Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENGARUH MOLALITAS DAN DERAJAT IONISASI


LARUTAN TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN

Disusun oleh:
1. Daniel Christiano (7)
2. Evangeline Christy Aswan (8)
3. Luvita (16)
4. Nicholette Steffa Culinz (22)

XII MIPA 2
SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG
Jalan Bangau No. 60/1258 Palembang – 30113
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
terkhusus molalitas dan pengaruh derajat ionisasi terhadap titik beku suatu larutan

II. Landasan Teori


Titik beku larutan adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan
tekanan uap padatannya atau titik dimana air mulai membeku. Titik beku normal
suatu zat adalah suhu pada saat zat meleleh atau membeku pada tekanan 1 atm
(keadaan normal). Jika suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni,
maka titik beku pelarut murni akan mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena
molekul molekul pelarut sulit berubah menjadi fase cair sebab partikel terlarut
menghalangi pergerakan partikel pelarut. Dengan demikian larutan membeku
pada temperatur yang lebih rendah dibanding titik beku pelarut
murni air. Jadi selisih titik beku pelarut (Tfo) dengan titik beku larutan (Tf)
disebut penurunan titik beku (ΔTf).
∆Tf= Tf pelarut murni - Tf larutan
Larutan yang mudah mengion (elektrolit) akan mempunyai titik beku
lebih rendah daripada larutan non elektrolit, karena larutan elektrolit akan terurai
sehingga partikelnya pun akan lebih banyak daripada non elektrolit, sehingga
larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada non elektrolit.

III. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah

Gelas kimia plastik 800 mL 2

Tabung reaksi dan rak biasa 5

Termometer -10 C - 100 C 1

Pengaduk kaca - 1

Sendok makan - 1

Es dan garam dapur - 2

Air suling - -
Larutan urea 1m 20 mL

Larutan urea 2m 20 mL

Larutan NaCl 1m 20 mL

Larutan NaCl 2m 20 mL

IV. Cara Kerja


1. Menurunkan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira-kira 1/4 bagian.
2. Tambahkan 8 sendok makan garam dapur ke dalam gelas plastik yang telah diisi
butiran es, lalu aduk, inilah campuran pendingin
3. Isi tabung reaksi dengan air suling kira-kira 2 cm.
4. Masukkan tabung itu ke dalam campuran pendingin. masukkan pengaduk kaca ke
dalam tabung reaksi dan gerakkan naik turun dalam air suling hingga seluruhnya
membeku
5. Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair
sebagian. ganti pengaduk dengan termometer.
6. Dengan hati-hati, aduklah campuran dalam tabung dengan termometer secara
naik turun (hati-hati). kemudian bacalah termometer dan catat suhu campuran es
dan air itu.
7. Ulangi langkah 3 sampai 6 dengan menggunakan larutan urea dan NaCl sebagai
pengganti air suling. (Jika es dalam campuran pendingin sudah banyak yang
mencair, buatlah lagi campuran pendingin seperti di atas)

V. Data Pengamatan
1. Titik beku air suling = 0°C
2. Titik beku larutan :

Zat terlarut Larutan Selisih titik beku air dengan titik


NO beku larutan (ΔTf)
Kemolal Titik
an beku

1. CO(NH2)2 1m -3°C ΔTf= 0°-(-3°)= 3°C

2. CO(NH2)2 2m -5°C ΔTf= 0°-(-5°)= 5°C


3. NaCl 1m -4°C ΔTf= 0°-(-4°)= 4°C

4. NaCl 2m -8°C ΔTf= 0°-(-8°)= 8°C

VI. Analisa Data


Berdasarkan data hasil percobaan, diketahui bahwa semakin tinggi
konsentrasi (dalam percobaan ini digunakan molalitas) suatu larutan maka titik
beku larutan tersebut akan semakin rendah dan penurunan titik beku () akan
semakin tinggi. Ini dilihat dari hasil percobaan, dimana titik beku urea 2m lebih
rendah (-5°C) dibanding titik beku urea 1m (-3°C) dan titik beku NaCl 2m yang
juga lebih rendah (-8°C) dibanding titik beku NaCl 1m (-4°C). Ini dikarenakan
semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, maka jumlah partikel yang berikatan
dalam larutan tersebut semakin banyak dan gaya tarik menarik antar-partikel
semakin kuat. Akibatnya, apabila partikel terlarut semakin banyak, partikel
terlarut akan semakin menghalangi partikel pelarut untuk berubah fase. Ini
membuat larutan memiliki temperatur untuk membeku (titik beku) yang rendah.
Berdasarkan data hasil percobaan juga, diketahui bahwa larutan elektrolit
mempunyai titik beku lebih rendah dibanding larutan non-elektrolit. Ini dilihat
dari hasil percobaan, dimana pada molalitas yang sama yaitu 1m, urea yang
merupakan larutan non-elektrolit memiliki titik beku -3°C, sedangkan NaCl
memiliki titik beku yang lebih rendah yaitu -4°C. Ini dikarenakan larutan
elektrolit memiliki kemampuan untuk terurai lebih baik daripada larutan non-
elektrolit. Karena terurai lebih baik, jumlah partikel senyawa elektrolit dalam
larutan lebih banyak dibandingkan larutan non-elektrolit, sehingga larutan
elektrolit memiliki tekanan uap lebih rendah dibanding tekanan uap larutan non-
elektrolit. Ini mengakibatkan titik beku larutan elektrolit lebih rendah (larutan
elektrolit memiliki penurunan titik beku lebih besar dibanding larutan non-
elektrolit)

VII. Jawaban Pertanyaan


1. Bagaimana titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni?
-) titik beku larutan lebih rendah dari larutan pelarut murni.
2. Bagaimanakah pengaruh kemolalan larutan urea terhadap :
A. Titik beku larutan
-) semakin tinggi molalitas maka semakin rendah titik beku larutan
B. Penurunan titik beku larutan.
-) penurunan titik beku larutan semakin banyak/semakin besar.
3. Bagaimanakah pengaruh kemolalan larutan NaCl terhadap :
A. Titik beku larutan
-) semakin tinggi molalitas NaCl maka titik beku larutan semakin rendah
B. Penurunan titik beku larutan.
-) semakin tinggi molalitas NaCl maka penurunan titik beku larutan semakin
banyak/besar.
4. Pada kemolalan yang sama, bagaimanakah pengaruh natrium klorida (elektrolit)
dibandingkan dengan pengaruh urea (non elektrolit) terhadap :
A. Titik beku larutan
-) titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada non elektrolit
B. Penurunan titik beku
-) penurunan titik beku larutan lebih tinggi pada larutan elektrolit
C. Menurut anda apakah yang menyebabkan perbedaan itu ?
-) menurut saya perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan derajat ionisasi
NaCl merupakan larutan elektrolit dengan kemampuan mengion lebih baik
daripada urea yang merupakan larutan non elektrolit.
5. Untuk data hasil percobaan no. 1 dan 2 hitunglah harga perbandingan (x) antara
ΔTf dengan molalitas
● Percobaan 1:
x = ΔTf / molalitas
= 3°C/1m
= 3°C/m
● Percobaan 2:
x = ΔTf / molalitas
= 5°C/2m
= 2,5°C/m
6. Untuk data hasil percobaan no. 3 dan 4 hitunglah harga perbandingan (x) antara
ΔTf dengan dua kali molalitasnya
● Percobaan 3:
x = ΔTf /2 x molalitas
= 4°C/2 x 1m
= 4°C/2m
= 2°C/m
● Percobaan 4:
x = ΔTf /2 x molalitas
= 8°C/2 x 2m
= 8°C/4m
= 2°C/m
7. Bandingkan harga x diatas dengan harga kf air secara teori
Berdasarkan teori, harga kf air adalah 1,858°C/m. Bila dibandingkan, harga x
yang paling mendekati harga kf air secara teori adalah harga x pada NaCl,
sedangkan bila dibandingkan dengan harga x pada urea, terdapat perbedaan yang
cukup signifikan. Perbedaan ini kemungkinan besar dikarenakan ketidakakuratan
dalam pengukuran ataupun kesalahan lain saat melakukan percobaan.

VIII. Kesimpulan
1. Semakin tinggi konsentrasi terukur molalitas larutan maka titik beku larutan akan
semakin rendah
2. Larutan elektrolit memiliki titik beku lebih rendah daripada larutan non elektrolit
(semakin tinggi derajat ionisasi semakin rendah titik beku larutan) penurunan
titik beku larutan semakin beku pada larutan elektrolit
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/sifat-koligatif-larutan.html?m=1
(2021). “Sifat Koligatif Larutan”. https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id
/2021/06/sifat-koligatif-larutan.html?m=1 (Diunggah tanggal 18 Juni 2021 dan
diunduh pada tanggal 14 Agustus 2021).
http://mediana-magdalena.blogspot.com/2008/01/tugas-kimia.html?m=1 (2008).
“Mengkaji Pengaruh Zat Terlarut pada Titik Beku”. http://mediana-
magdalena.blogspot.com/2008/01/tugas-kimia.html?m=1 (Diunggah tanggal 6
Januari 2008 dan diunduh tanggal 14 Agustus 2021)
LAMPIRAN

1. Foto Data Pengamatan

No. Foto Larutan Keterangan

1. Air suling 0°C

2. Urea 1 m -3°C

3. Urea 2 m -6°C

4. NaCl 1 m -4°C
5. NaCl 2 m -8°C

2. Tabel Deskripsi Kerja Siswa

No. Nama Deskripsi Kerja Tanda Tangan

1. Daniel Cristiano Membantu menyiapkan


alat dan bahan yang
dibutuhkan (pembuatan
campuran pendingin),
dan ikut membantu
dalam percobaan
(mendinginkan larutan
dan mengukur suhu)

2. Evangeline Christy Menyiapkan alat dan


Aswan bahan (pengambilan alat
serta pengukuran
larutan), ikut membantu
dalam percobaan
(mendinginkan larutan
serta mengukur suhu),
melakukan dokumentasi
berupa foto

3. Luvita Mengkoordinasikan
anggota kelompok, ikut
membantu dalam
percobaan (pengukuran
suhu), serta mengambil
dokumentasi

4. Nicholette Steffa Menyiapkan alat dan


Culinz bahan (pengambilan
bahan serta pengukuran
larutan), melakukan
percobaan (mengaduk
larutan serta mengukur
suhu), dan membantu
mengambil
dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai