DISUSUN OLEH:
1. AFIF MAHRIZA PUTRA (01)
2. AFIFA SURYA NIRMALA HATI (02)
3. ALEXANDRA MAYLIZA (06)
4. LATIFATUS ZAHRO (14)
5. SUSILO INDAH RAHAYU (30)
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengaruh zat terlarut pada titik beku. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang
telah kami buat untuk masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran dan kritik yang membangun bagi kami.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
PENURUNAN TITIK BEKU..............................................................................................................................................1
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023....................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG.....................................................................................................................................................5
RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................................................5
TUJUAN PENDAHULUAN...........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................6
PENGERTIAN PENURUNAN TITIK BEKU................................................................................................................6
PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU..................................................................................................................6
SOAL PENURUNAN TITIK BEKU...............................................................................................................................8
BAB III PENUTUP............................................................................................................................................................. 9
KESIMPULAN................................................................................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya.
Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat
pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku
lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah,biasanya diakibatkan oleh
masuknya suatu zat terlarut atau dengan katalain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik
bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). Seperti yang kita tahu bahwa titik beku
pelarut murni berada pada suhu 0°C, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja
kitatambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akansama dengan
0°C lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0°C, daninilah yang dimaksud sebagai
“penurunan titik beku”.
Dalam percobaan ini akan diteliti tentang perubahan titik beku pelarut murni yang telah
ditambahkan zat terlarut lain kedalamnya dan mencoba pembuktian bahwa titik beku
larutanya akan lebih rendah dibandingkanpelarut murninya.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana titik beku larutan dibanding dengan titik beku pelarut murni? (lebih tinggi,
rendah atau sama), jelaskan!
2. Bagamanan pengaruh kemolalan larutan NaCl dan urea terhadap titik beku larutan dan
penurunan titik beku larutan?
TUJUAN PENDAHULUAN
3. Mengkaji zat terlarut pada titik beku.
4. Utuk mengetahui titik beku larutan dibanding dengan titik beku pelarut murni.
5. Untuk mengetahui pengaruh kemolalan larutan NaCl dan urea terhadap titik beku
larutan dan penurunan titik beku larut
BAB II
PEMBAHASAN
∆Tf = m . Kf
Larutan Elektrolit
∆Tf = m . Kf . i
Keterangan: m adalah molal, Kf adalah tetapan titik beku. Kemudian i adalah faktor Van-t
Hoff.
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0°C. Cairan
pendingin digunakan pada pabrik es juga digunakan untuk membuat es putar.
Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada
pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana
berlapis kayu.
Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran menurun.
Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan kedalam bejana lain yang
terbuat dari bahan stainless steel.
Bejana ini kemudian dimasukkan kedalam cairan pendingin,sambil terus menerus diaduk
sehingga campuran membeku.
KESIMPULAN
Penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan menyebabkan turunnya
suhu titik beku dari pelarut murni tersebut (larutan akan memiliki titik beku lebih rendah
dibandingkan titik beku pelarut murni). Semakin banyak waktu yang diberikan, maka
semakin rendah titik beku yang dihasilka. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan
uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lainmaka titik bekunya akan
berubah (nilai untuk titik beku berkurang).
Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih
rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0º C, zat terlarut akan
berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut
akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut. Garam dapur
berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan
membekupada suhu 0º C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas
kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0º C dengan
larutan uji yang ada di dalam tabung reaksi.
Suatu zat terlarut dalam larutan dapat diubah sifat dari larutan tersebut yang
disebut dengan sifat koligatif. Penurunan titik beku tidak tergantung pada komposisi kimia
dari zat tersebut tetapi tergantungpada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, massa
zat terlarutdan massa pelarutnya.
Penurunan titik beku hakekatnya senantiasa melibatkan tekanan uap di dalamnya.
Hal ini misalnya saja terjadi ketika kita menambahkan suatu zat terlarut dalam suatu cairan,
maka zat tersebut akan terlarut menjadi sebuah larutan homogen. Dalam titik bekunya,
tekanan uap dari suatu zat padat atau solid akan sama dengan tekanan uap zat cairnya.
Karena jika tidak, maka sistem tidak akan mencapai kesetimbangan kimia. Penurunan
tekanan uap akan menyebabkan penurunan suhu dimana akibatnya yaitu akan terjadi
pembekuan pada suhu tersebut. Bahkan air laut memiliki titik beku dibawah 0º C yang
mana itu artinya titik beku air laut dibawah titih beku air pada umumnya. Hal itu karena air
laut mengandung garam atau disebut dengan larutan garam sehingga menurunkan titik
bekunya.