Anda di halaman 1dari 7

Laporan kimia

Oleh

Resky Nugraha
Yuli Astuti
Melsa Jumliana
Ahmad Awaluddin Aras
Citra Pricillia
Muh. Fadly Syam

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Korosi


A. Tujuan
Mengetahui terjadinya korosi pada besi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
B. Teori
Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan
lingkungannya. Definisi lainnya adalah korosi merupakan rusaknya
logam karena adanya zat penyebab korosi, korosi adalah fenomena
elektrokimia dan hanya menyerang logam.
Menurut Roberge, Korosi adalah peristiwa rusaknya logam
karena reaksi dengan lingkungannya, sedangkan menurut Gunaltun,
korosi adalah fenomena elektrokimia dan hanya menyerang logam,
Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Korosi adalah kerusakan
atau degradasi logam akibat reaksi dengan lingkungan yang korosif.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam
karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan
lingkungan.
Dalam kehidupan sehari - hari, besi yang teroksidasi disebut
dengan karat dengan rumus Fe2O3xH2O. Proses perkaratan termasuk
proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak
sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada
permukaan besi bertindak sebagai katode.
Reaksi perkaratan:
Anode : Fe Fe2+ + 2 e
Katode : O2 + 2H2O 4e + 4 OH
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami
oksidasi.
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e E = +0.44 V
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu
yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq) E = +0.40 V

atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l) E = +1.23 V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida
terhidrasi, Fe2O3 . xH2O, yaitu karat besi. Korosi Besi memerlukan
oksigen dan air.
C. Alat dan bahan
1. 4 Buah Gelas Bening
2. 4 Buah Paku
3. 2 Gram garam
4. Kerosin (Minyak Tanah)
5. Air 50 ml
6. Air yang sudah didihkan secukupnya
D. Langkah kerja
1. Ambillah 4 gelas bening, kemudian:
a. Tambahkan 5 ml air suling ke dalam gelas 1
b. Tambahkan 2 gram kristal NaCl kemudian kapas kering ke dalam
gelas 2
c. Tambahkan air yang sudah didihkan ke dalam gelas 3 hingga
hampir penuh
d. Tambahkan kira kira 10 ml kerosin ke dalam gelas 4
2. Amplaslah 4 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan
masing-masing satu ke dalam gelas reaksi pada prosedur 1 diatas
3. Tutup gelas 2 dan 3 dengan prop (sumbat) karet sampai rapat
4. Simpanlah gelas tersebut selama 3 hari , kemudian amati apa yang
terjadi

E. Pengolahan Data
Har

Air Suling-

Kapas +

Air panas +

Kerosin /

udara terbuka

garam

ditutup plastik

M. Tanah-udara

Ke-

ditutup plastik

terbuka

Air berwarna
kemerahan,
1

ada serbuk
kuning melekat

Ada sedikit serbuk


Tidak terjadi
perkaratan

di paku

kuning (terjadi
pengakaratan
tetapi tidak

Tidak terjadi
pengkaratan

banyak)

(berkarat)

Warna air

Serbuk kuning

semakin merah

semakin

dan perkaratan

Tidak terjadi

bertambah dan air

Tidak terjadi

semakin

pengkaratan

tidak berubah

pengkaratan

bertambah

warna tetapi

banyak

menjadi agak
keruh

Perkaratan
3

semakin

Tidak terjadi

bertambah

pengkaratan

banyak dan air


semakin merah

Serbuk kuning
semakin
bertambah dan air

Tidak terjadi
pengkaratan

semakin keruh

F. Analisis Data
Masing-masing gelas dimasukkan larutan seperti air suling, air yang
mendidih, dan minyak tanah serta butiran garam yang titutup kapas.
Masukkan batang paku yang telah diamplas ke dalam masing-masing
paku. Kemudian masing-masing tabung diamati selama tiga hari.
Pada hari pertama, gelas pertama yang berisi air yang dibiarkan di
udara terbuka dan gelas ketiga yang berisi air panas dan ditutup plastik
sudah menunjukkan perubahan. Pada gelas pertama, paku mengalami
perkaratan dan warna air berubah menjadi kemerah-merahan sedangkan
pada gelas kedua, perkaratan juga terjadi namun tidak sebanyak gelas

pertama, hanya berupa serbuk kuning. Adapun gelas kedua dan keempat
belum menunjukkan peruabahan.
Pada hari kedua, perubahan yang terjadi pada gelas pertama dan
ketiga semakin tampak. Warna air pada gelas pertama semakin memerah
dan perkaratan semakin banyak, gelas kedua juga demikian, sebuk kuning
semakin banyak dan warna air menjadi agak keruh. Adapun gelas kedua
dan keempat juga belum menunjukkan perubahan.
Pada hari ketiga, perkaratan pada gelas pertama semakin banyak dan
warna airnya semakin merah, demekian pula pada gelas ketiga, serbuk
kuning semakin banyak dan air semakin keruh. Gelas kedua dan keempat
tetap belum menunjukkan perubahan.
Hal ini (perkaratan) terjadi karena adanya proses oksidasi. Semakin
banyak reaksi oksidasi yang terjadi, semakin banyak pula karat. Demikian
sebaliknya jika tidak ada karat atau sedikit karat yang muncul maka
larutan tersebut tidak mampu melakukan oksidasi.

Adapun reaksi

oksidasi terjadi bila ada air dan oksigen, karenanya, perkaratan yang
paling banyak terjadi pada gelas pertama yang berisi air dan terbuka ke
udara luar. Adapun pada gelas ketiga, perkaratan juga terjadi namun tidak
sebanyak gelas pertama karena reaksinya hanya dipengaruhi air, tidak
dipengaruhi udara luar. Warna air pada gelas pertama menjadi berwarna
merah dikarenakan karat mengambang akibat reaksinya dengan oksigen
di udara, pada gelas kedua, warna air keruh dan tidak berubah menjadi
merah karena karat tidak mengambang, hal ini diakibatkan oleh berat
massanya sehingga karat jatuh ke dasar tabung.
Untuk gelas kedua dan keempat, perkaratan tidak terjadi. Pada
tabung kedua, perkaratan tidak terjadi karena kapas yang dimasukkan
dapat menyerap air dan ditutup sehingga udara tidak mengalami
perputaran dan tak ada uap air. Sedangkan pada tabung ke keempat yang
berisikan minyak tanah/kerosin tidak terjadi peristiwa redoks sehingga
tidak dapat membuat paku menjadi berkarat.
G. Analisa
1. Apakah gelas dimana paku berkarat terdapat oksigen dan air ?

2. Apakah gelas dimana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen


dan air ?
3. Tariklah kesimpulan
Jawab
1. Ya, gelas dimana paku berkarat terdapat oksigen dan air.
2. Ya, gelas dimana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan air.
3. Perkaratan/korosi dipengaruhi oleh air dan oksigen.

H. Kesimpulan
Perkaratan terjadi akibat reaksi oksidasi yang dipengaruhi oleh air dan
oksigen. Gelas yang mengalami perkaratan paling banyak adalah
gelas yang diisi air dan dibiarkan pada udara terbuka, kemudian gelas
yang berisi air mendidih dengan ditutup plastik. Adapun gelas yang
berisis garam+kapas yang ditutup plastik dan gelas yang berisi
kerosin tidak mengalami perkaratan karena tidak terdapat oksigen dan
uap air.

I. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai