Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENURUNAN TITIK BEKU

DISUSUN OLEH:
1. AFIF MAHRIZA PUTRA (01)
2. AFIFA SURYA NIRMALA HATI (02)
3. ALEXANDRA MAYLIZA (06)
4. LATIFATUS ZAHRO (14)
5. SUSILO INDAH RAHAYU (30)

GURU PEMBIMBING : Dra. IVA RUFAIDA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMONGAN


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Penurunan Titik Beku dengan baik
meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Dra. Iva Rufaida selaku Guru pembimbing Pelajaran Kimia.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengaruh zat terlarut pada titik beku. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang
telah kami buat untuk masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran dan kritik yang membangun bagi kami.

Lamongan, 27 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
PENURUNAN TITIK BEKU..............................................................................................................................................1
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023....................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG.....................................................................................................................................................5
RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................................................5
TUJUAN PENDAHULUAN...........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................6
PENGERTIAN PENURUNAN TITIK BEKU................................................................................................................6
PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU..................................................................................................................6
SOAL PENURUNAN TITIK BEKU...............................................................................................................................8
BAB III PENUTUP............................................................................................................................................................. 9
KESIMPULAN................................................................................................................................................................ 9

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya.
Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat
pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku
lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah,biasanya diakibatkan oleh
masuknya suatu zat terlarut atau dengan katalain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik
bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). Seperti yang kita tahu bahwa titik beku
pelarut murni berada pada suhu 0°C, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja
kitatambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akansama dengan
0°C lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0°C, daninilah yang dimaksud sebagai
“penurunan titik beku”.
Dalam percobaan ini akan diteliti tentang perubahan titik beku pelarut murni yang telah
ditambahkan zat terlarut lain kedalamnya dan mencoba pembuktian bahwa titik beku
larutanya akan lebih rendah dibandingkanpelarut murninya.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana titik beku larutan dibanding dengan titik beku pelarut murni? (lebih tinggi,
rendah atau sama), jelaskan!
2. Bagamanan pengaruh kemolalan larutan NaCl dan urea terhadap titik beku larutan dan
penurunan titik beku larutan?

TUJUAN PENDAHULUAN
3. Mengkaji zat terlarut pada titik beku.
4. Utuk mengetahui titik beku larutan dibanding dengan titik beku pelarut murni.
5. Untuk mengetahui pengaruh kemolalan larutan NaCl dan urea terhadap titik beku
larutan dan penurunan titik beku larut
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN PENURUNAN TITIK BEKU


Titik beku adalah suhu di mana pelarut cair dan pelarut padat berada pada
kesetimbangan, sehingga tekanan uap keduanya sama. Ketika zat terlarut yang tidak
mudah menguap ditambahkan ke dalam pelarut cair yang mudah menguap, tekanan uap
larutan akan lebih rendah daripada zat pelarut murni. Akibatnya, padatan akan mencapai
kesetimbangan dengan larutan pada suhu yang lebih rendah daripada dengan pelarut murni.
Penurunan titik beku adalah penurunan titik beku pelarut akibat penambahan zat
terlarut yang tidak mudah menguap. Contohnya termasuk penambahan garam dalam air,
alkohol dalam air, atau pencampuran dua padatan seperti pengotor menjadi obat bubuk
halus. Dalam kasus terakhir, senyawa yang ditambahkan adalah zat terlarut, dan padatan
asli dianggap sebagai pelarut. Larutan yang dihasilkan atau campuran padatan-padatan
tersebut memiliki titik beku lebih rendah daripada pelarut atau padatan murninya.
Fenomena inilah yang menyebabkan air laut, (campuran garam [dan lainnya] dalam air)
tetap cair pada suhu di bawah 0 °C (32 °F), titik beku air murni.
Penyebab utama dari penurunan titik beku ini adalah terdapat partikel zat terlarut
yang menjadi penghalang sesama molekul pelarut untuk saling berhubungan dalam
membentuk fasa padatnya. Kondisi titik beku zat pelarut juga lebih besar ketimbang titik
beku dari zat larutannya.

Larutan Non Elektrolit

∆Tf = m . Kf

Larutan Elektrolit

∆Tf = m . Kf . i

Keterangan: m adalah molal, Kf adalah tetapan titik beku. Kemudian i adalah faktor Van-t
Hoff.

PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU


1.  Antibeku pada Radiator Mobil
Di daerah beriklim dingin, biasanya menambah etilen glikol ke dalam air radiator. Air
radiator mudah membeku di daerah beriklim dingin jika keadaan ini di biarkan maka
radiator akan cepat rusak.
Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam
radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.

2. Membuat Campuran Pendingin

Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0°C. Cairan
pendingin digunakan pada pabrik es juga digunakan untuk membuat es putar.
Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada
pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana
berlapis kayu.
Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran menurun.
Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan kedalam bejana lain yang
terbuat dari bahan stainless steel.
Bejana ini kemudian dimasukkan kedalam cairan pendingin,sambil terus menerus diaduk
sehingga campuran membeku.

3. Antibeku dalam Tubuh Hewan

Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub


memanfaatkan prinsip sifat Koligatif Larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup.
Darah ikan-ikan laut mengandung zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air
hingga 0,8°C.
Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9°C
karena zat antibeku yang kandungan nya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam
jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara
lain ada serangga dan ampibi.

SOAL PENURUNAN TITIK BEKU


1. Tentukan titik beku larutan 0,025 mol suatu senyawa dalam 250 gram air, jika Kf air =
1,86º C/m!
Jawaban: m = n/p = 0,025 mol/0,25 kg = 0,1 m
Delta Tf = m . Kf
= 0,1 m x 1,86 ºC/m = 0,186 ºC
Delta Tf = Tf pelarut – tf larutan
= 0 ºC – 0,186 ºC
= -0,186 ºC
2. a. Berapakah molalitas senyawa X dalam larutan dengan titik beku -0,450 ºC?
b. Jika larutan ini dibuat dengan melarutkan 2,12 gram senyawa X dalam 48,92 gram air.
Tentukan berapa Mr senyawa X!
Jawaban: Delta Tf = T pelarut – Tf larutan
= 0 ºC – (-0,450 ºC) = 0,450 ºC
Delta Tf = m . Kf
m = delta Tf/Kf = 0,450 ºC/1,86 ºC/m = 0,242 m
m = a/Mr x 1000/b
Mr = a/m x 1000/b
Mr = 2,12 gram/0,242 mol x 1000/48,92 gram = 179
3. Tentukan titik beku larutan jika 3,2 gram naftalena (C10H8) dilarutkan dalam 100 gram
benzena. Titik beku benzena murni = 5,46 ºC dan tetapan penurunan titik beku molal
benzena (Kf) adalah 5,1 ºC.
Jawaban:
M = 3,2/128 x 1000/100 = 0,25 m
delta Tf = m x Kf
= 0,25 x 5,1 ºC = 1,275 ºC
4. Sebanyak 6 gram urea dilarutkan ke dalam 200 gram air pada tekanan 1 atm. Hitunglah
titik beku larutan tersebut (Mr = 60; Kf = 1,86 ºC/molal)
Jawaban:
nt = 6/60 = 0,1 mol
m = 0,1 x 1000/200 = 0,5
delta Tb = m Kf
= 0,5 x 1,86 = 0,93 ºC
Tf = Tf0 – delta Tf
= 0 – 0,93 = -0,93 ºC
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan menyebabkan turunnya
suhu titik beku dari pelarut murni tersebut (larutan akan memiliki titik beku lebih rendah
dibandingkan titik beku pelarut murni). Semakin banyak waktu yang diberikan, maka
semakin rendah titik beku yang dihasilka. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan
uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lainmaka titik bekunya akan
berubah (nilai untuk titik beku berkurang).
Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih
rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0º C, zat terlarut akan
berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut
akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut. Garam dapur
berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan
membekupada suhu 0º C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas
kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0º C dengan
larutan uji yang ada di dalam tabung reaksi.
Suatu zat terlarut dalam larutan dapat diubah sifat dari larutan tersebut yang
disebut dengan sifat koligatif. Penurunan titik beku tidak tergantung pada komposisi kimia
dari zat tersebut tetapi tergantungpada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, massa
zat terlarutdan massa pelarutnya.
Penurunan titik beku hakekatnya senantiasa melibatkan tekanan uap di dalamnya.
Hal ini misalnya saja terjadi ketika kita menambahkan suatu zat terlarut dalam suatu cairan,
maka zat tersebut akan terlarut menjadi sebuah larutan homogen. Dalam titik bekunya,
tekanan uap dari suatu zat padat atau solid akan sama dengan tekanan uap zat cairnya.
Karena jika tidak, maka sistem tidak akan mencapai kesetimbangan kimia. Penurunan
tekanan uap akan menyebabkan penurunan suhu dimana akibatnya yaitu akan terjadi
pembekuan pada suhu tersebut. Bahkan air laut memiliki titik beku dibawah 0º C yang
mana itu artinya titik beku air laut dibawah titih beku air pada umumnya. Hal itu karena air
laut mengandung garam atau disebut dengan larutan garam sehingga menurunkan titik
bekunya.

Anda mungkin juga menyukai