Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2:

Cindi Nurningsih
Siti Adinda Puspita
Agung Pertiwi
Naswa Sakinah
Hari Akbar
Mhd. Aryansyah
KEGIATAN 3.3

Apa itu solenoida dan toroida? Serta bagaimana cara menentukan induksi magnetik yang
terjadi pada solenoida dan toroida?. Melansir dari Electrical Circuit Analysis oleh U. A. Bakshi
dan A. V. Bakshi tahun 2008, solenoida adalah susunan di mana konduktor panjang digulung
dengan jumlah lilitan yang berdekatan membentuk sebuah kumparan. Ketika konduktor tersebut
dialiri arus listrik, maka konduktor akan menghasilkan medan magnet yang bekerja melalui
kumparan di sepanjang porosnya dan juga di sekitar solenoida.
Perhatikan ilustrasi solenoida di bawah ini.
Persamaan besarnya induksi magnetik pada titik Persamaan besarnya induksi magnetik pada
yang berada di pusat solenoida adalah sebagai titik yang berada di ujung solenoida adalah
berikut: sebagai berikut:

Keterangan:
B = induksi magnetik di solenoida
I = kuat arus listrik dalam solenoida
N = jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida
Sedangkan toroida merupakan suatu solenoida yang dilengkungkan sehingga membentuk
lingkaran. Sebuah toroida yang ideal terdiri dari lilitan kawat konduktor panjang yang melingkar,
berbentuk cincin donat, dan terbuat dari bahan non-konduktor.
Perhatikan ilustrasi toroida di bawah ini.

Persamaan besarnya induksi magnetik pada titik


yang berada di pusat toroida adalah sebagai
berikut:

Keterangan:
B = induksi magnetik di toroida
I = kuat arus listrik dalam toroida
N = jumlah lilitan dalam toroida
r = jari-jari toroida
PENERAPAN SOLENOIDA DAN TOROIDA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Banyak alat-alat listrik yang bekerjanya atas dasar kemagnetan listrik. Misalnya bel listrik,
telepon, telegraf, alat penyambung atau relai, kunci pintu listrik, detektor logam dan loudspeaker.
Alat-alat ukur seperti amperemeter, voltmeter dan galvanometer dapat dijelaskan dengan prinsip
kemagnetan listrik.

1. Bel Listrik
Bel listrik terdiri atas dua electromagnet dengan setiap solenoid dililitkan pada arah yang
berlawanan. Apabila sakelar di tekan, arus listri akan mengalir melalui solenoid. Teras besi akan
menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur dan pengetuk akan memukul bel. Tarikan
kepingan besi lentur oleh electromagnet akan memisahkan titik sentuh dan sekrup pengatur yang
berfungsi sebagai interuptor. Arus listrik akan putus dan teras besi hilang kemagnetannya.
Kepinganbesi lentur akan kembali ke posisi semula. Proses ini akan terjadi secara berulang ulang
dengan sangat cepat.
Bagian-bagian utama bel listrik:
a. Sebuah magnet listrik (A dan B), berupa magnet listrik berbentuk U
b. Pemutusan arus atau interuptor: C
c. Sebuah pelat besi lunak: D yang dihubungkan dengan pegas E dan pemukul bel
 
2. Relai
Relai berfungsi sebagai sakelar untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik yang besar pada
rangkaian lain dengan menggunakan arus listrikyang kecil. Ketiaka sakelar S ditutup, arus listrik kecil
mengalir pada kumparan. Teras besi akan menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur. Titik sentuh C
akan tertutup, menyebabkan rangkaian lain membawa arus besar yang akan tersambung. Apabila sakelar S
di buka, teras besi akan hilang kemagnetannya. Keping besi lentur kembali ke kedudukan semula. Titik
sentuh C terbuka dan rangkaian listrik lainnya terputus.
Bagian-bagian Relai:
a. Magnet listrik (M)
b. Sauh (S)
c. Kontak (K)
d. Pegas (P)
3. Telepon
Telepon terdiri dari 2 bagian yaitu bagian mikrofon dan bagian pendengar telepon. Prinsip kerja
bagian mikrofon adalah mengubah gelombang suara menjadi getaran getaran listrik. Pada bagian mikrofon
ketika seseorang berbicara akan menggetarakan diafragma alumunium. Serbuk serbuk karbon yang terdapat
pada mikrofon mengecil. Getaran yang berupa sinyal listrik akan mengalir melalui rangkaian listrik. Prinsip
kerja bagian pendengar telepon adalah mengubah sinyal listrik yang diterima menjadi gelombang bunyi.
Bagian utama Telepon:
a. pesawat pengirim, yang biasa disebut mikrofon
b. pesawat penerima, biasanya disebut telepon.
4. Katrol Listrik
Elektromagnet yang besar digunakan untuk mengangkat sampah logam yang sudah
tidak terpakai. Apabila arus di hidupkan, katrol listrik akan menarik sampah besi dan
memindahkannya ke tempat yang di kehendaki. Apabila arus listrik dimatikan sampah
sampah besi akan jatuh. Dengan cara ini sampah sampah berupa tembaga, alumunium, seng
dapat dipindahkan dari besi.
5. Speaker
Proses speaker coil bergerak dan kembali keposisi semula sebagai berikut.
Elektromagnet di posisikan pada suatu bidang magnet yang konstan yang diciptakan oleh
sebuah magnet permanen. Kedua magnet tersebut, yaitu electromagnet dan magnet
permanen, berinteraksi satu sama lain seperti 2 magnet yang berhubungan pada umunya.
Kutub positif pada electromagnet tertarik dengan kutub negative magnet permanen dan kutub
negative pada electromagnet ditolak oleh kutub negative magnet permanen. Ketika orientasi
kutub electromagnet bertukar, bertukar pula arah gaya tarik menariknya. Dengan cara seperti
ini, arus bolak balik secara konstan membalikakkan dorongan magnet antara voice coil
dengan magnet permanen.
6. Kunci Pintu Listrik
Kunci pintu listrik bekerja didasarkan pada elektromagnetik. Kunci ini mempunyai
kumparan dari jenis solenoida yang dihubungkan ke saklar di dalam rumah. Jika menekan
sakelarnya, arus akan mengalir ke solenoid. Elektromagnetik yang terjadi akan menari
solenoida sehingga orang yang berada di luar dapat membukannya.
7. Metal Detector
Sebuah detektor logam yang digunakan untuk mengecek senjata logam, terdiri atas
kumparan besar yang dapat dialiri/membawa arus listrik. Seseorang yang berjalan lewat di
bawah pintu detektor yang membawa senjata logam dapat diketahui. Senjata logam dapat
mengubah elektromagnetik yang dihasilkan oleh kumparan. Perubahan ini akan terdeteksi
dan alarm akan berbunyi.
8. Alat-alat Rumah Tangga
Saat ini, berbagai perabotan rumah tangga telah terbuat dari mesin. Alat tersebut
merupakan salah satu penerapan solenoida dan toroida dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya yaitu mesin cuci, belender, kulkas dan alat-alat lainnya.
KEGIATAN 3.5
Motor Listrik
 
Prinsip Kerja Motor Listrik
Motor adalah alat penggerak benda dengan suatu sumber energi utama bisa berupa angin, air,
bensin atau solar dan listrik. Misalnya motor bensin atau motor bakar yaiu motor sumber energi
utamanya adalah bensin. Motor listrik adalah motor yang bekerja oleh tenaga listrik. Bergeraknya
sebuah motor (yaitu berputar horizontal) disebabkan oleh adanya gaya dan torsi yang diberikan oleh
energi utama tersebut. Motor listrik berputar karena adanya gaya dan torsi elektromagnetik di celah
udara di dalam mesin tersebut. Berikut ini penjelasan mengenai bagaimana motor listrik dapat
berputar. Sebelum masuk pada pokok masalah terlebih dahulu kita tinjau sebuah gambar balok
dibawah yang dapat berputar pada poros. Balok dipasang pada sebuah dudukan sebagai poros dari
balok dengan panjang lengan kiri sama dengan panjang lengan kanan yaitu r.
Jika unjung kanan dari balok diberi gaya tekan F yang tegak lurus terhadap panjang lengan maka
akan timbul torsi T yang menyebabkan balok bergerak melingkar pada titik tumpuan atau poros
bagaikan sebuah propeler (fun), berputar searah dengan jarum jam.

Besar torsi putar tersebut adalah perkalian secara vektor dari gaya F dan panjang lengan r, yaitu:
 
T=Fxr
 
Setelah mengetahui konsep gaya dan torsi elektromagnetik maka langkah selanjutnya adalah
mengetahui prinsip fenomena induksi elektromagnetik pada motor listrik.
Perhatikan gambar kaidah/aturan tangan kiri berikut:

Gambar tersebut adalah aturan tangan kiri yang diperkenalkan oleh fisikawan
Inggris bernama John Ambrose Fleming. Berdasarkan hukum tangan kiri dengan ibu
jari, jari telunjuk, dan jari tengah berturut turut adalah gaya (F), Fluks magnet (B), dan
arus listrik (I), yang merupakan prinsip kerja sebuah motor listrik.
Arah dari ke-3 parameter ini digunakan pada seluruh prinsip kerja motor listrik
baik motor listrik DC ataupun motor listrik AC.
Prinsip kerja Motor Listrik DC 
Berikut ini Prinsip Kerja Motor Listrik DC, pastikan untuk memperhatikan gambar agar
mengerti maksud dari konsep gaya dan perputaran torsi. Sebuah arus listrik melalui kawat penghantar
di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya, F di sebelah kiri dekat kutub S gaya akan mengarah
ke atas dan di sebelah kiri dekat kutub N gaya tersebut mengarah ke kebawah, seperti terlihat pada
gambar.
Jika suatu lilitan kawat dibentuk seperti pada gambar diatas dengan jari-jari kumparan r dan panjang
kawat efektif l yang dialiri arus listrik I dengan arah masuk bidang (di sisi kanan kawat) dan keluar bidang
gambar (di sisi kiri kawat konduktor) ditempatkan di dalam medan magnet homogen dengan kerapatan fluks
B seperti pada gambar dibawah:

