Anda di halaman 1dari 13

PENGAPLIKASIAN SEL

VOLTA DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI
Annesa Fatimah Azzahra | XII MIPA 1
Sudah tau apa itu sel
volta?
Sel volta adalah alat yang dapat menghasilkan
listrik berdasarkan pada reaksi redoks
elektrokimia. Sel volta terdiri atas dua elektroda
yang terhubung dan dapat menghasilkan listrik,
jembatan garam, dan juga larutan elektrolit
tempat elektroda ditempatkan.
Apa fungsi sel volta
Sel volta ini berfungsi untuk menghasilkan arus listrik,
dan mekanisme inilah yang digunakan dalam prinsip
pembuatan baterai yang sehari-hari kita pakai. Oleh
karena itu, kegunaan sel volta mengacu pada reaksi
kimia yang menghasilkan arus listrik, yang diterapkan
pada mekanisme dan pembuatan baterai.
Apa prinsip dari sel volta?
Prinsip yang perlu diperhatikan pada rangkaian sel volta,
di antaranya:
1 2 3 4
Pada anoda terjadi Anoda merupakan Elektron yang
Energi kimia reaksi oksidasi,
diubah menjadi kutub negatif dan mengalir dari
sementara pada katoda adalah kutub
energi listrik. katoda terjadi reaksi
anoda menuju
positif. katoda.
reduksi.
Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik sangat diperlukan.
Namun, tentu saja tidak bisa selalu bergantung terhadap listrik
yang dari sumber pembangkit. Tidak mungkin kita selalu

Apa saja menyalakan benda elektronik dengan menyambungkan kabel


ke sumber listrik. Ada kalanya kita butuh menggunakan benda
elektronik tanpa menyambungkan kabel. Maka terciptalah

pengaplikasian
baterai. Baterai itu ternyata salah satu kegunaan dari sel volta
Adapun contohnya sebagai berikut :

1 Baterai Biasa
sel volta dalam 2 Baterai Alkaline

kehidupan 3 Baterai Perak Oksida

sehari-hari ?
4 Sel Aki

5 Sel Bahann Bakar


6 Baterai Lithium
7 Sel Nikel Kadmium
1. Baterai Biasa
Baterai ini sering digunakan dan sering disebut
dengan sel kering atau sel Lecanche. Kenapa
dikatakan sel kering? Karena penggunaan air di
baterai ini sangat dibatasi.

Sel tersebut terdiri atas:


Anode : logam seng (Zn) yang dipakai untuk
wadah.
1 Katode : Batang karbon (C) yang tidak aktif.
Elektrolit : Campuran MnO2, NH4Cl, dan sedikit
H2O.

Reaksinya yaitu:
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–
2 Katode : 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e– →
Mn2O3(s) + 2NH3(g) + H2O(l)
2. Baterai Alkaline
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu baterai alkaline mirip dengan
baterai biasa. Tapi kalau urusan energi yang dihasilkan, baterai
alkaline menghasilkan dua kali lebih besar dibandingkan baterai biasa.
Perbedaan dasarnya hanya katode dan elektrolit yang digunakan.

Sel tersebut terdiri atas:


Anode : logam seng (Zn) yang dipakai untuk wadah.
1 Katode : Oksida mangan (MnO2).
Elektrolit : Kalium Hidroksida (KOH).

Reaksinya yaitu:
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–
2 Katode : 2MnO2(s) + H2O(l) →
Mn2O3(s) + 2OH–
Ion Zn2+ bereaksi dengan OH– membentuk
Zn(OH)2.
3. Baterai Perak Oksida
Anode yang digunakan pada baterai perak oksida
sama dengan yang digunakan pada baterai biasa dan
baterai alkaline. Susunan baterai perak oksida yaitu Zn
sebagai anode, Ag2O sebagai katode, dan KOH
sebagai elektrolit.

Reaksinya sebagai berikut:


Anode : Zn + 2OH– →Zn(OH)2 + 2e–
1 Katode : Ag2O + H2O + 2e– →
2Ag + 2OH–
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) →
Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)

Baterai perak oksida memiliki potensial sel


sebesar 1,5 volt dan mampu bertahan dalam
2 waktu yang lama. Kegunaan baterai jenis ini
adalah untuk arloji, kalkulator, dan berbagai jenis
peralatan elektrolit lainnya.
4. Sel Aki
Sel Aki merupakan contoh sel volta bersifat reversibel. Apa itu
reversibel? Yaitu hasil reaksi dapat diubah menjadi zat semula, biasa
disebut reaksi bolak-balik. Pada sel aki ini, ada istilah isi ulang. Jadi
kalau energinya lemah bisa diisi ulang.

Sel aki terdiri atas:


Anode : Lempeng logam tumbal (Pb).
1 Katode : Lempeng logam oksida timbal (PbO2).
Elektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer.
Reaksinya yaitu:
Anode : Pb(s) + H2SO4(aq) →
PbSO4(s) + H+(aq) + 2e–

2
Katode : PbO2(s) + SO42-(aq) + 3H+(aq) + 2e– →
PbSO4(aq) + 2H2O
Reaksi : Pb(s) + PbO2(s) + 2SO42-(aq) + 2H+(aq) →
2PbSO4(s) + 2H2O(l)

Pada saat sel aki menghasilkan arus listrik maka anode Pb dan
katode PbO2 akan berubah membentuk PbSO4. Ion H+ dari
3 H2SO4 berubah menjadi H2O sehingga konsentrasi H2SO4
berkurang. Sel aki dapat diisi/disetrum kembali sehingga
konsentrasi H2SO4 kembali seperti semula.
5. Sel Bahan Bakar
Sel bahan bakar merupakan sel yang menggunakan
bahan bakar campuran hidrogen dengan oksigen
atau campuran gas alam dengan oksigen. Bahan
bakar (pereaksi) tersebut dialirkan secara terus
menerus. Gas oksigen dialirkan ke katode melalui
suatu bahan berpori yang menjadi katalis reaksi dan
gas hidrogen dialirkan ke anode.

Reaksinya sebagai berikut:


Anode : 2H2 + 4OH– → 4H2O + 4e–
1
Katode : O2 + 2H2O + 4e– →
4OH– + 2H2
+ O2

Sel seperti ini digunakan sebagai


2 sumber listrik pesawat luar angkasa.
6. Baterai Lithium
Baterai lithium menggunakan logam lithium sebagai anodenya.
Harga baterai lithium lebih mahal jika dibandingkan dengan baterai
biasa karena dapat dipakai untuk waktu yang cukup lama ( ± 10
tahun ). Baterai lithium banyak digunakan pada sistem navigasi dan
industri jam. Baterai lithium terdiri dari logam lithium yang bertindak
sebagai anode, karbon yang bertindak sebagai katode, dan
elektrolit yaitu larutan lithium alumunium klorida ( LiAlCl4 ) dalam
larutan tionil klorida ( SOCl2 )

Reaksi yang terjadi :




Anode :Li Li+ + e
1 Katode :2SOCl2 +4e SO2+S+4Cl- +
Reaksiselnya:2SOCl2 +4Li →
4Li+ + SO2 + S + 4Cl-
7. Sel Nikel Kadmium
Sel nikel kadmium dapat digunakan pada telepon
genggam, tape recorder, pH meter, laptopp, dll. Sel
dari baterai nikel-kadmium terdiri atas anode dari
kadmium dan katode NiO2 dengan KOH sebagai
elektrolitnya. Potensial yang dihasilkan sebesar 1,25
volt.

Reaksinya sebagai berikut:


1 Anode : Cd+2OH- →
Cd(OH)2 + 2e
Katode : Ni(OH)3 + e →
Ni(OH)2 + OH-
SELESAI
Itulah contoh pengaplikasian sel
volta dalam kehidupan sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai