Teori Planck
Aplikasi Radiasi
Benda Hitam
Efek Fotolistrik
Efek Compton
DE’BROGLIE
Materi
Radiasi
Benda Hitam
DITENTUKAN :
Teori Planck PERGESERAN
BENTUK WIEN
CAHAYA EFEK
Aplikasi Radiasi
COMPTON
Benda Hitam
De’BROGLIE
Efek Fotolistrik
Efek Compton
Efek Fotolistrik
Efek Compton
De’Broglie
Kompetensi Dasar:
Materi Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup
Radiasi hakikat benda hitam serta penerapannya.
Benda Hitam
Indikator:
Teori Planck 2. Memformulasikan hipotesis Planck.
3. Memformulasikan hukum Pergeseran Wien dan hukum Stefan
Aplikasi Radiasi Boltzmann berdasarkan hipotesis Planck.
Benda Hitam
Efek Fotolistrik
Efek Compton
De’Broglie
Kompetensi Dasar:
Materi Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup
Radiasi hakikat benda hitam serta penerapannya.
Benda Hitam
Indikator:
Teori Planck 4. Mengaplikasikan sifat-sifat radiasi benda hitam untuk mengukur
suhu matahari dan suhu bintang.
Aplikasi Radiasi
Benda Hitam
Efek Fotolistrik
Efek Compton
Sifat Gelombang
Partikel
Kompetensi Dasar:
Materi Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup
Radiasi hakikat benda hitam serta penerapannya.
Benda Hitam
Indikator:
Teori Planck 5. Menganalisis dan menginterpretasi data emperis tentang
Efek Fotolistrik sebagai Teori Kuantum Cahaya.
Aplikasi Radiasi
Benda Hitam
Efek Fotolistrik
Efek Compton
De’Broglie
Kompetensi Dasar:
Materi Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup
Radiasi hakikat benda hitam serta penerapannya.
Benda Hitam
Indikator:
Teori Planck 6. Menganalisis dan menginterpretasi data emperis tentang
Efek Compton sebagai Teori Kuantum Cahaya.
Aplikasi Radiasi
Benda Hitam
Efek Fotolistrik
Efek Compton
De’Broglie
Kompetensi Dasar:
Materi Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup
Radiasi hakikat benda hitam serta penerapannya.
Benda Hitam
Indikator:
Teori Planck 7. Menganalisis dan menginterpretasi data emperis tentang
Sifat Gelombang Partikel sebagai Teori Kuantum Cahaya.
Aplikasi Radiasi
Benda Hitam
Efek Fotolistrik
Efek Compton
De’Broglie
Berdasarkan hasil eksperimen diperoleh bahwa banyaknya radiasi
termal yang dipancarkan oleh suatu benda dipengaruhi oleh:
1. Suhu benda : benda bersuhu lebih tinggi akan memancarkan
lebih banyak radiasi.
2. Sifat permukaan benda : permukaan kasar lebih banyak
memancarkan radiasi dibandingkan permukaan halus.
3. Bentuk benda : permukaan yang lebih luas akan
memancarkan radiasi yang lebih banyak.
4. Jenis material : logam lebih banyak memancarkan radiasi
dibandingkan dengan non
logam.
I = e σ T4
Q
P= = e σ A T4
t
maks
Gejala pergeseran intensitas cahaya maks pada radiasi benda hitam
disebut Pergeseran Wien. Wien menemukan bahwa hasil kali
antara intensitas pada maks dan suhu mutlak merupakan bilangan
konstan yang berharga 2,898 x 10-3 mK. Secara matematis Hukum
Pergeseran Wien dapat dinyatakan dengan persamaan:
Panjang Gelombang λmaks T = 2,898 mmK
λmaks T = konstan
Hukum Rayleigh-Jeans
Berdasarkan grafik intensitas radiasi terhadap panjang gelombang,
Lord Rayleigh dan James Jeans mencoba menerangkan spektrum
radiasi benda hitam dengan menggunakan teori Fisika Klasik
mengenai teori kinetik gas (termodinamika klasik). Mereka dapat
menurunkan rumus Intensitas (I) radiasi benda hitam untuk
panjang gelombang yang besar sbb:
8πkT
I =
λ4
Hukum
Rayleigh-Jeans dengan k = 1,38 x 10-23 J/K adalah konstanta Boltzmann
Hukum Planck
Pada tahun 1900 Max Planck mengajukan rumus emperis yang
spektakuler dan menghasilkan grafik intensitas radiasi benda hitam
yang cocok dengan hasil pengamatan, sbb:
2 π hc2
I 5 hc / λkT
λ (e 1)
dengan h = 6,626 x 10-34 Js disebut Konstanta Planck.
