Anda di halaman 1dari 15

ELEKTROKIMIA

Nama Anggota :
1. Aldi Firmansyah
2. Azi Amarul
3. Dedi Fatra
4. Edo
5. Irfan Nadhif

Kelompok 9
APA ITU BATERAI?
Baterai adalah suatu alat terdiri
dari beberapa sel elektrokimia yang
berfungsi untuk mengubah energi kimia
yang tersimpan di dalamnya menjadi
energi listrik. Tiap sel memiliki kutub positif
(katoda) dan kutub negatif (anoda). Kutub
yang bertanda positif menandakan bahwa
memiliki energi potensial yang lebih tinggi
daripada kutub bertanda negatif. Kutub
bertanda negatif adalah sumber elektron
yang akan mengalir dan memberikan
energi ke peralatan eksternal. Perpindahan
ion dalam baterai akan mengalirkan arus
listrik sehingga menghasilkan kerja.
Sejarah Penemuan Baterai

Pada tahun 1799, fisikawan Italia


Alessandro Volta menciptakan baterai pertama
dengan susunan lapisan seng, karton atau kain,
dan perak yang direndam di air garam. Namun
penemuan pertamanya ini terdapat beberapa
kelemahan, dimana ketinggian lapisan yang bisa
ditumpuk terbatas karena berat tumpukan akan
membuat air garam keluar dari karton atau kain.
Selain itu, cakram logam juga cenderung cepat
korosi sehingga memperpendek umur baterai.
Untuk menghormati jasanya, satuan gaya gerak
listrik hingga saat ini menggunakan kata “volt”.
Baterai Tertua di Bumi
Penemuan baterai berawal di
Baghdad, Irak. Penemuan ini berawal
ketika sebuah silinder tembaga diletakkan
di tengah-tengah batang besi dalam
larutan yang tidak diketahui. Larutan ini
belakangan disebut elektrolit dan
peristiwanya dikenal sebagai ionisasi
larutan elektrolit. Pada tahun 1930 silam,
pada sebidang makam kuno di luar
Baghdad, beberapa arkeolog yang
melakukan penggalian di sana menemukan
sebuah artifak yang diduga merupakan
satu set baterai kimia yang usianya telah
mencapai 2000 tahun lebih.
Prinsip Kerja Baterai
Dalam baterai terdapat beberapa
komponen penting, seperti seng (zinc) yang
bertindak sebagai anoda (kutub negatif) dan
inti grafit atau batang karbon yang bertindak
sebagai katoda (kutub positif). Kedua
penghantar ini memiliki sifat yang berbeda
dalam hal melepas dan menerima elektron. Seng
memiliki sifat untuk lebih mudah melepas
elektron ketimbang batang karbon. Akibatnya,
saat baterai terhubung dengan rangkaian listrik,
elektron dari karbon akan mengalir ke
rangkaian melalui kabel/kawat hingga akhirnya
kembali ke baterai dan mencapai batang
karbon.
Mekanisme Reaksi Baterai
Pada saat discharging maupun recharging akan terjadi reaksi kimia,
berikut reaksi lengkapnya :
1. Reaksi Kimia Pada Saat Discharging
Yang dimaksud discharging adalah penggunaan isi (kapasitas) batterai.
Rekasi kimia yang terjadi sebagai berikut :
PbO2+ 2 H2SO4 + Pb ---> PbSO4 + 2 H2O + PbSO4
Pada akhir discharging, plat positif dan plat negatif akan menjadi PbSO4 dan
elektrolitnya akan menjadi H2O.

2. Reaksi Kimia Pada Saat Recharging


Recharging adalah proses pengisian batterai. Reaksi kimia yang terjadi
sebagai berikut :
PbSO4 + 2 H2SO4 + PbSO4 ---> PbO2 + 2 H2SO4 + Pb
Akhir dari proses recharging ini, plat positif kembali menjadi PbO2 dan plat
negatifnya Pb, sedangkan elektrolit kembali terbentuk menjadi H2SO4.
Jenis-Jenis Baterai
A. Baterai Sekali Pakai (single-use battery) :
1. Baterai Zinc-Carbon
Atau sering disebut juga baterai Heavy Duty. Ini
merupakan jenis baterai yang paling murah, dan
ketahanan paling rendah. Disebut sebagai baterai
Zinc-Carbon (Seng-Karbon) karena bagian negatif
yang menjadi pembungkus baterai itu terbuat dari
seng (zinc), dan bagian positifnya terbuat dari
karbon (carbon).

