Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI KOROSI PADA BESI

A. Latar Belakang
Korosi logam merupakan suatu reaksi redoks spontan yang bersifat cukup kompleks
yang dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi sel elektrokimia. Dalam
peristiwa korosi logam akan rusak akibat reaksi logam tersebut dengan lingkungannya,
seperti: karat pada besi; pudarnya warna perak;. Peristiwa ini terjadi pada kehidupan
sehari-hari, maka dari itulah praktikum ini diberikan sebagai tugas praktikum dan
dalam hal ini benda yang digunakan adalah benda sehari-hari yaitu berupa paku kayu.
Paku merupakan benda yang sering digunakan ketika pembangunan property atau
produk lainnya. Maka dari penggunaan yang luas dalam kehidupan sehari-hari, paku
yang berbahan besi mempunyai kelemahan berupa korosi. Paku yang mengalami korosi
akan kehilangan nilai jual dan sekaligus membahayakan. Melalui penjabaran diatas,
maka sangatlah penting untuk mempelajari sifat korosi melalui focus praktikum dan
memplajari zat apa saja yang mempengaruhi korosi besi sendiri.

B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi pada besi

C. Landasan Teori
1. Korosi
Korosi secara umum dapat diartikan sebagai penurunan sifat guna dari suatu
material atau bahan akibat interaksi pada lingkungannya. Material itu biasanya
berupa logam, komposit, polimer, keramik, dan lain sebagainya. Sedangkan
lingkungan yang dimaksudkan seperti asam, air, perubahan suhu, dan kondisi
cuaca.
Sementara secara sederhana korosi ini adalah proses perusakan logam karena reaksi
kimia. Proses perusakan itu dapat terjadi karena adanya zat-zat lingkungannya
membentuk senyawa yang sebenarnya tidak diinginkan.
Korosi ini kerap disebut dengan sebutan karat. Hal itu sebenarnya tidak salah, tetapi
tidak sepenuhnya benar juga. Karena sebenarnya karat itu hanya terjadi pada besi.

1
Salah satu contoh yang paling umum ditemui dari korosi adalah besi yang berkarat,
warna perak yang mengkilap, sampai munculnya warna hijau pada tembaga.
Nyaris setiap logam memiliki kecenderungan untuk dapat berubah ke dalam kondisi
yang oksidanya lebih stabil (Anonym 2022).
2. Penyebab korosi
Dalam ilmu kimia, korosi dapat terjadi karena adanya proses elektrokimia.
Elektrokimia ini sendiri merupakan proses terjadinya reaksi reduksi oksidasi secara
spontan. Misalnya ketika besi berkarat, besi akan membentuk oksida besi atau
Fe2O3.H2O. Besi akan teroksidasi oksigen dan udara sehingga akhirnya memicu
terjadinya karat.
3. Pengendalian korosi
Meskipun korosi pada dasarnya terjadi secara alamiah, akan tetapi ada beberapa
tindakan yang bisa dilakukan untuk dapat menghindarkan dari terjadinya korosi. Di
antaranya adalah:
 Usahakan supaya logam tidak berinteraksi langsung dengan udara di luar.
Bagaimana caranya? Caranya sedikit rumit karena anda harus membuat
lingkungan sekitar logam bebas oksigen dengan cara mengalirkan gas
karbondioksida. Dengan demikian korosi akan lebih sulit terjadi.
 Lakukan pengecatan.
Pengecatan adalah salah satu cara yang mungkin paling mudah untuk dilakukan
untuk menghindarkan karat. Sebab, dengan pengecatan, logam akan terlindungi
dari udara luar karena tidak langsung bersinggungan. Dengan demikian proses
korosi tidak akan mudah terjadi.
 Penggunaan elektroplating.
Elektroplating ini adalah proses untuk melapisi permukaan logam dengan cara
elektrokimia, yaitu dengan melapisi logam katoda dengan logam anoda.
Misalnya seperti menggunakan seng. Seng dipilih sebagai pelapis besi untuk
mencegah terjadinya korosi karena seng memiliki laju oksidasi lebih tinggi dari
besi. Contoh sederhana yang dapat dilihat adalah pada mobil. Mobil dapat
terhindar dari karat karena mobil sudah dilapisi dengan logam lain.
Adapun logam yang dapat mencegah korosi pada bumper mobil adalah
kromium atau krom. Selain mencegah terjadinya korosi, krom juga membuat
estetika mobil lebih indah.

2
 Mengorbankan anoda atau perlindungan katoda.
Cara ini adalah cara untuk mencegah munculnya sel elektrokimia. Prinsip
pencegahan korosi dengan perlindungan katodik atau katoda adalah dengan
cara menyambungkan logam yang akan dilapisi dengan logam lain yang
mengandung potensial elektroda yang lebih kecil. Sehingga logam yang
dilapisi akan terlindung.
 Membuat paduan.
Paduan ini dilakukan dengan cara mencampur besi dengan logam lain yang
mengandung logam yang cenderung lebih tahan terhadap korosi.

D. Alat dan Bahan


No Alat dan Bahan Jumlah
1. Gelas plastic/aqua 7 buah
2. Paku ukuran 5 cm (paku baru) 7 buah
3. Air mentah (belum dimasak) 100 ml
4. Air yang sudah dimasak 100 ml
5. Larutan asam cuka 100 ml
6. Larutan garam dapur 100 ml
7. Air sabun 100 ml
8. Minyak goreng 100 ml
9. Plastic tidak berwarna 1 buah
10. Karet gelang 1 buah
11. Kartas label 7 buah

E. Cara Kerja
1. Siapkan 7 buah gelas plastic yang diberi tanda A, B, C, D, E, F dan G
menggunakan label
2. Kosongkan gelas plastic A
3. Masukkan air yang belum dimasak ke dalam gelas plastic B
4. Masukkan air yang sudah dimasak dalam gelas plastic C
5. Masukkan larutan asam cuka dapur ke dalam gelas plastic D
6. Masukkan larutan garam dapur kedalam gelas plastic E
7. Masukkan larutan air sabun kedalam gelas plastic F
8. Masukkan minyak goreng kedalam gelas plastic G
9. Ampelas paku dan masukkan ke dalam masing-masing gelas plastic
10. Tutup gelas plastic A dengan plastic dan ikat dengan karet gelang dengan rapat
11. Diamkan selama 7 hari dan amati perubahan yang terjadi (pada sore hari)

3
F. Data Hasil Pengamatan
Perubahan yang terjadi / hari ke
No. Gelas plastik
1 2 3 4 5 6 7
Gelas kosong +
1. - - - - - - -
paku (ditutup)
Air mentah +
2. ++ x ++ x +++ x +++ x +++ x +++ x +++ x
paku
Air matang/
3. +x ++ x +++ x +++ x +++ x +++ x +++ x
panas + paku
Larutan asam
4. -ʘ -ʘO -ʘO -ʘO -ʘO -ʘOx -ʘOx
cuka + paku
Larutan garam +
5. +O +++ x +++ x +++ x +++ x +++ x +++ x
paku
Larutan sabun +
6. - - - - + +ʘ +ʘ
paku
Minyak goreng
7. - - - - - - -
+ paku

Keterangan :
- : tidak berkarat
+ : sedikit berkarat
++ : cukup berkarat
+++ : sangat berkarat
ʘ : paku menghitam
O : ada gelembung
x : ada perubahan warna larutan

G. Analisis Data
1. Tuliskan persamaan reaksi perkaratan besi ( katoda dan anoda )
Jawab:
pada korosi besi ,bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode,dimana besi
mengalami oksidasi
Fe(s) Fe 2+ (aq) + 2e

4
Electron yang di bebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, dimana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+ (aq)+ 4e  2H2O(l)
Atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e  4OH-
2. Paku pada gelas plastic mana saja yang mengalami korosi?
Jawab:
Yang mengalami korosi yaitu pada gelas plastic:
B : air yang belum dimasak
C : air yang sudah dimasak
E : larutan garam dapur,dan
F : larutan air sabun
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya korosi? Jelaskan!
Jawab:
Korosi dapat terjadi karena hal-hal yang alamiah secara lambat maupun cepat.
Proses korosi itu dapat terjadi karena beberapa faktor di antaranya adalah:
a. Air dan kelembapan udara
Air dan kelembapan udara merupakan salah satu faktor utama yang
menyebabkan terjadinya proses korosi. Jadi korosi yang terjadi karena air dan
kelembapan udara terjadi ketika kadar uap air di sekitar logam tinggi. Semakin
tinggi kadar uap akan semakin mudah pula logam mengalami korosi.
Hal itu sekaligus menjawab alasan mengapa ketika besi di dalam rumah yang
diletakan di tempat yang lembap akan lebih cepat mengalami korosi. Oleh sebab
itu, sebisa mungkin simpan besi di tempat yang cenderung kering agar tidak
berkarat.
Sebab, ketika suatu logam berada di daerah kering seperti gurun, proses korosi
akan berjalan secara lambat karena kadar air yang rendah.
b. Elektrolit
Elektrolit yang dimaksudkan di sini bukanlah minuman yang bisa meningkatkan
energ. Elektrolit yang dimaksudkan adalah media yang dapat menjadi media
untuk memindahkan muatan. Elektrolit dapat menyebabkan oksigen di udara
mengikat elektron lebih mudah.
Contoh nyata yang bisa dilihat adalah ketika handphone anda jatuh ke dalam air
laut atau air hujan, kemungkinan besar akan rusak dan ketika didiamkan akan

5
berkarat pada bagian mesinnya. Hal itu terjadi karena air laut yang mengandung
garam atau air hujan yang mengandung asam yang mampu menjadi media yang
mempercepat proses korosi.
Hal itu sekaligus menjawab alasan mengapa besi pada lingkungan pabrik dapat
mengalami korosi karena kerap terpapar senyawa asam.
c. Permukaan logam yang tidak rata
Tidak hanya faktor-faktor eksternal seperti air atau elektrolit, tetapi bentuk
permukaan pada logam juga berpengaruh pada proses terjadinya korosi.
Semakin tidak rata suatu logam, akan semakin mudah pula mengalami korosi.
Hal tersebut dapat terjadi karena kutub-kutub muatan pada permukaan logam
dapat terbentuk. Padahal kutub muatan itu berperan sebagai anoda dan katoda.
Oleh sebab itu, anda perlu selalu membersihkan barang-barang yang
mengandung logam dengan memastikan agar tetap licin supaya mencegah
terjadinya percepatan korosi.
d. Terbentuknya sel elektrokimia
Sel elektrokimia dapat terbentuk karena dua permukaan logam saling
bersinggungan. Sel elektrokimia dapat terbentuk ketika permukaan logam yang
bersinggungan mengandung potensial elektroda yang berbeda.
Ketika sel elektrokimia terbentuk logam yang mengandung potensial elektron
lebih rendah bakal melepaskan elektron yang menyebabkan oksidasi. Dan
oksidasi itulah yang sebenarnya menyebabkan terjadinya korosi.

H. Pembahasan
Dari hasil pengamatan selama 7 hari didapatkan:
1. Paku A tidak terjadi korosi dikarenakan kadar oksigen yang terdapat pada gelas
tertutup tersebut hanya sedikit dan tidak adanya faktor pendorong untuk terjadinya
korosi
2. Pada paku B terjadi korosi secara menyeluruh pada paku dan membuat air pada
paku tersebut berubah warna menjadi kuning
3. Pada paku C terjadi korosi dan membuat warna air pada paku berubah menjadi
kuning
4. Pada paku D terjadi perubahan warna paku yaitu paku berubah warna menjadi hitam
dan terdapat gelembung
5. Paku E terjadi korosi secara keseluruhan dan membuat air pada paku berubah warna

6
6. Paku F terjadi sedikit korosi dan paku menghitam
7. Paku G tidak terjadi korosi karena minyak goreng tidak mengandung oksigen dan
tidak dapat berikatan dengan oksigen di udara, sehingga paku dalam keadaan bebas
oksigen dan tidak dapat mengalami perkaratan .

Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa untuk melindungi bahan besi dari
korosi dapat dilakukan dengan cara pelapisan besi dengan bahan yang tidak
mengalami perkorosian atau bahan yang tidak dapat bereaksi dengan oksigen,
sehingga besi dalam keadaan bebas oksigen dan tidak mengalami korosi.

I. Kesimpulan
Dari hasil praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa paku yang tidak mengalami
korosi terjadi pada paku A dan G yaitu paku yang tertutup pada air dan paku dalam
rendaman minyak goreng. Hal ini dapat terjadi karena tidak ada kontak langsung antara
oksigen dan air. Sehingga benar bahwa salah satu faktor korosi yaitu adanya kontak
antara udara dan air.
Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau
larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. jika kita
menghindari besi dari air,maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat
membuatnya berkarat

7
DAFTAR PUSTAKA

h ps://sampoernaacademy.sch.id/id/penger an-korosi-proses-faktor-dampak-cara-
pencegahan/#:~:text=Air%20dan%20kelembapan%20udara%20merupakan,mudah%
20pula%20logam%20mengalami%20korosi

h ps://www.slideshare.net/azidny/laporan-prak kum-uji-korosi-pada-paku

8
LAMPIRAN GAMBAR PENGUJIAN
Hari Ke-1

9
Hari Ke-2

Hari Ke-3

10
Hari Ke-4

Hari Ke-5

11
Hari Ke-6

Hari Ke-7

12

Anda mungkin juga menyukai