Anda di halaman 1dari 8

Pembuatan Es Krim Putar

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat melaksanakan praktikum serta membuat laporan ini. Tak
lupa kami ucapkan pada ibu Dra. Nana Noviyanti karena telah membimbing kami
dalam praktikum dan pembuatan laporan.
Laporan ini berisi tentang alat dan bahan yang digunakan , cara kerja
praktikum dan hasil praktikum yang dilaksanakan pada hari selasa, 11
September 2012. Kami berharap laporan kami ini dapat berguna dalam proses
pembelajaran.
Apabila ada kesalahan dalam penulisan atau pemahaman, kami mohon maaf
yang setulus-tulusnya. Kami menerima kritikan dan saran atas hasil laporan kami.
Terima kasih

Wonosobo,oktober 2019

Kelompok 2 XII MIA 4


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis
zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya.
Sifat koligatif larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu 1) penurunan
tekanan uap jenuh 2) kenaikan titik didih 3) penurunan titik beku 4) tekanan
osmosis.

Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es puter. Dalam
hal ini, yang kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu
menggunakan media yang sederhana dengan cara yang sederhana.

1.2. Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah yang di angkat adalah

1) Apa saja faktor yang mempengaruhi pembuatan es puter?

2) Bagaimana cara pembuatan es puter?

3) Bagaimana membuat alat sederhana pembuatan es puter?

1.3. Tujuan penulisan


Adapun tujuan penulisan laporan tentang pembuatan es puter ini adalah

1) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembuatan es puter

2) Untuk mengetahui cara pembuatan es puter

3) Untuk mengetahui cara membuat alat sederhana es puter


1.4. Manfaat penulisan
Manfaat penulisan laporan ini adalah

1) Memberikan informasi tentang faktor yang mempengaruhi pembuatan es


puter

2) Memberikan informasi tentang pembuatan es puter

3) Memberikan informasi tentang pembuatan alat es puter sederhana

I. Tujuan Percobaan
Membuktikan aplikasi atau penerapan dari penurunan titik beku larutan.

II. Dasar Teori


Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya
interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan
sifat fisis dari komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat
koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya
dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan.

Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut
sifat koligatif.
Keempatnya yaitu :

Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni

Peningkatan titik didih

Penurunan titik beku

Gejala tekanan osmotik

Penurunan Titik Beku Larutan


Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak
antar-partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik
menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut
mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk
dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah.
Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya.
Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik
beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas
larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan
persamaan :

ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf . (n . 1000) : p

ΔTf = Penurunan titik beku


Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
n = Jumlah mol zat pelarut
p = Massa zat pelarut

Penyebab dan Definisi Penurunan TItik Beku Larutan


Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula
ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0o C. Ini
yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih
rendah dari pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki
titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.

Penerapan Penurunan Tititk Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim


Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang
telah diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan
adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik
beku air murni. Ketika es dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk
air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari
luar. Campuran itu mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah
es krim padat dan lezat siap dihidangkan.

Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran


kristal es yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan
busa yang seragam/homogen.

Es Krim
Sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan pembekuan tepung es krim
atau campuran susu, lemak nabati/hewani, dll. Es krim merupakan busa (gas
yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan serta
memiliki titik beku -3o C atau dibawahnya.
III. Alat dan Bahan

Baskom (2 buah)

Wadah es krim (plastik)

Air dingin

Es batu

Bubuk es krim instan

Garam

Sendok

IV. Cara Kerja

Siapkan alat dan bahan

Tuang bubuk es krim instan ke dalam baskom

Tuang air dingin pada baskom

Aduk adonan dengan sendok hingga merata

Tuang adonan ke dalam wadah plastik, kemudian ikat kencang

Masukkan plastik adonan pada baskom yang telah berisi es batu dan air

Masukkan garam pada baskom

Lakukan guncangan dengan mengguncang wadah baskom atau plastik es


dengan tangan

Lakukan guncangan hingga adonan memadat menjadi es


V. Hasil Percobaan
Adonan es krim membeku setelah belasan/puluhan menit proses
pengguncangan pada wadah yang berisi larutan air garam. Es krim yang
terbentuk bertekstur lembut.

VI. Pembahasan
Adonan es krim dalam plastik yang terendam es batu dan air yang telah diberi
garam dapat membeku seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena
proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, air, dan
garam. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0o C, sedangkan
temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil sama
dengan -3o C. Untuk mencapat suhu tersebut perlu ditambah garam/zat
terlarut lainnya. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Garam larut
dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan
temperaturnya. Selama proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut
mendapat kalor dari adonan es krim sehingga es krim
memadat.Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk
memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus.
Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim yang beku memiliki tekstur lembut.

VII. Kesimpulan

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan.

Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.

Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut.

Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan


penambahan garam sebagai penurun titi kbeku larutan, sehingga terjadi proses
perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu air dan garam.

Anda mungkin juga menyukai