DI SUSUN OLEH :
Hasil pengamatan:
Bot Perlakuan Pengamatan Hari ke-
ol
1 2 3 4 5
1 Paku + Air aqua + + ++ ++ ++
+ +
2 Paku + Larutan garam (ditutup) + + ++ ++ ++
+ +
3 Paku + Cuka + + ++ +++ ++
+ + +
4 Paku + Air aqua (ditutup) + + ++ ++ ++
+
5 Paku + Air aqua + minyak goreng (ditutup) - - - - -
6 Paku + kapas - - - - -
7 Paku - - - - -
8 Paku + air sabun - - - + ++
9 Paku + garam (tanpa air) - - + ++ ++
Keterangan:
1. Lihat perubahan permukaan paku (tidak berkarat / mulai berkarat / berkarat)
2. Lihat perubahan air (air tetap bersih/ air menjadi keruh)
- : tidak berkarat
+ : mulai berkarat
++ : pertambahan karat
+++ : paku berwarna hitam
Pertanyaan
1. Paku besi mana yang terjadi korosi paling cepat?
2. Paku besi mana yang terjadi korosi paling lambat?
3. Paku besi mana yang tidak terjadi korosi?
4. Hal-hal apa yang dapat mempengaruhi terjadinya korosi pada percobaan tersebut.
Jawaban
1. Paku + cuka, paku + larutan garam ( ditutup ) dan paku + air aqua
3. Paku, paku + kapas dan paku + air aqua + minyak goreng ( ditutup )
4. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi korosi, yaitu sebagai berikut :
a. Faktor pH
pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7 bersifat asam dan korosif, sedangkan untuk
pH > 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah pada pH antara
7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat pada pH < 7 dan pada pH > 13.
b. Faktor temperatur
Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun kenyataannya
kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya temperatur. Apabila metal pada
temperatur yang tidak uniform, maka akan besar kemungkinan terbentuk korosi.
Karbondioksida (CO2), jika karbon dioksida dilarutkan dalam air maka akan terbentuk
asam karbonat (H2CO3) yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan korosifitas,
biasanya bentuk korosinya berupa pitting yang secara umum reaksinya adalah:
CO2 + H2O → H2CO3
Fe + H2CO3 → FeCO3+H2
d. Faktor padatan terlarut
Klorida (Cl), klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan stainless steel.
Padatan ini menyebabkan terjadinya pitting, crevice corrosion, dan juga menyebabkan
pecahnya alooys.
Karbonat (CO3), kalsium karbonat sering digunakan sebagai pengontrol korosi dimana
film karbonat diendapkan sebagai lapisan pelindung permukaan metal, tetapi dalam
produksi minyak hal ini cenderung menimbulkan masalah scale.
Sulfat (SO4), ion sulafat ini biasanya terdapat dalam minyak. Dalam air, ion sulfat juga
ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi dan bersifat kontaminan, dan oleh
bakteri SRB sulfat diubah menjadi sulfide yang korosif
Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Korosi adalah reaksi pada logam menjadi ion pada permukaan logam yang terkontak
langsung pada penyebab korosi seperti oksigen, lingkungan berair serta faktor kepada
pelarut.
2. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau
larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita
menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat
membuatnya berkarat.
Lampiran.
Pengamatan hari ke-1
3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)
6 Paku + kapas
7 Paku
3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)
6 Paku + kapas
7 Paku
3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)
6 Paku + kapas
7 Paku
3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)
6 Paku + kapas
7 Paku
3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)
6 Paku + kapas
7 Paku