Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL PRATIKUM KOROSI TERHADAP PAKU

I. Tujuan
1. Mengamati faktor – faktor yang mempengaruhi perkaratan pada besi.
2. Mengetahui proses perkaratan pada paku dalam beberapa perlakuan
3. Mengetahui paku pada gelas manakah yang menjadi berkarat.

II. Dasar Teori

A. Dalam bahasa sehari-hari korosi dikenal dengan perkaratan yakni sesuatu yang hampir
dianggap sebagai musuh umum masyarakat. Karat adalah sebutan bagi korosi pada besi,
padahal korosi merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam. Besi
adalah salah satu dari banyak jenis logam yang mengalami korosi, tidak perlu diingkari bahwa
logam itu paling awal menimbulkan korosi serius. Karena itu tidak mengherankan bila istilah
korosi dan karat hampir dianggap sama. Korosi dikenal merugikan karena bersifat merusak
logam dan membahayakan.

Korosi merupakan peristiwa alami. Korosi merupakan reaksi kimia antara logam dengan zat-
zat yang ada di sekitarnya atau dengan partikel-partikel lain yangterkandung dalam logam.
Korosi merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung
dengan lingkungan berair dan oksigen.Pengkaratan besi merupakan proses oksidasi besi
karena bereaksi dengan air danoksigen membentuk karat besi yang ditandai dengan
terbentuknyawarna merah kecokelatan di permukaan logam.

Reaksi perkaratan adalah :


Anode : Fe -> Fe2+ + 2e–
Katode: O2 + 2H2O -> 4e– + 4OH–

B. Kerugian dari korosi besi adalah bersifat rapuh dan tak berkekuatan. Senyawa karat
membahayakan kesehatan sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat masak, alat industri,
farmasi, dll.

C. Korosi pada besi dapat dicegah melalui beberapa cara, yaitu:


 Pelapisan pada Besi
Besi dilapisi dengan suatu zat yang sukar ditembus oksigen. Zat tersebut dapat berupa
logam lain yang sulit teroksidasi atau berupa nonlogam. Zat yang berupa logam tersebut
adalah logam perak, emas, timah, nikel, platina, dan tembaga. Pelapisan menggunakan
senyawa nonlogam dapat menggunakan cat, gelas, plastik, vaselin, dll
 Proses Katode Pelindung
Dengan menempatkan besi sebagai katode, maka besi terlindungi dari korosi. Besi
dihubungkan dengan logam lain yang mudah teroksidasi. Logam yang paling sesuai
untuk proteksi katodik adalah logam Magnesium(Mg).

D. Faktor-faktor yang memengaruhi korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari
bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputikemurnian bahan, struktur
bahan, bentuk kristal, unsur-unsur lain yang ada dalam bahan, dan cara pembuatan bahan.
Adapun faktor dari lingkungan meliputi udara (gasoksigen), suhu, kelembapan (air), dan
keasaman zat-zat kimia. Bahan-bahan korosifterdiri atas asam, basa, dan garam, baik dalam
bentuk senyawa anorganik maupunorganik.Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke
udara dapat mempercepat proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa
dapat mempercepat proses korosi peralatan logam di ruangan tersebut.
Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi, percobaan kali ini
difokuskan oleh masalah tersebut dan akan dipaparkan hal apa sajakah yang dapat
menghambat terjadinya korosi.

III. Alat dan Bahan


1. 8 gelas plastik
2. 8 buah paku
3. Air kran
4. Air laut
5. Air accu
6. Minyak tanah
7. Garam
8. Label nama

IV. Cara kerja


1. Masukan paku kedalam gelas yang berisi air cuka.
2. Masukan paku kedalam gelas yang berisi air garam.
3. Masukan paku kedalam gelas yang berisi minyak tanah.
4. Masukan paku kedalam gelas yang berisi air kran tak penuh.
5. Masukan paku kedalam gelas yang berisi air kran yang mendidih.
6. Masukan paku kedalam gelas yang berisi air laut
7. Masukan paku kedalam gelas yang berisi air accu.
8. Masukan paku kedalam gelas yang berisi air kran penuh.
9. Diamkan selama 7 hari. Lalu amati perubahan yang terjadi.

V. Data Pengamatan
No Keterangan Hari ke -

1 2 3 4 5 6 7
1 Air cuka - - + + + + +
2 Air garam - - + + + ++ ++
3 Minyak tanah - - - - - - -

4 Air kran tak penuh + + ++ ++ ++ ++ ++


5 Air kran penuh + + ++ ++ ++ ++ ++
6 Air kran mendidih - + + + + + +
7 Air laut - - - - - - -

8 Air accu - + ++ ++ ++ +++ +++


Keterangan :
- : tidak berubah warna/tidak berkarat
+ : sedikit berubah warna/sedikit berkarat
++ : agak berubah warna/agak berkarat
+++ : sangat berubah warna/sangat berkarat

VI. Pembahasan
1. Paku di gelas yang berisi air cuka pada hari ke 1 dan ke 2 belum berkarat maupun
berubah warna airnya. Namun, di hari ke 3 hingga ke 7 sedikit berwarna dan airnya
berubah warna.
2. Paku di gelas yang berisi air garam pada hari ke 1 dan ke 2 belum berkarat. Namun
dihari ke 3 hingga hari ke 5 sedikit berkarat. Juga dihari ke 6 dan ke 7 agak berkarat
dan warna airnya pun berubah.
3. Paku di gelas yang berisi air kran penuh dan air tak penuh pada hari ke 1 dan ke 2
sudah sedikit berkarat. Di hari ke 3 hingga hari ke 7 agak berkarat dan warna airnya
pun agak berubah.
4. Paku di gelas yang berisi air kran mendidih pada hari ke 1 belum berkarat. Di hari
ke 2 hingga hari ke 7 sedikit berkarat dan warna airnya sedikit berubah.
5. Paku di gelas yang berisi air laut dan minyak tanah pada hari ke 1 hingga hari ke
7 tidak berubah warna airnya serta pakunya tidak berkarat
6. Dari percobaan yang telah dilaksanakan, kita dapat mengetahui bahwa korosi
terjadi karena adanya pengaruh lingkungan terhadap suatu benda, dan adanya
beberapa faktor yang menyebabkan korosi terjadi, adapun faktor itu adalah :
Udara :
Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara disekitarnya,
jadi korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi dengan mengoksidasi
logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe). Teori ini sesuai dengan hasil
yang kami dapatkan karena pada gelas tidak ditutup oleh apapun
Air : Korosi juga akan terjadi jika pereduksinya adalah air (H2O). Semakin sering
logam (besi) terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami
korosi. Hal ini juga sesuai dengan hasil yang kami dapat.

VII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, kita mendapatkan bahwa paku yang paling
cepat berkarat ialah gelas paku yang diisi air kran dan paku yang paling berkarat ialah
paku yang diisi oleh air accu. Juga dapat disimpulkan bahwa minyak tanah dapat
berfungsi sebagai pencegah korosi.
Faktor - Faktor yang Dapat Mempercepat Terjadinya Korosi antara lain, yaitu:
1. Elektrolit
2. Permukaan Besi
Faktor – faktor yang dapat memperlambat terjadinya korosi antara lain, yaitu:
1. Tempatkan di lingkungan yang kering dan tidak lembab.
2. Usahakan untuk menutup tempat tersebut
3. Tambahkan bahan-bahan yang bersifat dapat meyerap uap air yang terbentuk dalam
wadah, semisal kapas atau kain yang kering. Di industri banyak digunakan silika gel
sebagai bahan pengering untuk menyerap kelembaban.
Cara mengatasi korosi yaitu:
1. Sacrificial Protection (Pengorbanan Anode)
2. Cromium Plating (Pelapisan Dengan Kromium)
3. Galvanisasi (Pelapisan Dengan Zink)
4. Tin Plating (Pelapisan Dengan Timah)
5. Dibalut Dengan Plastic
6. Melumuri Dengan Oli Atau Minyak
7. Dicat

Lampiran

Hari Pertama

Hari Kedua

Hari Ketiga

Hari Keempat

Hari Kelima

Hari Keenam

Hari Ketujuh
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai