REVIEW JURNAL
Abstrak:
Jurnal yang berjudul Penerapan teknologi mobile pada pembelajaran sains di luar ruangan
berbasis siklus belajar 7E ini berisi tentang penelitian yang menyatakan bahwa pembelajaran
di luar ruangan yang sering dilakukan memiliki beberapa masalah, yakni siswa kurang
terbimbing sehingga tidak dapat memberikan umpan balik yang sesuai. Dalam jangka
panjang, prestasi belajar siswa adalah terbatas. Jurnal ini membahas tentang penggunaan
teknologi mobile untuk mengatasi masalah pembelajaran outdoor tradisional dan
mengusulkan konsep belajar di luar ruangan di bidang ilmu alam di sekolah dasar berbasis
pembelajaran bersiklus 7E.
Abstrak yang disajikan penulis cukup singkat, namun tetap tertuju pada pembahasan pada
jurnal ini.
Pendahuluan:
Bagian pendahuluan, penulis menjelaskan tentang mata pelajaran sains yang merupakan
contoh pelajaran yang memiliki banyak manfaat ketika dilakukan pada luar ruangan. Buku
yang digunakan pada pembelajaran luar ruangan memberi penjelasan yang sangat singkat
sehingga unutk lebih jelasnya, guru mengajak siswa untuk menyaksikan secara langsung di
alam.
Beberapa kelemahan dari pembelajaran di luar ruangan yakni, guru sulit untuk mengontrol
siswa karena tersebar diberbagai wilayah sekolah, juga diasumsikan bahwa siswa sulit untuk
focus pada apa yang mereka pelajari.
Mobile learning saat ini telah menjadi tren dalam pendidikan yang memiliki beberapa fitur,
Konteks kesadaran, Akses informasi, Kemampuan adaptasi dan bantu Instan/cepat.
Tulisan ini, memuat tentang usulan sebuah pendekatan untuk belajar di luar ruangan di mana
mana dalam domain ilmu pengetahuan alam. Dari sudut pandang pedagogis pandang, kita
mendasarkan desain kegiatan pembelajaran di luar ruangan pada pembelajaran bersiklus 7E
(Eisenkraft, 2003), dengan menggunakan perangkat mobile untuk mendukung proses
pembelajaran secara keseluruhan.
Yuli Astuti / 1413440023
Pembahasan:
The 7E Learning Cycle (Eisenkraft, 2003) adalah model desain instruksional, yang
dikembangkan dari siklus belajar 5E (Bybee et al., 2006) dimana tahap-tahapnya yakni
elicit, engage, explore, explain, elaborate, extend dan evaluate.
Kesimpulan:
Jurnal ini memperkenalkan mengenai sebuah konsep menggunakan teknologi mobile dan
dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran luar ruangan. Desain kursus ini
didasarkan pada siklus belajar 7E, model desain instruksional yang cukup beralasan. Adanya
penggunaan teknologi mobile dan penerapan model pembelajaran bersiklus 7E menutupi
kekurangan dari pembelajaran luar ruangan.
Kekuatan Penelitian : penulis cukup detail menjelaskan tentang pembelajaran luar ruangan
dan hubungannya dengan siswa.
Kelemahan penelitian : Teori dan model analisis yang digunakan belum cukup untuk
menjelaskan bagaimna penerapan pemebelajaran luar ruangan berbasis pembelajaran
bersiklus 7E.