Dalam teorinya Planck memakai anggapan sama seperti Rayleigh-
Hukum Planck Jeans yaitu dengan menganggap radiasi dihasilkan oleh muatan
atau molekul yang bergetar. Sehingga pada panjang gelombang
yang panjang, rumus Planck mendekati rumus Rayleigh-Jeans.
Di samping itu ia menambah dua anggapan yang sangat berani
dan kontroversial mengenai osilasi molekul-molekul, sbb:
1. Molekul-molekul yang berosilasi akan memancarkan energi
Panjang Gelombang diskrit (tidak kontinu), En yang diberikan rumus:
En = nhf
dengan n aadalah bilangan asli yang disebut bilangan kuantum.
dan f disebut frekuensi getaran molekul-molekul. Karena energi
radiasi bersifat diskrit maka energinya terkuatisasi dan energi
yang diperkenankan adalah n = 1,2,3,…. Disebut tingkat energi.
2. Molekul memancarkan atau menyerap energi dalam satuan-
satuan diskrit yang dinamakan kuanta/kuantum atau foton.
Tiap foton memiliki energi sebesar E = hf.
Asumsi Planck ini mempelopori lahirnya mekanika kuantum.
Pada tahun 1905, Albert Einstein mengemukakan teori baru yang
spektakuler. Teori ini mengatakan bahwa energi cahaya
terkuantisasi dalam bentuk bundel-bundel energi yang besarnya
E = hf
Bundel-bundel energi ini dinamakan foton yang memiliki
kelakuan seperti partikel tidak seperti gelombang.
Dengan teori ini Einstein mampu menjelaskan peristiwa efek
fotolistrik dengan baik.
E = mc2 = mc c = p c
m0 c m0 c
1 cos
p' p
m0 c m0 c
1 cos
p' p
m0 c mc
0 1 cos
h / ' h /
mc
( ' ) 0 1 cos
h
h
( ' ) (1 cos )
m0 c
Louis de Broglie pada tahun 1923, membuat suatu postulat yang
sangat berani yaitu bahwa semua materi termasuk elektron
mempunyai sifat gelombang.
Untuk menghitung panjang gelombang suatu materi (partikel),
Broglie menggunakan rumus Einstein tentang momentum dan
energi foton.
hc
E hf
E h
p
c
h
p
Sehingga diperoleh persamaan untuk partikel berlaku p = mv, dan
selanjutnya dikenal dengan persamaan de Broglie, sbb:
h h
p mv
Lebih jauh lagi Broglie membuat postulat bahwa frekuensi
gelombang dari suatu materi yang mempunyai energi E adalah:
E
f
h
C.J Davisson dan L.H Germer tiga tahun kemudian, berhasil
mengukur panjang gelombang suatu elektron dan hasilnya tepat
sesuai dengan rumus Broglie. Dalam eksperimennya, elektron
diarahkan pada suatu target nikel dalam ruang hampa. Ternyata
elektron yang terhambur menunjukkan gejala interferensi dan
difraksi.
Pada tahun yang sama G.P Thomson menunjukkan bahwa
elektron-elektron yang ditembakkan pada lempengan emas tipis
menunjukkan pola-pola difraksi.
Pola-pola difraksi yang ditunjukkan oleh Davisson – Germer dan
Thomson tidak mungkin terjadi jika elektron tidak berkelakuan
sebagai gelombang.
SEBUAH BENDA BERPIJAR TERBUAT DARI BAJA
MEMANCARKAN ENERGI MAKSIMUM PADA PANJANG
GELOMBANG CAHAYA 5000oA maka suhu benda tersebut
adalah `