Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga ProposalLaporan
Penelitian ini dapat terselesaikan. Makalah ini merupakan tugas dalam mata
pelajaranBiologi yang bertujuan untuk memberikan pendekatan belajar agar
siswa lebih mudah memahami materi yang terkandung, juga membangun
motivasi siswa untukdapat mengaitkan suatu materi pada kehidupan sehari-
hari.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari


kesempurnaan, maka penulis menerima kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini.Akhir kata, penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan dapat memenuhi
harapan kita semua.

Prabumulih, 15 Agustus 2019

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar ......... ................................................................................... 1


Daftar isi ....................................................................................................... 2

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2 Hipotesa ...................................................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 4
1.5 Manfaat ....................................................................................................................... 5

Bab II Landasan Teori .................................................................................. ............6


2.1 Pengertian ................................................................................................................... 6
2.2 Struktur........................................................................................................................ 6
2.3 Ciri Ciri ....................................................................................................................... 7
2.4 Cara kerja .................................................................................................................... 7
2.5 Faktor yang mempengaruhi.......................................................................................... 8

Bab III Metodologi Penelitian................................................................. ...............12


3.1 Metode penelitian ........................................................................................................ 12
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................................ 12
3.3 Langkah Kerja ............................................................................................................. 12
3.4 Variable ....................................................................................................................... 13
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 13

Bab IV Hasil dan Pembahasan................................................................................14


4.1 Tabel Hasil Pengamatan .............................................................................................. 14

Bab V Penutup .............................................................................................................19


5.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 19
5.2 Saran ............................................................................................................................ 19
5.3 Daftar Pustaka ............................................................................................................. 20

Dokumentasi................................................................................................................21

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh
makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh
energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan
makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan,
menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat
digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa -
senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi
(aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan
sebutan katalisator. Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju
reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai
oleh reaksi itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi
ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi
yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang
disebut dengan enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya
bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan
energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak
terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan
membahayakan bagi tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi
oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor dalam misalnya substansi – substansi
genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.

3
Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim,
dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan
percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample)
Sehubungan dengan hal tersebut, tim peneliti dari kelompok V kelas XII
IPA 4 SMA Negeri 2 Prabumulih ditugaskan untuk melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh tingkat PH Terhadap Kerja Enzim Katalase”

1.2. Hipotesa
Menurut hipotesa kelompok kami, semakin tinggi PH nya maka enzim
katalase tidak akan berkerja dengan baik, sedangkan jika PH nya netral maka
enzim dapat berkerja dengan baik.

1.3.Rumusan Masalah
Penelitian yang dilakukan mencakup dua hal penting meliputi pengamatan
terhadap banyaknya gelembung pada larutan dan pengamatan terhadap nyala bara
api. Pengamatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kadar oksigen pada
tabung reaksi yg berisi larutan tersebut. Berdasarkan uraian singkat tersebut,
masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini ialah :
a. Bagaimana pengaruh asam cuka terhadap kerja enzim?

b. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap larutan hidrogen


peroksida(H2O2)?

c. Apakah enzim katalase terdapat pada organ hati ?

d. Apakah peranan enzim katalase ?

1.4. Tujuan Penelitian

 Tujuan khusus
Untuk menuntaskan tugas yang telah diberikan guru pembimbing dalam mata
pelajaran Biologi
 Tujuan umum

4
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan seputar pengaruh tingkat
PH dan suhu terhadap kerja enzim Katalase

b. Mengetahui peranan enzim katalase.

c. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap larutan hidrogen


peroksida(H2O2).

d. Mengetahui pengaruh asam cuka terhadap kerja enzim

1.5.Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawaasan bagi para
siswa SMA Negeri 02 Prabumulih, terutama siswa kelas XII IPA 4 dalam
mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap kecepatan pertumbuhan
kecambah pada tempat terang sehingga para siswa dapat benar – benar
mengetahui kebenaran fakta tersebut melalui proses penelitian yang telah
dilakukan, tidak hanya sebatas pemahaman teori yang tercetak pada buku teks
pelajaran. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi landasan bagi guru
dalam mengajarkan materi pelajaran pada para siswa dengan lebih efektif dan
sebagai sarana dalam memberikan penilaian terhadap kinerja siswa dalam proses
pembelajaran baik secara individu maupun berkelompok.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Enzim


Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu
reaksi kimia organik. Metabolisme sangat bergantung pada enzim, enzim berperan
sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi
enzim tidak ikut bereaksi.

2.2 Struktur Enzim

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino.


Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya
daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu
bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side). Secara kimia, enzim yang
lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain
bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian
protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan
keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang
aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor,
misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa –
senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A,
tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan
kobalamin

6
2.3 Ciri-Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak
pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
3. Bekerja khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi
tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi
oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh
karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam
enzim pun banyak.
4. Digunakan berulang kali : dapat digunakan berulang kali karena enzim
tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat
bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak oleh panas : enzim rusak oleh panas (denatutasi) karena merupakan
suatu protein
6. Tidak ikut bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi
namun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja bolak balik: suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat
pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

2.4 Cara Kerja Enzim


1. Teori Gembok - Anak Kunci
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai
untuk satu jenis substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif,
seperti gembok cocok dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim
bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang
sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks
transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga
pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika enzim
mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah

7
sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai
pengaruh yang sama.

2. Teori Induced Fit


Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya
induksi molekul substrat terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi
aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan
struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah
bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang
semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan
substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.
Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula,
siap untuk mengikat subastrat baru.

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim


1. Konsentrasi enzim
Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim
tergantung pada konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi
substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya
konsentrasi enzim.
2. Konsentrasi Substrat
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi enzim yang
tetap, maka pertambahan konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan
reaksi. Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, diperlukan adanya
kontak antara enzim dengan substrat. Kontak ini terjadi pada suatu tempat
atau bagian enzim yang disebut bagian aktif.Pada konsentrasi substrat
rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung sedikit substrat.Bila
konsentrasi substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat
berhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut.Dengan demikian,
konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini
menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi.Namun dalam keadaan ini,

8
bertambah besarnya konsentrasi susbstrat tidak menyebabkan bertambah
besarnya konsentrasi kompleks enzim substrat, sehingga jumlah hasil
reaksinya pun tidak bertambah besar.

3. Suhu
Oleh karena reaksi kimia dapat dipengaruhi oleh suhu, maka reaksi yang
menggunakan katalis enzim dapat dipengaruhi oleh suhu.Pada suhu rendah
reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi
reaksi berlangsung lebih cepat. Disamping itu, karena enzim itu adalah suatu
protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi.
Apabila terjadi proses denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu
dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan
kecepatan reaksinya pun akan menurun. Kenaikan suhu sebelum terjadinya
proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi. Peningkatan suhu
meningkatkan reaksi enzim yang terkatalisis dan yang tidak terkatalisis
dengan cara meningkatkan energi kinetic dan frekuensi tubrukan dari
besarnya molekul. Bagaimanapun energy panas dapat meningkatkan energy
kinetic dari enzim ke titik yang mana kelebihan energy pelindung untuk dapat
mengganggu interaksi non-kovalen yang berfungsi mengatur struktur tiga
dimensi dari enzim.Cincin polipeptida kemudian mulai terbuka atau
terdenaturasi, yang disertai dengan pengurangan kecepatan dari aktivitas
katalisis.Pada temperatur tertentu sebuah enzim berada dalam keadaan stabil,
konformasi, kompetensor katalisis tergantung suhu normal sel, yang mana
enzim itu berada.Enzim pada umumnya stabil pada temperatur 45-
55oC.Sebaliknya, enzim pada mikroorganisme termofilik yang berada pada
sumber mata air panas gunung berapi, atau pada lubang hidrotermal bawah
laut dapat stabil pada suhu kurang lebih 100 °C.
4. Pengaruh Ph
Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH
lingkungannya.Enzim dapat berbentuk ion positif, ion negatif, atau ion
bermuatan ganda. Dengan demikian perubahan pH lingkungan akan

9
berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk
kompleks enzim substrat. Disamping pengaruh terhadap struktur ion pada
enzim, pH rendah, atau pH tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya proses
denaturasi dan ini akan mengakibatkan menurunnya aktifitas enzim. Terdapat
suatu nilai pH tertentu atau daerah pH yang dapat menyebabkan kecepatan
reaksi paling tinggi.pH tersebut dinamakan pH optimum.

5. Pengaruh Inhibator
a. Hambatan Reversibel
Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi dinamakan
inhibitor.Hambatan terhadap aktivitas enzim dalam suatu reaksi kimia
mempunyai arti yang penting, karena hambatan tersebut merupakan
mekanisme pengaturan reaksi-reaksi yang terjadi pada tubuh.Disamping
itu hambatan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang mekanisme
kerja enzim.
b. Hambatan Irreversibel
Hambatan irreversible ini dapat terjadi karena inhibitor bereaksi
tidak reversible dengan bagian tertentu pada enzim, sehingga
mengakibatkan berubahnya bentuk enzim. Dengan demikian mengurangi
aktivitas katalitik enzim tersebut.

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode eksperimental dengan
tujuan menyelidiki perbedaan kerja enzim Katalase akibat bentuk perlakuan yang
berbeda yaitu tingkat PH. Data penelitian ini kami peroleh dengan melakukan
pengamatan terhadap gelembung pada tabung reaksi dan nyala bara api . Dari
penelitian ini sendiri akan diperoleh data penting yakni mengenai pengaruh
tingkat ph yaitu asam cuka terhadap kera enzim katalase .

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam proses penelitian adalah :

1. Air suling
2. Gelas kimia
3. Gelas ukur
4. Potongan hati ayam
5. Larutan hidrogen peroksida
6. Korek api
7. Lidi
8. Pipet tetes
9. Rak tabung reaksi
10. Tabung reaksi
11. Termometer
12. Lakmus biru dan merah
13. Larutan NaOH

11
3.3. Langkah Kerja

1. Masukkan potongan hati ayam kedalam tabung reaksi, lalu dihancurkan


dan ditambah sedikit air.
2. Setelah itu tambahkan 10 tetes larutan NaOH kedalam larutan tersebut
3. Cek tingkat PH dann suhu pada larutan tersebut menggunakan lakmus biru
dan termometer
4. Masukkan 10 tetes larutan hidrogen peroksida, lalu tutup tabung rekasi
dengan jari hingga tidak ada cela.
5. Amati banyk gelembung dan nyala bara api pada saaat dimasukkan lidi
yang telah disiapkan
6. Bandingkan hasil praktikum dengan kelompok lainnya.

3.4. Variabel

Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian tersebut antara lain :

1. Variabel terikat adalah bentuk perlakuan yang harus dilakukan dalam suatu
percobaan.Yaitu air suling, larutan hidrogen peroksida, hati ayam.
2. Variabel bebas adalah bentuk perlakuan yang tidak harus dilakukan dalam
suatu percobaan. Artinya dalam sampel percobaan, variabel ini dapat dilakukan
secara berbeda. Yaitu wadah/media larutan..
3. Variabel kontrol adalah bentuk perlakuan yang dikendalikan dalam suatu
percobaan. Yaitu jumlah tetesan larutan hidrogen peroksida.
4. Variabel penganggu adalah bentuk perlakuan yang menghambat suatu
percobaan. Yaitu kualitas larutan NaOH, kualitas termometer dan kertas lakmus.

3.5. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Di SMA N 2 Prabumulih

Waktu : Kamis, 15 Agustus 2019

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Tabel Hasil Penelitian.


Kelompok Perlakuan PH Suhu Gelembung Bara api
1 Hati + H2O2 dipanaskan 40C 6 51C + Mengecil
2 Hati + H2O2, didinginkan 0C 6 0C + Mati
3 Hati + H2O2 +HCL 5 34C - Mati
4 Hati + H2O2 +ASAM CUKA 6 30C + Mati
5 Hati + H2O2 + NaOH 9 35C +++ Mati
6 Hati + H2O2 7 28C +++ Meningkat

Keterangan :
+++ = banyak gelembung
++ = gelembungnya sedang
+ = sedikit gelembung
- = tidak ada gelembung

4.2 Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.
Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia
tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2
menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
H2O2  H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan
dengan menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak
mengandung enzim katalase. Hati ayam kemudian dibuat ekstrak. Yang
terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan asam cuka Pertambahan asam cuka
disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam.
Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk sedikit gelembung udara ketika

13
dimasukkan bara api ke dalamnya juga bara api menyala. Hal ini menunjukkan
bahwa enzim katalase masih dapat bekerja dalam kondisi PH= 6.
Dari tabel penelitian kami berasumsi bahwa Enzim katalase dapat bekerja
dengan baik berdasarkan faktor-faktor berikut, yaitu:
1. Suhu, Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan
pada pH netral. Enzim masih dapat berfungsi pada suhu 40 C. Sedangkan
pada suhu 0 C enzim sudah mulai berkerja tidak maksimal.
2. Selain itu Enzim menjadi tidak aktif jika diperlakukan pada asam dan
basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada
kisaran pH lingkungan yang netral (pH= ±7). Kenaikan atau penurunan pH
menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Seperti yang
terdapat pada percobaan ekstrak yang ditetesi larutan HCl yang bersifat
asam dan pada larutan NaOH yang bersifat terlalu baasa sehingga
membuat enzim tidak aktif dan tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi
H2O dan O2. Sedangkan pada ekstrak yang diberi asam cuka, enzim masih
dapat berkerja walaupun tidak maksimal, karna PH=6 mendekati netral.
4.3 Pertanyaan
1. Tuliskan reaksi kimia !
a. H2O2 + HCL
b. H2O2 + NaOH
Jawab : a. H2O2 + HCL → H2O + HOCl

b.. H2O2 + NaOH → NaOH2 + H2O

2. Apa yang terjadi jika tubuh tidak mempunyai enzim katalase ?


Katalase adalah enzim penting dalam tubuh manusia. Katalase dihasilkan
pada organel sel yang disebut peroksisom atau mikroboi (tubuh mikro). Selain
pada manusia, katalase juga dihasilkan pada sel tumbuhan, jamur, fungi, dan
beberapa bakteri. Katalase berfungsi untuk mengkatalisis dekomposisi hidrogen
peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Katalase adalah enzim
yang sangat penting dalam melindungi sel dari kerusakan akibat adanya hidrogen

14
peroksida. Katalase adalah enzim paling umum pada tubuh manusia. Katalase
memiliki aktifitas sangat tinggi, satu molekul katalase dapat mengkonversi jutaan
molekul hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen setiap detik. Oleh karena itu,
jika tidak ada enzim katalase pada manusia bisa menyebabkan keracunan yang
berakhir kematian.

15
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan.

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa enzim katalase bekerja


berpengaruh pada derajat keasaman dan suhu. Pada pH yang terlalu asam
maupun basa ezim tidak dapat bekerja maksimal. Pada ekstrak yang diberi asam
cuka, gelembung yang dihasilkan sedikit dan bara api menyala, ini berarti enzim
katalase masih dapat berkerja tetapi tidak maksimal karna kadar oksigen pada
tabung reaksi sedikit.

Selain itu Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan
pada pH netral. Enzim masih dapat berfungsi pada suhu 40 C. Sedangkan pada
suhu 0 C enzim sudah mulai berkerja tidak maksimal. Oleh karna itu hipotesis
kami sebelumnya adalah benar.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kami sarankan bahwa


dalam pengerjaan penelitian kali ini diperlukan kerjasama antara anggota dalam
satu kelompok agar proses penelitian dapat berlangsung dengan cepat, Tepat dan
teratur. Selain itu, ketika ekstrak hati dimasukkan dalam tabung, hendaknya
ekstrak hati yang dimasukkan sama ukurannya agar hasil penelitian bisa sesuai
dengan harapan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas.2015.Buku Biologi Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu


Alam. Jakarta : Erlangga.
http://notechaca.blogspot.co.id/2013/09/laporan-praktikum-biologi-kerja-
enzim.html?m=1
www.biologiterlengkap.blogspot.com
www.himawari.blogspot.com

17

Anda mungkin juga menyukai