Anda di halaman 1dari 5

Penurunan Titik Beku Larutan

Hari/Tanggal : Kamis / 03 Agustus 2017

Judul : Titik Beku Larutan

A. Tujuan :
Menyelidiki pengaruh konsentrasu terhadap titik beku larutan.

B. Alat dan Bahan :


 Tabung reaksi : 5 buah
 Gelas kimia 500 ml : 1 buah
 Termometer : 1 buah
 Sendok plastik : 1 buah
 Pengaduk kaca : 1 buah
 Es : Banyak
 Garam dapur : Secukupnya
 Air suling
 Larutan Urea 1 m dan 2m : Masing-masing 20 ml
 Larutan NaCl 1 m dan 2 m : Masing-masing 20 ml

C. Cara kerja
1. Buatlah campuran pendingin sebagai berikut :
Isikan gelas kimi dengan butiran-butiran es dan garam dapur sampai hampir penuh
2. Isi sebuah tabung reaksi dengan air suling kira-kira 3 cm. Masukkan tabung ini ke dalam
campuran pendingin, aduklah dengan pengaduk kaca selama beberapa saat, ganti pengaduk
kaca dengan termometer dan teruskan pengaduk memaki termometer tersebut hari-hati
dengan gerakan turun-naik.jika terbentuk kristal-kristal es dalam tabung reaksi, catatlah suhu
campuran es dan air tersebut.
3. Ulangi langkah-langkah berturut –turut untuk larutan urea 1 m, 2 m dan larutan NaCl 1 m, 2
m. Catat suhunya pada saat larutan dalam tabung reaksi bercampur dengan es yang
membeku.

D. Hasil Pengamatan

No Bahan yang diuji Molalitas Titik Beku Beda titik beku air dan titik
beku larutan
1 Aquades - 0oC -
2 Urea 1m -2oC 2 oC
3 Urea 2m -3oC 3 oC
4 NaCl 1m -4oC 4 oC
5 NaCl 2m -7oC 7 oC

E. Pertanyaaan :
1. Bagaimana pengaruh molalitas larutan terhadap titik beku larutan urea?
2. Bagaimana pengaruh molalitas larutan terhadap penurunan titik beku larutan urea?
3. Bagaimana pengaruh molalitas larutan terhadap titik beku larutan NaCl?
4. Bagaimana pengaruh molalitas larutan terhadap penurunan titik beku larutan NaCl?
5. Pada molalitas yang sama, mengapa pengaruh NaCl lebih besar dibandingkan pengaruh urea
terhadap penurunan titik beku larutan?

F. Jawaban Pertanyaan :
1. Semakin besar molalitas larutan urea, maka semakin rendah titik bekunya.
2. Semakin besar molalitas larutan urea, maka penurunan titik beku dari larutan urea juga
semakin besar.
3. Semakin besar molalitas larutan NaCl, maka semakin rendah titik bekunya.
4. Semakin besar molalitas larutan NaCl, maka penurunan titik beku dari larutan urea juga
semakin besar.
5. Pengaruh NaCl lebih besar dibandingkan pengaruh urea terhadap penurunan titik beku
larutan pada molalitas yang sama dikarenakan NaCl merupakan larutan elektrolit, sedangkan
larutan urea merupakan larutan non-elektrolit. Partikel-partikel yang terdapat pada larutan
elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dibanding partikel
larutan non-elektrolit.

G. Kesimpulan
Penurunan titik beku suatu larutan dipengaruhi oleh:
a. Konsentrasi (semakin besar konsentrasi suatu larutan, maka semakin rendah titik bekunya
dan semakin besar penurunan titik bekunya)
b. Sifat larutan (larutan elektrolit titik bekunya lebih rendah dibandingkan dengan larutan non-
elektrolit)
c. Jumlah partikel (semakin banyak partikel suatu larutan, maka semakin rendah titik didihnya)
PENGEMBANGAN MATERI

Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke
padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air
sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan
disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini
ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat
koligatif.

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan
dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti
yang kita tahu adalah 00C. dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan
ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi
lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh
masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka
akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat
terlarut).

Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu
larutan yang mengalami:

 Penurunan tekanan uap jenuh


 Kenaikan titik didih
 Penurunan titik beku
 Tekanan osmosis

Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat
Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan
larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai
menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan
non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Adanya partikel zat terlarut yang tidak
mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi kemampuan zat pelarut untuk menguap,
sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Adanya
partikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan kanaikan titik didih dan penurunan titik
beku larutan.

Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Titik beku larutan lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni. Hal ini
disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan
akan membeku lebih lama dari pada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan
oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka
titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0oC, tapi
dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik
beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah
0oC, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Dalam percobaan ini akan diteliti tentang perubahan titik beku pelarut murni (air
suling ) dan Urea, serta mencoba membuktian bahwa titik beku Urea akan lebih rendah
dibandingkan pelarut murninya ( air suling ).
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair
ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap
air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan
disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini
ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
pada konsentrasi partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat
koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan
dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut.Titik beku pelarut murni seperti
yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke
dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0 oC melainkan akan menjadi
lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh
masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka
akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
DAFTAR PUSTAKA

Laporan Praktikum Kimia "PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN". Fathur Berbagi.


April 2014. Diperoleh 06 September 2017.
https://fathur30rahman.blogspot.co.id/2014/04/laporan-praktikum-kimia-penurunan-titik.html

Contoh laporan kimia " PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN". Risda Astuti. 11
November 2016. Diakses pada 06 September 2017.
https://risdaastuti99.blogspot.co.id/2016/11/contoh-laporan-kimia-penurunan-titik.html

Anda mungkin juga menyukai