Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Korosi

Disusun Oleh: Agnes Dwi Nusapertiwi


Kelas: XII IPA 1
SMAN 1 CIMAHI
A. Tujuan
 Mengetahui proses perkaratan pada paku dengan beberapa perlakuan.
 Mengetahui perbedaan paku berdasarkan larutan yang berbeda.
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkaratan secara nyata.

B. Materi/Teori
1. Pengertian Korosi
Korosi merupakan peristiwa alami. Korosi merupakan reaksi kimia antara
logam dengan zat-zat yang ada di sekitarnya atau dengan partikel-partikel lain
yang terkandung dalam logam. Korosi merupakan reaksi logam menjadi ion pada
permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen.

Pengkaratan besi merupakan proses oksidasi besi karena bereaksi dengan air
❑ ❑ ❑
dan oksigen membentuk karat besi ( Fe 2 O 3 . xH 2 O ) yang ditandai dengan
terbentuknya warna merah kecokelatan di permukaan logam. Ketika air mengenai
permukaan besi, bagian yang terkena air tersebut berfungsi sebagai anode.

−¿ ❑¿ ¿
Fe ( s ) → Fe 2+¿❑ ( aq ) +2 e ¿
¿

Sebagian elektron yang dibebaskan pada reaksi oksidasi dapat menembus ke


bagian dalam logam, sedangkan sebagian lagi akan ditangkap oleh oksigen dari
udara. Peristiwa ini dianggap sebagai katode.

−¿❑ →2 H ❑ O ¿ ¿
O ❑ ( g )+ 4 H +¿❑+4 e 2
2 ¿
¿
Bagaimana dengan ion Fe 2+¿❑ ¿? Fe 2+¿❑ ¿ akan masuk ke dalam tetesan
¿ ¿
air itu dan teroksidasi oleh oksigen dari udara menjadi Fe 3+¿❑ ¿ membentuk
¿
❑ ❑ ❑
senyawa Fe 2 O 3 ∙ xH 2 O (karat besi) dengan warna merah kecokelatan.

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Korosi

Faktor-faktor yang memengaruhi korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan
meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur lain yang
ada dalam bahan, dan cara pembuatan bahan. Adapun faktor dari lingkungan
meliputi udara (gas oksigen), suhu, kelembapan (air), dan keasaman zat-zat kimia.
Bahan-bahan korosif terdiri atas asam, basa, dan garam, baik dalam bentuk
senyawa anorganik maupun organik.

Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat


proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat
mempercepat proses korosi peralatan logam di ruangan tersebut.-

3. Cara Mencegah Korosi


a. Mengontrol atmosfer agar tidak lembab dan banyak oksigen, misalnya
dengan membuat lingkungan udara bebas dari oksigen dengan mengalirkan
gas CO2.

b. Mencegah logam bersinggungan dengan oksigen di udara dan juga air.


Pencegahan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
* Mengecatnya
Lapisan cat mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air. Hanya
jika cat tergores atau terkelupas, maka korosi mulai terjadi dan dapat menyebar di
bawah cat yang masih utuh. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah pada
kapal, jembatan dan mobil.

* Memberi oli atau minyak


Lapisan oli bisa mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air dan
harus dioleskan secara berkala. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah pada
bagian bergerak dari mesin, seperti mesin mobil.

* Memberi lapisan plastik


Lapisan plastik mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air.
Hanya jika plastik terkelupas, korosi mulai terjadi. Contoh yang menggunakan
teknik ini adalah pada barang-barang dapur, seperti rak pengering.

* Galvanisasi
Galvanisasi yaitu melapisi logam dengan seng (contohnya atap seng). Lapisan
seng (Zn) dapat mencegah kontak langsung logam dengan oksigen dan air.
Disamping itu, Zn yang teroksidasi ,emjadi Zn(OH)2 dapat bereaksi lebih lanjut
dengan CO2 di udara membentuk lapisan oksida Zn(OH)2.xZnCO3 yang sangat
kuat. Apabila lapisan Zn tergores, Zn masih dapat melindungi besi karena Zn
(Eo=-0,76 V) lebih mudah teroksidasi dibanding Fe (Eo=-0,44 V). Contoh cara
mencegah korosi dengan teknik ini adalah pada besi penopang untuk konstruksi
bangunan dan jembatan.
* Elektroplating

Elektroplating adalah pelapisan logam dengan logam lain menggunakan


metode elektrolisis. Sebagai contoh, pelapisan dengan logam nikel (veernikel),
krom (contohnya: kran air), timah (misalnya kaleng makanan), dan timbal
(contohnya pipa air minum).

*Pelapisan krom/Cr

Lapisan Cr mencegah kontak langsung logam dengan oksigen dan air. Di


samping itu, Cr teroksidasi membentuk lapisan oksida Cr2O3 yang sangat kuat
sehingga dapat melindungi logam Fedi bawahnya. Apabila tergores, lapisan Cr
masih dapat melindungi besi karena Cr (Eo= -0,74V) lebih mudah
teroksidasi dibanding Fe (Eo= -0,44 V).

*Pelapisan timah/Sn

Lapisan Sn dapat mencegah kontak langsung logamdengan oksigen dan


air. Akan tetapi, Sn (Eo= -0,14 V) kurang reaktif dibanding Fe (Eo= -0,44 V).
Jadi, apabila lapisan Sn tergores, maka besi di bawahnya mulai korosi.

*Sherardizing

Sherardizing adalah mereaksikan logam dengan asam fosfat sehingga


permukaan logam tertutup dengan fosfat (Fe3(PO4)2). Sebagai contoh, badan
mobil.

c. Perlindungan Katodik, dilakukan dengan cara menghubungkan logam yang


akan dilindungi dengan logam lain yang mempunyai potensial elektrode yang
sangat rendah (biasanya Mg). Ketika terjadi oksidasi, logam yang dilindungi
akan segera menarik elektron dari logam pelindung sehingga oksidasi akan
berlangsung pada logam pelindung tersebut. Oleh karena logam pelindung
teroksidasi, maka lama-kelamaan dapat habis dan harus selalu diganti dengan
yang baru secara periodik.

C. Alat dan Bahan


Alat Bahan
Gunting Aqua gelas (10 buah)
Alat tulis Kapas
Paku kecil (6 buah)
Paku besar (4 buah)
Air mineral
Larutan garam
Cuka
Minyak
Plastik
Karet

D. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahannya.
2. Ambil 10 buah gelas aqua, lalu bersihkan.
3. Beri nama untuk setiap aqua gelas sesuai dengan nama larutan. Aqua gelas I (Paku
kecil + Terbuka), II (Paku kecil + air + terbuka), III (Paku kecil + Cuka +
terbuka), IV (Paku kecil + Larutan garam + terbuka), V (Paku kecil + minyak +
terbuka), VI (Paku kecil tertutup), dan VII (Paku besar + air + tertutup), VIII
(Paku besar + cuka + tertutup), IX (Paku besar + larutan garam + tertutup), X
(Paku besar + minyak + terbuka).
4. Setelah masing-masing aqua gelas sudah diberi nama, lalu masukan kaps kedalam
masing-masing aqua gelas tersebut.
5. Masukkan paku kecil kedalam gelas I.
6. Masukkan paku kecil kedalam gelas II, lalu tuangkan air kedalam gelas I.
7. Masukkan paku kecil kedalam gelas III, lalu tuangkan cuka kedalam gelas II.
8. Masukkan paku kecil kedalam gelas IV, lalu tuangkan larutan garam kedalam
gelas III.
9. Masukkan paku kecil kedalam gelas V, lalu tuangkan minyak kedalam gelas V.
10. Masukkan paku kecil kedalam gelas VI, lalu ditutup dengan plastik, dan diikat
dengan karet supaya tidak ada celah udara yang masuk.
11. Masukkan air kedalam gelas VII, lalu taruhlah paku besar kedalam gelas dan
langsung ditutup dengan plastik. Ikatlah dengan karet supaya tidak ada celah
udara yang masuk.
12. Masukkan cuka kedalam gelas VIII, lalu taruhlah paku besar kedalam gelas dan
langsung ditutup dengan plastik. Ikatlah dengan karet supaya tidak ada celah
udara yang masuk.
13. Masukkan larutan garam kedalam gelas IX, lalu taruhlah paku besar kedalam
gelas dan langsung ditutup dengan plastik. Ikatlah dengan karet supaya tidak ada
celah udara yang masuk.
14. Masukkan minyak kedalam gelas X, lalu taruhlah paku besar kedalam gelas dan
langsung ditutup dengan plastik. Ikatlah dengan karet supaya tidak ada celah
udara yang masuk.
15. Letakkan aqua gelas tersebut di jendela, lalu amatilah selama 5 hari perubahan
paku tersebut, kemudian didokumentasikan untuk mengamati perubahan pada
paku hari demi hari.
16. Setelah diamati, masukkan data yang didapat ke tabel yang telah disediakan.
E. Data Pengamatan
Hasil Pengamatan (hari)
No Gelas Perlakuan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
I Terbuka
II Air + terbuka
III Cuka + terbuka
IV Larutan garam + terbuka
V Minyak + terbuka
VI Tertutup
VII Air + tertutup
VIII Cuka + tertutup
IX Larutan garam + tertutup
X Minyak + tertutup

Keterangan :

* Tidak berkarat
** Sedikit berkarat
*** Sangat berkarat
**** Sangat berkarat sekali

F. Pembahasan

G. Kesimpulan

H. Dokumentasi

I. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/24505932/LAPORAN_KIMIA_Korosi_Pada_Paku
https://diejungs88.wordpress.com/2017/09/18/laporan-praktikum-kimia-
perkaratan-korosi-pada-paku/
http://widyaastutisahnur.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-korosi-pada-
paku.html
http://mbahdegan.blogspot.co.id/2015/10/laporan-praktikum-kimia-uji-korosi-
pada.html
https://www.academia.edu/9352734/Laporan_Praktikum_Korosi_pada_Paku

Anda mungkin juga menyukai