Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERKATAAN BESI

D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Bunga anggraini
Kelas:XI-1

Laporan kimia
I. Judul percobaan : Reaksi Perkaratan
II.Tujuan percobaan :Bertujuan Untuk Menentukan Reaksi Perkaratan
Logam
III. Alat dan bahan :•Alat
jam/waktu
cup aqua (6biji)
kain lap
•Bahan
paku (6biji)
air
larutan asam (jeruk nipis)
larutan basa (air sabun colek)
larutan garam (garam dapur)
kapas

IV. Cara Kerja


•pertama tama siapkan alat dan bahan
•lalu bersih cup aqua hingga bersih
•setelah itu isi setiap cup dengan :
>cup pertama isi paku dengan air
>cup kedua isi paku dengan larutan asam
>cup ketiga isi paku dengan larutan basa
>cup keempat isi paku dengan larutan garam
>cup kelima isi paku yang dibalut kapas kering
>cup keenam isi paku yang di balut kapas yang di basahi
•perhatika perubahan paku setiap hari nya hingga hari ketiga
V. Teori Perkaratan

Teori reaksi perkaratan merujuk pada pemahaman proses kimia di balik


pembentukan karat pada logam. Secara khusus, perkaratan terjadi
ketika logam bereaksi dengan oksigen dan air. Proses ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Oksidasi Logam

Ketika logam terpapar udara, terutama oksigen, terjadi oksidasi


logam. Oksidasi adalah proses di mana logam kehilangan elektron,
membentuk ion positif (kation). Contohnya, besi (Fe) akan mengalami
oksidasi membentuk ion Fe²⁺.

Pertukaran Elektron

Elektron yang hilang oleh logam akan diambil oleh oksigen dan air.
Molekul air (H₂O) terdisosiasi menjadi ion hidroksida (OH⁻) dan ion
hidrogen (H⁺). Oksigen akan menerima elektron dari logam dan
membentuk ion oksida (O²⁻).

Reaksi Kimia

Terjadi reaksi kimia antara ion logam, ion hidroksida, dan ion oksida.
Misalnya, pada besi:
4FE²+ + O2 + 6H2O ( 4Fe(OH)3

Pembentukan Karat

Hasil akhir reaksi ini adalah pembentukan senyawa besi(III)


hidroksida, yang lebih dikenal sebagai karat. Karat sering kali terlihat
sebagai endapan merah-brown pada permukaan logam.

Untuk mencegah perkaratan, metode pencegahan umum termasuk


penggunaan pelapisan anti-karat, seperti cat atau lapisan logam yang
tahan terhadap korosi, dan pengendalian lingkungan untuk mengurangi
eksposur logam terhadap oksigen dan air.

VI. Hasil Percobaan

Pada paku yang direndam di air biasa, maka paku akan mengalami
perkaratan karena air bertindak sebagai elektrolit yang memungkinkan
transfer ion besi dari logam ke larutan. Pada paku yang direndam di air
garam, maka paku akan mengalami perkaratan karena air garam
mengandung ion-ion garam yang dapat meningkatkan konduktivitas air,
mempercepat proses elektrokimie dalam reaksi korosi. Pada paku yang
direndam di air cuka, maka paku akan mengalami perkaratan karena
asam cuka mengandung asam asetat yang dapat meningkatkan
keasaman lingkungan dan mempercepat reaksi korosi pada besi.Pada
paku yang direndam dengan air sabun cuci piring, maka paku akan
mengalami perkaratan namun tergantung pada merk sabun yang
digunakan. Beberapa sabun cuci piring lebih efektif dalam mencegah
korosi daripada yang lainnya.Sementara pada kapas basah, paku juga
mengalami perkaratan dan paku yang dibungkus dengan kapas kering
menyebabkan paku menjadi paling cepat berkarat dibanding yang
lainnya

VII. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:

Paku yang mengalami perkaratan setelah didiamkan selama satu


minggu, maka terjadi korosi. Paku yang mengalami korosi adalah paku
yang dimasukkan kedalam gelas plastik kosong, air biasa, aquades, air
garam, air cuka, dan paku yang dimasukkan kedalam air mendidih
ditambah minyak kelapa.

Sedangkan paku yang tidak mengalami perkaratan setelah didiamkan


selama satu minggu, maka tidak terjadi korosi. Paku yang tidak
mengalami korosi adalah paku yang dimasukkan kedalam gelas plastik
yang berisi kapas dan gamping

VIII. Raksi-Reaksi

√Paku (fe) dengan air

Fe(s) +O2(g) +H2O(l) ---->Fe2O3.xH2O

√Paku dengan kapas basah (basah karena air (H2O))

Fe(s) + 2H2O(l)--->Fe(OH)2+H2(g)

√Paku dengan kapas kering


Fe+kapas--->tidak bereaksi

√Paku dalam larutan garam

FeNaCl--->FeCl2+Na

√Paku dengan basa(sabun yang mengandung (NaOH)

Fe+2NaOH--->Fe(OH)2+2Na

√Paku dengan jeruk asam sitrat (C6H8O7)

2Fe+2C6H8O7--->2FeC6H5O7+3H2

IX. Daftar Pustaka

Suriadi, I. K., 2007, Prediksi Laju Korosi dengan Perubahan Besar Derajat
Deformasi Plastis dan Media Pengkorosian pada Material Baja Karbon,
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM, Vol. 1, No. 1, hal 1-8.

Riadi, M., 2019, Korosi/Pengkaratan (Reaksi, Jenis, Penyebab dan


Perlindungan), https://www.kajianpustaka.com/2019/12/korosi-
pengkaratan-reaksi-jenis-penyebab-dan-perlindungan.html, diakses
November 2020.

Sulistyaningsih, E., Lestari, N., 2018, Pengaruh Komposisi Material


Komposit Pani-TiO2 yang Disintesis secara Elektrodeposisi terhadap
Laju

Buku paket kimia sma/ma kelas XI kurikulum Merdeka fase F


X. Lampiran

SEBELUM BEREAKSI

SESUDAH
REAKSI

Anda mungkin juga menyukai