Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEGUNAAN SEL VOLTA

NAMA : NATASYA PAKAN


KELAS : XII MIPA 5
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas penggunaan sel volta dalam
kehidupan sehari-hari , yang kami sajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber di internet.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “ Penggunaan Sel Volta Dalam Kehidupan Sehari-Hari “.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna juga memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Natasya Pakan, Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................................3

B. RumusanMasalah..................................................................................................................3

C. Tujuan....................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari.................................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................................5

B. Saran......................................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan proses dari reaksi kimia.
Salah satunya adalah reaksi kimia yang bisa menimbulkan energi listrik yang bisa memudahkan
manusia dalam melakukan kegiatannya. Misalnya saja kami ambil contoh dalam industri pembuatan
baterei, Aki, dan lain-lain yang bisa mengantarkan Arus Lisrik.

Reaksi Kimia yang bisa menghantarkan Listrik berhubungan sekali dengan sel elektrokimia,
Karena dalam sel elektrokimia terjadi reaksi antara ion anode dan ion katode yang bisa
menghantarkan arus listrik. Dalam sel elektrokimia dibagi menjadi dua jenis yaitu sel volta dan sel
elektrolisis. Sel volta merupakan hasil dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik.
Sedangkan Sel Elektrolisis energi listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi kimia tak spontan.
Berikut ini kami akan membahas tentang penerapan sel volta dalam kehidupan dan industri.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penerapan Sel Volta pada kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan

Kita dapat mengetahui tentang proses Reaksi kimia dalam menghasilkan Energi listrik serta
penggunaannya, sehingga kita dapat mengenal lebih dekat tentang aplikasi nyata kimia dalam
kehidupan dan industri, serta dapat menambah minat kita dalam proses pembelajaran kimia
tersebut. Kita juga dapat mengetahui kegunaan bahan-bahan kimia pada Aki dan baterai, pemurnian
logam, dan penyepuhan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Aki / Baterai Timbal (Accu)

Nilai sel terletak pada kegunaannya. Diantara berbagai sel, sel timbal (aki) telah digunakan
sejak 1915. Berkat sel ini, mobil/sepeda motor dapat mencapai mobilitasnya, dan akibatnya menjadi
alat transportasi terpenting saat ini. Baterai timbal dapat bertahan kondisi yang ekstrim (temperatur
yang bervariasi, shock mekanik akibat jalan yang rusak, dll) dan dapat digunakan secara kontinyu
beberapa tahun.

Dalam baterai timbal, elektroda negatif adalah logam timbal (Pb) dan elektroda positifnya
adala timbal yang dilapisi timbal oksida (PbO2), dan kedua elektroda dicelupkan dalam larutan
elektrolit asam sulfat (H2SO4). Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut :

Anoda Pb (-) : Pb + SO42- →PbSO4 + 2e–

Katoda PbO2 (+) : PbO2 + SO42- + 4H+ + 2e– → PbSO4 + 2H2O

Reaksi total : Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO4 2- → 2PbSO4 + 2H2O

Kondisi Saat aki digunakan

Saat aki menghasilkan listrik, Anoda Pb dan katoda PbO2 bereaksi dengan SO4 2- menghasilkan
PbSO4. PbSO4 yang dihasilkan dapat menutupi permukaan lempeng anoda dan katoda.

Jika telah terlapisi seluruhnya maka lempeng anoda dan katoda tidak berfungsi. Akibatnya aki
berhenti menghasilkan listrik.

Saat aki menghasilkan listrik dibutuhkan ion H+ dan ion SO4 2- yang aktif bereaksi. akibatnya jumlah
ion H+ dan ion SO42- pada larutan semakin berkurang dan larutan elektrolit menjadi encer maka arus
listrik yang dihasilkan dan potensial aki semakin melemah.

Oleh karena reaksi elektrokimia pada aki merupakan reaksi kesetimbangan (reversibel) maka
dengan memberikan arus listrik dari luar ( mencas ) keadaan 2 elektroda (anoda dan katoda) yang
terlapisi dapat kembali seperti semula. demikian pula ion akan terbentuk lagi sehingga konsentrasi
larutan elektrolit naik kembali seperti semula.

Anoda PbO2 ( - ) : PbSO4 + 2H2O → PbO2 + 4H+ + SO4 2- + 2e–

Katoda Pb ( + ) : PbSO4 + 2e– → Pb + SO42-

Reaksi total : 2PbSO4 + 2H2O → Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO4 2-


Selama proses penggunaan maupun pengecasan aki terjadi reaksi sampingan yaitu
elektrolisis air dan tentu saja ada air yang menguap dengan demikian penting untuk menambahkan
air terdistilasi ke dalam baterai timbal. Baru-baru ini jenis baru elektroda yang terbuat dari paduan
timbal dan kalsium, yang dapat mencegah elektrolisis air telah dikembangkan. Baterai modern
dengan jenis elektroda ini adalah sistem tertutup dan disebut dengan baterai penyimpan tertutup
yang tidak memerlukan penambahan air.

2. Baterai / Sel Kering / Sel Lelanche

Sel Leclanché ditemukan oleh insinyur Perancis Georges Leclanché (1839-1882) lebih dari
seratus tahun yang lalu. Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan sejak itu, tetapi, yang
mengejutkan adalah desain awal tetap dipertahankan, yakni sel kering mangan.

Sel kering mangan terdiri dari bungkus dalam zink (Zn) sebagai elektroda negatif (anoda),
batang karbon/grafit (C) sebagai elektroda positif (katoda) dan pasta MnO2 dan NH4Cl yang
berperan sebagai larutan elektrolit.

a. Baterai Biasa

Anoda : logam seng (Zn)

Katoda : batang karbon/gafit (C)

Elektrolit : MnO2, NH4Cl dan serbuk karbon (C)

Anoda Zn (-) : Zn → Zn2+ + 2e–

Katoda C (+) : 2MnO2 + 2NH4+ + 2e- → Mn2O3 + 2NH3 + H2O

Reaksi total : Zn + 2MnO2 + 2NH4+ → Zn2+ + Mn2O3 + 2NH3 + H2O

b. Baterai Alkaline

Dalam sel kering alkalin, padatan KOH atau NaOH digunakan sebagai ganti NH4Cl. Umur sel
kering mangan (baterai biasa) diperpendek oleh korosi zink akibat keasaman NH4Cl. Sedangkan pada
sel kering alkali bebas masalah ini karena penggantian NH4Cl yang bersifat asam dengan KOH/NaOH
yang bersifat basa. Jadi umur sel kering alkali lebih panjang.Selain itu juga menyebabkan energi yang
lebih kuat dan tahan lama.

AnodaZn(-) : Zn → Zn2+ +2e–

Katoda C (+) : 2MnO2 + H2O + 2e- → Mn2O3 ++ 2OH–

Reaksi total : Zn + 2MnO2 + H2O → Zn2+ + Mn2O3 + 2OH–


c. Baterai Nikel-Kadmium

Mirip dengan baterai timbal, sel nikel-kadmium juga reversibel. Selain itu dimungkinkan
untuk membuat sel nikel-kadmium lebih kecil dan lebih ringan daripada sel timbal. Jadi sel ini
digunakan sebagai batu baterai alat-alat portabel seperti : UPS, handphone dll.

Anoda Cd (-) : Cd + 2OH– → Cd(OH)2 + 2e–

Katoda NiO2 (+) : NiO2 + 2H2O + 2e– → Ni(OH)2 + 2OH–

Reaksi total : Cd + NiO2 + 2H2O → Cd(OH)2 + Ni(OH)2

3. Baterai Perak oksida

Baterai perak oksida banyak digunakan sebagai baterai kecil yang banyak digunakan pada
arloji, kalkulator, dan berbagai jenis alat elektronik lainnya.

Reaksi elektrodenya:

Anode: Zn(s) + 2OH-(aq) –>Zn(OH)2(s) + 2e

Katode: Ag2O(s) + H2O(l) + 2e –>2Ag(s) + 2OH-(aq)


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Elektrokimia terbagi dalam dua bagian, yaitu pemanfaatan reaksi kimia ( Reaksi Redoks )
untuk menghasilkan listrik dan pemanfaatan arus listrik untuk melangsungkan reaksi kimia.
Pemanfaatan reksi redoks untuk menghasilkan listrik dilakukan dalam perangkat yang disebut Sel
Volta, sedangkan pemanfaatan arus listik untuk melangsungkan reaksi kimia dilakukan dalam Sel
Elektrolisis. Sel Volta tersedia dalam berbagai jenis Baterai antara lain: Aki dan Baterai kering ( Sel
Leclanche ) termasuk dalam Baterai Konvensional, sedangkan Baterai Litium termasuk dalam Baterai
Modern berkinerja tinggi.

B. Saran

Pemanfaatan reaksi Redoks dapat ditemukan dalam berbagai benda dalam kehidupan
sehari-hari, oleh karena itu jika kita jeli untuk menemukan dan mempelajarinya, maka akan dapat
memberi banyak manfaat bagi Kita, selain juga untuk menambah pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

www.id.wikipedia.org

Purba,Michael.2006.Kimia untuk SMA Kelas XII.Jakarta:Erlangga


http://documents.tips/documents/makalah-kimia-sel-volta-dan-elektrolisis-hadie- cakep.html

https://www.academia.edu/30581021/
Makalah_Kegunaan_Sel_Volta_dan_Sel_Elektrolisis_dalam_Kehidupan_Sehari_hari
http://dewifarhan.blogspot.com/2016/09/makalah-kimia-pemanfaatan-sel-volta.html
PRAKTIKUM SEL VOLTA

ANGGOTA KELOMPOK : - NATASYA PAKAN


- VINCELIA LURUK
- HENDRO MESSAH
- JEMS UAS
- SONIA KLAU
- ESTER DESTRIANI
KELAS : XII MIPA 5
TANGGAL PRAKTIKUM : 12 SEPTEMBER 2022
I. Tujuan Praktikum :

Membuat batrei sederhana dengan menggunakan bahan di sekitar yang dapat menghasilkan
arus listrik 

II. Dasar Teori

Elektrokimia merupakan cabang ilmu kimia yang membahas hubungan reaksi


redoks dengan energi listrik. Keduanya berlangsung dalam sebuah alat yang disebut
sel elektrokimia. Sel elektrokimia terbagi menjadi dua jenis, yaitu sel volta/sel galvani
dan sel elektrolisis. Sel volta mengubah energi kimia menjadi energi listrik sedangkan
sel elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali dijumpai contoh sel volta. Baterai
yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti pada jam, senter, dan lain
sebagainya biasanya menggunakan pasta elektrolit di dalamnya. Ternyata sifat
elektrolit ini juga dimiliki oleh buah-buahan. Dari sifat tersebut, maka buah-buahan
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik melalui proses elektrokimia.
Baterai alternatif dapat dibuat menggunakan larutan elektrolit yang ada pada buah-
buahan. Prinsip kerja ini menyerupai prinsip kerja sel Galvani  /sel volta karena
mengalami reaksi reduksi dan oksidasi (reaksi redoks) pada bagian elektroda atau
kutub–kutubnya. Reaksi redoks inilah yang dapat menghasilkan arus listrik.
Perubahan bentuk energi yang terjadi yaitu energi kimia menjadi energi listrik.

III. Alat dan Bahan

Alat

Paku (4 buah) Pisau / kater


Koin tembaga  ( 4 buah) Lampu  LED  (1) 
Penjepit buaya   ( 5 pasang) penggaris 
Kabel 

Bahan
 Tomat   ( 4 buah ) Pisang  masak       (4 buah )
Kentang    (4 buah ) Mangga masak     ( 4 buah )
Jeruk nipis    ( 4 buah ) Ketimun  sedang   ( 4 buah )
Labu jepang  (4 buah)
IV. Prosedur Praktikum

1. Potong kabel 45 cm sebanyak 5 bagian   dan  kupans  kedua ujung  kabel sekitar 2 cm.  
Pasang kabel pada masing – masing penjepit buaya   ( 1 kabel ujungnya penjepit berwarna
merah dan ujung yang satunya berwarna hitam ). Siapkan sebanyak 5 pasang. 
2. Sayat buah jeruk lalu tancapkan koin. Lakukan pada ketiga buah jeruk yang lainnya
3. Tancap paku pada masing – masing  jeruk  disusun sejajar dengan koin dan di beri jarak .
Jepit koin dengan penjepit buaya berwarna merah dan paku dengan penjepit buaya berwarna
hitam 
4. Rangkaikan pada keempat buah jeruk secara berselang seling 
5. Pada rangkain yang paling ujung jepitkan lampu LED.
6. Perhatikan nyala lampu LED  !
Catat hasil pada tabel pengamatan dengan memberikan tanda centang !
7. Lakukan seperti cara kerja ke 2 – 6 untuk bahan – bahan (kentang, tomat, pisang masak,
mangga, ketimun, labu jepang
8. Hasil rangkain di gambar atau difoto ! 

V.  Lembar Pengamatan


 
Bahan : Ketimun
Nyala lampu : Redup

Gambar / foto 
VII.  Pertanyaan :
        Berdasarkan hasil praktikum :
1. Elektroda yang bertindak sebagai anoda adalah Paku dan elektroda yang bertindak sebagai 
katoda adalah Koin. Karena Eo dari paku lebih kecil sedangkan Eo koin lebih besar.

2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada : 


Anoda   :   Fe2+(aq) + 2e-  Fe(s) Eo = -0,409

 katoda  : Cu2+(aq) + 2e-  Cu(s) Eo = +0,34

3. Bilamana reaksi dikatakan spontan pada percobaan yaitu lampu LED dapat menyala sehingga
reaksi dikatakan spontan.

4. Jelaskan mengapa buah buahan yang digunakan pada praktikum di atas dapat menyalakan
lampu LED !
Jawab : Ketimun dapat menyalakan lampu LED karena mempunyai elektrolit yang dapat memicu
logam atau seng bermuatan negatif melepaskan electron yang bermuatan positif sehingga dapat
dijadikan sebagai baterai dan dapat menyalakan lampu LED, serta karena ketimun memiliki
kandungan air yang banyak.

VIII.  KESIMPULAN :
Kesimpulan yang kita dapat yaitu hasil dari praktikum menunjukkan bahwa buah dapat menyalakan
lampu LED. Semakin tinggi tingkat keasaman dari buah maka semakin baik dalam menghantarkan
arus listrik dan juga semakin besar energy listrik yang akan dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai