Saat aki menghasilkan listrik, dibutuhkan ion H+ dan ion SO42- yang aktif bereaksi. akibatnya
jumlah ion H+ dan ion SO42- pada larutan semakin berkurang dan larutan elektrolit menjadi encer maka arus
listrik yang dihasilkan dan potensial aki semakin melemah.
Oleh karena reaksi elektrokimia pada aki merupakan reaksi kesetimbangan (reversibel) maka
dengan memberikan arus listrik dari luar ( mencas ) keadaan 2 elektroda (anoda dan katoda) yang terlapisi
dapat kembali seperti semula.
B. Baterai/Selkering/Selleclanche
Sel Leclanché ditemukan oleh insinyur Perancis Georges Leclanché (1839-1882) lebih dari seratus
tahun yang lalu. Sel kering mangan terdiri dari bungkus dalam zink (Zn) sebagai elektroda negatif (anoda),
batang karbon/grafit (C) sebagai elektroda positif (katoda) dan pasta MnO 2 dan NH4Cl sebagai larutan
elektrolit.
a. Baterai biasa
b. Baterai alkaline
Dalam sel kering alkalin, padatan KOH atau NaOH digunakan sebagai ganti NH4Cl. Umur sel
kering mangan (baterai biasa) diperpendek oleh korosi zink akibat keasaman NH4Cl. Sedangkan pada sel
kering alkali bebas masalah ini karena penggantian NH4Cl yang bersifat asam dengan KOH/NaOH yang
bersifat basa. Jadi umur sel kering alkali lebih panjang.Selain itu juga menyebabkan energi yang lebih
kuat dan tahan lama.
c. Baterai Nikel-Kadmium
Mirip dengan baterai timbal, sel nikel-kadmium juga reversibel. Selain itu dimungkinkan untuk
membuat sel nikel-kadmium lebih kecil dan lebih ringan daripada sel timbal. Jadi sel ini digunakan
sebagai batu baterai alat-alat portabel seperti : UPS, handphone dll.
Baterai lithium-ion (Li-ion) sebagian besar digunakan perangkat elektronik saat ini. Material
tersebut memiliki banyak nilai positifnya, antara lain harganya murah untuk diproduksi, dapat memiliki
kapasitas tinggi, dan bisa mengisi daya dengan cukup cepat.
Namun Li-ion juga menyimpan risiko negatif. Misalnya, degradasi kapasitas yang menyebabkan
baterai hanya bertahan sekitar dua tahun dan lebih cepat panas. Artinya usia baterai pendek dan bisa
menyebabkan kebakaran.
Teknologi Graphene
Salah satu masalah dengan pengisian cepat adalah menyebabkan kerusakan baterai lebih cepat. Nah
belakangan ada penelitian baru yang menunjukkan bagaimana peneliti dari Samsung dan Universitas
Nasional Seoul mampu melapisi elektroda dengan graphene.
Hal ini memungkinkan mereka membuat baterai yang bisa diisi penuh hanya dalam 12 menit, atau
lima kali lebih cepat dari teknologi saat ini. Baterai itu juga memiliki kapasitas 45%. Pemimpin proyek, Dr
Son In-hyuk mengatakan, penelitian mereka memungkinkan sintesis massal graphene material komposit
multifungsi dengan harga terjangkau.
Hasil penelitian tersebut membuat ke depan baterai akan memiliki kapasitas lebih tinggi, beroperasi
pada suhu yang stabil, dan mengisi dengan sangat cepat tanpa degradasi baterai signifikan. Samsung
mencatat bahwa baterai jenis ini akan sangat berguna untuk kendaraan listrik yang saat ini membutuhkan
waktu lama untuk mengisi daya.
Sumber referensi :
1. Buku kimia kelas XII BSE
2. Internet :
a. https://autotekno.sindonews.com/read/1274055/122/teknologi-baterai-tak-secepat-temuan-
komponen-smartphone-lainnya-1516089233
b. https://www.maxmanroe.com/lebih-baik-dibanding-lithium-ion-inilah-konsep-baterai-baru-
masa-depan.html
c. https://www.amazine.co/23814/penemu-baterai-sejarah-perkembangannya/
d. http://id.batteryaa.com/news/development-trend-of-analytical-power-battery-7518721.html
e. https://www.ecadin.org/fullscreen-page/comp-jivj68wr/3a9ba73b-e179-4024-8f2a-
e57d2a74ec3c/2/%3Fi%3D2%26p%3Dc16q4%26s%3Dstyle-jivj68px
f. https://themiracleofeducation.wordpress.com/2012/12/09/sejarah-penemuan-aki/
g. https://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/sel-volta-dalam-kehidupan-sehari-hari.html