Anda di halaman 1dari 15

`LAPORAN PRAKTIKUM

LARUTAN
“Penurunan Titik Beku ”

Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Amelia Dwi Chandra
2. Dustin Nicholas Nusamara
3. Laras Widyaningrum
4. Naufal Febriawan Putra
5. Robie Yunanto Perdana
6. Zahra Syifa Sansov

XII MIPA 3
SMA PGRI 109 KOTA TANGERANG
2023
ABSTRAK
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya
diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan
tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0 oC, tapi
dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut
maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC lagi, melainkan akan turun
menjadi dibawah 0oC, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.

Percobaan “Penurunan Titik Beku” bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis


zat terlarut (volatile dan non volatile), konsentrasi larutan, serta jenis zat terlarut
(elektrolit dan non elektolit) terhadap penurunan titik beku. Metode yang digunakan
adalah dengan mencampurkan zat terlarut volatile dan non volatile, serta zat terlarut
elektrolit dan nonelektrolit kedalam air, dan membuat variasi konsentrasi larutan
NaOH, kemudian membandingkan hasil dengan titik beku air murni sehingga
diperoleh penurunan titik beku.

Dalam percobaan ini akan diteliti tentang perubahan titik beku pelarut murni
yang telah ditambahkan zat terlarut lain kedalamnya dan mencoba pembuktian
bahwa titik beku larutanya akan lebih rendah dibandingkan pelarut murninya.
Adanya ketidaksesuian antara hasil pengamatan dengan hasil perhitungan secara
teori ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kesalahan dalam membaca skala
yang ditunjukkan oleh termometer, api spiritus yang tidak konstan, dan suhu ruangan
yang ber-AC.

2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.........................................................................................................
Abstrak ......................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Percobaan.......................................................................................1
D. Manfaat......................................................................................................1
BAB II Kajian Teori
A. Penurunan Titik Beku................................................................................2
BAB III Metode Percobaan
A. Alat dan Bahan..........................................................................................4
B. Langkah Percobaan....................................................................................4
BAB IV Data dan Analisis
A. Data............................................................................................................6
B. Analisis......................................................................................................6
C. Pembahasan................................................................................................6
D. Bahan Diskusi............................................................................................8
BAB V Penutup
A. Kesimpulan..............................................................................................10
B. Saran........................................................................................................10
Daftar Pustaka...........................................................................................................11
Lampiran...................................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini
disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi
larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku
yang berbeda.

Penurunan titik beku larutan bergantung pada jenis zat terlarut, konsentrasi
larutan, serta eletrolit atau non elektrolit zat terlarut. Untuk membuktikan pengaruh
ketiga faktor tersebut terhadap kenaikan titik didih maka perlu dilakukan percobaan
ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jenis zat terlarut terhadap penurunan titik beku larutan?
2. Bagaimana hubungan antara konsentrasi larutan dengan penurunan titik beku
larutan?
3. Bagaimana pengaruh antara larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap
penurunan titik beku larutan?
C. Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi hubungan antara konsentrasi larutan dengan penurunan titik
beku larutan
2. Mengidentifikasi pengaruh larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap titik
beku larutan
D. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah dapat membuktikan secara langsung
pengaruh jenis zat terlarut (volatile dan non volatile), konsentrasi larutan, serta

2
jenis larutan (elektrolit dan non elektrolit) terhadap penurunan titik beku suatu
zat. Sehingga akan dapat menambah pemahaman mengenai penurunan titik beku
zat.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Penurunan Titik Beku


Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan
uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut
murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru
zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap
larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya
diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan
tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan
berkurang).(Aprilia, 2012).
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku
larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C. dengan adanya zat terlarut
misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini
tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC
itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka
akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang) (Taufik, 2012).

2
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga
jarak antarpartikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya
tarik menarik antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat
terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut
terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul
diperlukan suhu yang lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah
daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya
partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (∆T f). Penurunan titik
beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan
penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :

∆Tf = Kf m atau ∆Tf = Kf (n x 1000/p)


Dimana :
∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut

Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan
penurunan titik bekunya atau Tf = Tfo - ∆Tf. (Pratiwi, 2013)

Penurunan titik beku ( DTf ) bila kebanyakkan larutan encer didinginkan, pelarut
murni terkritalisasi lebih dahulu sebelum ada zat terlarut yang mengkristalisasi suhu
dimana kristal-kristal pertama dalam keseimbangan dengan larutan disebut titik beku
larutan. Titik beku larutan demikian selalu lebih rendah dari titik beku berbanding
lurus dengan banyaknya molekul zat terlarut (molnya) di dalam massa tertentu
pelarut. Jadi penurunan titik beku (DTf ) = Kf . m, dimana m ialah molalitas larutan.
Jika persamaan ini berlaku sampai konsentrasi satu molal, penurunan titik beku 1 m
tiap non-elektrolit yang tersebut didalam pelarut itu = K f yang karena itu dinamakan
tetapan titik beku molal (molal freesinapoint constant) pelarut itu. Nilai numerik Kf =
khas pelarut itu masing-masing (Anonim, 2013).

2
BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat :
Spatula
Baskom
Corong Plastik
Gunting
2. Bahan :
Es Batu
Tisu
Plastik Es Mambo
Garam Kasar
Susu UHT 3 Rasa (coklat, stroberi, moka)
B. Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Hancurkan es batu terlebih dahulu lalu tuangkan bersama garam
kasar ke dalam baskom

2
3. Siapkan plastik es mambo lalu beri susu uht masing-masing rasa
lalu double plastik es mambo agar tidak bocor
4. Lalu taruh plastik yang di beri susu ke dalam baskom dan
guncangkan baskom hingga plastik yang di beri susu membeku
5.

2
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Data

Larutan Sampel Uji T1= ˚C T2= ˚C

Air 0 -2

Susu UHT coklat 21 -4

Susu UHT moka 21 -4

Susu UHT strawberry 21 -4

B. Analisis
Dari tabel pengamatan dapat diketahui bahwa air memiliki titik beku -
2 ˚C yang seharusnya 0 ˚C sesuai teori. Sehingga perubahan titik beku pada
larutan akan didapatkan, susu uht coklat = -4 ˚C, susu uht moka = -4 ˚C, dan
susu uht strawberry = -4 ˚C.
C. Pembahasan
Keadaan dimana suhu pada p tertentu terjadi perubahabn wujud dari
cair ke bentuk padat inilah yang disebut dengan titik beku. Penurunan titik
beku larutan tergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan. Oleh karena itu penurunan titik beku tergolong sifat
koligatif.
Pada percobaan pertama menentukan penurunan titik beku pelarut
dalm NaCl. Pada saat butiran es batu dicampur dengan 4 sendok garam dapur
maka es mulai mencair hal ini dikarenakan garam mempunyai sifat
menurunkan titik leleh dari es batu. Kemudian pada larutan campuran ini
dimasukkan tabung reaksi yang berisi sejumlah larutan yang berbeda jenis
dan konsentrasi.

2
D. Bahan Diskusi
1. Apa fungsi penambahan garam ketika dimasukan ke dalam
wadah/baskom plastik?
2. Berapakah titik beku untuk masing – masing larutan sampel uji ?
3. Bagaimana hubungan antara molalitas dan penurunan titik beku ?
4. Bagaimana penurunan titik beku pelarut air dan glukosa pada molalitas
yang sama ?
5. Bagaimanan penurunan titik beku larutan NaOH dan urea pada molalitas
yang sama ?
6. Bagaimana penurunan titik beku untuk larutan urea, gula, NaOH, NaCl
pada molalitas yang berbeda ?
7. Contoh peristiwa pada kehidupan sehari – hari yang menunjukkan
terjadinya titik beku !

Jawaban:
1. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang
dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat
membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku
larutan yang di uji tersebut
2. Titik beku pada masing masing larutan adalah -4 C°
3. Berdasarkan rumus, hubungan antara penurunan titik beku larutan (ATF)
dengan konsentrasi larutan (molalitas) adalah berbanding lurus. Namun
perhatikan, titik beku larutan (TI) berbanding terbalik dengan konsentrasi
larutan.
4. Pada molalitas yang sama, penurunan titik beku pelarut air dan glukosa
akan memiliki nilai yang sama, bahwa keduanya berperilaku sebagai zat
terlarut ideal dan tidak ada interaksi khusus antara zat terlarut dan pelarut
yang mempengaruhi perubahan ini.

2
5. NaOH 1 m seharusnya titik bekunya lebih tinggi di bandingkan urea 1 m
karena NaOH merupakan larutan elektrolit. NaOH 2 m dengan urea 2 m
hasil percobaannya sudah sesuai dengan teori yakni NaOH titik didihnya
lebih besar dari urea.

6. Penurunan titik beku urea 1 m > urea 2 m. Penurunan titik beku NaOH 1 m
> NaOH 2 m. Penurunan titik NaCl 1 m > NaCl 2 m. Hasilnya ini sudah
sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi konsentrasi maka titik didih
larutan juga semakin tinggi.
7. Berikut ini merupakan penerapan atau aplikasi dari prinsip penurunan titik
beku diantaranya: 1) Membuat es krim yang lembut. Perbedaan antara es
batu dan es krim adalah es batu sangat padat dan tidak berasa karena es
batu hanyalah air yang membeku tanpa tambahan apa-apap sedangkan es
krim terasa lembut dan lezat karena berbagai bahan pembuat es krimlah
yang membuatnya demikian. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah gula.
susu, cokelat, mentega, dan garam. Bahan-bahan tambahan tersebut
terutama garam dapat menurunkan titik beku air. Sehingga es krim terasa
lembut dan tidak membeku dingin 2) Antibeku pada radiator mobil di
daerah-daerah beriklim dingin air radiator mudah membeku. Jika keadaan
ini dibiarkan terus menerus maka mesin kendaraan akan cepat rusak.
Untuk mengatasinya maka dengan menambah etilen glikol diharapkan titik
beku air akan menurun sehingga meskipun cuaca dingin air radiator tidak
mudah membeku.

2
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan “Penurunan titik beku” dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik bekularutan.
2. Penurunan titik beku larutan (Tf ) berbanding lurus denganmolalitas larutan.
3. Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan.
4. Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit pada
kemolalan yang sama.
5. semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan ion ion
semakin bebas.
6. Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel
lebih banyak daripada larutan non elektrolit.
7. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripadasifat koligatif
non elektrolit.
8. Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah titik bekunya.
9. Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik
beku.
B. Saran
Adapun saran untuk percobaan “Penurunan titik beku” adalah sebagai
berikut:
1. Jika ingin pratikum berhasil, maka harus melaksanakan aturan cara
kerjadengan baik dan benar.

2
2. Praktikan diharapkan untuk bersabar dan tekun dalam praktikum.
3. Telitilah dalam melihat perubahan yang terjadi pada larutan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Kenaikan Titik Didih (Online).


(http://berbagidiblog.blogspot.com/2012/12/kenaikan-titik-didih_4.html,
diakses 14 Maret 2015).

Anonim. Tanpa tahun. Kenaikan Titik Didih (Online).


(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/sifat-koligatif-
dan-koloid/kenaikan-titik-didih/, diakses 14 Maret 2015).

Harnanto, Ari, Ruminten. 2009. Kimia 3: Untuk SMA/M Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2
LAMPIRAN FOTO

2
2

Anda mungkin juga menyukai