Kelas : XI MIPA 2
Kelompok : 3 (Tiga)
Ada dua hal dalam mempelajari suatu reaksi. Pertama, apakah reaksi tersebut dapat
berlangsung atau tidak. Jawaban ini dapat diperoleh secara termodinamika kimia. Namun demikian,
termodinamika tidak membahas bagaimana laju reaksi itu berlangsung, faktor-faktor apa yang dapat
mempengaruhi laju reaksi dan bagaimana reaksinya. Masalah-masalah tersebut dipelajari melalui
kajian lain yang disebut kinetika kimia.
Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang beragam. Ada reaksi yang
berlangsung sangat cepat seperti reaksi-reaksi ion, ledakan dinamit dll. Ada pula reaksi yang
berlangsung lambat bahkan sangat lambat seperti perkaratan besi. Pada percobaan berikut, yang akan
dilakukan adalah reaksi yang dapat diukur pada waktu percobaan, seperti reaksi sistem H2C2O4 dan
MnO4.
Pada umumnya laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti luas permukaan sentuhan
dari zat-zat pereaksi, konsentrasi pereaksi, suhu sistem reaksi, dan katalis. Selain itu, keadaan fisis
dan radiasi cahaya dapat juga mempengaruhi laju suatu reaksi.
Meningkatnya luas permukaan sentuhan suatu zat-zat yang bereaksi cenderung akan
mempercepat laju reaksi. Ditinjau dari teori tumbukan, semakin luas permukaan zat-zat yang bereaksi
semakin besar kecenderungan tumbukan sehingga laju reaksinyapun cenderung meningkat. Demikian
pula halnya dengan suhu sistem reaksi, makin tinggi derajat suhu cenderung mempercepat laju
reaksinya. Kenaikan suhu akan meningkatkan jumlah fraksi molekul-molekul yang mempunyai
energi lebih besar daripada energi aktivasi, akibatnya laju reaksi cenderung meningkat.
Disamping itu, laju reaksi dapat juga dipercepat atau diperlambat dengan cara menambahkan
zat lain sebagai media reaksi, yang dapat membantu mempercepat atau memperlambat suatu reaksi,
zat tersebut dinamakan katalis. Dalam pelaksanaannya, katalis turut serta bereaksi dengan zat-zat
pereaksi, tetapi pada akhirnya katalis tersebut dapat diperoleh kembali.
Gambar 1. Hasil percobaan reaksi soda kue dengan cuka dapur dengan perbedaan ukuran balon yang
mengembang.
B. Pengaruh Luas Permukaan Sentuh Terhadap Laju Reaksi
Erlenmeyer Cuka Dapur Cacahan Cangkang Telur Waktu (s)
1 2 ml Halus 117 detik
2 2 ml Kasar 214 detik
Tabel 6. Hasil pengamatan waktu yang ditempuh dari reaksi cangkang telur dengan cuka
dapur
Tabel 7. Hasil pengamatan reaksi peniti dengan larutan cuka dapur, campuran cuka dapur dan pemutih
dan larutan pemutih
Gambar 3. Hasil percobaan reaksi peniti dengan larutan cuka dapur, campuran cuka dapur dan pemutih
dan larutan pemutih
D. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
Erlenmeyer Adem Sari Waktu (s)
1 (Air panas) 1 bungkus 32,99 detik
2 (Air dingin) 1 bungkus 93 detik
Tabel 8. Hasil pengamatan reaksi adem sari dengan air hangat dan air dingin
Gambar 4. Hasil percobaan reaksi adem sari dengan air hangat dan air dingin