Anda di halaman 1dari 22

Petunjuk mengerjakan tugas:

1. Pada saat pengambilan gambar silakan atur tanggal, nama sebagai


informasi pada fotonya.
2. File tugas dalam bentuk pdf.
3. Tugas dibuat dengan ukuran kertas A4, margin 3 – 3 – 4 – 3, font Arial
Narrow 12, spasi 1,5 dan rata kiri kanan.
4. File name diganti menjadi “LKPD Korosi ditambah nama dan kelas”
Contoh: LKPD korosi Abdullah X TKI 7
5. Jika tugas copy paste maka diberi sangsi tidak ada nilai ( nilai nol).
6. Tugas dikumpulkan paling lambat tanggal 12 April 2021 melalui link
yang diberikan.
LAPORAN PERCOBAAN KOROSI PADA PAKU

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NABIL KURNIAWAN


NIS :16876
KELAS : X TKI 5

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI


BENGKULU SMK NEGERI 1 KOTA BENGKULU
JL. JATI NO. 41 SAWAH LEBAR
TAHUN 2021
Tugas Akhir Bab Elektrolisis

Judul Percobaan : Korosi Pada Paku


Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui terjadinya korosi pada besi dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Alat dan Bahan :
a. paku tidak berkarat g. Garam
b. gelas aqua plastik h. Air sabun
c. plastik bening i. Asam cuka
d. Air suling (air mineral) j. Karet gelang
e. Larutan garam k. kapas
f. Minyak goreng Cara kerja :
1. Siapkan gelas aqua dan paku yang sudah dilap hingga hilang pelapisnya.
2. Beri label pada masing-masing gelas aqua.
3. Botol 1 diisi paku dan air.
4. Botol 2 diisi paku dan larutan garam, kemudian ditutup.
5. Botol 3 diisi paku dan cuka.
6. Botol 4 diisi paku dan air, kemudian ditutup.
7. Botol 5 diisi paku, air, dan minyak goreng, kemudian ditutup.
8. Botol 6 diisi paku dengan kapas.
9. Botol 7 diisi paku.
10. Botol 8 diisi paku dan air sabun.
11. Botol 9 diisi paku dan garam (tanpa air).
12. Simpan gelas tersebut selama ± 5 hari ditempat yang sirkulasi udaranya bagus dan
tidak terkena cahaya matahari langsung.
13. Amati perubahan yang terjadi pada paku-paku tersebut.
14. Jawab pertanyaan yang diberikan.
15. Buat kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.

Hasil pengamatan:
Bot Perlakuan Pengamatan Hari ke-
ol
1 2 3 4 5
1 Paku + Air aqua + + ++ ++ ++
+ +
2 Paku + Larutan garam (ditutup) + + ++ ++ ++
+ +
3 Paku + Cuka + + ++ +++ ++
+ + +
4 Paku + Air aqua (ditutup) + + ++ ++ ++
+
5 Paku + Air aqua + minyak goreng (ditutup) - - - - -
6 Paku + kapas - - - - -
7 Paku - - - - -
8 Paku + air sabun - - - + ++
9 Paku + garam (tanpa air) - - + ++ ++

Keterangan:
1. Lihat perubahan permukaan paku (tidak berkarat / mulai berkarat / berkarat)
2. Lihat perubahan air (air tetap bersih/ air menjadi keruh)
- : tidak berkarat
+ : mulai berkarat
++ : pertambahan karat
+++ : paku berwarna hitam

Pertanyaan
1. Paku besi mana yang terjadi korosi paling cepat?
2. Paku besi mana yang terjadi korosi paling lambat?
3. Paku besi mana yang tidak terjadi korosi?
4. Hal-hal apa yang dapat mempengaruhi terjadinya korosi pada percobaan tersebut.
Jawaban
1. Paku + cuka, paku + larutan garam ( ditutup ) dan paku + air aqua