2. Baterai Alkaline
Dibandingkan dengan Baterai Zinc-Carbon, baterai
alkaline jauh lebih tahan lama dan tentu saja jauh
lebih mahal. Nama Alkaline sendiri diambil dari
“alkali", yang merupakan bahan elektrolit Potassium
hydroxide, yang digunakan pada baterai tersebut.
3. Baterai Lithium
Baterai lithium adalah yang paling kuat diantara
baterai sekali pakai lainnya. Dapat bertahan 10
tahun, dan berkeja pada suhu yang rendah. Karena
ketahanannya, sering digunakan pada memori
backup komputer dan juga jam tangan. Baterai lithium
biasa dibentuk seperti uang logam, dan sering disebut
baterai koin atau baterai kancing.

4. Baterai Silver Oxide


Termasuk kedalam baterai yang mahal, ini
disebabkan karena mahalnya harga perak (silver).
Dari bentuk yang kecil dan ringan, baterai silver
oxide dapat menghasilkan energi yang tinggi. Sama
seperti baterai lithium, sering disebut baterai koin
atau baterai kancing. Penggunaannya pada jam
tanggan, dan sering digunakan pada aplikasi militer.
B. Baterai Isi Ulang (rechargeable) :

1. Baterai Rechargeabel Alkaline


Adalah jenis baterai Alkaline yang bisa di isi ulang, dan
yang paling murah diantara semua baterai jenis
rechargeable. Tapi jumlah banyaknya di charge adalah
yang paling rendah, hanya sekitar 25 kali atau lebih.

2. Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)


Terbuat dari elektrolit Nickel Oxide Hydroxide dan
Metallic Cadmium, merupakan baterai yang kuat untuk
jenis rechargeable. Hanya kekurangannya lebih cepat
habis, dan harus lebih banyak di charge ulang. Bahkan
ketika tidak digunakan, listrik yang tersimpan akan
berkurang setiap bulannya. Terus baterai ini juga
mengandung racun yang membahayakan manusia.
Sampahnya dilarang dibuang disembarang tempat. Tapi
sekarang baterai Ni-Cd sudah dilarang untuk digunakan.
3. Baterai Ni-Mh (Nickel-Metal Hydride)
Mempunyai kapasitas lebih tinggi dibandingkan
dengan Ni-Cd, dan tidak memiliki racun, tapi
masih ada zat lain yang lumayan
membahayakan. Kemudian penurunan daya
listrik perbulannya lebih banyak dibandingkan
Ni-Cd. Banyak digunakan pada kamera dan
radio komunikasi.

4. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion)


Daya tahannya lebih tinggi, dan tingkat
penurunan daya saat tidak digunakan lebih
rendah. Kemudian lebih ramah lingkungan, tapi
masih tetap ada zat berbahaya untuk manusia.
Banyak sekali digunakan pada handphone,
pada laptop, dan berbagai perangkat portabel
lainnya.
Anoda dan Katoda
a. Baterai Zinc-Carbon
Anoda Zn (-) : Zn → Zn2+ + 2e–
Katoda C (+) : 2MnO2 + 2NH4+ + 2e- → Mn2O3 + 2NH3 + H2O
Reaksi total : Zn + 2MnO2 + 2NH4+ → Zn2+ + Mn2O3 + 2NH3 + H2O
b. Baterai Alkaline
Anoda Zn (-) : Zn → Zn2+ + 2e–
Katoda C (+) : 2MnO2 + H2O + 2e- → Mn2O3 + 2OH–
Reaksi total : Zn + 2MnO2 + H2O → Zn2+ + Mn2O3 + 2OH–
c. Baterai Nikel-Kadmium
Anoda Cd (-) : Cd + 2OH– → Cd(OH)2 + 2e–
Katoda NiO2 (+) : NiO2 + 2H2O + 2e– → Ni(OH)2 + 2OH–
Reaksi total : Cd + NiO2 + 2H2O → Cd(OH)2 + Ni(OH)2
Kelebihan dan Kekurangan Baterai

Kelebihan : Kekurangan :

1. Harganya terjangkau 1. Tidak tahan suhu tinggi


2. Mudah didapat dimana- 2. Berkontribusi sebagai
mana penghasil limbah
3. Praktis dan tidak 3. Dampak limbah yang
memakan banyak tempat berbahaya bagi
4. Dapat diisi ulang lingkungan sekitar
5. Ringan dan serba guna
6. Perawatan yang mudah
Aplikasi Baterai
Aplikasi atau penerapan baterai dalam kehidupan sehari-hari biasanya
digunakan pada alat-alat elektronik yang sangat membantu kehidupan manusia,
contohnya :
VIDEO

Anda mungkin juga menyukai