Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN

RANGKAIAN HAMBATAN SERI

A. Tujuan Percobaan : Mempelajari hubungan kuat arus, tegangan dan hambatan total pada
rangkaian hambatan yang tersusun secara seri
B. Alat dan Bahan
Nama Alat/Bahan Jumlah
Meter dasar 2
Hambatan tetap 47Ω 1
Hambatan tetap 100Ω 1
Catu daya 1
Kabel penghubung merah 3
Kabel penghubung hitam 3
papan rangkaian 1
Jembatan penghubung 3
Saklar (jembatan penghubung) 1

C. Persiapan Percobaan
Gambar
Keterangan:
a. Persiapkan peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat dan bahan
b. Buatlah rangkaian seperti gambar di atas
Saklar dalam posisi terbuka (posisi 0)
Sebuah meter dasar berfungsi sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 v
Meter dasar yang berfungsi sebagai ampere meter mempunyai batas ukur 100 ma
c. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan, pilih tegangan keluaran 3 v dc
d. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
e. Periksa kembali rangkaian

D. Langkah-Langkah Percobaan
1. Hidupkan catu daya kemudian tutup saklar S (posisi I)
2. Baca pada alat ukur kuat arus dan tegangan untuk hambatan R, kemudian catat
hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan
3. Buka saklar S (posisi 0), kemudian pindahkan voltmeter ke titik B dan C
4. Tukarkan jembatan tempat penghubung (2) dengan ampere meter kemudian tutup
saklar S (posisi 1)
5. Baca pada alat ukur kuar arus yang mengalir dan tegangan pada hambatan R 2
misalnya masing–masing I2 dan V2 kemudian catat hasilnya ke dalam tabel hasil
pengamatan.
6. Buka saklar S (posisi 0) kemudian pindahkan voltmeter ke titik A dan C
7. Tukarkan tempat jempatan penghubung (I) di dekat C dengan amperemeter, kemudian
tutup saklar S (posisi 1).
8. Baca kuat arus dan tegangan untuk rangkaian, misalnya masing-masing I tot dan Vtot
kemudian catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
9. Ulangi langkah 1 sampai 8 dengan sumber tegangan yang berbeda kemudian catat
hasilnya pada tabel pengamatan.
Tabel Data Pengamatan
No V1 V2 Vtot V1+V2 I1 I2 Itot R1= R2= Rtot= R1+R2
(v) (v) (v) (v) (A) (A) (A) (Ω)
V1 V2 V tot
I1 I2 I tot
(Ω) (Ω) (Ω)
1. 1.8 1.2 2.8 3.0 0.11 0.05 0.16 7.2 24 17.5 31.2
2. 3.6 2.0 5.6 5.6 0.19 0.09 0.28 18.94 22.22 18.57 41.16
3. 5.2 2.8 7.6 7.8 0.28 0.13 0.41 18.57 21.53 19.0 40.1

D. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari hubungan kuat arus, tegangan dan
hambatan total pada rangkaian yang tersusun secara seri. Berdasarkan hasil pengukuran yang
telah dilakukan kami mendapati bahwasanya hasil yang kami peroleh tidak sesuai dengan
konsep arus rangkaian listrik secara seri. Hal ini terjadi karena beberapa faktor diantaranya,
alat (multimeter) yang digunakan belum terkalibrasi sehingga nilai yang diperoleh lebih kecil
dari nilai yang seharusnya.
Dalam percobaan ini menerapkan konsep rangkaian listrik secara seri dengan
persamaan sebagai berikut :
V
R=
I
Keterangan :
R = hambatan (Ω)
V = tegangan (V)
I = arus listrik (A)

E. Pengolahan Data
a. Tegangan 3 V
V1
 R1 =
I1
1.8 V
=
0.11 A
= 7.2 Ω
V2
 R2 =
I2
1.2V
=
0.05 A
= 24 Ω
V tot
 Rtot=
I tot
2.8 V
=
0.16 A
= 17.5 Ω
 R1+R2
= 7.2 Ω + 24 Ω = 31.2 Ω

b. Tegangan 6 V
V1
 R1 =
I1
3.6 V
=
0.19 A
= 18.94 Ω
V2
 R2 =
I2
2.0 V
=
0.09 A
= 22.22 Ω

V tot
 Rtot=
I tot
5.2V
=
0.8 A
= 18.57 Ω
 R1+R2
= 18.94 Ω + 22.22 Ω = 41.16 Ω

b. Tegangan 9 V
V1
 R1 =
I1
5.2V
=
0.8 A
= 18.57 Ω
V2
 R2 =
I2
2.8 V
=
0.13 A
= 21.55 Ω
V tot
 Rtot=
I tot
7.6 V
=
0.4 A
= 19 Ω
 R1+R2
= 18.57 Ω + 21.53 Ω = 40.1 Ω

F. Kesimpulan dan Saran


Hubungan antara hambatan listrik berbanding lurus dengan tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan arus listrik. Jadi semakin besar nilai tegangan listrik maka nilai
hambatannya juga semakin besar. Namun, apabila nilai arus listrik semakin besar maka nilai
hambatan listrik semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai