Oleh:
Kelompok 2
A. D. P. Inas R.
(13030204070)
Mirrah Kurnia L.
(13030204071)
divisi
Gymnomycota,
Acrasiagymnomycotina
yang
(jamur
dibagi
lendir
lagi
seluler)
dalam
dan
sub-divisi
sub
divisi
Mycetozoa
Jamur lendir
diklasifikasikan
dalam
kelompok
Mycetozoa
yang
berarti
mushroom
animal,
namun
Myxcomycetes
sering disebut slime mushroom.
Organisme ini sering nampak pada kayu dan melimpah pada musim
gugur, terkadang jamur tampak pada bagian batang kayu hutan yang
lembab.
Siklus hidup jamur lendir yang telah diketahui adalah Arcyria sp.
(Gambar 2.1)
Tebal dinding spora mampu bertahan lama selama periode yang tidak
cocok, perkecambahan dalam air biasanya mengahasilkan satu sel
telanjang yang bergerak dengan menggunkan dua flagela anterior, satu
panjang dan satu pendek sedangkan bagian ujung posterior adalah
seperti amuba (tingkah laku).
Jamur lendir melakukan penggabungan seksual antar sel. Selanjutnya
beberapa spesies adalah heterothalik dan penyatuan dapat terjadi hanya
antara sel yang kompak.
Zigot amuboid adalah fase dari plasmodium. Ini akan menjadi
multinukleat dan tumbuh menjadi plasmodium masak. Jamur lendir yang
sebenarnya adalah diploid. Meiosis terjadi dalam fase spora dan fase
diploid akan terulang bila zigot dibentuk pada permukaan plasmodium
yang baru.
Jamur lendir memiliki anggota kurang lebih 70 marga 8 diantaranya
adalah
ini kurang penting secara ekonomi tetapi dengan menarik sebagai kajian daur mitotic,
morfogenesis, dan fisiologi serta struktur protoplasmanya. Terdapat tiga jenis
plasmodium, yakni:
chinese lantern
DAFTAR PUSTAKA
Sastrahidayat, Ika rochdjatun. 2011. Mikologi Ilmu Jamur. Malang: UB
Press