2. Paku + air sabun dan paku + garam ( tanpa air )

3. Paku, paku + kapas dan paku + air aqua + minyak goreng ( ditutup )

4. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi korosi, yaitu sebagai berikut :

a. Faktor pH
pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7 bersifat asam dan korosif, sedangkan untuk
pH > 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah pada pH antara
7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat pada pH < 7 dan pada pH > 13.

b. Faktor temperatur
Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun kenyataannya
kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya temperatur. Apabila metal pada
temperatur yang tidak uniform, maka akan besar kemungkinan terbentuk korosi.

c. Faktor gas terlarut


Oksigen (O2), adanya oksigen yang terlarut akan menyebabkan korosi pada metal
seperti laju korosi pada mild stell alloys akan bertambah dengan meningkatnya
kandungan oksigen. Reaksi korosi secara umum pada besi karena adanya kelarutan
oksigen adalah sebagai berikut :

Reaksi anoda : Fe → Fe2- + 2e

Reaksi katoda : O2 + 2H2O+ 4e 4 → OH

Karbondioksida (CO2), jika karbon dioksida dilarutkan dalam air maka akan terbentuk
asam karbonat (H2CO3) yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan korosifitas,
biasanya bentuk korosinya berupa pitting yang secara umum reaksinya adalah:
CO2 + H2O → H2CO3

Fe + H2CO3 → FeCO3+H2
d. Faktor padatan terlarut
Klorida (Cl), klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan stainless steel.
Padatan ini menyebabkan terjadinya pitting, crevice corrosion, dan juga menyebabkan
pecahnya alooys.
Karbonat (CO3), kalsium karbonat sering digunakan sebagai pengontrol korosi dimana
film karbonat diendapkan sebagai lapisan pelindung permukaan metal, tetapi dalam
produksi minyak hal ini cenderung menimbulkan masalah scale.
Sulfat (SO4), ion sulafat ini biasanya terdapat dalam minyak. Dalam air, ion sulfat juga
ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi dan bersifat kontaminan, dan oleh
bakteri SRB sulfat diubah menjadi sulfide yang korosif

Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Korosi adalah reaksi pada logam menjadi ion pada permukaan logam yang terkontak
langsung pada penyebab korosi seperti oksigen, lingkungan berair serta faktor kepada
pelarut.

2. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau
larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita
menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat
membuatnya berkarat.
Lampiran.
Pengamatan hari ke-1

Botol Perlakuan Bukti Fisik dalam foto


1 Paku + Air aqua

2 Paku + Larutan garam (ditutup)

3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)

5 Paku + Air aqua + minyak goreng


(ditutup)

6 Paku + kapas
7 Paku

8 Paku + air sabun

9 Paku + garam (tanpa air)


Pengamatan hari ke-2

Botol Perlakuan Bukti Fisik dalam foto


1 Paku + Air aqua

2 Paku + Larutan garam (ditutup)

3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)

5 Paku + Air aqua + minyak goreng (ditutup)

6 Paku + kapas
7 Paku

8 Paku + air sabun

9 Paku + garam (tanpa air)

Pengamatan hari ke-3


Botol Perlakuan Bukti Fisik dalam foto
1 Paku + Air aqua

2 Paku + Larutan garam (ditutup)

3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)

5 Paku + Air aqua + minyak goreng


(ditutup)

6 Paku + kapas
7 Paku

8 Paku + air sabun

9 Paku + garam (tanpa air)

Pengamatan hari ke-4


Botol Perlakuan Bukti Fisik dalam foto
1 Paku + Air aqua

2 Paku + Larutan garam (ditutup)

3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)

5 Paku + Air aqua + minyak goreng (ditutup)

6 Paku + kapas
7 Paku

8 Paku + air sabun

9 Paku + garam (tanpa air)

Pengamatan hari ke-5


Botol Perlakuan Bukti Fisik dalam foto
1 Paku + Air aqua

2 Paku + Larutan garam (ditutup)

3 Paku + Cuka
4 Paku + Air aqua (ditutup)

5 Paku + Air aqua + minyak goreng (ditutup)

6 Paku + kapas
7 Paku

8 Paku + air sabun

9 Paku + garam (tanpa air)

Anda mungkin juga menyukai