Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENURUNAN TITIK BEKU

Guru Pembimbing :
Siti Mudrikah, S.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 2


(XII MIPA 1) :
Amelia Rahmadani (02)
Dimas Alief Yudistira (03)
Najwa Fairuz (19)
Reza Tri Junius Saputra (27)
Sinta Eka Rosmaya (30)
Yukita Anggun Lafaiza (36)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PARE
2022/2023
Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No.41. Telp : (0354)39113 Email :
www.sman1pare.sch.id
Kode Pos 64212
KEDIRI
DAFTAR ISI
A. JUDUL ........................................................................................................................... 3

B. TUJUAN ........................................................................................................................ 3

C. DASAR TEORI ............................................................................................................. 3

➢ Sifat Koligatif Larutan ................................................................................................ 4

➢ Penurunan Titik Beku Larutan .................................................................................... 4

➢ Penyebab dan Definisi Penurunan TItik Beku Larutan ............................................... 5

➢ Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim ...................... 5

D. ALAT DAN BAHAN .................................................................................................... 7

E. CARA KERJA ............................................................................................................... 7

F. TABEL DATA HASIL PENGAMATAN ....................................................................... 8

G. ANALISA DATA ........................................................................................................... 8

H. KESIMPULAN............................................................................................................ 10

I. LAMPIRAN…………………………………………………………………………..10

2
A. JUDUL
Pembuatan Es Krim Putar

B. TUJUAN
1. Mengetahui cara kerja dari proses pembuatan es krim dengan menggunakan
metode putar.
2. Mengetahui nilai penurunan titik beku yang menghasilkan pembekuan terhadap
larutan es krim.
3. Melakukan analisa terhadap faktor-faktor internal termasuk bahan apakah
mempengaruhi proses pembekuan.
4. Mengetahui fungsi dari bahan yang mempercepat proses penurunan titik beku.
5. Melakukan percobaan terhadap varian rasa es krim.
6. Mengetahui penerapan sifat koligatif di kehidupan sehari-hari.

C. DASAR TEORI
Marie Francois Raoult adalah seorang kimiawan dari Prancis yang
melakukan penelitian dalam perilaku atau sifat koligatif larutan. Marie Francois
Raoult adalah ilmuwan yang menyimpulkan tentang tekanan uap jenuh larutan.
Dia lahir di Fournes, di département dari Nord pada 10 Mei 1830. Dia menjadi
calon répétiteur di Lycée dari Reims pada 1853. Setelah memegang beberapa
posisi menengah, dia diangkat dengan jabatan guru kimia di Sens lycée pada
1862. Dia di sana menyiapkan tesis tentang gaya gerak listrik membuatnya
mendapat gelar dokter di Paris pada tahun berikutnya. Pada tahun 1867 Raoult
mendapat tugas dalam kelas kimia di Grenoble, tiga tahun kemudian dia berhasil
menduduki posisi kursi kimia sampai kematiannya pada 1901. Penelitian Raoult
paling awal adalah fisik dalam karakter, yang sebagian besar berkaitan dengan
fenomena sel volta; kemudian ada masa ketika pertanyaan lebih kimia murni
mendapat perhatiannya. François-Marie Raoult meninggal pada 1 April 1901 di
Grenoble. Raoult terkenal dengan eksperimen-eksperimennya dengan larutan.
Tulisannya yang pertama tentang penurunan titik beku zat cair karena adanya zat
terlarut di dalamnya, dipublikasikan pada tahun 1878. Hal ini dilanjutkan dengan

3
penyelidikan dan penelitian dengan berbagai macam pelarut, seperti benzene dan
asam asetat, yang membuatnya percaya bahwa ada hubungan yang sederhana
antara berat molekul suatu zat dan titik beku pelarut. Jika satu mol zat dilarutkan
dalam 100 mol pelarut, temperatur larutan akan menjadi turun. Hubungan lain
yang didapatkan dari eksperimennya adalah penurunan tekanan uap pelarut, yang
disebabkan oleh adanya zat yang dilarutkan di dalamnya, yang sebanding dengan
berat molekul zat yang dilarutkan. Semua ini digunakan untuk menentukan berat
molekul suatu zat, dan juga digunakan oleh untuk mendukung hipotesis
penguraian elektrolit dalam larutan.
Hukum Raoult adalah hukum yang dicetuskan oleh Francois M. Van Raoult untuk
mempelajari sifat-sifat tekanan uap larutan yang mengandung zat pelarut yang
bersifat nonvolatil, serta membahas mengenai aktivitas air. Bunyi dari hukum
Raoult adalah: “tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut
dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut”.

➢ Sifat Koligatif Larutan


Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya
interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan
sifat fisis dari komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat
koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya
dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan. Hukum Raoult
merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat koligatif.
Keempatnya yaitu penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap
pelarut murni, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, gejala tekanan
osmotik.

➢ Penurunan Titik Beku Larutan


Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga
jarak antar-partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja
gaya tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat
terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang,

4
akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu
lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku
pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut
disebut penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding
dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku
pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf = Kf . m atau
ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
N = Jumlah mol zat pelarut
P = Massa zat pelarut

➢ Penyebab dan Definisi Penurunan TItik Beku Larutan


Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula
ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0o C. Ini
yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih
rendah dari pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki
titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.

➢ Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air
yang telah diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan
adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik
beku air murni. Ketika es dicampur garam, es mencari dan terlarut
membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini
memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas dari adonan es
krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan. Proses
pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es
yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa
yang seragam/homogen.

5
➢ Es Krim
Sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan pembekuan tepung es
krim atau campuran susu, lemak nabati/hewani, dll. Es krim merupakan busa
(gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan serta
memiliki titik beku -3o C atau dibawahnya.
Titik beku adalah suhu dari tekanan tertentu saat terjadi perubahan wujud
zat dari cair menjadi padat. Titik beku ini bisa mengalami penurunan atau
disebut dengan penurunan titik beku ketika adanya penambahan zat terlarut
ke dalam sebuah larutan.Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku
pelarut dengan titik beku larutan. Penurunan titik beku ini termasuk salah satu
sifat koligatif larutan. Dalam perhitungan kimia, penurunan titik beku
disimbolkan dengan ΔTf (f berasal dari kata freeze) atau ΔTb . Peristiwa
penurunan titik beku ini sering diterapkan pada negara-negara yang memiliki
musim dingin. Pada pembuatan es puter, adonan es puter akan ditempatkan
pada sebuah wadah yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam
dapur sambil diputar-putar. Tujuannya adalah agar adonan es puter bisa
membeku. Proses pembuatan es puter ini sebenarnya sama dengan proses
penurunan titik beku. Perlu diketahui, titik beku air murni pada tekanan 760
mmHg adalah 0℃. Berhubung, adonan es puter ini bukan lagi berbentuk air
murni karena sudah ditambahkan berbagai bahan pembuatan es puter
sehingga diperlukan suhu yang lebih dingin untuk membekukannya. Dengan
kata lain, titik bekunya harus diturunkan lagi. Sebab, jika tekanan uap larutan
yang dalam hal ini adalah bahan-bahan pembuat es puter lebih rendah
dibandingkan tekanan uap pelarut (air), maka larutan tidak akan membeku
pada suhu 0℃. Adonan es puter akan membeku ketika berada pada suhu di
bawah 0℃.Jadi, intinya proses penurunan titik beku ini terjadi apabila suhu
berada di bawah 0℃ untuk air murni, tetapi jika dalam bentuk larutan,
contohnya seperti adonan es puter ini, suhu harus berada di bawah 0℃ agar
adonan es bisa membeku.

6
D. ALAT DAN BAHAN
1. Baskom besar
2. Sendok
3. Centong nasi
4. Whisk (pengaduk) atau mixer
5. Kaleng bekas yang bersih ukuran sedang berbentuk tabung
6. Garam
7. Es batu
8. Air susu kotak
9. Cokelat bubuk
10. Chocolatos
11. Chocochip
12. Ovalet

E. CARA KERJA
1. Siapkan baskom lalu tuangkan susu sebanyak 500 ml dan sedikit ovalet
sebanyak seperempat sendok atau sekitar 4 gram, lalu aduk larutan eskrim
hingga mendapatkan larutan yang sedikit kental.
2. Tuangkan bubuk coklat sebanyak 54 gram lalu aduk hingga merata dan
sedikit berbusa dan meninggalkan jejak busa. Lalu ukur suhu susu sebelum
dibekukan.
3. Jika sudah merata, tuangkan larutan eskrim tersebut kedalam kaleng yang
bersih lalu tutup kaleng.
4. Siapkan baskom besar.
5. Letakkan kaleng kedalam baskom besar lalu isi bagian sisinya tepinya di
sela antara kaleng dan baskom menggunakan es batu yang sudah
dipecahkan menjadi bongkahan kecil.
6. Ukur suhu es batu sebelum ditaburi dengan garam.
7. Lalu taburi dengan garam kristal pada semua sisi tepi kaleng.
8. Lalu Putar kaleng sampai susu membeku membentuk eskrim.
9. Ukur suhu es batu saat sudah tercampur dengan garam kristal.

7
10. Jika susu sudah membeku dan menjadi padatan es, maka eskrim siap
disajikan. Jika berkenan dapat diberi topping sesuai selera. Jangan lupa
untuk mengukur suhu susu setelah menjadi es cream.

F. TABEL DATA HASIL PENGAMATAN

Suhu Diukur ˚C
Suhu Mula-mula 26 ˚ C
Es Krim
Suhu Akhir -9 ˚ C
Suhu Sebelum (+
-1 ˚ C
Es Batu Garam)
Suhu Sesudah (+ Garam) -10 ˚ C

G. ANALISA DATA

Diketahui : a. Tf pelarut = 0°C


b. Tf larutan = -9°C
Larutan terdiri atas :
a. Susu = 500ml = 500 gram
b. Ovalet = 4 gram
c. Cokelat = 56 gram

Ditanya : ∆Tf dan Kf


Dijawab :
∆Tf = Tf pelarut – Tf larutan
= 0°C-(-9°C)
=9°C

8
❖ Larutan
a. Susu = 500 gram
b. Ovalet = 4 gram
c. Cokelat = 56 gram
Total massa larutan = 560 gram

❖ Mr C12H22O11 (susu)
= 12 Ar C + 22 Ar H + 11 Ar O
= 12(12) + 22(1) + 11(16)
= 144 + 32 + 176
= 352 g/mol

❖ Mr C5H6O5 (ovalet)
= 5 Ar C + 6 Ar H + 5 Ar O
= 5(12) + 6(1) + 5(16)
= 60 + 6 + 80
= 146 g/mol

❖ Mr C8H10N4O2 (cokelat)
= 8 Ar C + 10 Ar H + 4 Ar N + 2 Ar O
= 8(16) + 10(1) + 4(14) + 2(16)
=128 + 10 + 56 + 32
= 226 g/mol

Total Mr larutan =724 g/mol

❖ N Larutan
= Massa larutan / Mr larutan
= 560 / 742
= 0,75

9
∆Tf = m.Kf
9°C = n. 1000/P. Kf
9°C = 0,75. Kf
Kf = 9°C/0,75
Kf = 12 °C/m

H. KESIMPULAN
Dalam pembuatan es krim terdapat keterkaitannya dengan sifat kalogatif
larutan, dan dalam pembuatan es krim dapat menggunakan alat dan bahan yang
sederhana, dan kualitas dan rasa es krim dipengaruhi oleh bahan dan lama
pemutaran kaleng.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada
jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat koligatif larutan meliputi
penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik didih, penurunan titik beku, dan
tekanan osmosis. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat
partikel zat terlarut. Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat
dilakukan dengan penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan,
sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es
batu air dan garam.

I. LAMPIRAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai