Anda di halaman 1dari 13

Resky Nugraha Yuli Astuti

Melsa Jumliana Ahmad Awaluddin Aras

Muh. Fadly Syam Citra Prichilia


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
anugrah dan berkat-Nya sehinggah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka
memenuhi salah satu tugas pelajaran Kimia. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini terdapat berbagai hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bantuan dari semua
pihak sehinggah makalah ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak, khususnya kepada :

1. Ibu Dra. Boneati selaku guru mata pelajaran kimia yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberi dukungan atau motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
3. Rekan-rekan yang telah memberi bantuan sehinggah penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis
memohon maaf dan penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, dan penulis pada
khususnya dalam pembuatan tugas yang akan datang.

Watampone, Oktober 2013

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Elektrokimia adalah salah satu dari cabang ilmu kimia yang mengkaji
tentang perubahan bentuk energi listrik menjadi energi kimia dan sebaliknya.
Proses elektrokimia melibatkan reaksi redoks. Proses transfer elektron
akan menghasilkan sejumlah energi listrik. Aplikasi elektrokimia dapat
diterapkan dalam dua jenis sel, yaitu sel volta dan sel elektrolisis.

Sel volta merupakan sel elektrokimia yang berlangsung spontan dengan


menghasilkan energi listrik. Dalam sel volta, energi listrik dihasilkan dengan
jalan pelepasan elektron pada suatu elektroda (oksidasi) dan penerimaan
elektron pada elektroda lainnya (reduksi). Elektroda yang melepaskan
elektron akan membentuk kutub negatif (-) dinamakan anoda, sedangkan
elektroda yang menerima elektron akan membentuk kutub positif (+)
dinamakan katoda. Jadi, sebuah sel volta terdiri dari dua bagian atau dua
elektroda dimana setengah reaksi oksidasi berlangsung pada anoda dan
setengah reaksi berlangsung pada katoda.

Berdasarkan konsentrasi dan elektroda yang digunakan, sel Volta dapat


dibagi menjadi dua. Pertama, sel kimia, yaitu sel volta dimana jenis elektroda
yang digunakan pada anode dan katodenya berbeda namun konsentrasi
zatnya sama. Misalnya pada baterai dan aki. Kedua, sel volta dimana jenis
electrode yang digunakan pada anode dan katodenya sama namun
konsentrasinya berbeda. Sel volta jenis ini dikenal dengan sebutan sel
konsentrasi.

Seperti apakah yang dimaksud dengan sel kimia dan sel konsentrasi?
Bagaimana contohnya? Bagaimana proses reaksi yang terjadi di dalamnya?
Apa pula peranannya dalam kehidupan sehari-hari? Hal tersebut akan kami
bahas lebih lanjut dalam bab berikutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Baterai

Sejarah Baterai

Baterai telah ada pada sekitar tahun 1938, saat arkeolog Wilhelm
Konig menemukan beberapa pot tanah liat yang aneh saat menggali di
Khujut Rabu, sekarang bernama Baghdad, Irak. Sebuah wadah yang
memiliki panjang sekitar 5 inci (12,7 cm), berisi sebuah batang besi
terbungkus tembaga berasal dari sekitar tahun 200 SM. Pengujian
menunjukkan bahwa bejana tersebut dulu pernah diisi dengan zat asam
seperti cuka atau anggur, yang membuat Konig percaya bahwa bejana ini
merupakan sebuah baterai kuno. Sejak penemuan tersebut, para ilmuan
telah menghasilkan replika pot yang sebenarnya mampu menghasilkan
muatan listrik. Baterai Baghdad tersebut mungkin telah digunakan untuk
ritual agama, tujuan pengobatan , atau bahkan elektroplating.

Pada tahun 1799, fisikawan Italia Alessandro Volta menciptakan


baterai pertama dengan susunan lapisan seng, karton atau kain, dan
perak yang direndam di air garam. Pengaturan ini, yang disebut tumpukan
volta, ini bukan perangkat pertama untuk menciptakan listrik, tapi ini
adalah yang pertama memancarkan listrik yang stabil, arus yang tahan
lama. Namun, ada beberapa kelemahan dari penemuan Volta. Ketinggian
di mana lapisan bisa ditumpuk terbatas karena berat tumpukan akan
membuat air garam keluar dari karton atau kain. Cakram logam juga
cenderung cepat korosi, memperpendek umur baterai. Meskipun begitu,
satuan gaya gerak listrik yang digunakan hingga saat ini adalah Volt untuk
menghormati prestasi Volta.

Terobosan berikutnya dalam teknologi baterai datang pada tahun


1836 ketika kimiawan Inggris, John Frederick Daniell menemukan sel
Daniell. Pada awal baterai ini, piring tembaga ditempatkan di bagian
bawah wadah kaca dan larutan sulfat tembaga dituangkan di atas piring
mengisi setengah wadah kaca. Kemudian pelat seng digantung dalam
wadah, dan larutan sulfat seng ditambahkan. Karena tembaga sulfat lebih
padat daripada seng sulfat, larutan seng melayang di atas larutan
tembaga dan dikelilingi lempeng seng. Kabel yang terhubung ke plat seng
mewakili terminal negatif, sedangkan yang terhubung ke pelat tembaga
adalah terminal positif. Tentu saja, pengaturan ini tidak akan berfungsi
dengan baik dalam senter, tapi untuk aplikasi stasioner ini bekerja dengan
baik. Bahkan, sel Daniell adalah cara yang umum digunakan untuk
memberi listrik pada bel pintu dan telepon sebelum generasi listrik
disempurnakan.

Pada tahun 1898, Colombia Dry Cell menjadi yang pertama baterai
komersial yang tersedia dijual di Amerika Serikat. Produsen, Perusahaan
Karbon Nasional, kemudian menjadi Perusahaan Baterai Eveready, yang
memproduksi merek Energizer.

Pengertian Baterai
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan
mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya
terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)
seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
pasta sebagai elektrolit (penghantar)

Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai


tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak.
Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat
diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai
sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi
ulang disebut dengan baterai sekunder.

Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat


mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa
dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa
dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi
ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).

Jenis-jenis Baterai

Baterai yang beredar di pasaran saat ini sangat beragam dan terus
berkembang, baik bentuk maupun fungsinya. Dalam hubungannya dengan
produk elektronik, baterai yang banyak digunakan adalah jenis baterai
rumah tangga. Baterai ini terutama digunakan untuk menggerakkan
peralatan kecil seperti lampu senter, radio, komputer laptop, mainan,
ponsel, dan portable lainnya.

Dari segi bentuknya, baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak.
Baterai juga dapat dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :

Baterai Primer : yaitu baterai yang hanya digunakan satu kali, dan
setelah habis tidak dapat diisi ulang. Contoh baterai ini adalah baterai
jam tangan (baterai perak oksida)
Baterai Sakunder : yaitu baterai yang bisa digunakan berkali kali
dengan mengisi kembali muatannya, apabila telah habis energinya
setelah dipakai, Contohnya seperti yang biasa terdapat pada telepon
genggam (nikel cadmium)

Beberapa jenis baterai antara lain :

Baterai biasa atau sel kering

Baterai yang sering kita gunakan disebut juga sel kering atau sel
Lecanche. Baterai kering ini mendapatkan hak paten penemuan di
tahun 1866. Sel Lanchache ini terdiri atas suatu silinder zink (seng)
yang bertindak sebagai anode (kutub negartif) dan karbon inert/tidak
reaktif sebagai katode (kutub positif). Batang karbon ini dikelilingi oleh
pasta campuran MnO2 dan serbuk karbon dan sedikit air. Lapisan
berikutnya adalah lektrolit yang berbentuk pasta, terdiri atas
campuran MH4Cl dan ZnCL2. Sel ini sebenarnya tidak 100% kering,
hanya saja karena air yang dibutuhkan hanya sedikit, maka
elektrolitnya berbentuk pasta.

Cara kerja :

1. Pertama, logam seng akan


teroksidai dan melepas dua
electron dan menjadi ion Zn +2.
Melalui lawat pengahantar, 2
elektron tersebut menuju ke
katode.
2. Sementara itu di katode,
elektrolit MnO2 dan H2O yang
mengalami tambahan
electron mengalami reduksi
kemudian reaksinya
menghasilkan Mn2O3 dan
-
OH .

3. Selanjutnya, OH- dari reaksi tersebut bereaksi dengan NH4Cl


mengahasilkan NH3. NH3 ini akan bergerak ke anode untuk
bergabung dengan ion Zn+2 dan membentuk ion yang kompleks
[Zn(NH3)4]2+

Reaksi yang terjadi pada sel


Anode(oksidasi) : Zn(s) Zn2+(aq) + 2 e
Katode (reduksi) : 2MnO2 (s) +H2O ( l ) + 2e Mn2O3 (s) + 2OH
(aq)
Reaksi sel : Zn (s) + 2MnO2 (aq) + H2O ( l ) Zn2+ (aq) + 2OH
(aq) + Mn2O3 (s)

Terjadi juga reaksi lain, yaitu OH yang terbentuk bereaksi dengan


NH4Cl menghasilkan NH3, selanjutnya NH3 yang terjadi diikat Zn2+

2NH4Cl (aq) + 2OH (aq) 2NH3 (aq) + 2Cl (aq) + 2H2O ( l )


Zn 2+(aq) + 4NH3 (g) + [Zn(NH3)4]+2 (s)

Sel ini biasanya digunakan sebagai sumber tenaga atau energi


pada lampu, senter, radio, jam dinding, dan masih banyak lagi. Sel
kering ini tidak dapat digunakan berulang kali dan memiliki daya tahan
yang tidak lama. Dan harganya di pasaran sangatlah murah. Potensial
listrik (Voltage) yang dihasilkan 1,5 volt

Baterai alkali

Dinamakan baterai alkalin karena elektrolitnya bersifat alkali atau


basa, bukan asam. Baterai ini merupakan modifikasi dari baterai sel
kering. Perbedaannya hanya terletak pada elektrolitnya saja. Pada
baterai ini, elktrolit yang digunakan adalah KOH atau NaOH yang
menggantikan fungsi NH4Cl.

Cara kerja : Cara kerja :

1. Pada anode logam Zn akan


bereaksi dengan basa KOH
dan mengalami oksidasi
membentuk Zn(OH)2 dan 2
elektron. Electron tersebut
mengalir melalui kawat
penghantar menuju katode.
2. Pada katode, MnO2 an H2O
menerima 2 elektron dan
mengalami reduksi menjadi
Mn2O3 dan 2 OH-

Reaksi yang terjadi pada sel


Anode(oksidasi) : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2e-
Katode (reduksi) : 2MnO2(s) + H2O + 2e- Mn2O3 +2OH-
Reaksi sel : Zn (s) + 2MnO2 (aq) + H2O ( l ) Zn(OH)2(s) + Mn2O3
Baterai alkaline lebih tahan lama dengan dapat menyuplai arus
yang lebih besar dibanding baterai kering seng karbon. Baterai ini
digunakan untuk peralatan yang memerlukan arus listrik lebih besar ,
seperti tape recorder dan mainan. Potensial sel pada baterai sekitar
1,5 Vdan dapat bertahan konstan selama pemakaian. Baterai ini
menghasilkan daya dua kali lebih besar daripada baterai biasa
walaupun potensialya sama. Selain itu, tegangn yang dihasilkan lebih
stabil karena gerakan ion-ion dalam elektrolitnya lebih efisien.

Baterai perak oksida

Baterai perak oksida tergolong tipis dan harganya yang relatif


lebih mahal dari baterai-baterai yang lainnya. Baterai ini sangat
populer digunakan pada jam, kamera, dan kalkulator elektronik. Perak
oksida menggunakan Ag2O sebagai katoda dan seng sebagai
anodanya. Reaksi elektrodenya terjadi dalam elektrolit yang bersifat
basa dan air. Baterai ini mempunyai beda potensial sama seperti pada
baterai alkaline sebesar 1,5V.
Cara kerja :

1. Pada anode logam Zn akan


bereaksi dengan basa KOH dan
mengalami oksidasi membentuk
Zn(OH)2 dan 2 elektron. Electron
tersebut mengalir melalui kawat
penghantar menuju katode.
2. Pada katode, Ag2O an H2O menerima 2 elektron dan mengalami
reduksi menjadi 2Ag dan 2 OH-

Reaksi yang terjadi pada sel


Anode(oksidasi) : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2e-
Katode (reduksi) : Ag2O (s) + H2O (l ) + 2e 2Ag (s) + 2OH (aq)
Reaksi sel : Zn (s) + Ag2O (s) + H2O (l ) Zn(OH)2 (s) + 2Ag (s)

Baterai Nikel Kadmium


Baterai nikel-kadmium merupakan baterai kering yang dapat diisi
ulang. Anode yang digunakan adalah Kadmium sedangkan ketodenya
adalah nikel. Adapun elektrolitnya merupakan basa KOH. Potensial sel
yang dihasilkan adalah 1,4 V.
Cara kerja :

1. Pada anode logam Cd akan bereaksi dengan basa KOH dan


mengalami oksidasi membentuk Cd (OH)2 dan 2 elektron. Electron
tersebut mengalir melalui kawat penghantar menuju katode
2. Selanjutnya pada katode, NiO(OH) dan H2O akan menerima 2
elektron menjadi Ni(OH)2 dan OH-

Reaksi yang terjadi pada sel


Anode(oksidasi) : Cd(s) + 2OH-(aq) Cd(OH)2(s) + 2e-
Katode (reduksi) : NiO2(s) + 2H2O + 2e- Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq)
Reaksi sel : Cd(s) + NiO(aq) + 2H2O(l) Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)

Kegunaan Baterai

Baterai sel kering

Sebagai penyedia atau sebagai sumber arus listrik yang banyak


ditemukan penggunaannya pada radio dan kalkulator.

Baterai alkali

Contoh baterai alkali adalah baterai merkuri yang umum


digunakan pada jam tangan, alat bantu pernapasan dll.

Baterai perak oksida

Dengan bentuknya yang kecil, baterai ini banyak digunakan pada


arloji, kalkulator, alat bantu pendengaran dan berbagai jenis alat
elektronik lainnya (alat elektronik portable).

Baterai nikel-kadmium
Digunakan sebagai baterai dalam berbagai peralatan luar angkasa
(baterai kering yang dapat diisi kembali) dan banyak ditemukan untuk
handphone, handycam dan mainan anak-anak.

B. Sel Konsentrasi

Sel konsentrasi adalah sel Galvani dimana kedua kompartemen


mempunyai komponen yang sama tapi berbeda konsentrasi. Dengan
demikian, kita dapat merakit sel volta yang tersusun dari dua elektroda yang
identik, tetapi masing-masing memiliki konsentrasi ion yang berbeda.
Elektron mengalir dalam arah yang cenderung menyamakan konsentasi.
Elektrode dalam larutan pekat merupakan katode (tempat terjadinya reaksi
reduksi) sedangkan elektrode dalam larutan encer merupakan anode (tempat
terjadinya reaksi oksidasi).

Persamaan Nerst memberikan hubungan antara sel potensial dan


konsentrasi dari komponen sel.

Persamaan Nernst Keterangan :


Esel : potensial sel (volt)
Eo : potensial standar (Eoreduksi - Eooksidasi )
T : suhu ( 0,0592oK )
n : jumlah electron
QC : hasil bagi konsentrasi zat-zat hasil reaksi dengan zat pelarut

Sebagai contoh, sel konsentrasi dengan elektroda Zn, masing-masing


memiliki konsentrasi ion seng sebesar 1,0 M dan 0,1 M. Larutan yang relatif
pekat akan mengalami reduksi, sementara larutan yang lebih encer
mengalami oksidasi. Potensial standar sel (Esel) untuk sel konsentrasi
adalah nol (0). Reaksi yang terjadi pada sel konsentrasi Zn adalah sebagai
berikut :

Katoda (+) : Zn2+ (1,0 M) + 2 e- > Zn .. (1)

Anoda (-) : Zn > Zn2+ (0,1 M) + 2 e- .. (2)

Reaksi Sel : Zn2+ (1,0 M) > Zn2+ (0,1 M) ..


[(1) + (2)]

Notasi Sel : Zn / Zn2+ (0,1 M) // Zn2+ (1,0 M) / Zn

Potensial sel konsentrasi dapat diperoleh melalui persamaan Nerst


berikut :
E sel = Esel (0,0592/2) log ([Zn2+] encer / [Zn2+] pekat)

E sel = 0 (0,0592/2) log [(0,1] / [1,0])

E sel = 0,0296 volt

Potensial sel konsentrasi umumnya relatif kecil dan semakin


berkurang selama proses reaksi berlangsung. Reaksi akan terus berlangsung
hingga kedua wadah mencapai keadaan konsentrasi ion sama. Apabila
konsentrasi ion kedua wadah telah sama, Esel = 0 dan aliran elektron
terhenti.

Jenis-jenis sel konsentrasi dan reaksinya

Sel konsentrasi dengan satu larutan elektrolit

Sel konsentrasi dengan dua larutan elektrolit

Fungsi sel konsentrasi dalam kehidupan sehari-hari

Berfungsi dalam berbagai proses biologis dalam tubuh mahkluk


hidup, misalnya dalam proses osmosis darah dan reabsorbi
ginjal.

BAB III

PENUTUP

B. Kesimpulan

1. Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan


mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik.
2. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
a. batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)
b. seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
c. pasta sebagai elektrolit (penghantar)
3. Berdasarkan bentuknya, baterai dibagi menjadi baterai berbentuk
tabung dan kotak. Selain itu baterai juga dibagi menjadi baterai primer
dan sekunder.
4. Jenis-jenis baterai antara lain baterai sel kering, baterai alkali, baterai
perak oksida, dan baterai nikel-kadmium.
5. Kegunaan baterai antara lain sebagai sumber listrik pada radio dan
beberapa peralatan elektronik, digunakan pada jam tangan, alat bantu
pernapasan dan pendengran, sampai pada peralatan ruang angkasa.
6. Sel konsentrasi adalah jenis sel volta dengan menggunakan dua
electrode sama namun dengan konsentrasi berbeda.
7. Sel konsentrasi dibagai menjadi sel konsentrasi dengan satu larutan
elektrolit dan sel konsentrasi dengan dua larutan elektrolit.
8. Fungsi dari sel konsentrasi dapat ditemui pada proses biologis dalam
tubuh sperti tekanan osmosis darah.

C. Saran

Dalam kehidupan sehari-hari proses elektrokimia memang sangat


berguna. Namaun mengingat zat yang terlibat adalah zat kimia,
disarankan kepada pembaca agar menggunakan alat-alat elektrokimia
misalnya baterai dengan hati-hati. Menyimpan dengan suhu dan kondisi
sesuatu aturan dan tidak mencampurkannya dengan zat kimia lain tanpa
petunjuk penggunaan yang benar. Hal ini bertujuan untuk menghindari
kerusakan/kecelakaan yang mungkin dapat terjadi misalnya saja
keracunan dan luka pada kulit.

DAFTAR PUSTAKA

http://lurvsweetroses.blogspot.com/2013/01/tugas-kimia.html

http://imc.kimia.undip.ac.id/mata-kuliah/kimia-dasar-ii/bab-3-sel-elektrokimia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai

http://chemsin.blogspot.com/2009/06/persamaan-nernst-dan-sel-
konsentrasi_16.html

http://andykimia03.wordpress.com/tag/sel-konsentrasi/

Anda mungkin juga menyukai