Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Oleh:

DWI APRILIANI GURNING


INA AYU MUSTIKASARI
SARI JONITA RINGGIT
RONI SYAPUTRA
VANI INDRIANI

Kelompok: III
Tanggal Percobaan: 13 Desember 2014
Guru Pembimbing: MHD. AKHIRUDDIN HARAHAP,S.Pd.

SMA NEGERI 1 KABUN


KABUPATEN ROKAN HULU
RIAU
2015
MENENTUKAN TITIK BEKU DAN PENURUNAN TITIK

BEKU LARUTAN

I. TUJUAN

I.1. Dapat menentukan titik beku dan penurunan titik beku

beberapa larutan.

I.2. Faktor-faktor yang mempengaruhinya.

II. DASAR TEORI

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang

bergantung pada jumlah partikel zat terlarut, dan bukan pada

jenis zat terlarutnya.1

Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu dimana

terjadi perubahan wujud zat cair ke padat.2

Air murni membeku pada temperatur 0℃ dan tekanan 1

atm. Temperatur itu dinamakan titik beku normal air.

Temperatur dimana zat cair membeku pada tekanan 1 atm

adalah titik beku normal zat cair itu. 3 Selisih antara titik beku

1
J.M.C. Johari,M. Rachmawati. Kimia:Jakarta.esis,2006. h. 3
2
. http://duniabelajarrr.blogspot.com/2014/08/laporan-praktikum-penurunan-titik-beku
_27.html. diakses pada tanggal 09 Januari 2015 pukul 16.33 WIB.
3
Tine Maria Kuswati, dkk. Sains KIMIA 3: Jakarta. Bumi aksara. 2007. h. 16
pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (

f = freezing point depression). Pada percobaan ini

ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada

jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi patikel dalam

larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat

koligatif.4

Dengan adanya zat terlarut, ternyata dalam temperatur 0

℃ air belum membeku. Pada temperatur itu tekanan uap jenuh

larutan lebih kecil dari 1 atm. Agar larutan membeku,

temperatur larutan harus diturunkan sampai tekanan uap jenuh

larutan mencapai 1 atm.

∆ T f = titik beku pelarut – titik beku larutan5

Penurunan titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat

terlarut dalam 1000 gram zat pelarut dinamakan penurunan titik

beku molal (Kf). Hubungan antara titik beku larutan dan

molalitas larutan dirumuskan :

4
http://duniabelajarrr.blogspot.com/2014/08/laporan-praktikum-penurunan-titik-
beku27 .html .- Op.cit., diakses pada tanggal 09 Januari 2015 pukul 16.35 WIB.
5
Tine Maria Kuswati, dkk. Op.cit., h. 16-17
W 2 1000
∆Tf = m. Kf atau ∆Tf = mr x w 1 x Kf

Keterangan:

∆ T f = penurunan titik beku larutan

Kf = tetapan penurunan titik beku molal

m = kemolalan (molalitas)

W 2 = massa zat terlarut dalam gram

Mr = massa molekul relatif zat terlarut6

Adapun titik beku suatu larutan adalah temperatur pada

saat tekanan uapnya sama dengan tekanan uap pelarutnya. Garis

yang memisahkan antara fase padat dengan fase cair disebut

garis kesetimbangan fase padat cair. Pelarut membeku bila

berada disepanjang garis tersebut. Titik beku pelarut di

lambangkan dengan Tf0. Karena tekanan uap larutan lebih

rendah dari pelarutnya.7

6
Tine Maria Kuswati, dkk. ibid., h. 19
7
Tisna-dj.blogspot.com/2013/01/kenaikan-titik-didih-penurunan-titik.html?m=1. Diakses
pada tanggal 06 Januari 2015 pukul 15.23 WIB.
III. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

 Gelas beaker 500ml

 Tabung reaksi

 Rak tabung reaksi

 Termometer

 Batang pengaduk

 Sendok makan

b. Bahan

 Air suling

 Garam dapur

 Larutan UREA 1M

 Larutan GULA 1M

 Larutan gula 2M

 Larutan urea 2M

 Larutan NaCl 1M

 Larutan NaCl 2M

 Es batu secukupnya
IV. PROSEDUR

Es batu

Dimasukkan kedalam beaker gelas


500ml hingga, 2/3 dari tinggi gelas
beaker.
Garam dapur

Ditambahkan 8 sendok dan diikuti

Air suling

Ditambahkan 2 sendok dan


Diaduk hingga bercampur rata
Dimasukkan larutan diatas sebanyak
3ml kedalam tabung reaksi
Dimasukkan kedalam campuran
pendingin
Diaduk tabung reaksi dengan
gerakkan naik turun hingga membeku,
telah membeku keluarkan dari
campuran pendingin dan biarkan
sampai sebagian mencair
Diganti batang pengaduk dengan
termometer
Dibaca skala suhu yang ditujukan
pada termometer dan catat hasilnya
Diulangi langkah kerja dari nomor 2
hingga ke nomor 6 dengan larutan
yang berbeda yaitu larutan Urea 1M
dan 2M, larutan Gula 1M dan 2M,
larutan NaCl 1M dan 2M
Masing-masing sebanyak 3ml, apabila
Es batu dalam campuran pendingin
telah banyak yang mencair, buatlah
cairan pendingin baru dengan cara
yang sama
V. HASIL PENGAMATAN

a. Perhitungan Dalam Penentuan Penurunan Titik Beku

larutan

Untuk menentukan ∆ T f = ∆ T p - ∆ T L

Dimana ∆ T p = 0℃

1. Air Suling

∆Tf = Tfp – Tfl

= 0℃ -(- 0,2 ℃ )

= 0,2 ℃

2. Urea 1 m

∆Tf = Tfp – Tfl

= 0℃ -(- 0,6 ℃ )

= 0,6 ℃

3. Urea 2 m

∆Tf = Tfp – Tfl

= 0℃ -(- 0,7 ℃ )

= 0,7 ℃
4. Gula 1M

∆Tf = Tfp – Tfl

= 0℃ -(- 0,6 ℃ )

= 0,6 ℃

5. Gula 2M

∆Tf = Tfp – Tfl

= 0℃ -(- 11 ℃ )

= 11 ℃

6. NaCl 1M

∆Tf = Tfp – Tfl

= 0℃ -(- 11 ℃ )

= 11 ℃

7. NaCl 2M

∆Tf = Tfp – Tfl

= 0℃ -(- 20 ℃ )

= 20 ℃
b. Tabel Hasil Pengamatan

Tabel 5.1 Pengamatan titik beku

Jenis Konsentrasi Titik Penurunan Titik


Larutan (M) Beku ( )
℃ Beku
Air suling - -0,2 ℃ 0,2℃
Urea 1 m 1M -0,6 ℃ 0,6℃
Urea 2 m 2M -0,7 ℃ 0,7℃
Gula 1 m 1M
Gula 2 m 2M -11 ℃ 11℃
NaCl 1 m 1M -11 ℃ 11℃
NaCl 2 m 2M -20 ℃ 20℃

VI. DISKUSI

Menurut kelompok kami, dari hasil pengamatan tersebut,

faktor yang mempengaruhi penurunan titik beku ialah

konsentrasi larutan, prosedur kerja, dan suhunya. Pada

percobaan ini, garam sangat berperan penting, karena fungsi

garam disini untuk menjaga suhunya agar tetap stabil.

VII. Kesimpulan dan Saran

VII.1.Kesimpulan

Dari pratikum yang telah dilakukan kami dapat

menyimpulkan bahwa titik beku larutan ¿f pelarut). Air


murni membeku pada temperatur 0℃ dan tekanan 1 atm.

Temperatur itu disebut titik beku normal air.

Dengan adanya zat terlarut, ternyata pada 0℃ , air

belum membeku. Agar larutan membeku, temperatur

larutan harus diturunkan sampai tekanan uap jenuh

larutan mencapai 1 atm. Temperatur es dan air normal 0

℃ , tetapi itu tidak cukup dingin untuk dapat membuat

larutan menjadi beku. Temperatur yang diperlukan untuk

membuat larutan membeku adalah sebesar - 3℃ atau

lebih rendah, inilah yang dilakukan oleh garam, banyak

zat lain yang dapat berbuat hal yang sama, tetapi banyak

digunakan.

Ketika es dicampur dengan garam sebagian

membentuk air garam dan es secara spontan terlarut

dalam air garam, akibatnya air garam semakin banyak

menggumpal di es. Air terstruktur membentuk tatanan

kaku geometrik yang tertentu dan kaku, tatanan yang

kaku ini rusak ketika diserang oleh garam, maka

molekul-molekul air selanjutnya bebas bergerak kemana-

mana dalam wujud cair, tetapi merusak struktur padat,


molekul-molekul es memerlukan energi, untuk

sebongkah yang hanya kontak dengan garam dan air.

VII.2.Saran

Pada percobaan ini kami menyarankan untuk

sebelum melakukan percobaan pembuktian penurunan

titik beku, persiapkan bahan yang akan diuji, dalam

menghancurkan es batu. Hancurkan es batu secara

menyeluruh dengan bentuk butiran-butiran dengan tidak

terlalu besar atau terlalu kecil untuk garam dapur aduk

secara merata agar suhu tetap normal.

VIII. PERTANYAAN DAN JAWABAN

 PERTANYAAN

1. Jelaskan fungsi garam dapur yang ditambahkan kedalam

campuran pendingin tersetrasi tersebut!

2. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku

larutan dan penurunan titik bekunya!

3. Hitunglah besarnya penurunan titik beku larutan tersebut

dan bandingkan dengan hasil perhitungan secara teoritis!


 JAWABAN

1. Untuk menjaga suhu es batu agar tetap stabil.

2. Semakin besar konsentrasi suatu larutan,semakin tinggi

suhu yang dihasilkan (suhu bertambah).

3. Didapatkan hasil teoritis untuk urea 1M=1,86 sedangkan

Tf untuk praktikum urea 1M= -1 ternyata hasilnya

berbeda akibat ada kesalahan dalam praktikum kami

seharusnya, hasil teoritis sama dengan hasil praktikum.


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Johari, J.M.C,dkk. 2006. Sains kimia kelas XII. Jakarta: Esis.

Maria Kusnawati, Tine dkk. 2001. Sains Kimia. Jakarta: Bumi Aksara

Tisna. (2013). http://Tisna-dj.blogspot.com/2013/01/kenaikan-titik-


didih-penurunan- titik.html?m=1. Diakses pada tanggal 06
Januari 2015 pukul 15.23 WIB.

Verdian Jacksoner. 2014. http://duniabelajarrr.blogspot.com/ 2014


/08/laporan-praktikum- penurunan-titik-beku_27.html. diakses
pada tanggal 09 Januari 2015 pukul 16.33 WIB.

Anda mungkin juga menyukai