Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................... ii
Abstrak ....................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang .................................................................................. 1
b. Perumusan Masalah ......................................................................... 1
c. Tujuan Penelitian .............................................................................. 2
d. Manfaat Penelitian ............................................................................ 2
BAB II Tinjauan Pustaka
a. Landasan Teori .................................................................................. 2
b. Hipotesis ............................................................................................ 3
BAB III Bahan Dan Metode Penelitian
a. Alat Dan Bahan Penelitian ................................................................ 4
b. Cara Kerja ......................................................................................... 4
c. Analisa Data ...................................................................................... 5
BAB IV Hasil Pembahasan
a. Hasil Penelitian ................................................................................. 6
b. Pembahasan ....................................................................................... 7
BAB V Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan ....................................................................................... 8
b. Saran .................................................................................................. 8
Abstrak
Praktikum kali ini kami melakukan percobaan tentang difusi dan
osmosisi. Seperti yang kita ketahui proses difusi dan osmosis sering terjadi
desekitar kita tanpa kita sadar maupun tanpa kita ketahui. Seperti yang telah
dipelajari bahwa difusi adalah peristiwa perpindahan molekul-molekul suatu zat
dari larutan yang berkonsentrasi tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah
melalui membran semipermeabel. Peristiwa difusi dapat ditemukan pada
kehidupan sehari-hari diantaranya, ketika kita meneteskan tinta pada air, ketika
kita menyemprotkan obat anti nyamuk atau minyak wangi pada suatu ruangan.
Sedangkan osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui
membran semipermeabel dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan
berkonsentrasi tinggi.
Pada percobaan kentang, kentang yang sudah dibentuk tabung dan
didalamnya terisi oleh sirup maka sirup tersebut volumenya akan bertambah
bahkan sampai meluber keluar kentang. Hai ini disebabkan pergerakan air
(berkonsenrtasi rendah) bergerak ke arah sirup (berkonsentrasi tinggi). Pada
percobaan teh, ketika teh ditaburkan secara bersamaan di wadah yang berisikan
air yang berbeda yaitu air panas, air matang dan air es. Maka perubah akan
mulai terjadi dimana teh akan cepat beraksi pada air panas. Jadi, dalam
percobaan tersebut kita dapat pelajari difusi dan osmosis dari kehidupan sehari-
hari.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup terbentuk atas sel-sel yang saling berkaitan.
Dibagian tubuh sel terdapat yang namanya membran sel yang berfungsi untuk
transpor zat yang dibutuhkan maupun yang tidak dibutuhkan oleh sel. Membran
sel terdiri atas dua lapis lipid (lipid bilayer).
Membran sel ini bersifat semipermeabel dan selektif permeabel.
Semipermeabel artinya mudah dilewati oleh molekul air. Sementara selektif
permeabel berarti membran hanya dapat dilewati oleh ion dan molekul polar
tertentu. Membran sel memiliki fungsi dalam pergerakan ion atau molekul dari
dalam ataupun dari luar sel.
Lipid bilayer bersifat impermeabel terhadap molekul polar
berukuran besar dan tidak bermuatan seperti glukosa dan jenis gula lainnya.
Membran sel juga impermeabel terhadap semua jenis ion, termasuk ion ukuran
kecil, seperti H+ dan Na+ . Protein integral pada membran berperan penting
dalam mengatur transportasi ion dan molekul.
Gerakan molekul atau ion yang terjadi pada membran sel dan
organel-organel lainnya adalah diantaranya difusi dan osmosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
1. Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat
atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran
dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple
difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran
(simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
2.2 Hipotesis
Seperti percobaan yang telah kita lakukan, dimana proses osmosis
kita dapat pelajari dari percobaan kentang dengan telur sedangkan percobaan
difusi dapat kita pelajari dari percobaan tinta yang diteteskan dan serbuk teh
yang ditaburkan.
Dalam percobaan kentang, air yang mempunyai konsentrasi rendah
bergerak kearah sirup yang memiliki konsentrasi tinggi. Begitu juga pada
percobaan telur, air bergerak ke dalam telur sehingga membuat volume didalam
telur bertambah dan menimbulkan adanya gelembung seperti balon.
Dalam percobaan tinta yang diteteskan, ketika tinta diteteskan
secara bersamaan maka tinta akan bergerak menyebar dan begitu juga dengan
percobaan serbuk teh.
Bab III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan Bahan : 1. Pisau 8. Sendok 1
2. Kentang 2 9. Penggaris
3. Telur 2 10. Tisu gulung
4. Teh celup 3 11. Gelas reaksi 2
5. Tinta spidol 1 12. Air matang
6. Sirup secukupnya 13. Air panas
7. Gelas pop ice 8 14. Es
batu
3.2 Cara Kerja
Praktikum I :
Kupas kentang dan dibentuk seperti tabung.
Siapkan 2 gelas reaksi yang telah terisi beberapa ml air.
Pada kentang I masukkan sirup kedalamnya. Sedangkan pada kentang II
masukkan air biasa kedalamnya.
Lalu masukkan kedua kentang (kentang berisi sirup pada gelas I dan kentang
berisi air biasa pada gelas II) dengan bersamaan kedalam masing-masing gelas
reaksi, dan kentang tidak tenggelam.
Diamkanlah selama 45 menit.
Praktikum II :
Retakkan 1 telur lalu kupas perlahan jangan sampai kulit ari bolong.
Siapakan 2 gelas pop ice yang telah berisikan air.
Masukkan telur kedalam gelas pop ice (telur yang terkupas pada gelas I dan telur
utuh pada gelas II) secara bersamaan hingga tengelam.
Tunggu dan diamkan 45 menit.
Praktikum III :
Siapkan 6 gelas pop ice. Gelas 1 dan 4 berisikan air panas, gelas 2 dan 5
berisikan air matang, dan gelas 3 dan 6 berisikan es.
Lalu teburkan teh pada gelas 1, 2, dan 3 secara bersamaan. Dan lihat langsung
apa yang akan terjadi.
Teteskan tinta pada gelas 4, 5, dan 6 secara bersamaan. Dan lihat langsung apa
yang akan terjadi.
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Praktikum I :
1. Gelas I dengan kentang berisikan sirup. Sirup yang pada awalnya kental setelah
45 menit sirup menjadi tidak kental lagi dan volumenya bertambah (sirup
menaik), dan tinggi air volumenya berkurang (menurun). Gelas II dengan
kentang berisikan air. Volume air didalam kentang tetap dan air diluar kentang
tetap.
2. Peristiwa yang terjadi adalah osmosis. Hal ini apat dilihat dari perubahan pada
gelas I, dimana sirup mengalami kenaikan. Karena, kentang memiliki
konsentrasi rendah dibandingkan konsentrasi sirup sehingga air didalam
kentang bergerak ke larutan sirup yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi.
Ini mengakibatkan air pada kentang mengalami pengurangan dan kentang
menyerap air yang berada diluar kentang sehingga air diluar kentang mengalami
pengurangan. Sedangkan pada gelas II tidak terjadi apa-apa karena memiliki
konsentrasi yang sama.
3. Pada telur I mengalami perubahan dimana kulit ari berubah menjadi seperti
balon. Pada telur II tidak mengalami perubahan apapun.
4. Peristiwa yang terjadi adalah osmosis. Ini dapat dilihat dari perubahan telur I
pada bagian kulit ari dikarenakan air yang memiliki konsentrasi rendah bergerak
ke cairah putih telur yang memiliki konsentrasi lebih tingi. Sehingga banyak air
yang masuk ke dalam telur, karena volume yang bertambah dengan ruang yang
tetap maka cairan yang ingin keluar terhalang dengan kulit ari. Hal tersebut
menyebabkan kulit ari seprti balon.
5. Setelah teh ditaburkan secara bersamaa teh mulai bereaksi dengan air, yang
mengakibatkan terjadinya perubahan warna.
Pada gelas 1 (air panas) warna yang dihasilkan sangat pekat dengan waktu
cepat.
Pada gelas 2 (air matang) warna yang dihasilkan tidak cukup pekat dengan
waktu yang cukup lama.
Pada gelas 3 (es) warna yang dihasilkan sangat pudar dengan waktu yang lama.
6. Setelah tinta diteteskan secara bersamaan maka mulai bereaksi yaitu;
Gelas 4 (air panas) tinta akan menyebar secara perlahan.
Gelas 5 (air matang) tinta tidak menyebar melainkan seperti menggumpal.
Gelas 6 (es) tinta akan cepat menyebar secara cepat dan lalu menghilang.
4.2 Pembahasan
Pada kentang akan mengalami osmosis karna air diluar kentang
bergerak kedalam kentang, begitu juga yang terjadi pada telur.
No. Gelas Tinggi air Tinggi air Tinggi sirup Tinggi Hasil
mula-mula akhir mula-mula sirup akhir
1. I 4.5 cm 4.1 cm 3 cm 3.4 cm Volume air
mengalami
penurunan
sebanyak 0.4
cm berbanding
terbalik dengan
volume sirup.
2. II 4.5 cm 4.5 cm - - Volume air
tetap. Tidak
terjadi
perubahan.
Pada serbuk teh akan mengalami difusi karna menyebarnya serbuk
teh mengisi ruangan yang ada dan begitu juga yang terjadi pada tetesan
tinta.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum ini, kita dapat lebih memahami akan proses
osmosis dan difusi. Proses osmosis pada kentang dimana ditandai dengan
penambahan volume pada sirup, begitu juga dengan telur yang mengalami
penambahan volume pada putih telur. Proses difusi pada serbuk teh yang
ditabur secara bersamaan yang ditandai menyebarnya serbuk teh dan adanya
perubahan warna, begitu juga dengan tetesan tinta yang diteteskan secara
bersamaan yang ditandai menyebarnya tinta mengisi ruangan yang ada dan
perlahan hilang (larut).
5.2 Saran
Untuk telur : supaya penelitiannya tidak gagal maka dalam mengupas kulit telur
jangan sampai kulit arinya ikut terkelupas(Harus Hati-Hati).
Untuk kentang: Dalam mengupas bagian bawah kentang harus rata, supaya
kentang dapat berdiri dengan tegak didalam air.
Untuk Teh: Sebaiknya dalam membuat teh akan lebih cepat terlarut jika
memakai air hangat/panas.
Untuk Tinta: Dalam menghilangkan noda yang terdapat pada baju sebaiknya
menggunakan air dingin.
PENDAHULUAN
penyebab pada sel tumbuhan, keluarnya air dari sitoplasma ke luar sel menyebabkan volume
sitoplasma mengecil. Akibatnya, membrane plasma terlepas dari dinding sel. Peristiwa
lepasnya membrane plasma dari dinding sel disebut plasmolisis.
Di samping itu, praktikum ini juga dapat diketahui perbandingan prosentase glukosa yang
berpengaruh pada lisisnya membran plasma.
B. Tujuan
Tinjauan Pustaka
Istamar Syamsuri, dkk, Biologi SMA kelas XI, Malang, 2004, hlm:26
Metodologi Penelitian
1. Silet / cutter
2. Gelas benda
3. Gelas penutup
4. Mikroskop
5. Air
6. Gula
7. Daun Rhoe discolor
Cara Kerja :
1. Menyayat permukaan bawah daun Rhoe discolor, kemudian meletakkan sayatan
tersebut pada gelas benda, tetesi dengan air, kemudian tutup dengan gelas penutup.
Mengamati dengan mikroskop kemudian gambar.
2. Menyayat permukaan bawah daun Rhoe discolor, kemudian meletakkan sayatan
tersebut pada gelas benda, tetesi dengan larutan gula 20%, setelah 5 menit, tutup dengan
gelas penutup, kemudian mengmati dengan mikroskop dan gambar.
3. Menyayat permukaan bawah daun Rhoe discolor, kemudian meletakkan sayatan
tersebut pada gelas benda, tetesi dengan larutan gula 40%, setelah 5 menit, tutup dengan
gelas penutup, kemudian mengmati dengan mikroskop dan gambar.
1. Hasil
2. Pembahasan
Berikut ini adalah pembahasan praktikum saya saat materi plasmolisis. Saya menggunakan
Rhoe discolor karena kemudahan saat mengambil selnya. Bagian yang saya ambil untuk
diamati yakni pada selaput tipis yang ada pada bagian bawah daun tersebut.
Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan glukosa terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan
akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan
dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan
terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel
terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi. Tidak ada mekanisme
di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan
air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan
hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar
karena peristiwa difusi.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi
secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau
larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau
sel epidermal glukosa yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan
jelas.
Semakin tinggi tingkat konsentrasi glukosa dan semakin lama waktu untuk mendiamkan
maka semakin banyak pula membran plasma yang lisis.
Berikut tampilan Rhoe discolor dengan 0 %, 20 %, 40 % glukosa dan stomata yang juga
terlihat pada mikroskop :
Kesimpulan
1. Larutan yang hipertonis menyebabkan peristiwa plasmolisis dan jika diencerkan kembali
(hipotonis) akan menyebabkan peristiwa deplasmolisis.
2. Semakin tinggi tingkat konsentrasi glukosa dan semakin lama waktu untuk mendiamkan
maka semakin banyak pula membran plasma yang lisis.
3. Sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipertonis, protoplasmanya akan menyusut dan
lepas dari dinding selnya. Proses ini disebut plasmolisis. Plasmolisis dapat menyebabkan
tumbuhan menjadi layu
Disusun oleh :
1. Dini anggraini
2. Farah saufika
3. Fajar jeremia
4. Febriyanto wicaksono
5. M.Rizki sahputra
6. Maulida amalia akhsan
8. Tika cyntia
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada kami semua tim penulis, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum mengenai proses. Osmosis dan difusi .
Shalawat beriring salam kami sampaikan kepada nabi Muhammad SAW
sebagai suri tauladan pembawa kebenaran dan ilmu pengetahuan.
Laporan praktikum ini dibuat berdasarkan hasil kpraktikum yang telah kami
lakukan. Sehingga dengan adanya laporan praktikum semoga dapat membantu
kita semua untuk lebih memahami mengenai proses osmosis dan difusi .
Kami mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran biologi yang
telah memberikan kesempatan keapada kita semua dalam melakukan praktikum
sekalius dapat menyelesaikan laporan praktikum inipenulis dalam
melaksanakan praktikum. Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini belum
sempurna, dan diharapkan kritik dan saran yang membangun. Atas semua itu
saya ucapkan terima kasih
tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi (larutan yang kental) ke bagian yang berkonsentrasi rendah (larutan
yang encer). Contoh difusi dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya, jika
kita meneteskan tinta ataupun menaburkan serbuk teh pada air (air dingin, air panas, air
biasa).
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Contoh osmosis dapat kita uji dengan cara membentuk kentang seperti tabung reaksi yang
diisi dengan sirup ataupun dengan merendam telur yang dikupas ujung kulitnya dengan
menyisakan kulit arinya pada air dan di diamkan selama 45 menit.
1.2.Perumusan Masalah
6. Proses apa yang terjadi pada ketiga air tersebut yang telah diisi tinta ?
8. Proses apa yang terjadi pada ketiga air tersebut yang telah ditaburkan teh ?
1.3.Tujuan Penilitian
Tujuan prakikum ini adalah untuk mengetahui system transport molekul melalui membran
dengan mengamati proses difusi, osmosis dan plasmolisis pada tumbuhan.
1.4.Manfaat Penilitian
Setelah mempelajari hal ini peserta didik diharapkan dapat :
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan Teori
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar
permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada
tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat
struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel,
tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam
lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan transportasi
pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut
transportasi aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses transportasinya
melibatkan pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif
meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi
proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang
melewati membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui
membran sel dengan dua cara, yaitu:
Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
2.2 Hipotesis
Telur
1. Telur utuh : tidak terjadi perubahan apa-apa
2. Telur yang dikupas ujung kulitnya : telurnya akan pecah dan isi telur
tersebut akan menjadi encer
Kentang
1. Kentang yang tidak dikupas kulitnya : air didalam gelas kimia akan berubah warna
menjadi merah
2. Kentang yang dikupas kulitnya : air didalam gelas kimia akan bertambah
volumenya sedangkan sirup didalam kentang tersebut akan berkurang
volumenya.
Teh
1. Air dingin : tehnya tidak akan mengendap kebawah dan tidak terjadi perubahan
warna
2. Air panas : tehnya akan mengendap kebawah dan terjadi perubahan warna
3. Air biasa : tehnya tidak akan mengendap kebawah dan terjadi perubahan warna
Tinta
1. Air dingin : tinta akan mengkerut
2. Air panas : tinta akan menyebar dan terjadi perubahan warna pada air
3. Air biasa : tidak terjadi perubahan apa-apa
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum II ( kentang yang tidak dikupas dan yang telah dikupas kulitnya ), langkah
kerjanya sebagai berikut :
1. Siapkan 2 buah kentang dengan ukuran yang sama. Yang satu telah dikupas kulitnya dan
yang satunya lagi tidak dikupas kulitnya
2. Bentuk kentang yang telah dikupas kulitnya dan yang tidak dikupas dibuat seperti tabung
reaksi
3. Siapkan 2 buah tabung reaksi yang telah diisi air dengan volume yang sama
4. Isi kedua kentang secara bersamaan kedalam gelas yang telah berisi air
5. Tunggu hingga 45 menit dan lihat apa yang terjadi
Praktikum III ( tinta dan teh yang dimasukan kedalam air es,biasa,dan panas ), langkah
kerjanya sebagai berikut :
A. Tinta
1. Siapkan 3 gelas pop ice yang masing-masing telah diisi air panas, air es dan air biasa
2. Masukkan secara bersamaan, tetes tinta ke dalam masing-masing gelas yang berisi air panas,
air es, dan air biasa secara bersamaan
3. Dan lihat apa yang terjadi
B. Teh
1. Siapkan 3 gelas pop ice yang masing-masing telah berisi air panas,dingin, dan biasa
2. Taburkan bubuk teh kedalam masing-masing gelas yang berisi air panas,dingin, dan biasa
secara bersamaan
3. Dan lihat apa yang terjadi
3.3.analisis data
1. Lapisan permeable adalah lapisan yang semua zat padat dan cair , besar-kecil dapat lewat
2. Lapisan semi permeable adalah lapisan yang hanya dapat dilalui oleh zat-zat tertentu
3. Lapisan impermeable adalah lapisan yang tidak ada satu zatpun yang dapat lolos
Bab IV
Hasil dan Pembahasan
4.2. Pembahasan
Dalam praktikum 1 dan 2 terjadi osmosis, osmosis adalah perpindahan molekul dari
konsentrasi zat rendah ke konsentrasi zat tinggi
Dalam praktikum 3 terjadi proses difusi, difusi adalah perpindahan molekul-molekul suatu zat
dari larutan berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
Bab V
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, didapatkan hasil berupa proses difusi dan juga
proses osmosis . dimana proses osmosis terjadi pada telur yang dikupas kulitnya tetapi masih
menyisahkan kulit arinya dan terjadi pula pada kentang yan diisi sirup . Sedangkan proses
difusi sendiri terjadi pada teh yang dilarutkan kedalam air dan tinta yang diteteskan kedalam
air (air panas,air dingin,air panas) mengalami proses difusi.
5.2. Saran
Semoga percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan sehingga dapat
membantu siswa agar lebih mengenal dan mengerti mengenai konsep biologi bukan hanya
berdasarkan teori namun juga secara praktek.
write by : isnawati
SMAN 2 Kandangan
BAB 1
1.LATAR BELAKANG
Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-
sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma, sel juga
selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu, pengaturan keluar masuknya materi dari
dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran.Karena itu, tanpa kita
sadari di kehidupan kita telah terjadilah proses transport pada sel sebagai bagian dari proses
kehidupan makhluk hidup.Karena itu kita perlu mengetahui dan memahaminya karena perannya
sangat penting bagi kehidupan kita.
2.PERUMUSAN MASALAH
Apa perubahan yang terjadi pada air yang ditetesi sirup
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
o Untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman kepada siswa tentang proses
transport pasif pada sel yaitu proses difusi dan osmosis.
o Untuk menambah rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
o Untuk mengetahui dan memahami tentang proses difusi dan osmosis.
o Untuk mengetahui dan memahami bagaiman proses osmosis pada sel tumbuhan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Transport Pada Sel
Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-
sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma, sel juga
selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu. pengaturan keluar masuknya materi dari
dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran.
Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik, sehingga tidak dapat ditembus oleh
molekul-molekul polar dan substansi yang larut dalam air. Transpor materi-materi yang rarut dalam
air dan bermuatan diperankan oleh protein integral membran.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol).Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar
dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel.
Membran Plasma
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran.
Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-
molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul
yang membutuhkan mekanisme khusus.
Proses transport melalui membran terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu transport aktif dan transport
pasif. Transport pasif terjadi tanpa memerlukan energi sedangkan transport aktif memerlukan
energi.Kedua macam transpor ini dilakukan secara terpadu untuk mempertahankan kondisi
intraseluler agar tetap konstan.
Transpor pasif
Transport pasif dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi larutan di antara kedua sisi
membran. Pada transpor pasif tidak rnemerlukan energi rnetabolik. Transpor pasif dibedakan
menjadi tiga, yaitu difusi sederhana (simple diffusion), difusi dipermudah atau difasilitasi (facilitated
diffusion), dan osmosis.Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien
konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan
contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau
ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama
respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi
membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total
(dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena
zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.Transpor pasif adalah perpindahan molekul
atau ion tanpa menggunakan energi sel.Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari
konsentrasi tinggi ke rendah.Contoh transpor pasif adalah difusi dan osmosis.
Difusi
Adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat atau molekul-molekul dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. baik melalui membran plasma
ataupun tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan.
Gerakan acak ini mendorong terjadinya difusi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang
berdifusi dalam udara.
Definisi difusi adalah penyebaran molekul zat dan gas / cairan yang konsentrasinya tinggi
(hipertonis) ke gas / cairan yang konsentrasinya lebih rendah (hipotonis). Misalnya, penyebaran bau
minyak wangi ke seluruh ruang dan menyebarnya tinta di dalam air.
Tingkat difusi suatu gas tergantung pada berat molekulnya, makin ringan molekul gas, makin cepat
difusinya. Jika dua macam gas diletakkan berdekatan dalam wadah yang terbuat dari bahan yang
memungkinkan gas berdifusi melewati dinding, maka gas yang ringan akan berdifusi lebih cepat,
dari gas yang berat.
Biasanya difusi merupakan proses dua arah. Jika ada dua macam gas atau cairan tercampur karena
difusi, maka masing-masing bergerak dari tempat yang padat ke tempat yang lebih renggang. Jika
dua jenis zat cair dipisahkan oleh dinding kedap air, maka cairan akan berdifusi satu sama lain
dengan segera setelah selaput dihilangkan. Proses difusi akan berjalan terus sampai setiap cairan
tersebar dan menyeluruh.
Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple
difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by
chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi yang akan dibahas di sini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi sederhana dan difusi
terbantu (facilitated diffusion).
Difusi Sederhana
Molekul zat dapat berdifusi secara spontan hingga dicapai kerapatan yang sama dalam suatu
ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam
medium udara).Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air dalam gelas
meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air) sehingga kerapatan zat tersebut
merata. Peristiwa difusi sederhana dapat diamati ketika kita memasukkan segumpal gula ke dalam
air.(a), molekul molekulnya terlarut (b), dan tersebar (berdifusi) (c).Pada akhirnya proses difusi
menyebabkan gula tersebar merata ke dalam air (d).
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau
bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer
pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti
hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu,
memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO 2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus
membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam
pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari
diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti
asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membran
secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus
membran.
Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier protein). Arah
perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah, hanya saja protein pembawa membantu proses perpindahan molekul ini.Difusi terbantu
merupakan transpor melalui media pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada sisi
luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh protein transmembran yang telah mengalami
perubahan
susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada susunan semula. Protein pembawa juga dapat
membuat celah yang dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl– dan Na +.
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang
melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein
transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke
dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk
pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer
glukosa ke dalam sel.Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot
jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk
diubah menjadi energy.
Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana yaitu difusi
fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai kecepatan transport maksimum
(Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat cara ini akan terikat lebih dahulu dengan carrier
protein yang spesifik, dan ikatan ini akan membuka channel tertentu untuk membawa ikatan ini ke
dalam sel. Jika konsentrasi bahan ini terus ditingkatkan, maka jumlah carrier akan habis berikatan
dengan bahan tersebut sehingga pada saat itu kecepatan difusi menjadi maksimal (Vmax). Pada
difusi sederhana hal ini tidak terjadi, makin banyak bahan kecepatan transport bahan makin
meningkat tanpa batas.
Osmosis
Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang terjadi dalam sel makhluk hidup dimana molekul
"solvent" (biasanya air) akan mengalir dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi
tinggi melalui sebuah membran semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk ke
membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran
sel. Gerakan dari "solvent" berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi
membran.
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran permeabel selektif (semipermeable) dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat(konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang
konsentrasi airnya rendah).Atau osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat
pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel.Membran
semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer.Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya
pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi
karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar
sel. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami,
tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi
pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan
glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi
yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang
berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya
tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi
airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel.
Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel
dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan
di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat
terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis. Dengan kata lain,
osmosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke larutan
berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membran) semipermeabel.
a) Lubang bawah tabung gelas yang berisi larutan garam ditutup dengan membran selektif
permeabel, yang dapat dilewati molekul air tetapi tidak dapat dilewati garam.
b) Ketika tabung dimasukkan dalam gelas beker berisi akuades, molekul air berosmosis ke dalam
tabung sehingga volume larutan dalam tabung bertambah.
c) Larutan berhenti naik ketika tekanan berat akuades mampu mengimbangi tekanan osmotik.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah
sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari
daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”.
Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki
struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah
konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah
konsentrasi “solute” tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah “solute” rendah dengan
menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse
osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap “solute” dari satu sisi dan
membiarkan pendapatan “solvent” murni dari sisi satunya.
Proses ini telah digunakan untuk mengolah air laut untuk mendapatkan air tawar, sejak awal
1970-an.
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Alat
a.Gelas kimia
b.Pipet tetes
c.Neraca o’hauss
d.Pisau
2. Bahan
a.Sirup
b.Kentang
c.Larutan gula(air dan gula)
d.Akuades(air)
Cara Kerja
Praktik I
Siapkan alat dan bahan.
Kupas kulit kentang sampai bersih dengan pisau.
Kentang yang telah dikupas dipotong dadu.
Ukur massa kentang yang telah di potong dadu dengan neraca o’hauss.
Siapkan larutan gula dengan konsentrasi 10 %.
Rendam potongan kentang itu ke dalam larutan gula 10% itu selama 30 menit.
Setelah 30 menit, ukur massa kentang yang telah di rendam selama 30 menit itu.Bandingkanlah
massa kentang sebelum dan sesudah di rendam dalam larutan gula.
Praktik II
Siapkan alat dan bahan.
Masukkan air (akuades)dalam gelas kimia.
Masukkan 5 tetes sirup dengan pipet tetes ke dalam air(akuades) yang ada dalam gelas kimia.Amati
perubahan yang terjadi pada air dan sirup.
Hasil
Keadaan objek
Pada Praktik I massa kentang yang direndam dengan larutan gula 10% bertambah 0,35
gr yaitu dari 4 gr menjadi 4,35 gr.Pada Praktik lainnya diketahui bahwa 5 tetes sirup
yang diteteskan pada air menyebar di dalam air.
Pembahasan
5 tetes sirup yang semula kental dan berwarna agak tua yang diteteskan ke dalam air menyebar
dengan cepat ke seluruh volume air karena sirup merupakan zat yang bersifat cair.Zat cair
molekulnya lebih ringan, karena itu molekul zat cair lebih cepat mencapai
kesetimbangan.Kesetimbangan ini ditandai dengan kerapatan zat yang seragam di seluruh bagian
ruang air(akuades) yang jadi campurannya.Dan dalam percobaan hal ini terbukti dengan berubahnya
warna(seperti memudar) menjadi lebih muda dari sebelum diteteskan dalam air.
BAB 5
PENUTUP
1) Dari percobaan yang telah dilakukan di ketahui bahwa proses transport pasif misalnya difusi dan
osmosis adalah hal yang alami terjadi secara spontan sebagai bagian dalam kehidupan kita.
2) Dalam proses difusi , molekul zat yang berdifusi akan menyebar hingga mencapai kesetimbangan
yang di tandai dengan kerapatan zat yang seragam di seluruh ruang misalnya seperti yang terjadi
pada sirup.
3) Proses difusi pada sirup merupakan proses difusi yang tidak /tanpa melalui membrane plasma.
4) Pada percobaan juga diketahuj bahwa kentang yang direndam dalam larutan gula yang
konsentrasinya rendah massanya bukan berkurang tetapi bertambah.Berarti proses osmosis yang
terjadi adalah endosmosis.
5) Proses osmosis dapat merusak membrane plasma.
Saran
o Agar proses osmosis pada kentang lebih cepat terjadi dan massa kentang menjadi berkurang dari
sebelumnya maka konsentrasi air di luarnya harus lebih tinggi.
o Gunakanlah alat pengukur massa dengan ketelitian tinggi dan pastikan alat dan bahan yang di
gunakan dalam percobaan masih dalam keadaan bagus, karena ini akan berpengruh dalam hasil
percobaan tersebut.
o Jika ingin mengamati proses difusi seperti proses difusi pada sirup pastikan sirupnya agak kental dan
warnanya agak tua dan mencolok sehingga posesnya dapat diamati dengan mudah