Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021 doi:10.36709/jipfi.v6i1.

15592
Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI p-ISSN 2502-3861| e-ISSN 2715-551X

Rancangan Set Alat Peraga Puzzle Dalam Materi Listrik Dinamis

Cindy Rasta Br Ginting


Jurusan Pendidikan Fisika di Universitas Samudra, Indonesia
e-mail: ccindyrasta@gmail.com

Abstrak: Telah dilakukan penelitian kolikium yang berjudul rancangan set alat peraga puzzle dalam
materi puzzle. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebenaran puzzle dapat
digunakan sebagai set alat peraga dalam materi listrik dinamis. Alat dan bahan yang digunakan
adalah baterai, resistor, lampu pijar, multimeter, kabel, capit buaya, lem rembak, lem, solder, timah
serta puzzle. Langkah awal dalam prosedur kerja dari penelitian ini adalah membuat modul
percobaan sebagai pedoman pembuatan alat peraga dari puzzle, setelah itu puzzle dirakit sesuai
dengan isi dari modul percobaan yang sudah dibuat. Dan tahap akhirnya menguji coba alat yang
telah dibuat untuk mengetahui apakah puzzle yang sudah dibuat dapat digunakan sebagai alat peraga
dalam materi listrik dinamis Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwasanya puzzle dapat
digunakan sebagai set alat peraga dalam materi listrik dinamis, dengan persentase eror alat < 5 %.

Kata kunci: Alat peraga; puzzle; listrik dinamis.

Design Of The Set Of Puzzle Program In Dynamic Electrical Material

Abstract: Colicium research has been carried out entitled the design of puzzle props in puzzle
material. The purpose of this research is to ascertain the correctness of the puzzle which can be used
as a teaching aid in dynamic electrical materials. The tools and materials used are batteries,
resistors, incandescent lamps, multimeters, cables, alligator clamps, glue gun, glue, solder, tin and
puzzles. The first step in the work procedure of this research is to create an experimental module as
a new tool for making puzzles, after which the puzzles are assembled according to the contents of the
experimental modules that have been made. And the final stage is to definitely try the tools that have
been made to see whether the puzzle that has been made can be used as teaching aids in dynamic
electrical materials. The results of this study are that puzzles can be used as teaching aids in
dynamic electrical materials, with the proportion of electric tools <5%.

Key words: teaching aids; puzzle; dynamic electricity.

PENDAHULUAN dikarenakan tidak semua siswa dapat menerima


Fisika adalah salah satu materi yang pelajaran jika hanya diterangkan melalui
diajarkan di tingkat sekolah menengah. Fisika metode ceramah. Oleh karena itu, guru-guru
berhubungan dengan perilaku dan struktur harus berinovasi untuk memberikan pelajaran
benda. Tujuan pembelajaran fisika ialah agar yang menyenangkan, tidak membosankan dan
siswa dapat terampil dalam menggunakan tentunya dapat dengan mudah diterima oleh
berbagai konsep fisika dalam kehidupan sehari- semua siswa.
hari. Pada bulan oktober 2019 awal semester
Keberhasilan suatu proses pendidikan ganjil, peneliti telah melaksanakan observasi
sangat ditentukan oleh guru, siswa dan kegiatan pembelajaran fisika di kelas X IPA 2
lingkungan sekolah. Ketiga hal ini tidak dapat SMA N 5 Langsa. Dari hasil observasi
dipisahkan karena ketiganya saling terkait satu ditemukan permasalahan dalam proses
dengan yang lain. Walaupun guru sudah pembelajaran yakni pemahaman siswa untuk
menerangkan secara panjang lebar mengenai konsep mata pelajaran fisika masih rendah.
suatu materi namun belum tentu semua siswa Pemahaman konsep fisika siswa yang rendah
dapat menerima dengan baik. Hal ini dapat peneliti lihat dari perolehan nilai ulangan

31
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Rancangan Set Alat Peraga Puzzle Dalam Materi Listrik Dinamis

harian siswa untuk materi listrik dinamis. Selain Penggunaan alat peraga puzzle dalam
materi listrik dinamis, dikonfirmasi dari hasil pembelajaran fisika yang bersifat abstrak akan
ulangan harian di materi fisika yang lainnya membantu siswa untuk lebih cepat memahami
juga rendah. Hanya sekitar 15 % siswa yang apa yang sedang mereka pelajari, karena
mengikuti ulangan harian yang mencapai KKM mereka dapat melihat, meraba, mengungkapkan
di SMA N 5 Langsa yaitu 75. Maka dari itu dengan memikirkan secara langsung objek yang
dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep sedang mereka pelajari. Sehingga konsep
materi pada pelajaran fisika siswa di SMAN 5 abstrak yang baru dipahami itu akan
Langsa masih terbilang rendah. Selain itu, mengendap, melekat dan tahan lama bila ia
minat belajar siswa untuk mata pelajaran belajar melalui berbuat. Dengan adanya alat
fisika sangat rendah. Hal ini dapat peneliti peraga puzzle ini akan dapat menarik perhatian
lihat ketika kurangnya partisipasi dan serta minta siswa dan menjadikan siswa lebih
antusias siswa dalam kegiatan pembelajaran. aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara yang telah fisika.
dilakukan dengan salah satu guru fisika di SMA Penelitian tentang alat peraga puzzle
N 5 Langsa yang bernama Junita, S.Pd, fisika sebelumnya pernah dilakukan oleh Nova Miola
dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit Anggreini, dkk (2019) tertulis dalam jurnal
untuk dipahami, hal tersebut terjadi karena pengembangan alat peraga puzzle patalen kelas
beberapa hal yaitu metode yang digunakan guru X di SMAN 3 Sungai Raya. Pada Penelitian
dalam menyampaikan materi masih tersebut diperoleh bahwa alat peraga puzzle
menggunakan metode ceramah dengan guru layak dijadikan sebagai media pembelajaran
sebagai pusat pembelajaran, selain itu cara dimana persentase kepraktisan alat peraga
penyampaian guru yang dianggap terlalu cepat puzzle sebesar 93.79%.. Penelitian lain yang
membuat siswa semakin merasa kesulitan untuk pernah dilakukan oleh Riska Yulian, dkk (2018)
memahami materi yang sedang disampaikan. tentang media pembelajaran puzzle fisika
Hal lain yang menjadi sebab bahwa mata untuk meningkatkan minat belajar siswa SMA
pelajaran fisika dianggap sebagai mata Al Irsyad Cilacap khususnya materi teori
pelajaran yang sulit untuk dipahami adalah kinetik gas. Dari penelitian ini di dapatkan lah
kurangnya penggunaan media/ alat peraga kesimpulan bahwasanya minat siswa meningkat
dalam proses pembelajaran sehingga peserta terhadap mata pelajaran fisika. Hal ini dapat
didik merasa bosan dan kurang termotivasi dilihat dari hasil belajar siswa meningkat
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan perolehan normalized gain sebesar 0.67
terutama pada mata pelajaran fisika. Oleh sebab dengan katagori sedang. Selain itu, Ika
itu diperlukan usaha untuk memperbaiki Mulyanti, (2019) juga pernah melakukan
permasalahan dalam proses pembelajaran salah penelitian mengenai alat peraga puzzle yang ia
satunya adalah dengan menggunakan alat tuliskan di jurnal tentang pengembangan alat
peraga dalam proses pembelajaran fisika. Alat peraga woody puzzle pada materi
peraga ini berfungsi sebagai perantara untuk archaebacteria dan eubacteria. Dari penelitian
menyampaikan materi fisika agar mudah ini diperoleh hasil bahwa woody puzzle 90%
dipahami oleh siswa. layak di jadikan alat peraga pembelajaran di
Media/Alat Peraga Puzzle adalah alat sekolah.
peraga yang sangat menarik dan bisa Berdasarkan latar belakang di atas maka
mendukung dalam proses pembelajaran karena penulis akan melakukan penelitian dalam
media puzzle dapat meningkatkan minat siswa kolokium yang berjudul “Rancangan Set Alat
dalam belajar fisika (Kusnanto, dkk. 2017). Peraga Puzzle Dalam Materi Listrik Dinamis”
Berbagai macam bentuk, ukuran, gambar, dan
potongan-potongan pada media puzzle sangat
menarik bagi siswa untuk menyusun, merangkai
dan mencocokan bentuk potongan puzzle pada
tempatnya dan sangat cocok untuk diterapkan
pada materi listrik dinamis.

32
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Cindy Rasta Br Ginting

METODE Prodi Pendidikan Fisika Universitas Samudra.


Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan desember
Penelitian ini berdasarkan materi fisika 2020.
listrik dinamis dilaksanakan di lingkungan

Alat dan Bahan


Tabel 3.1. Alat dan Bahan
Alat Jumlah
Lem Tembak 1 buah
Timah 1 buah
Gunting 1 buah

Bahan Jumlah
Puzzle 7 bungkus
Kabel 4 meter
Penjepit Buaya 20 pasang
Saklar 4 buah
Lampu pijar 4 buah
Resistor 20 buah
Lem plastic Secukupnya
Timah solder Secukupnya
Baterai 9 V 5 buah

Prosedur kerja penelitian d. Menentukan cara kerja


1. Pembuatan modul praktikum listrik dinamis e. Menentukan format pengamatan
a. Menentukan tujuan praktikum f. Menentukan pertanyaan-pertanyaan
b. Menentukan teori dasar evaluasi
c. Menentukan alat dan bahan yang 2. Pembuatan alat peraga puzzle
diperlukan

Tahap pertama membentuk puzzle sesuai


dengan rangkaian pada modul praktikum
hukum ohm

33
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Rancangan Set Alat Peraga Puzzle Dalam Materi Listrik Dinamis

Menempelkan komponen puzzle listrik


dinamis seperti saklar, lampu pijar,
resistor, atau baterai pada puzzle sesuai
dengan rangkaian pada modul praktikum
hukum ohm

Terakhir menghubungkan semua


komponen rangkaian puzzle listrik
dinamis dengan kabel yang ujungnya di
hubungkan dengan capit buaya

Puzzle listrik dinamis untuk hukum ohm


selesai. Setelah itu mengulangi langkah 1
sampai dengan terakhir untuk modul
hukum kirchoff, rangkaian seri dan
paralel, watak lampu, dan jembatan
wheatstone

Menguji coba alat yang telah dibuat


untuk mengetahui apakah puzzle yang
sudah dibuat dapat digunakan sebagai
alat peraga dalam materi listrik dinamis

34
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Cindy Rasta Br Ginting

Menyempurnakan alat atau bagian


komponen puzzle listrik dinamis jika
masih ada kekurangan

Diagram Alir Penelitian

Rancangan

Pembuatan Modul

Pembuatan Puzzle Listrik


Dinamis

Pembuktian Sususnan Percobaan Percobaan


Pembuktian Hukum Hambatan Watak Pembuktian
Hukum Ohm Kirchoff I Listrik Seri Lampu Pijar Jembatan
dan II dan Paralel Wheatstone

Uji Coba Alat Peraga

Evaluasi Alat Peraga

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

35
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Rancangan Set Alat Peraga Puzzle Dalam Materi Listrik Dinamis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Penelitian
a) Tabel 1. Hasil percobaan alat peraga puzzle untuk pembuktian hukum ohm

IR (A)
V (V) R()
Praktikum Teori
3 10 0,29 0.3

3.5 15 0.22 0.23

0.4 1 0.39 0.4

7 100 0.07 0.07

5.5 54 0.1 0.1

b) Tabel 2. Hasil percobaan alat peraga puzzle untuk pembuktian hukum kirchoff 1 Pengukuran
Percoaban Hukum Kirchoff I

Arus (A)
VS (V)
A1 A2 A3
0.02 0.22 0.24
7.4
0.15 0.02 0.17
0.13 0.02 0.15
2.8
0.08 0.51 0.59

c) Tabel 3. Hasil percobaan alat peraga puzzle untuk pembuktian hukum kirchoff II

Tegangan (V)
Vs
Arus (A)
(V)
V1 V2 V3

4 0.084 1.2 0,97 1.8

6 0.035 2.88 1.55 1.57

d) Tabel 4. Hasil percobaan alat peraga puzzle untuk praktikum susunan hambatan listrik seri dan
parallel

36
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Cindy Rasta Br Ginting

Rangkaian Resistor Seri

Rtotal VR1 VR2 VR3 I


Perhitungan VS (V)
() (V) (V) (V) (A)

Praktikum 254 5.5 5,8 5,4 16.7 0.55

Teori 253 5.5 5.7 5,5 16.7 0.55

Rangkaian Resistor Pararel

V Rpengganti IR1 IR2 IR3 Itotal


Perhitungan
(volt) () (A) (A) (A) (A)

Praktikum 9 5 0.6 0.61 0.59 1.8

Teori 9 5 0.6 0.6 0.6 1.8

e) Tabel 5. Hasil percobaan alat peraga puzzle untuk praktikum watak lampu pijar

Rangkaian Keadaan Lampu Pijar


V (Volt)
Seri Paralel

Nyala ke 3 Lampu tidak


9 
terlalu terang

Nyala ke 3 Lampu sama


9 
terangnya

f) Tabel 6. Hasil percobaan alat peraga puzzle untuk praktikum pembuktian jembatan wheatstone

Rtot () I2(A)


V
I1(A)
(Volt)
Praktikum Teori Praktikum Teori

8.4 12.3 12.3 0.7 0 0


2 2.7 2.7 0.74 0 0

37
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Rancangan Set Alat Peraga Puzzle Dalam Materi Listrik Dinamis

Perhitungan
a) percobaan alat peraga puzzle untuk Selisih = nilai teori – nilai
praktikum hukum ohm
percobaan
 Untuk tegangan 3 V, R = 10 Ω
V 3 = 0.07– 0.07 = 0
I   0,3 A
R 10 selisih
eror   100%
Selisih = nilai teori – nilai teori
0
percobaan eror   100%  0%
0.07
= 0.3– 0.29 = 0.01  Untuk tegangan 5.5 V, R = 54Ω
V 5.5
eror 
selisih
100% I   0,1A
teori R 54
0.01 Selisih = nilai teori – nilai
eror  100%  3%
0.3
percobaan
 Untuk tegangan 3.5 V, R = 15 Ω
V 3.5 = 0.1– 0.1= 0
I   0.23 A
R 15 selisih
eror   100%
Selisih = nilai teori – nilai teori
0
percobaan eror   100%  0%
0.1
= 0.23– 0.22 = 0.01 b) percobaan alat peraga puzzle untuk
praktikum hukum kirchoff 1
selisih
eror  100%  Arus 3 untuk tegangan 7.4 V
teori A3  A1  A2  0.02  0.22  0.24 A
0.01
eror  100%  4%
0.23 Selisih = nilai teori – nilai
 Untuk tegangan 0.4 V, R = 1Ω
V 4 percobaan
I   0,4 A
R 1 = 0.24– 0.24 = 0
Selisih = nilai teori – nilai selisih
eror   100%
teori
percobaan
0
eror   100%  0%
= 0.4– 0.39 = 0.01 0.17
selisih  Arus 3 untuk tegangan 7.4 V
eror  100% A3  A1  A2  0.15  0.02  0.17 A
teori
0.01
eror  100%  2.5%
0.4 Selisih = nilai teori – nilai
 Untuk tegangan 7 V, R = 100Ω
V 7 percobaan
I   0,07 A
R 100 = 0.17– 0.17 = 0

38
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Cindy Rasta Br Ginting

selisih
eror   100% Selisih = nilai teori – nilai
teori
0 percobaan = 0,98 – 0,97 = 0,01
eror   100%  0% selisih
0.17 eror  100%
 Arus 3 untuk tegangan 2.8 V teori
A3  A1  A2  0.13  0.02  0.15 A 0,01
eror  100%  1%
0,98
Selisih = nilai teori – nilai  Tegangan R3 jika Vs = 4 V
R3 150
percobaan V3   Vs   4  1,8V
Rtotal 332
= 0.15– 0.15 = 0
selisih
eror   100% Selisih = nilai teori – nilai
teori
0 percobaan = 1,8 – 1.8 = 0
eror   100%  0% selisih
0.14 eror  100%
 Arus 3 untuk tegangan 2.8 V teori
A3  A1  A2  0.08  0.51  0.59 A 0
eror  100%  0%
1,8
Selisih = nilai teori – nilai  Tegangan R1 jika Vs = 6 V
R1 100
percobaan V1  Vs   6  2,88V
Rtotal 208
= 0.59– 0.59 = 0
selisih
eror   100% Selisih = nilai teori – nilai
teori
0 percobaan = 2.88 – 2.88 = 0
eror   100%  0%
0.59 selisih
eror  100%
c) percobaan alat peraga puzzle untuk teori
praktikum hukum kirchoff II 0
 Tegangan R1 jika Vs = 4 V eror  100%  0%
R1 100 2.88
V1  Vs   4  1,2V  Tegangan R2 jika Vs = 6V
Rtotal 332 R2 54
V2  Vs   6  1,56V
Selisih= nilai teori – nilai Rtotal 208
percobaan = 1,2 – 1.2 = 0
selisih Selisih= nilai teori – nilai
eror  100%
teori percobaan = 1,56 – 1.55 = 0.01
0
eror  100%  0% eror 
selisih
100%
1,2 teori
 Tegangan R2 jika Vs = 4 V 0,01
R2 82 eror  100%  0,6%
V2   Vs   4  0,98V 1,56
Rtotal 332  Tegangan R3 jika Vs = 6 V

39
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Rancangan Set Alat Peraga Puzzle Dalam Materi Listrik Dinamis

R3 54 selisih
V3  Vs   6  1,56V eror   100%
Rtotal 208 teori
0
eror   100%  0%
Selisih = nilai teori – nilai 5
 Selisih nilai I (A)= Teori-praktikum
selisih
eror  100% = 1.8-1.8 =0
teori selisih
 0.01 eror   100%
eror  100%  0.6% teori
1,56 0
eror   100%  0%
percobaan = 1,56 – 1.57 = -0.01 1.8
e) percobaan alat peraga puzzle untuk
praktikum percobaan pembuktian
d) Percobaan alat peraga puzzle untuk jembatan wheatstone
praktikum susunan hambatan listrik seri  Untuk tegangan (V) = 8.4 volt
dan paralel R1 =10 volt, R2 = 15 volt, R3 = 10
Rangkaian Resistor Seri volt, R4 = 15 volt
 Selisih nilai Rtotal = 254-254= 0 Teori
selisih R1 R3 = R2 R4
eror   100% 10 x 15 = 15 x 10
teori 150 = 150, maka I2 = 0
0 1 1 1
eror   100%  0% = +
254 𝑅𝑝 𝑅𝑠1 𝑅𝑠2
1 1
 Selisih nilai Vs (V) = 16.7-16.7 = 0 = +
25 25

eror 
selisih
 100% Rp = 12,3 
teori selisih
eror  100%
0 teori
eror   100%  0%
16.7 0
 Selisih nilai I (A))= 0.55-0.55 = 0 eror  100%  0%
12.3
selisih 𝑉 8.4
eror   100% I1 =
𝑅𝑝
=
12.3
= 0.68 𝐴
teori
Selisih nilai Rtotal = Teori-praktikum
0
eror   100%  0% = 12.3- 12.3= 0
0.55 selisih
Rangkaian Resistor Paralel eror  100%
teori
 Selisih nilai V(volt) = Teori-
0
praktikum eror  100%  0%
= 9-9 = 0 12.3
selisih Selisih nilai I1 = Teori-praktikum
eror   100% = 0.68-0.68= 0
teori
selisih
0
eror   100%  0% eror  100%
9 teori
 Selisih nilai Rpengganti = Teori- 0
eror  100%  0%
praktikum 0.68
= 5-5 = 0 Selisih nilai I2 = Teori-praktikum
= 0-0= 0

40
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Cindy Rasta Br Ginting

selisih selisih
eror  100% eror  100%
teori teori
0 0
eror  100%  0% eror  100%  0%
0 2.6
 Untuk tegangan (V) = 2 volt Selisih nilai I1 = Teori-praktikum
R1 =2 volt, R2 = 6 volt, R3 = 3 volt, = 0.74-0.74= 0
R4 = 1 volt selisih
Teori eror  100%
R1 R3 = R2 R4
teori
2x3=6x1 0
eror  100%  0%
6 = 6, maka I2 = 0 0.74
1 1 1 Selisih nilai I2 = Teori-praktikum
= +
𝑅𝑝 𝑅𝑠1 𝑅𝑠2 = 0-0= 0
1 1
= + selisih
4 8 eror  100%
Rp = 2.7  teori
𝑉 2
I1 = = = 0.74 𝐴 0
𝑅𝑝 2.7 eror  100%  0%
Selisih nilai Rtotal = Teori-praktikum 0
= 2.7- 2.7= 0
Pembahasan multimeter besarnya sama dengan 0.24 A.
Konsep hukum ohm adalah arus (I) Jika menggunakan teori hukum kirchoff besar
berbanding lurus dengan tegangan (V) dan arus pada I3 adalah I1+I2 dan hasilnya adalah
berbanding terbalik dengan hambatan (R). 0.24A. Dilihat dari semua data yang diperoleh
Dapat dilihat pada data pertama untuk selisih arus keluar yang diukur menggunakan
tegangan 3 volt dan hambatan 10  dialiri teori dengan arus keluar yang diukur
arus sebesar 0.29 A jika diukur dengan alat menggunakan multimeter tidak ada. Dan
ukur. Sedangkan jika menggunakan teori karena itu, persentase eror dari penggunaan
sebesar arus sebesar 0.3 A. Untuk data kedua puzzle sebagai alat peraga pada hukum
besar tegangan 3.5 volt dan hambatan 15  kirchoff 1 0 %. Hal ini menunjukkan
dialiri arus sebesar 0.22 A jika diukur dengan penggunaan puzzle sebagai alat peraga tidak
alat ukur. Sedangkan jika menggunakan teori mengubah konsep dalam hukum kirchoff I.
sebesar arus sebesar 0.23 A. Dilihat dari Pada percobaan hukum Kirchoff II, arus
semua data selisih antara arus yang diukur yang mengalir pada rangkaian semuanya
menggunakan teori dengan arus yang diukur sama. Dan setiap penambahan jumlah
dengan alat ukur saat praktikum sangatlah tegangan, arus yang mengalir juga bertambah
keci, yakni tidak lebih dari 0.1. Maka Dari besar. Setiap tegangan pada tahanan yang
itu, persentase eror dari penggunaan puzzle dihasilkan memiliki pola yang sama, yaitu
sebagai alat peraga pada hukum ohm sangat tegangan pada R2 yang terkecil. Hal ini dapat
kecil yakni < 5%. Hal ini menunjukkan terjadi karena nilai tahanan pada R2 yang
penggunaan puzzle sebagai alat peraga tidak terkecil diantara ketiga tahanan yang
mengubah konsep dalam hukum ohm. dirangkai. Dengan kata lain, besar tegangan
Konsep hukum kirchoff I adalah arus yang ditahan oleh resistor bergantung pada
masuk sama dengan arus keluar. Dapat dilihat nilai resistansinya. Selisih nilai antara teori
dari data tegangan yang mengalir pada dengan percobaan tidak lebih dari 0,1. Dan
rangkaian 7,4 volt. Arus masuk terbagi karena itu, persentase eror dari penggunaan
menjadi dua yakni I1 dan I2 dimana ketika puzzle sebagai alat peraga pada hukum
diukur dengan multimeter masing-masing kirchoff II sangat kecil yakni < 1.5 %. Hal ini
besarnya 0.02 A dan 0.22 A. Arus keluar menunjukkan penggunaan puzzle sebagai alat
melalui I3 yang mana ketika diukur dengan

41
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Rancangan Set Alat Peraga Puzzle Dalam Materi Listrik Dinamis

peraga tidak mengubah konsep dalam hukum rangkaian jembatan wheatstone di beri
kirchoff II. tegangan 8.4 volt dan 2 volt, diketahui R1R3
Konsep pada percobaan rangkaian listrik nya sama dengan R2R4 nya. Dan besar
seri yakni arus yang mengalir pada pada hambatan total ketika diukur menggunakan
rangkaian sama besar. Sedangkan untuk multimeter pada puzzle sama dengan besar
hambatan dan tegangan totalnya adalah hambatan total ketika diukur dengan teori.
jumlah dari hambatan atau tegangan yang ada Selain itu arus pertama I1 yang diukur
dalam rangkaian. Sedangkan untuk konsep menggunakan multimeter pada puzzle sama
rangkaian paralel adalah tegangan yang dengan perhitungan I1 menggunakan teori.
mengalir pada rangkaian sama besar. Untuk Dan juga besar arus yang mengalir pada
besar arus total yakni jumlah dari arus yang I5ketika diukur saat praktikum ataupun saat
mengalir pada rangkaian paralel. Sedangkan menggunakan teori sama dengan 0. Maka dari
untuk hambatan penggantinya adalah jumlah itu persentasi error atau kesalahan dari
dari satu per hambatan dari rangkaian paralel. praktikum 0 %. Hal ini menunjukkan
Dari data yang diperoleh persentase error dari penggunaan puzzle sebagai alat peraga tidak
penggunaan puzzle sebagai alat peraga pada mengubah konsep dalam jembatan
percobaan susunan hambatan listrik seri dan wheatstone.
paralel adalah 0 %. Hal ini menunjukkan
penggunaan puzzle sebagai alat peraga tidak KESIMPULAN
mengubah konsep dalam susunan hambatan 1. Puzzle dapat digunakan sebagai alat peraga
listrik seri atau susunan hambatan listrik untuk percobaan hukum ohm dengan
paralel. persentase eror alat < 5 %.
Konsep percobaan watak lampu pijar 2. Puzzle dapat digunakan sebagai alat peraga
tidak lepas dari konsep susunan hambatan untuk percobaan hukum kirchoff I dengan
listrik seri dan paralel. Namun bedanya pada persentase error alat 0 %.
percobaan watak lampu pijar, praktikan dapat 3. Puzzle dapat digunakan sebagai alat peraga
melihat keadaan lampu pijar ketika dirangkai untuk percobaan hukum kirchoff II
ssecara seri, paralel atau campuran. Dan dengan persentase error alat < 1.5 %.
dilihat dari data yang diperoleh keadaan 4. Puzzle dapat digunakan sebagai alat peraga
lampu pijar pada saat praktikum sesuai untuk percobaan susunan hambatan listrik
dengan teori. Hal ini bisa dilihat ketika lampu seri dan paralel dengan persentase error
pijar di susun secara paralel dengan tegangan alat 0 %.
9 volt, nyala lampu kurang terang dan 5. Puzzle dapat digunakan sebagai alat peraga
terangnya tidak terlalu sama. Hal ini bisa untuk percobaan watak lampu pijar, karena
dijelaskan dengan konsep rangkaian listrik alat peraga puzzle bisa menunjukkan
paralel. Bahwa arus terbagi ketika rangkaian keadaan lampu sesuai dengan konsep pada
disusun secara paralel. Dan pembagian nya lampu pijar yang disusun secara seri atau
tidak sama besar, tergantung besar hambatan paralel.
setiap cabangnya. Untuk lampu pijar yang 6. Puzzle dapat digunakan sebagai alat peraga
disusun secara seri dengan besar tegangan 9 untuk percobaan jembatan wheatstone
volt. Keadaan lampu terang dan terangnya dengan persentase error alat 0 %.
sama. Hal ini juga bisa dijelaskan dengan Dari keenam poin di atas maka
salah satu konsep rangkaian seri bahwa arus disimpulkan bahwasanya puzzle dapat
pada rangkaian sama besar. Jadi ketika digunakan sebagai set alat peraga dalam
rangkaian diberi banyak lampu terangnya materi listrik dinamis, dengan persentase error
akan sama. alat < 5 %.
Konsep jembatan wheatstone adalah
ketika R1R3 sama dengan R2R4 maka arus yang
mengalir di R5 atau sering disebut I2 sama
dengan 0. Dilihat dari hasil percobaan ketika

42
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 6, No. 1, Januari 2021
Cindy Rasta Br Ginting

SARAN Karlina DK, dkk. 2015. Pengembangan Set


Penelitian yang dilakukan penulis Praktikum Berbasis Data Logger Pada
ternyata tidak lepas dari kekurangan dan Pembelajaran Fisika SMA Kelas XII
kelemahan. Berdasarkan penelitian yang telah Materi Rangkaian Arus Listrik Searah.
dilaksanakan dan kesimpulan yang didapat, Prosiding Seminar Nasional Fisika. 4
maka diharapkan alat peraga puzzle listrik (2): 2476-9398.
dinamis ini dapat dikembangkan lagi dan Kusnanto, dkk. 2017. Jigsaw Puzzle Improve
diaplikasikan ke siswa/peserta didik di Fine Motor Abilities Of Upper
sekolah. Extremities In Post-Stroke Ischemic
Clients. Jurnal Ners. 12(1):142-150.
DAFTAR PUSTAKA Husna, dkk. 2017. Pengembangan Media
Anggrein NM, dkk. 2019. Pengembangan Puzzle Materi Pencemaran Lingkungan
Media Pembelajaran Puzzle Ikatan di SMP Negeri 4 Banda Aceh. Jurnal
Kovalen (PETALEN) Kelas X Di SMA Pendidikan Fisika. 66-7.
Negeri 2 Sungai Raya. Ar-Razi Jurnal Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran.
Ilmiah. 7(2): 40-50. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Yuliani Riska. 2018. Pengembangan Media Rohayati, Ade. 2008. Media Pembelajaran.
Pembelajaran Puzzle Fisika Untuk Bandung: Universitas Pendidikan
Meningkatkan Penguasaan Materi Dan Indonesia
Minat Belajar Fisika Peserta Didik Depdiknas. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam-
SMA [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Fisika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Universitas Negeri Yogyakarta. Giancoli, D.C. 2004. Physics volume I. New
Mulyanti Ika. 2019. Pengembangan media Jersey : Prentice Hall.
Woody Puzzle pada materi Halliday, D., Resnick, R. 1997. Physics ,
Archaebacteria dan Eubacteria kelas X terjemahan: Patur Silaban dan Erwin
[Skripsi]. Lampung (ID): Universitas Sucipto. Jakarta: Erlangga.
Islam Negeri Raden Intan Lampung. Wellington, J.J. 1989. Beginning Science
Pyisics. Oxford University Press.

43

Anda mungkin juga menyukai