air suling 5 ml dalam
keadaan tabung terbuka, sesudah 2 hari masa percobaan mengalami perkaratan
dan perubahan warna air yang signifikan. Hal ini terjadi karena paku mengalami
korosi yang disebabkan oreh faktor air dan oksigen.
Pada tabung kedua yang berisi paku dan air mendidih hampir penuh
dengan tabung tertutup rapat, sesudah 2 hari masa percobaan mengalami sedikit
perkaratan dan sedikit perubahan warna air. Hal ini terjadi karena pada tabung
tersebut oksigen dari luar tidak dapat masuk (kandungan oksigen hanya sedikit),
sehingga proses korosi berjalan sedikit lambat.
Pada tabung ketiga yang berisi paku dan kristal CaCl2 serta kapas dengan
tabung tertutup, setelah 2 hari masa percobaan tidak terjadi perubahan warna pada
paku yang berarti paku tidak mengalami korosi. Hal tersebut terjadi karena
oksigen tidak dapat masuk ke dalam tabung dan terdapan kristal yang bersifat
higroskopis (kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air.
Pada tabung keempat yang berisi paku dan minyak goreng dengan kondisi
tabung terbuka, sesudah 2 hari masa percobaan besi tidak mengalami perkaratan
karena minyak dapat menghambat interaksi oksigen dan air dengan besi sehingga
besi tidak engalami proses korosi.

J. Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan, paku yang karatnya palig banyak
adalah pada tabung yang berisi air suling dan paku besi, hal tersebut sesuai dengan
hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena pada
tabung tersebut besi berinteraksi secara langsung dengan air dan oksigen yang
menjadi faktor utama penyebab terjadinya korosi.
Untuk mengatasi masalah korosi yang terjadipada logam besi, hal yang
dapat dilakukan, antara lain:
a. Melakukan proses pelapisan pada besi.
Pelapisan besi dengan sesuatu yang dapat menghalangi interaksi air
dan oksigen dengan batang besi tersebut. Proses pelapisan besi bisa
menggunakan senyawa logam maupun non-logam, untuk senyawa
misalnya pelapisan dengan menggunakan logam timah, perak, emas
dan kromium. Sedangkan cat adalah senyawa non-logam yang dapat
digunakan untuk melapisi besi.
b. Meletakkan besi pada tempat yang kering.
c. Pengolesan besi dengan minyak atau oli.

K. Lampiran
1. Proses praktikum 2. Foto pengamatan

Anda mungkin juga menyukai