A.

TUJUAN
1. Mengamati pengaruh adanya zat terlarut terhadap titik beku larutan,
2. Membandingkan titik beku larutan non elektrolit dan larutan elektrolit.

B. TEORI SINGKAT
Titik beku adalah suhu di mana pelarut cair dan pelarut padat berada pada
kesetimbangan, sehingga tekanan uap keduanya sama. Ketika zat terlarut yang
tidak mudah menguap ditambahkan ke dalam pelarut cair yang mudah menguap,
tekanan uap larutan akan lebih rendah daripada zat pelarut murni. Akibatnya,
padatan akan mencapai kesetimbangan dengan larutan pada suhu yang lebih
rendah daripada dengan pelarut murni.

Penurunan titik beku adalah penurunan titik beku pelarut akibat penambahan
zat terlarut yang tidak mudah menguap. Contohnya termasuk penambahan garam
dalam air, alkohol dalam air, atau pencampuran dua padatan seperti pengotor
menjadi obat bubuk halus. Dalam kasus terakhir, senyawa yang ditambahkan
adalah zat terlarut, dan padatan asli dianggap sebagai pelarut. Larutan yang
dihasilkan atau campuran padatan-padatan tersebut memiliki titik beku lebih
rendah daripada pelarut atau padatan murninya.
Besar penurunan titik beku didapat dari selisih antara titik beku pelarut dan
titik beku larutan sebagai berikut:

Dengan, ΔTf: penurunan titik beku Tf0: titik beku pelarut murni Tf: titik beku
larutan
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT-ALAT :
 Gelas Kimia 500 ml
 Gelas ukur
 Tabung reaksi
 Thermometer
BAHAN-BAHAN :
 Aquades
 Larutan Glukosa 0,1 M dan 0,3 M
 Larutan NaCl 0,1 M dan 0,3 M

D. LANGKAH KERJA
1. Buatlah larutan pendingin dengan cara mengisi gelas kimia 500 ml dengan es
batu sampai kurang lebih ¾ gelas, lalu taburkan sedikit garam kasar pada es
batu tersebut.
2. Siapkan 5 tabung reaksi, kemudian isilah masing-masing tabung dengan 2 ml
aquades, 2 ml larutan glukosa 0,1 M dan 0,3 M dan 2 ml larutan NaCl 0,1 M
dan 0,3 M.
3. Masukkan tabung reaksi yang sudah berisi larutan ke dalam cairan pendingin,
amati sampai larutan-larutan tersebut membeku.
4. Ukurlah suhu larutan pada saat permukaan larutan mulai membeku dan catat
sebagai titik beku larutan.

E. DATA PENGAMATAN
No Senyawa Titik beku ( derajat C)
Penurunan titik beku (ΔTf)
1 Aquades 3 -
2 Glukosa (0,1 M) 2 1
3 Glukosa (0,3 M) 2 1
4 NaCl (0,1 M) 3 0
5 2 1
NaCl (0,3 M)

F. PERTANYAAN BESERTA JAWABAN

Bandingkan titik beku aquades, larutan sukrosa (0,1 m dan 0,3 m) dan larutan
NaCI (0,1m dan 0,3m ) kemudian berdasarkan data pengamatan jelaskan:

1. Pengaruh adanya zat terlarut terhadap titik didih dan titik beku pelarutnya
= Pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan yaitu semakin tinggi
konsentrasi larutan maka titik beku larutan semakin rendah dan apabila larutan
tersebut termasuk larutan elektrolit maka titik bekunya lebih rendah disbanding
dengan titik beku larutan non elektrolit.
 2. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap titik didih dan titik beku
= Pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan yaitu semakin tinggi
konsentrasi larutan maka semakin rendah titik bekunya sebaliknya, semakin
rendah konsentrasi titik bekunya maka semakin tinggi titik bekunya.

3. Pengaruh daya hantar listrik larutan terhadap titik didih dan titik beku
= Semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin besar gaya hantar listrik
dan kuat arus yang di hasilkan

G. KESIMPULAN
1. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat
terlarut terhadap titik beku pelarutnya.
2. Semakin lama waktunya maka suhunya akan semakin turun.
3. Penurunan titik beku larutan berbanding lurus dengan molalitas larutan.
4. Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan.

H. DAFTAR PUSTAKA
https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=6ad83247e3183678JmltdHM9MTY2MzExMzYwMCZn
pZ3VpZD0xYzZjMTg0ZS0yMzRkLTY5NTctMDgzYi0wOTJmMjIzMjY4MmImaW5zaWQ9NT
Q1Mg&ptn=3&hsh=3&fclid=1c6c184e-234d-6957-083b-
092f2232682b&u=a1aHR0cHM6Ly9pZC53aWtpcGVkaWEub3JnL3dpa2kvUGVudXJ1bmFu
X3RpdGlrX2Jla3UjOn46dGV4dD1UaXRpayUyMGJla3UlMjBhZGFsYWglMjBzdWh1JTIwZGk
lMjBtYW5hJTIwcGVsYXJ1dCUyMGNhaXIsbGFydXRhbiUyMGFrYW4lMjBsZWJpaCUyMHJlb
mRhaCUyMGRhcmlwYWRhJTIwemF0JTIwcGVsYXJ1dCUyMG11cm5pLg&ntb=1