(a) (b)
Gambar 1. (a) Burung merak dan penampakan bulunya
(b) Bulu burung merak di bawah mikroskop
Gambar 2. Scanning dan transmisi mikroskop elektron gambar dari bulu merak
(a) Barb dengan banyak barbula dari bulu biru
(b) Beberapa blok yang tampak dalam barbule dari bulu biru
TEM memberikan gambar yang lebih jelas dalam menunjukkan struktur kisi partikel
untuk bulu biru (Gambar 3). Diameter partikel diperkirakan 130 nm bulu biru dan 140 nm bulu
kuning, dengan asumsi bahwa partikel close-packed parallel to the surface. Pada bulu biru dan
kuning memiliki 8-12 dan 3-6 lapisan reguler dengan interval lapisan 150 dan 190 nm.
Gambar 4A menunjukkan hasil untuk Barbula dalam barb dari bulu kuning. It is found that the
intensity has a peak roughly at 0°, the direction of incidence, untuk panjang gelombang 570-670
nm. Selanjutnya peneliti menunjukkan reflektansi sudut dari barbula tunggal di Gambar. 4B
bahwa kurva menunjukkan puncak yang tidak teratur di berbagai sudut untuk semua panjang
gelombang diteliti. Karakter tidak teratur ini diamati untuk semua Barbula yang diperiksa,
meskipun pada struktur rinci berubah (the detailed structures are changeable).
Menurut pengkajian yang dilakukan oleh fisikawan dari Universitas Fudan, Jian Zi, dan
rekan-rekannya, warna-warna cerah bulu tersebut bukanlah dihasilkan oleh molekul pemberi
warna atau pigmen, akan tetapi oleh struktur dua dimensi berukuran teramat kecil yang
menyerupai kristal, atau pewarnaan struktural. Penelitian
yang dilakukan oleh Zi dan rekan-rekannya menggunakan
mikroskop elektron yang sangat kuat untuk menyingkap
penyebab utama yang memunculkan warna pada bulu merak.
Mereka meneliti barbula pada merak hijau jantan (Pavo Gambar 5. Penampang melintang korteks
bawah pembesaran tinggi
rnuticus). Di bawah mikroskop, mereka menemukan desain
ditampilkan untuk barbula
tatanan lempeng-lempeng kecil berwarna hitam putih, hijau
Difraksi
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan oleh Zi dan rekan-rekannya didapatkan konstanta
kisi untuk Barbula berwarna biru, hijau, dan kuning yang masing-masing 140 nm, 150 nm,
dan 165 nm. Barbula cokelat struktur kisi kurang teratur, dengan konstanta kisi masing-
masing150 nm sepanjang arah sejajar dan 185 nm dan tegak lurus terhadap permukaan
korteks. Dalam Barbula biru, hijau, dan kuning, struktur kisi hampir persegi (square),
sedangkan di barbula cokelat adalah kisi persegi panjang (rectangular).
Menggunakan pendekatan kisi kristal cubic dalam menghitung dHKL
a
d HKL =
2
H +K 2 +L2
Menggunakan data barbula warna bulu kuning
a = 165 nm
HKL = seperti yang telah ditunjukkan pada Gambar 4
Panjang gelombang tersebut menghasilkan difraksi sinar-X yang memiliki rentang 0,1nm –
0,03µm.
Transmisi
Cara lain dalam memanifestasi warna adalah
melalui proses transmisi. Dengan transmisi,
cahaya sebenarnya diteruskan/ ditransmisikan
melalui obyek. Cahaya mengandung panjang
gelombang yang berbeda diwakili oleh gelombang
merah, hijau, dan biru. Ketika cahaya menumbuk
objekmaka selain terjadi proses pemantulan terjadi proses transmisi. Beberapa panjang
gelombang yang diserap oleh objek. Hal ini ditunjukkan pada gambar dengan gelombang
hijau dan biru. Gelombang ini menembus objek untuk jarak tertentu dan diserap oleh objek.
Panjang gelombang yang tidak diserap akan ditransmisikan. Hal ini ditunjukkan pada gambar
oleh gelombang merah. Panjang gelombang yang ditransmisikan adalah apa yang kita lihat.
Seperti dalam kasus cahaya yang dipantulkan, panjang gelombang yang kita lihat benar-
benar ditentukan oleh penyerapan cahaya yang terjadi pada suatu objek. Dengan demikian,
sebuah benda yang memancarkan lampu merah merah karena objek menyerap panjang
gelombang cahaya yang hanya menyisakan panjang gelombang merah untuk
mentransmisikan.
TUGAS
Burung kolibri dan kupu-kupu morpho juga hewan yang tampak berwarna warni. Namun
sebenarnya mereka tidak memiliki pigmen warna yang sama seperti yang kita lihat. Analisis
mengapa hal ini bisa terjadi?
http://borneosay90.mywapblog.com
http://www.iowtouristcard.com