Nickel Cadmium, alias NiCad, merupakan batere isi ulang pertama dan yang
paling murah sehingga banyak dipakai di mainan anak-anak dan berbagai
gadget. Pengisian ulang dayanya relatif cepat, tetapi memiliki efek memori. Jika
dayanya belum habis saat Anda melakukan isi ulang akan terbentuk kristalkristal besar yang membatasi daya yang disediakan di kali berikutnya. Selain itu
kendati tidak dipakai, batere akan kehabisan seluruh dayanya setelah sekitar 90
hari.
Baterai nikel-kadmium merupakan baterai kering yang dapat diisi ulang. Sel ini
biasanya disebut nicad atau bateray nickel-cadmium. Reaksi yang terjadi pada
baterai nikel-kadmium adalah:
Baterai Nickel Cadmium (NiCad) yang diproduksi pertama kali tahun 1946,
merupakan baterai yang dibuat dari campuran Nikel dan Cadmium.
Keunggulannya adalah ringan, lebih awet, charging efisien, dan hambatan
internal yang kecil sehingga tegangannya stabil. Tegangan baterai NiCad adalah
1,2 Volt, dengan kecepatan penurunan energi 10% per bulan. Dalam
penggunaan sehari-hari, baterai NiCad ini bisa diadu dengan baterai alkalin.
Kekurangan baterai NiCad adalah biaya pembuatannya mahal, kapasitas
berkurang jika tidak baterai dikosongkan (memory effect), dan tidak ramah
lingkungan (beracun).
Sejarah Baterai
Baterai telah ada mungkin lebih lama dari kita semua. Pada tahun 1938,
arkeolog Wilhelm Konig menemukan beberapa pot tanah liat yang aneh
saat menggali di Khujut Rabu, sekarang bernama Baghdad, Irak. Sebuah
wadah yang memiliki panjang sekitar 5 inci (12,7 cm), berisi sebuah
batang besi terbungkus tembaga berasal dari sekitar tahun 200 SM.
Pengujian menunjukkan bahwa bejana tersebut dulu pernah diisi dengan
zat asam seperti cuka atau anggur, yang membuat Konig percaya bahwa
volta,
tetapi
ini
bukanlah
perangkat
pertama
untuk
Lihatlah setiap baterai maka Anda akan melihat bahwa ia memiliki dua
terminal. Satu terminal bertanda (+) atau positif, sedangkan yang lainnya
bertanda (-) atau negatif. Dalam baterai senter biasa, seperti AA, C atau
sel D, terminal terletak di ujung baterai. Pada baterai 9 volt, terminal
terletak bersebelahan satu sama lain di bagian atas baterai. Jika Anda
menghubungkan kabel antara dua terminal, maka elektron akan mengalir
dari ujung negatif ke ujung positif secepat mereka bisa. Ini akan membuat
baterai cepat habis dan juga bisa berbahaya karena akan menciptakan
percikan api, terutama pada baterai dengan daya yang lebih besar. Agar
Anda dapat memanfaatkan muatan listrik yang dihasilkan oleh baterai
dengan lebih tepat maka Anda harus menghubungkannya pada sebuah
beban, seperti bola lampu, motor etc.
Prinsip kerja baterai ini secara internal biasanya terletak di dalam sebuah
kotak logam plastik. Dalam kasus ini, katoda terhubung ke terminal positif
dan anoda terhubung ke terminal negatif. Komponen-komponen ini lebih
umum dikenal sebagai elektroda karena menempati sebagian besar ruang
di dalam baterai dan merupakan tempat dimana reaksi kimia terjadi.
Sebuah pemisah menjadi penghalang antara katoda dan anoda dan
mencegah elektroda agar tidak tersentuh sambil membiarkan muatan
listrik mengalir bebas di antara mereka. Media yang memungkinkan
muatan listrik mengalir antara katoda dan anoda dikenal sebagai
elektrolit. Pada akhirnya, collector melakukan muatan ke luar baterai
melalui sebuah beban.