Maka pada kawat tersebut akan timbul gaya yaitu : di sisi kanan kawat akan terjadi gaya dalam arah ke
bawah, dan di sisi kiri kawat akan terjadi gaya dalam arah ke atas . Kedua gaya tersebut berlawanan arah dan
akan menimbulkan torsi putar T yang akan menarik atau mendorong kawat kumparan sehingga berputar pada
porosnya searah dengan arah jarum jam.
Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus I dan medan magnet B yang bekerja pada kumparan kawat
dengan panjang efektif l dan panjang lengan sama dengan jari-jari r itu maka terbentuk gaya Lorentz.
Gaya Lorentz adalah gaya dorong pada kawat angker motor listrik dc merupakan salah satu
bentuk gaya Lorentz. Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh adanya arus listrik yang
berada di dalam sebuah medan magnet. Perhitungan besar gaya Lorentz adalah sesuai dengan
rumus berikut:
 
F =BxIxL
 
Dimana:
F = Gaya Lorentz (Newton)
B = Medan magnet (Tesla)
I = Arus listrik (Ampere)
L = Panjang kawat yang dialiri listrik (Meter)
 
Besar gaya lorentz akan berpengaruh secara langsung oleh gaya torsi pada motor listrik, torsi
putar yang dihasilkan oleh gaya tersebut adalah
 
T=BxIx Lxr
 
Agar lebih paham, simak animasi prinsip kerja motor listrik DC berikut.
Prinsip Kerja Motor Listrik AC
Setelah mengetahui prinsip kerja motor listrik DC lalu bagaimana dengan prinsip
kerja motor AC ? Jika berbicara mengenai prinsip kerja maka tidak ada perbedaan antara
mekanisme prinsip kerja motor listrik DC maupun AC.
Itulah prinsip kerja motor listrik DC dan AC, semoga dapat meningkatkan
pemahaman Anda mengenai prinsip kerja motor listrik.
KEGIATAN 3.7
1. Generator
Generator listrik bekerja berdasarkan gejala industri elektromagnetik yang ditemukan oleh
Faraday. Berdasarkan arus listrik yang dihasilkan, generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator
arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Generator arus bolak-
balik atau alternator adalah generator yang menghasilkan arus bolak-balik, sedangkan generator arus
searah adalah generator yang menghasilkan arus listrik searah. Perbedaan antara kedua generator
terletak pada bentuk dan jumlah cincin luncur di mana setiap cincin berhubungan setiap ujung
kumparan. 
• Generator AC
Prinsip kerja dari generator AC adalah saat ujung kumparan yang berada di dalam medan
magnetik terhubung pada cincin 1 dan cincin 2 maka terjadi arus induksi pada kumparan. Arus
induksi ini mengalir melalui brush sehingga lampu menyala. Saat posisi kumparan tegak lurus
terhadap arah medan magnetiknya, arus induksi berhenti mengalir sehingga lampu padam.
• Generator DC
Prinsip kerja dari generator DC adalah salah satu belahan pada komutator selalu memiliki kutub
magnet lalu medan magnet dihubungkan pada magnet tersebut. Hal ini menyebabkan arah arus listrik
induksi yang mengalir dalam satu arah  yang menyebabkan lampu menyala hanya sekali sehingga
dinamakan arah arus listrik searah.
Prinsip kerja generator adalah “menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan
diantara kutub utara-selatan magnet, sehingga akan terjadi perubahan fluks magnetik, yang
menghasilkan arus induksi.”
2. Transformator
Fungsi transformator adalah menyalurkan energi listrik dari tegangan yang sangat tinggi ke
tegangan yang lebih rendah. Transformator sering dikenal dengan nama Trafo. Biasanya digunakan
pada gardu-gardu listrik yang memiliki tegangan listrik yang sangat tinggi (High Voltage). Nilainya
 dapat berjuta-juta Volt. Dari gardu listrik ini dihubungkan ke Trafo untuk didistribusikan ke rumah-
rumah penduduk sehingga tegangan yang didapat rumah-rumah lebih rendah.
Transformator memiliki 2 jenis yaitu :
• Transformator Step-up dan step down
Transformator step-up adalah transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan listrik.
Ciri-ciri dari transformator step-up adalah lilitan sekundernya lebih banyak dibandingkan lilitan
primer (Ns > Np). Sedangkan Transformator step-down adalah transformator yang digunakan untuk
menurunkan tegangan listrik. Ciri-ciri dari transformator step-down adalah lilitan primernya lebih
banyak dibandingkan lilitan sekundernya (Np > Ns). 
Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik. Jika pada kumparan
primer dialiri arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena
arus AC, pada elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya magnet.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai