Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SEL VOLTA

Disusun oleh:
1. Daniel Christiano (8)
2. Evangeline Christy Aswan (9)
3. Luvita (17)
4. Nicholette Steffa Culinz (23)

XII MIPA 2
SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG
Jalan Bangau No. 60/1258 Palembang – 30113
I. Tujuan
Mengetahui dan mempelajari cara merakit dan mengukur potensial sel
volta.

II. Landasan Teori


Sel volta merupakan sel elektrokimia, yang dapat mengubah reaksi
kimia dari reaksi redoks spontan (reaksi yang dapat berlangsung dengan
sendirinya). Reaksi redoks spontan dapat diubah, untuk digunakan sebagai
sumber listrik. Sel volta terdiri dari 2 elektroda, yaitu anoda (Zn) dan
katoda (Cu). Sel volta anoda bermuatan negatif, dan sel volta katoda
bermuatan positif. Anoda merupakan elektroda yang terjadi saat reaksi
oksidasi, terjadinya reaksi reduksi elektroda disebut dengan katoda.
Deret Volta adalah deret elektrokimia/kereaktifan logam yang
menunjukkan nilai potensial elektroda standar logam (E0). Sifat deret volta
adalah sebagai berikut:
1. Semakin ke kanan, nilai logam semakin mudah tereduksi (Nilai E0lebih
positif)
2. Semakin ke kiri, nilai logam semakin mudah teroksidasi (Nilai E0lebih
negatif)

III. Alat dan bahan:

Alat dan bahan Ukuran atau satuan Jumlah

Gelas kimia 400 mL 1 buah

Jembatan garam - 1 buah

Voltmeter - 1 buah

Kabel atau jepit buaya - 4 buah


Lempeng logam Zn, Cu, 7 x 1 cm Masing-masing 1 buah,
Mg, dan Fe total 4 buah

Larutan CuSO4 1M 50 mL

Larutan ZnSO4 1M 50 mL

Larutan MgSO4 1M 50 mL

Larutan FeSO4 1M 50 mL

IV. Prosedur kerja:


1. Masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia dan
celupkan sepotong lempeng logam seng (Zn) ke dalam larutan itu!
2. Masukkan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan
celupkan sepotong lempeng logam tembaga (Cu) ke dalam larutan itu!
3. Hubungkan kedua larutan dengan jembatan garam!
4. Hubungkan kedua lempeng logam (Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) melalui
voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak ke arah negatif, segera putuskan
rangkaian itu. Jika bergerak ke arah positif, biarkan dan baca beda
potensialnya. Catat beda potensial itu pada tabel pengamatan!
5. Lakukan langkah 1 sampai dengan 3 dengan pasangan setengah sel seperti
tercantum pada tabel pengamatan.

V. Hasil Pengamatan

Setengah sel A B C D
katode (+)

Setengah sel Cu | Cu²+ Zn | Zn²+ Mg | Mg²+ Fe | Fe²+


anode (-)

1. Cu | Cu²+ …………… -1,5 V -2 V -0,6 V

2. Zn | Zn²+ +1,5 V …………… -1 V +0,6 V

3. Mg | Mg²+ +2 V +1 V …………… +1,4 V

4. Fe | Fe²+ +0,6 V -0,6 V -1,4 V ………….


VI. Analisis Data
Dari percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat
sejumlah reaksi yang bersifat spontan, diantaranya adalah 2-A, 2-D, 3-A.
3-B, 3-D, dan 4-A. Reaksi dikatakan spontan karena menghasilkan beda
potensial (E0) yang bernilai positif, dengan artian lain ada reaksi yang
terjadi. Misalnya pada reaksi 2-A dimana digunakan Zn sebagai anode,
dan Cu sebagai katode.
Ketika logam Zn dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung
ion Zn2+ dan logam Cu dimasukkan ke dalam larutan Cu2+, atom-atom
logam Zn akan teroksidasi melepaskan 2 elektron dan larut di dalam
larutan tersebut, karena bersifat lebih reaktif dibanding dengan atom Cu.
Elektron-elektron yang dibebaskan oleh logam Zn melewati jembatan
garam dan masuk ke arah logam Cu dan tereduksi ion Cu2+, sehingga
jumlah ion Cu 2+ akan berkurang dalam larutan. Jembatan garam akan
mengalirkan arus listrik (elektron) masuk atau keluar dari suatu larutan,
sehingga muncul suatu tegangan listrik sebesar +1,5 V yang dapat dilihat
dari tampilan Voltmeter.
Sedangkan pada reaksi 1-B, 1-C, 1-D, 2-C, 4-B dan 4-C, diketahui
bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi yang tidak spontan. Reaksi
dikatakan spontan diindikasikan dari beda potensial yang bernilai negatif.
Misalnya pada reaksi 1-B. Reaksi 1-B dapat dibuat dengan menukar
katode dengan anode dari reaksi 2-A. Sehingga Cu berperan sebagai
anode, dan Zn sebagai katode.
Elektron bergerak dari anode menuju katode. Reaksi yang terjadi
sebenarnya sama, Zn dalam larutan seng sulfat akan mengion menjadi
Zn2+, menyebabkan ada elektron yang terlepas kemudian berpindah
melalui jembatan garam kepada Cu yang mengalami reduksi. Namun,
voltmeter bekerja menghitung muatan yang terjadi dari anode menuju
katode. Cu pada reaksi ini lebih mudah bereduksi (lebih tidak reaktif),
sebaliknya Zn lebih sulit teroksidasi (lebih reaktif). Hal ini juga dapat
dilihat pada deret volta, dimana posisi Cu lebih di kanan dibanding Zn.
Sehingga apabila jepit buaya yang tersambung pada voltmeter posisinya
ditukar, voltmeter akan mencoba menghitung potensial akibat elektron
yang berpindah dari Cu ke Zn. Karena pada kenyataannya reaksi tetap
membuat elektron dari Zn “berpindah” ke ion Cu2+, maka pada voltmeter
menilai potensialnya sebagai nilai negatif sebesar -1,5 V.

VII. Pertanyaan dan Jawaban


1. Tulislah diagram (notasi) sel, reaksi elektrode serta reaksi sel untuk sel-sel
2-A 3-A, dan 3-B!
● 2-A
→ Notasi sel: Zn(s) | Zn²+(aq) | | Cu²+(aq) | Cu(s)
→ Reaksi elektrode:
Anoda (-): Zn(s) → Zn²+(aq) + 2e
Katoda (+): Cu²+(aq) + 2e → Cu(s)
→ Reaksi sel:
Anoda (-): Zn(s) → Zn²+(aq) + 2e
Katoda (+): Cu²+(aq) + 2e → Cu(s)
—————————–——–————
Zn(s) + Cu²+(aq) → Zn²+(aq) + Cu(s)

● 3-A
→Notasi sel: Mg(s) | Mg²+(aq) | | Cu²+(aq) | Cu(s)
→Reaksi elektrode:
Anoda (-): Mg(s) → Mg²+(aq) + 2e
Katoda (+): Cu²+(aq) + 2e → Cu(s)
→Reaksi sel:
Anoda (-): Mg(s) → Mg²+(aq) + 2e
Katoda (+): Cu²+(aq) + 2e → Cu(s)
—————————–——–————–
Mg(s) + Cu²+(aq) → Mg²+(aq) + Cu(s)
● 3-B
→Notasi sel: Mg(s) | Mg²+(aq) | | Zn²+(aq) | Zn(s)
→Reaksi elektrode:
Anoda (-): Mg(s) → Mg²+(aq) + 2e
Katoda (+): Zn²+(aq) + 2e → Zn(s)
→Reaksi sel:
Anoda (-): Mg(s) → Mg²+(aq) + 2e
Katoda (+): Zn²+(aq) + 2e → Zn(s)
—————————–——–————–
Mg(s) + Zn²+(aq) → Mg²+(aq) + Zn(s)

2. Hitunglah potensial sel 2-A berdasarkan potensial sel 3-A dan potensial sel
3-B yang tercantum dalam tabel pengamatan. Bandingkan hasil
perhitungan itu dengan hasil pengukuran yang tercantum dalam tabel
pengamatan!
3-A : Mg + Cu²+ → Mg²+ + Cu E0 = +2V
3-B : Zn + Mg²+ → Zn²+ + Mg E0 = -1V
---------------------------------------------------
Zn + Cu²+ → Zn²+ + Cu E0 = +1V
Dari data hasil perhitungan di atas hasil yang didapatkan adalah +1V. Bila
dibandingkan dengan hasil pengamatan, terdapat perbedaan hasil yang
cukup signifikan. Data pengamatan menunjukkan potensial pada sel volta
2-A adalah sebesar +1,5V. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh
ketidakstabilan posisi elektroda atau kesalahan teknis lainnya saat
melakukan percobaan.

3. Bandingkan pula hasil hitungan itu dengan potensial sel menurut buku
data!
Pada hasil perhitungan didapatkan +1V. Sedangkan pada buku data,
diketahui bahwa beda potensial reaksi tersebut adalah +1,1V. Hasil yang
didapat antara perhitungan melalui percobaan dan pada buku data tidak
berbeda jauh sehingga percobaan yang dilakukan ini dapat dikatakan
berhasil.

4. Jika pada percobaan ini tidak digunakan jembatan garam apa yang akan
terjadi? Jelaskan!
Dalam percobaan sel volta, jembatan garam diperlukan untuk
menghubungkan setengah sel reduksi dan oksidasi dari suatu sel volta.
Jika jembatan garam tidak digunakan, artinya tidak ada “penghubung”
diantara lempengan yang mengalami reduksi dan lempengan yang
mengalami oksidasi. Ini akan menyebabkan terkumpulnya muatan negatif
dan positif di masing-masing wadah yang terpisah, elektron yang terlepas
pada wadah yang mengalami oksidasi tidak dapat ditangkap oleh senyawa
yang mengikat elektron, ini membuat reaksi sel tidak akan terjadi.

5. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan jelaskan prinsip kerja dari sel
volta!
Prinsip kerja dari sel volta adalah perpindahan elektron dari zat yang
mengalami oksidasi ke zat yang mengalami reduksi sehingga tercipta
suatu tegangan listrik.
Cara kerja sel volta adalah dengan pemisahan dua bagian reaksi redoks,
yakni setengah reaksi oksidasi di anoda dan setengah reaksi reduksi di
katoda. Pada anoda, terjadi pelepasan elektron akibat reaksi oksidasi.
Elektron itu kemudian akan berpindah lewat jembatan garam yang sudah
dipasang. Perpindahan elektron inilah yang menyebabkan terjadinya aliran
listrik.

VIII. Kesimpulan
Cara untuk mengetahui beda potensial dalam suatu reaksi volta adalah:
● Melakukan percobaan lalu melihat potensial sel pada voltmeter,
● Menggunakan eliminasi reaksi yang sudah ada,
● Menghitung sesuai buku data (perhitungan menggunakan data pada deret
volta).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com (2021). https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-57763


46/sel-volta-pengertian-contoh-dan-prinsip-kerjanya#:~:text=Prinsip%20kerja
%20dari%20sel%20volta,setengah%20reaksi%20reduksi%20di%20katoda.&
text=terbentuk%20endapan. (Diunggah pada tanggal 21 Oktober 2021 dan
diunduh pada tanggal 27 September 2022).
https://www.quipper.com (2021). https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia
/materi-sel-volta-kelas-12-2/#Pengertian_Sel_Volta. (Diunggah pada tanggal
24 November 2021 dan diunduh pada tanggal 27 September 2022).
LAMPIRAN

I. Foto Data Pengamatan

Gambar Keterangan

Anoda: MgSO4(aq)
Katoda: CuSO4(aq)

Anoda: CuSO4(aq)
Katoda: FeSO4(aq)

Anoda: FeSO4(aq)
Katoda: CuSO4(aq)

Anoda: ZnSO4(aq)
Katoda: MgSO4(aq)
Anoda: MgSO4(aq)
Katoda: ZnSO4(aq)

Anoda: FeSO4(aq)
Katoda: ZnSO4(aq)

Anoda: ZnSO4(aq)
Katoda: FeSO4(aq)

Anoda: MgSO4(aq)
Katoda: FeSO4(aq)

Anoda: FeSO4(aq)
Katoda: MgSO4(aq)
Anoda: CuSO4(aq)
Katoda: FeSO4(aq)

II. Tabel Deskripsi Kerja Siswa

No. Nama Deskripsi Kerja Tanda Tangan

1. Daniel Cristiano Mengamplas


lempengan, membantu
merakit percobaan
mencari beda potensial

2. Evangeline Christy Membantu merakit


Aswan percobaan, mencatat
hasil yang sudah
didapatkan.

3. Luvita Mengorganisir anggota


kelompok agar bekerja
dengan teratur,
membantu merakit
percobaan.

4. Nicholette Steffa Membantu merakit


Culinz percobaan, mengambil
dokumentasi dari
percobaan yang sudah
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai