Anda di halaman 1dari 12

REAKSI PENGUJIAN SENYAWA ORGANIK

(MEKANISME DAN DESAIN SENYAWA ORGANIK)

RISMA MAJDIYAH
H012191007
Latar Belakang

1. Senyawa Organik
2. Reagen

Rumusan
Masalah

1. Apa saja yang termasuk senyawa organik?


2. Bagaimana reaksi pengujian senyawa organik?

Tujuan
Penelitian

1. Mengetahui macam-macam senyawa organik.


2. Memahami reaksi pengujian senyawa organik.
TINJAUAN PUSTAKA

Senyawa kimia terutama senyawa organik hasil


metabolisme dapat dibagi dua yaitu yang pertama
senyawa hasil metabolisme primer, contohnya
karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat, dan enzim.
Senyawa kedua adalah senyawa hasil metabolisme
sekunder, contohnya terpenoid, steroid, alkaloid, dan
flavonoid.
REAKSI PENGUJIAN

Alkaloid

Unsur-unsur penyusun alkaloid adalah karbon, hidrogen, nitrogen dan ada pula yang
mengandung oksigen.. Adanya nitrogen dalam lingkar pada struktur kimia alkaloid
menyebabkan alkaloid tersebut bersifat alkali. Oleh karena itu, golongan senyawa-
senyawa ini disebut alkaloid (Sumardjo, 2006). Pengujian senyawa alkaloid ditandai
dengan endapan coklat ketika ekstrak direaksikan dengan pereaksi Wegner. Terbentuk
endapan putih ketika direaksikan dengan pereaksi Meyer.

Wegner Meyer
REAKSI PENGUJIAN

Flavonoid dengan HCl Pekat dan Serbuk Mg

Flavonoid berperan sebagai antioksidan


dengan cara mendonasikan atom hidrogennya
atau melalui kemampuannya mengkelat
logam, berada dalam bentuk glukosida
(Cuppet et al., 1954). Kerangka flavonoid terdiri
atas satu cincin aromatik A, satu cincin
aromatik B, dan cincin tengah berupa
heterosiklik yang mengandung oksigen dan
bentuk teroksidasi, cincin ini dijadikan dasar
pembagian flavonoid ke dalam sub-sub
kelompoknya (Hess, tt). Flavonoid termasuk
dalam golongan senyawa fenolik dengan
struktur kimia C6-C3-C6 (Whiteet al., 1954).
Adanya senyawa flavonoid ditandai larutan
berwarna merah ketika direaksikan dengan
HCl pekat dan serbuk Mg.
Saponin dengan Air Panas

Senyawa saponin ditandai dengan


munculnya busa yang stabil setelah
dikocok dengan penambahan air panas.
Timbulnya busa menunjukkan adanya
glikosida yang mempunyai kemampuan
membentuk buih dalam air yang
terhidrolisis menjadi glukosa dan
senyawa lainnya.
Tanin dengan FeCl3
Karbohidrat dengan Uji
Molisch

Karbohidrat adalah senyawa kimia yang di temukan


pada tumbuhan dan sel-sel hewan dengan rumus
empiris (CH2O)n. Karna formula dasar karbohidrat
adalah karbon dan air, maka bahan ini disebut “hidrat
karbon atau karbohidrat”. Karbohidrat adalah produk
utama dalam fotosintesis, dan dikonsumsi sebagai
bahan bakar tanaman dan hean. Bahan makanan
termasuk karbohidrat sederhana (gula) dan karbohidrat
kompleks (pati dan fiber) (Husain, 2016). Terbentuknya
cincin ungu di antara lapisan ini disebabkan
terjadinya reaksi antara furfural dengan a-naftol.
Karbohidrat dengan Uji
Fehling

Terbentuknya endapan merah bata menunjukkan bahwa gula tersebut


digolongkan sebagai gula pereduksi. Hal ini terjadi karena pada glukosa dapat
mereduksi ion Cu2+ dalam larutan Fehling menjadi Cu+ yang mengendap Cu2O,
disebabkan karena glukosa mengandung gugus aldehid atau aldose bebas.
Karbohidrat dengan Uji
Tollens

Pengujian ini untuk menentukan apakah larutan merupakan gula pereduksi


atau gula non pereduksi. Larutan gula direaksikan dengan pereaksi Tollens yang
berwarna kuning. Uji positif yang dihasilkan yaitu terbentuknya warna cermin perak
pada dinding tabung reaksi
Protein dengan Uji Biuret

Protein adalah polimer kompleks yang terdiri dari asam amino. Ada 20 macam
asam amino yang ditemukan dalam tubuh. Protein terdiri dari rantai panjang dari
100-500 asam amino yang membentuk ke dalam struktur tiga dimensi (Husain,
2016). Uji biuret dilakukan untuk menguji adanya ikatan peptida. Urea dipanaskan
dan menghsilkan gas amina. Uji positif berwarna ungu.

Anda mungkin juga menyukai