Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KIMIA ORGANIK

Oleh :

 Michelle Felicia 1810511033


 Putu Priyanka Saraswati Parta 1810511051
 I Ketut Peri Andika 1810511055
 I Komang Sedana Widyagana Jaya 1810511057
 Gallih Ramadhan 1810511059
 Ayu Nuriya Kiromi 1810511065
 Dinda Riska Andini 1810511071
 I Kadek Dwi Andi Krishna Putra 1810511072

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. 2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 3


B. Tujuan ................................................................................................ 3

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Prinsip Dasar Keton ....................................................... 4


B. Tata Cara Penamaan Keton ................................................................ 5
C. Reaksi Pembentukan .......................................................................... 8
D. Cara Penentuan/Pengujian Secara Kualitatif ................................... 10
E. Aplikasi Keton ................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok
gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi
karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus
fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip.

Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari gugus fungsi


senyawa organik yang merasuk dalam kehidupan sehari- hari kita.
Senyawa-senyawa ini menimbulkan bau wangi pada banyak buah-buahan
dan parfum mahal. Senyawa aldehida dan keton yaitu atom karbon yang
dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua (gugus
karbonil).

Keton yaitu suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus


karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil.
Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya
dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom
hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.
B. Tujuan
- Untuk mengetahui definisi dan prinsip dasar
- Untuk mengetahui tata cara penamaan keton secara IUPAC dan Trivial
- Untuk mengetahui reaksi pembentukan keton dan reaksi hidrolisis
keton
- Untuk mengetahui cara penentuan dan pengujian secara kualitatif
- Untuk mengetahui aplikasi keton dalam kehidupan sehari-hari dan
industry.

3
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN PRINSIP DASAR KETON


Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan
gugus karbonil yang terikat oleh 2 atom karbon. Atom karbon yang diikat
gugus karbonil dinamakan karbon α. Atom hidrogen yang diikat karbon α
dinamakan hidrogen α. Dengan katalis asam, keton bertautomeri keto-
enol. Reaksi dengan basa, keton menghasilkan enolat. Gugus karbonil
bersifat polar sehingga keton merupakan senyawa polar sehingga dapat
larut dalam air. Hidrogen α dari keton lebih asam dari hidrogen pada
alkana. Aseton, asetoasetat, dan β-hidroksibutirat adalah keton yang
terdapat dalam karbohidrat, asam lemak, dan asam amino sehingga
terdapat dalam tubuh manusia.
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh
sebuah gugus karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon
ataupun senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil. Keton memiliki
rumus umum:

R1(CO)R2.

Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan


keton dari asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa
beroksigen lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil membedakan keton dari
alkohol dan eter. Keton yang paling sederhana adalah aseton (secara
sistematis dinamakan 2-propanon).
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil dinamakan
karbon-α. Hidrogen yang melekat pada karbon ini dinamakan hidrogen-α.
Dengan keberadaan asam katalis, keton mengalami tautomerisme keto-
enol. Reaksi dengan basa kuat menghasilkan enolat.

4
B. TATA CARA PENAMAAN DAN CONTOH
 TATA CARA PENAMAAN
1. Tata Cara Penamaan IUPAC

 Pemberian nama keton dilakukan dengan mengganti


akhiran –a pada nama alkana dengan –on.

 Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon


paling panjang yang mengandung gugus karbonil.
Contoh :

 Tentukan substituen yang terdapat dalam rantai utama.

 Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat


gugus karbonil (-CO-) dengan nomor atom C paling rendah.

 Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan


harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama
substituen.

5
Contoh :

 Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam


penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak
dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-
) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Contoh:

2. Trivial (Nama Umum)

 Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat


gugus karbonil (-CO-).

 Tambahkan akhiran “keton” setelah nama-nama subtituen.

 Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.


 CONTOH
1. Propanon/Dimetil keton
O
ǁ
CH3 - C - CH3

2. Butanon Etil/Metil keton


O
ǁ
CH3-CH2-CH2-CH3

3. Pentanon/Etil propil keton


O
ǁ
CH3-C-CH2-CH2-CH3
6
4. Heksanon / pentil keton
O
ǁ
CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

5. Heptanon/ heksil keton


O
ǁ
CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

6. Oktanon/ heptil keton


O
ǁ
CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

7. Nonanon/ oktil keton


O
ǁ
CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

8. Dekanon/ nonil keton


O
ǁ
CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

9. 2-pentanon/ metil propil keton


O
ǁ
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3

10. 3-pentanon/dietil keton


O
ǁ
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3

11. 3-heksanon/ etil propil keton


O
ǁ
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

7
12. 4-metil, 2-pentanon/ metil isobutil keton
O
ǁ
CH3-CH-CH2-C-CH3
ǁ
CH3

13. 2-metil 4-etil 3 heksanon


O
ǁ
CH3-CH-C-CH-CH2-CH3
I I
CH3 CH2-CH3

14. 2,4 dimetil 3 heksanon/ Propil sekunder butil keton


O
ǁ
CH3-CH-C-CH-CH2-CH3
I I
CH3 CH3

15. 3 heptanon/ etil butil keton


O
ǁ
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

16. 4 heptanon/ dipropil keton


O
ǁ
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

17. 3,3 dimetil 2 butanon/ metil tersier butil keton


CH3 O
I ǁ
CH3-CH-C-CH3
I
CH3

8
18. 2,2 dimetil 3 pentanon/ etil tersier butil keton
CH3 O
I ǁ
CH3-CH-C-CH2-CH3
I
CH3

19. 3 metil 2 pentanon/ metil sekunder butil keton


O
ǁ
CH3-C-CH2-CH3
I
CH2
I
CH3

20. 4 metil 3 heksanon/ etil sekunder butyl keton

CH3-CH2-C-CH-CH2-CH3
ǁ l
O CH3

C. REAKSI PEMBENTUKAN
 Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat
dan asam sulfat akan menghasilkan keton dan air.

 Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas


Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas
akan menghasilkan keton dan gas hidrogen.

 Memanaskan garam kalsium asam monokarboksilat

9
Keton dapat diperoleh dari pemanasam garam kalsium asam
monokarboksilat.

D. CARA PENENTUAN / PENGUJIAN SECARA KUALITATIF

Keton merupakan senyawa karbon yang berisomer fungsi dengan


aldehid. Senyawa golongan ini mengandung gugus karbonil yang
mengikat 2 gugus alkil. Gugus fungsinya adalah -CO-. Keton bersifat
polar dan titik didihnya lebih rendah daripada alkohol yang bersesuaian.

Reaksi aldehid yang paling khas adalah reaksi dengan oksidator


lemah, seperti pereaksi Fehling dan pereaksi Tollen’s. Sifat ini bisa
digunakan untuk membedakan aldehid dengan keton, mengingat keton
tidak bisa dioksidasi seperti aldehid.

Pereaksi Tollen’s terdiri atas campuran larutan AgNO3 dan larutan


NH3. Pereaksi Tollen’s merupakan kompleks ion Ag+ dan amonia
sehingga dalam persamaan reaksinya cukup ditulis Ag2O. Senyawa keton
dengan pereaksi Tollen’s tidak dapat membentuk cermin perak.

Pereaksi Fehling merupakan campuran dari larutan Fehling A dan


Fehling B dengan jumlah yang sama. Larutan Fehling A terdiri atas larutan
CuSO4, sedangkan larutan Fehling B terdiri atas larutan NaOH dan larutan
kalium-natrium tartrat. Pereaksi Fehling merupakan ion kompleks Cu2+
dalam suasana basa, dan dalam persamaan reaksi cukup ditulis CuO.
Keton tidak bereaksi dengan fehling.

E. APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN INDUSTRY


a. Aseton digunakan sebagai pelarut organik.
b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.
c. Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku.
d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa
dan getah.
e. Digunakan dalam cat agar tidak cepat terdegradasi
f. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chloroform yang
digunakan sebagai obat bius.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sherchemistry. Keton. Di unduh pada tanggal 1-11-2018.


https://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/keton/.

Kimia, Ilmu. Tata Nama Keton. Di unduh pada tanggal 1-11-2018.


https://www.ilmukimia.org/2013/03/tata-nama-keton.html.

Rolifhartika. Pembuatan Dan Kegunaan Keton. Di unduh pada tanggal 1-11-2018.


https://rolifhartika.wordpress.com/kimia-kelas-xii/senyawa-karbon/d-
keton/pembuatan-dan-kegunaan/

Kimia, Ilmu. Golongan Aldehida Dan Keton. Di unduh pada tanggal 1-11-2018.
http://www.ilmukimia.org/2013/03/golongan-aldehida-dan-keton.html.

11

Anda mungkin juga menyukai