Anda di halaman 1dari 10

RESPIRASI TUMBUHAN DAN HEWAN

I.

Tujuan
Mengamati proses respirasi pada serangga dan kecambah kacang hijau.

II.

Kajian teori
Respirasi atau oksidasi glukosa secara lengkap merupakan proses pembentukan energy
yang utama untuk kebanyakan sel. Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian reaksi
enzimatis, beberapa energy dibebaskan dan diubah menjadi bentuk ikatan phosphate
bertenaga tinggi (ATP)dan sebagian lagi hilang sebagai panas. Proses keseluruhan dari
respirasi merupakan reaksi oksidasi reduksi, yaitu senyawa dioksidasi menjadi CO2
sedangkan O2 yang diserap direduksi membentuk H 2O. pati, fruktan, sukrosa, atau gula
lainnya, lemak, asam organic, protein dapat bertindak sebagai substrat respirasi. Respirasi
umum glukosa, dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2

6CO2 + 6H2O + energy (ATP + panas)

Respirasi merupakan rangkaian dari 50 atau lebih reaksi komponen, masing-masing


dikatalisis oleh enzim yang berbeda. Respirasi merupakan oksidasi yang berlangsung di
medium air, dengan pH mendekati netral, dan pada suhu sedang. Respirasi merupakan reaksi
oksidasi senyawa organic yang menghasilkan energy yang digunakan untuk aktivitas sel
dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi lainnya.
Lebih lanjut, sejalan dengan berlanngsungnya pemecahan, kerangka karbon antara
disediakan untuk menghasilkan berbagai produk esensial lainnya.
Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen respirasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1.

Respirasi aerob

Yang menggunakan O2 sebagai terminal electron akseptor (respirasi yang memerlukan


oksigen,penguraian lengkap sampai dihasilkan CO2 + H2O oksidasi sempurna).
Raksinya : C6H12O6

6CO2 + 6H2O + ATP


2.
Respirasi anaerob
Yang tidak memerlukan oksigen tetapi asam organic sebagai electron akseptor (respirasi yang
tidak memerlukan oksigen, penguraian bahan organic tidak lengkap oksidasi tidak
sempurna )
Raksinya :

C6H12O6

Resprasi pada insecta

2C2H5OH + 2CO2 + ATP

Kelas hexapoda seringkali disebut sebagai insecta atau serangga, yang memiliki kaki yang
berjumlah emanam. Namun tidak semua anggotanya selalu memiliki kaki enam. Golongan
serangga primitif memmiliki kaki setiap ruas tubuhnya. Selama daur hidupnya serangga
mengalami pergantian bentuk yang disebut metamorfosis, dengan jalan melakukan
pengelupasan kulit yang disebut ekdisis. Metamorfosis ada dua macam, yaitu metamorfosis
tak sampurna dan metamorfosis sempurna.
Serangga dapat ditemukan di mana-mana, misalnya di air, darat, dan udara atau di
tumpukan buku-buku. Ada yang hidup bebas ada juga yang pasarit. Ada yang mengeluarkan
cahaya di malam hari, ada pula yang mengeluarkan suara yang nyaring. Ada yang memiliki
nilai ekonomi dan ada juga yang merugikan. Serangga merpakan hewan yang paling sukses
hidup didunia karena dapat beradaptasi dengan segala kondisi lingkungan.Anggota Insekta
sekitar 900.000 jenis yang berbagi menjadi 25 ordo. Insekta dipelajari dalam ilmu khusus
yaitu entomologi.

Gambar 1. Grassopper
I.Sistem respirasi pada insecta

Gambar 2. Insecta
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthopoda lainya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar
(eksosleketon) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembulu silindris yang berlapis zat
kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang
dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada
ummunya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya trakea bercabang lagi bercabang lagi menjadi
cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh
bagian dalam.Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang
disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini
mempunyai fungsi yang sama dengan kalpiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada
vertebrata.
Makanisme pernapasan pada serangga, misalanya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika otot perut belalang berkontraksi, maka trekea mexrupih sehingga udara kaya
CO2 keluar. Sebaliknya, kerja otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada
volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar
sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O 2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan
sebaliknya mengangkut CO2 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian,
darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk
mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan.
Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung
pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam ke dalam
air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. Mempunyai gelembung udara di organ
yang menyerupai rambut pada permukaan vertikal. Selama menyelam, O2 dalam gelembung
dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.

Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap
udara dari air atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang.
Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
Respirasi pada tumbuhan (kecambah kacang hijau)

Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut terlihat dalam
proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses pemecahan
tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting sebagai Building Block.
Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh.
Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida untuk asam
nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak,
sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu
lainnya, seperti lignin.
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu :

Ketersediaan substrat.
Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju
yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju

respirasi akan meningkat.


Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut
berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang
sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju
respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih
rendah dari oksigen yang tersedia di udara.

Suhu
Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana
umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10 o C,

namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.


Tipe dan umur tumbuhan.
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian
kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan
muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian
pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Kadar CO2 dalam udara.


Kurangnya O2 atau kelebihan CO2 tampak pada kegiatan respirasi biji-bijian, akar maupun
batang yang terpendam dalam tanah. Jika kadar CO 2 naik sampai 10 % dan kadar O 2 turun
sampai 0 % maka respirasi akan terhenti.
Persediaan air.
Jika
kadar
air
sedikit

Jika

biji

(direndam

air)

maka

maka
respirasi

respirasi
menjadi

kecil
lebih

giat

Pada daun yang layu maka respirasi lebih giat ++ gula (timbunan tepung/KH).
Cahaya.
Cahaya fotosintesis + substrat repirasi. Cahaya menambah panas, panas menambah kegiatan

respirasi.
Luka
Jaringan yg luka/terbuka ++ respirasi aktivitas sel parenkim untuk menutup luka.
Pengaruh bahan kimia.
Zat penghambat respirasi diantaranya sianida, fluoride, Iodo asetat, CO diberikan pada

jaringan. Dalam Konsentrasi rendah (eter, kloroform, aseton, formaldehida) menambah


respirasi

dalam

waktu

IV.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Alat dan bahan


Satu set respirometer
Timbangan analitik
Stop watch
Serangga
1 N KOH/NaOH 5 ml
Kapas atau tissue
Kain kasa
Larutan warna

V.
1.
2.
3.
4.

Cara kerja
Timbang serangga dan tanaman kecambah kacang hijau
Ambil kapas, masukkan ke dalam tabung respirometer dan beri 5 ml KOH/NaOH
Masukkan kain kasa dalm tabung tersebut dan letakkan diatas kapas
Kemudian masukkan serangga ke dalam tabung respirometer dengan posisi tabung

ditidurkan dan biarkan sebentar (sekitar 3 menit)


5. Tutup respirometer dengan pipa berskala
6. Teteskan larutan safranin pada pipa berkala
7. Tunggu setelah 5 menit safranin tidak pada posisi nol

singkat.

8. Baca skalanya pada tiap menit.


9. Lakukan percobaan yang sama pada kecambah.
VI.
a)

Hasil pengamatan
Hasil pengamatan pada serangga
Massa serangga
1

No
1
2
3
b)

0,7 gr
0,8 gr
0,9 gr

0,11 ml
0,19 ml
0,14 ml

0,04 ml
0,09 ml
0,08 ml

0,09 ml
0,14 ml
0,11 ml

0,14 ml
0,22 ml
0,18 ml

0,16 ml
0,26 ml
0,22 ml

1
0,04 ml
0,13 ml
0,07 ml

Perubahan safranin
2
3
4
0,09 ml
0,21 ml
0,32 ml
0,27 ml
0,40 ml
0,53 ml
0,14 ml
0,20 ml
0,26 ml

5
0,44 ml
0,60 ml
0,34 ml

Hasil pengamatan pada kecambah


No

Massa kecambah

1
2
3
VII.

Perubahan safranin
2
3
4

6,5 gr
7,2 gr
7,8 gr

Pembahasan
Dari data yang diambil melalui uji coba dengan respirometer sederhana. Mengukur
kecepatan respirasi tumbuhan dan hewan dengan larutan berwarna . Data diambil dengan cara
mengamati kedudukan larutan warna pada skala respirometer tiap menit.Hal ini dipastikan
karena larutan warna yang bergerak tersebut disebabkan oleh aktivitas kecambah ataupun
belalang dan KOH. Peran KOH adalah menyerap H 2O hasil respirasi, karena KOH bersifat
hidrofil (hydrofilic) maka H2O hasil dari respirasi akan diserap oleh KOH. Maka dari itu
KOH dilapisi tissue agar sifat kaustik dari KOH tidak terlalu berefek pada makhluk hidup
yang ada di dalam tabung ketika melakukan ekspirasi, CO2 dari sisa metabolisme kecambah
atau belalang akan diikat oleh KOH menjadi K2CO3 dan H2O. 2KOH + CO2 K2CO3 + H2O
Dimana CO2 memiliki volume terbesar karena merupakan gas. Sedangkan K2CO3 sendiri
berbentuk padat. Akibatnya, volume CO2 dalam tabung kaca berisi kecambah atau belalang
akan terus berkurang karena CO2 diikat menjadi K2CO3. Volume udara yang berkurang akan
menyebabkan adanya tekanan negatif yang menyebabkan larutan larutan berwarna bergerak
menuju tabung kaca yang berisi belalang. Sehingga semakin banyak udara yang dibutuhkan
maka semakin cepat laju respirasinya, maka larutan berwarna juga akan lebih cepat bergerak
ke arah tabung.

1.

Laju respirasi pada belalang pada praktikum repirasi kali ini menggunakan belalang yang
dimasukkan ke dalam respirometer. Belalang ini dimasukkan ke dalam tabung respirometer
kemudian dimasukkan KOH yang berfungsi untuk mengikat CO2, namun KOH harus
dibungkus terlebih dahulu dengan menggunakan kapas sebelum dimasukkan ke dalam
tabung. Hal ini dimaksudkan untuk memisahkan belalang dengan zat kimia. Kemudian pada
ujung pipa kapiler diberi cairan larutan berwarna sebagai indikator sekaligus memisahkan
udara yang ada di dalam tabung dan udara yang ada di luar tabung.

a.

Belalang 0.7 gram adalah berat belalang yang diujikan dalam praktikum kali ini . Dalam
hasil praktikum tercatat belalang memiliki kecepatan respirasi paling lambat dibanding
dengan belalang uji yang lain . Hal ini disebabkan oleh aktivitas belalang besar yang lebih
cenderung diam. Meskipun berat tubuh mempengaruhi laju metabolisme dan yang kemudian
juga mempercepat respirasi, itu tidak berlaku jika tubuh dalam keadaan diam laju
metabolisme dan respirasi dapat terkontrol dengan teratur.

b.

Belalang 0.8 gram adalah berat belalang yang diujikan dalam praktikum kali ini. Dalam hasil
praktikum kali ini belalang memiliki kecepatan respirasi paling cepat di banding dengan
belalang yang lainnya. Hal ini disebabkan belalang berukuran besar dan

lebih banyak

melakukan aktivitas (bergerak) sehingga dapat meningkatkan suhu tubuh yang juga akan
membuat membutuhkan O2 yang lebih untuk pembentukan energi, aktivitas juga.
c.

Belalang 0,9 gram adalah berat belalang yang diujikan dalam praktikum kali ini. Dalam
hasil praktikum kali ini belalang berukuran lebih besar dari belalang pada percobaan B,
namun kecepatan respirasi belalang C lebih kecil dari kecepatan respirasi belalang pada
percobaan B. hal ini disebabkan karena kurangnya aktivitas (bergerak) sehingga suhu tubuh
dari belalang C lebih kecil dari dari suhu tubuh belalang B yang juga akan membutuhkan O 2
yang lebih kecil dari belalang B.

2.

Laju respirasi pada kecambah perlakuan untuk mengukur kecepatan pada kecambah sama
dengan perlakuan terhadap belalang. Menggunakan KOH untuk mengikat CO 2 dan larutan
berwarna sebagai indikator sekaligus pemisah udara dalam dan luar tabung.

a.

Kecambah 6,5 gram Jumlah individu pada kecambah 6,5 gr terhitung cukup banyak tetapi
tidak sebanyak kecambah 7,2 gr. Sehingga kebutuhan O2 pada udara yang terhirup juga lebih
sedikit dibandingkan dengan kecambah 7,2 gr. Yang menyebabkan larutan berwarna pada
pipa respirometer akan berjalan lebih lambat.

b.

Kecambah 7,2 gram kadar CO2 dalam tabung dapat diikat oleh KOH, tetapi kecambah yang
ada dalam tabung tidak dapat mengkonsumsi O2 secara maksimal, karena kadar CO2 dalam
tabung lebih besar dari pada O2 sebab lebih banyak individu yang mengeluarkan CO 2
sehingga O2 yang dibutuhkan juga meningkat. Maka udara yang ada pada pipa respirometer
akan terhirup lebih cepat pula. Dengan demikian indikator larutan berwarna akan menuju
tabung lebih cepat dan menunjukan skala yang lebih besar tiap menitnya .

c.

Kecambah 7,8 gram Jumlah individu pada kecambah 7,2 gr terhitung cukup banyak tetapi
kebutuhan O2 pada udara yang terhirup juga lebih sedikit dibandingkan dengan kecambah
7,2 gr. Yang menyebabkan larutan berwarna pada pipa respirometer akan berjalan lebih
lambat. Tetapi kecambah 7,2 gr lebih cepat daripada kecambah 7,8 gr . hal ini disebabkan
karena mungkin dalam menutup respirometer kurang rapat, sehingga ada O2 yang keluar dari
dalam tabung respirometer.

VIII.
Kesimpulan
KOH / NaOH berfungsi sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain
itu KOH juga berfungsi sebagai pengikat CO2. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2

karena bersifat hidroskopis. Reaksi antara KOH dengan CO2, sebagai berikut:
(i)
KOH + CO2 KHCO3
(ii)
KHCO3 + KOH K2CO3 + H2O
Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis hewan/tumbuhan.
Pada proses respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan sejumlah
energi.
LAMPIRAN

Gambar 1. Percobaan respirasi pada kecambah dalam tabung respirometer

Gambar 2. Percobaan respirasi pada serangga dalam tabung respirometer

Anda mungkin juga menyukai