Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT KOLIGATIF

“PENURUNAN TITIK BEKU PADA PROSES PEMBUATAN ES KRIM”

Oleh :

Ni Made Anjani Narasitha Pramesti (34)

XII MIPA 6

SMAN 7 Denpasar

Tahun Pelajaran 2023/2024


I. Tujuan
Membuktikan penerapan sifat koligatif yakni penurunan titik beku larutan
pada proses penurunan titik beku.

II. Landasan Teori


Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel
zat terlarut dalam larutan, tetapi tidak tergantung pada jenis pelarutnya. Jumlah
partikel zat yang terlarut dalam suatu larutan dinyatakan dalam suatu besaran, yakni
konsentrasi larutan. Konsentrasi larutan terdiri dari molaritas (M), molalitas (m), dan
fraksi mol (X). Sifat koligatif larutan diklasifikasikan menjadi 4 kategori yang terdiri
dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan
osmotik. Pada sistem pelarut murni titik didih, titik beku, tekanan uap, dan tekanan
osmotik hanya akan dapat dipengaruhi oleh molekul pelarut itu sendiri.Hal tersebut
berbeda dengan sistem pelarut yang terdiri dari pelarut dan terlarut,. Keberadaan zat
terlarut dalam suatu pelarut akan menyebabkan suatu perubahan tertentu pada
keempat sifat pelarut tersebut.

Titik beku adalah suhu dari tekanan tertentu saat terjadi perubahan wujud zat
dari cair menjadi padat. Titik beku ini bisa mengalami penurunan atau disebut dengan
penurunan titik beku ketika adanya penambahan zat terlarut ke dalam sebuah larutan.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan.
Dalam perhitungan kimia, penurunan titik beku disimbolkan dengan ΔT f (f berasal
dari kata freeze) atau ΔTb .

ΔTf = Tf° – Tf

Tf° = titik beku pelarut murni (air)

Tf = titik beku larutan

Dapat diketahui bahwa penurunan titik beku berbanding lurus dengan kemolalan
larutan. Jika dijabarkan, maka rumus hubungan antara titik beku larutan dan kemolalan akan
terlihat seperti berikut ini.

ΔTf = Kf x massa/Mr x 1.000/P


Keterangan:

massa = massa zat terlarut (gram)

Mr = massa molekul relatif zat terlarut

P = massa pelarut (gram)

Kf = tetapan penurunan titik beku molal (℃ m-1)

m = molalitas larutan (m)

Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan
udara. Sel-sel udara yang ada, berperanan untuk memberikan teksture lembut pada es
krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin
dan terlalu berlemak. Es krim memiliki titik beku -3o C atau dibawahnya.

III. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Gambar

1. Kaleng bekas

2. Baskom
3. Sendok

4. Wadah Penyajian

5.
Es Batu

6. Susu

7. Garam Kasar
8. Topping

IV. Cara Kerja

No Cara Kerja Gambar

1. Siapkan alat dan bahan

Letakan kaleng pada baskom,


2. kemudian masukan es batu ke
dalam baskom

Tuang susu ke dalam kaleng, lalu


3.
tutup rapat kaleng
Masukan Garam secukupnya ke
4.
atas secara merata

Guncangkan/putar kaleng hingga


5.
susu menjadi es

Siapkan wadah penyajian dengan


6.
menambahkan topping

Lalu, masukan es krim kedalam


7.
wadah penyajian
8. Es Krim siap disajikan

V. Pembahasan

Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang
telah diberi garam dapur sambil diputar dapat membeku. Hal ini terjadi karena proses
perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, air, dan garam.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 0 o C, sedangkan temperatur
diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil sama dengan -3 o C. Maka
dari itu garam dimasukan ke dalam baskom berisi es batu. Garam memiliki sifat
hidrofilik yang mampu mengikat molekul air, sehingga garam dapat menurunkan titik
beku larutan. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas
dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan.
Pengguncangan/pemutaran kaleng selama proses bertujuan untuk memperkecil
ukuran kristal es yang terbentuk agar es krim semakin lembut dan untuk
menghasilkan busa yang seragam/homogen. Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim
yang beku memiliki tekstur lembut.

VI. Kesimpulan
Pembuatan es krim merupakan salah satu penerapan dari sifat koligatif larutan
yakni penurunan titik beku. Penurunan titik beku dilakukan dengan menambahkan
garam ke dalam es batu, kemudian terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es
krim ke campuran es batu air dan garam. Garam memiliki sifat hidrolifit yang dapat
mengikat molekul air sehingga es krim dapat memebeku. Dalam proses
pengguncangan/pemutaran kaleng dalam pembuatan es krim ini berfungsi untuk
memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk agar es krim menjadi lembut.

VII. Lampiran
Gambar 1 : Foto Gambar 2 : Foto keluar Gambar 3 : Foto Bersama
memasuki lab kimia dari lab kimia anggota kelompok

Anda mungkin juga menyukai