Anda di halaman 1dari 5

1

PELAGATIF ENTRIK
(Pemanfaatan Lahan Gambut sebagai Alternatif Energi Listrik)
Arlin Dwi Yani, Fitria Hatmiyanti, Misna, Suci Rahma Daniati, dan Eko Susilowati
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Jalan Brigjend H. Hasan Basry Banjarmasin Kode Pos 70123
Telepon/fax: (0511) 3304177- 3305195
e-mail: info@unlam.ac.id

Abstrak—Penulisan laporan ini bertujuan untuk memaparkan pembusukan pada gambut akan menaikkan kadar karbon
pemanfaatan lahan gambut (peat) sebagai alternatif (C), dan menurunkan kadar oksigen (O). Salah satu
pembangkit listrik untuk menyokong bahan baku utama komponen organik yang terkandung di dalam gambut yaitu
sebagian besar pembangkit listrik di Kalimantan Selatan saat
karbon dan hidrogen yang merupakan komponen penting
ini yang semakin menipis yaitu batubara. Adapun yang
menjadi latar belakang penulisan ini karena Kalimantan
dalam pemanfaatan gambut sebagai bahan energi.
Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber Pengolahan lahan gambut dapat dimanfaatkan untuk sumber
daya alam batubara terbesar. Namun eksploitasi batubara energi baik untuk pembangkit listrik maupun pemanas
secara besar-besaran akhir-akhir ini mengakibatkan pengganti batubara.[3]
persediaan batubara semakin menipis. Sehingga pasokan Menurut penelitian, lahan gambut yang bersifat asam
batubara untuk bahan bakar pembangkit listrik kian terbatas. dapat menjadi kompartemen untuk membangkitkan listrik
Metode yang digunakan adalah dengan mengukur tegangan apabila ada dua elektroda berbeda yang dihubungkan
listrik pada tanah gambut dengan jumlah wadah yang dengannya. pH tanah gambut yang sangat rendah akan
berbeda. Tegangan listrik tanah gambut dengan pH 4,8 pada
memungkinkan reaksi yang bisa membangkitkan listrik.
wadah 1 sampai 5 berturut-turut sebesar 0,8 Volt; 0,9 Volt; 0,9
Volt; 0,8 Volt; dan 1,3 Volt. Tegangan yang dihasilkan oleh Oleh karena itu lahan gambut mungkin akan menjadi
kelima wadah tersebut jika dirangkai seri sebesar 7,0 Volt. kebutuhan pemenuhan energi yang sangat penting untuk
alternatif teknologi terbaru pembangkit listrik di Kalimantan
Kata kunci---Alternatif, lahan gambut, pembangkit listrik, Selatan sebagai upaya mengatasi krisis energi listrik saat ini.
tegangan listrik. Berdasarkan latar belakang tersebut, dibuat rumusan
masalah yaitu bagaimana prinsip kerja teknologi terbaru
yang mengkonversi lahan gambut menjadi energi listrik,
I. PENDAHULUAN bagaimana pengaruh pH tanah gambut terhadap daya hantar
listrik yang dihasilkan dan apakah tanah gambut dapat
Asia Tenggara memiliki lebih dari 25 juta ha lahan dimanfaatkan sebagai alternatif energi listrik?
gambut dan 15 juta ha diantaranya berada di Indonesia. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk
Gambut mengandung lebih dari 90% air dalam setiap satuan mengetahui prinsip kerja teknologi terbaru yang
volume, yang berfungsi sebagai penyimpanan air dan mengkonversi lahan gambut menjadi energi listrik, untuk
pasokan air untuk daerah sekitarnya. mengetahui pengaruh pH tanah gambut terhadap daya hantar
Lahan gambut adalah lahan yang memiliki lapisan listrik yang dihasilkan dan untuk membuktikan bahwa tanah
tanah kaya bahan organik (C-organik>18%) dengan gambut dapat dimanfaatkan sebagai alternatif energi listrik.
ketebalan 50 cm atau lebih [ CITATION Den18 \l 1033 ].
Ada banyak manfaat yang mampu ditawarkan oleh lahan
gambut. Oleh karena itu, Indonesia sebagai salah satu
negara yang memiliki lahan gambut terbanyak di dunia II.KAJIAN TEORI
sebaiknya memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Lahan gambut adalah lahan yang memiliki lapisan
Indonesia memiliki karakteristik iklim dan dataran yang tanah kaya bahan organik (C-organik>18%) dengan
beragam yang semuanya dapat dijadikan sebagai sumber ketebalan 50 cm atau lebih. Bahan organik penyusun tanah
energi listrik, seperti terik matahari, angin, gelombang atau gambut terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang belum
pasang surut air laut maupun lahan basah atau rawa. melapuk sempurna karena kondisi lingkungan jenuh air dan
Lahan basah di Indonesia yang pada umumnya miskin hara. Oleh karenanya, lahan gambut banyak dijumpai
dikenal oleh masyarakat sebagai rawa-rawa atau lahan di daerah rawa belakang (back swamp) atau daerah
gambut yang tersebar di beberapa wilayah, salah satunya di cekungan yang drainasenya buruk, sedangkan hutan gambut
wilayah Kalimantan Selatan. Luas lahan basah di merupakan ekosistem hutan yang unik tumbuh di lahan
Kalimantan Selatan mencapai 382.272 Ha. Lahan basah di gambut atau lapisan organik dalam kondisi banjir selama
Kalimantan Selatan merupakan daerah cekungan pada ribuan tahun. [1]
dataran rendah. Jenis gambut dapat dibedakan berdasarkan bahan
Gambut dimasukkan pada sumber energi tak asal atau penyusunnya, tingkat kesuburan, wilayah iklim,
terbarukan. Gambut adalah sisa timbunan tumbuhan yang proses pembentukan, lingkungan pembentukan, tingkat
telah mati dan kemudian diuraikan oleh bakteri anaerobic kematangan, dan ketebalan lapisan bahan organiknya.
maupun aerobic menjadi komponen yang lebih stabil, oleh Berdasarkan bahan asal atau penyusunnya, gambut
karena itu kandungan bahan organiknya tinggi. Unsur-unsur dibedakan atas gambut lumutan, gambut seratan, dan
pembentuk gambut sebagian besar terdiri dari karbon (C), gambut kayuan.
hidrogen (H), nitrogen (N), dan oksigen (O). Tingkat
2

1. Gambut lumutan adalah gambut yang terdiri atas 1. Gambut dangkal adalah lahan gambut yang
campuran tanaman air termasuk plankton dan mempunyai ketebalan lapisan bahan organik antara
sejenisnya. 50-100 cm.
2. Gambut seratan adalah gambut yang terdiri atas 2. Gambut tengahan adalah lahan gambut yang
campuran tanaman sphagnum dan rumputan. mempunyai ketebalan lapisan bahan organik antara
3. Gambut kayuan adalah gambut yang berasal dari 100-200 cm.
jenis pohon-pohonan beserta tanaman semak 3. Gambut dalam adalah lahan gambut yang
(paku-pakuan) di bawahnya. mempunyai ketebalan lapisan bahan organik antara
200-300 cm.
Berdasarkan tingkat kesuburannya, gambut dibedakan 4. Gambut sangat dalam adalah lahan gambut yang
menjadi tiga golongan, yaitu gambut eutrofik, gambut mempunyai ketebalan lapisan bahan organik > 300
oligotrofik, dan gambut mesotrofik. cm. [3]
1. Gambut eutrofik adalah gambut yang banyak
mengandung mineral, terutama kalsium karbonat, Energi listrik (kekuatan listrik / daya listrik) adalah
sebagian besar berada di daerah payau dan berasal bentuk energi yang dihasilkan dari adanya perbedaan poten-
dari vegetasi serat/rumput-rumputan, serta bersifat sial antara dua titik, sehingga membentuk sebuah arus listrik
netral atau alkalin. diantara keduanya ketika dibawa ke dalam kontak melalui
2. Gambut oligotrofik adalah gambut yang sebuah konduktor listrik, dan untuk memperoleh kerja listrik
mengandung sedikit mineral, khususnya kalsium tersebut. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain
dan magnisium, serta bersifat asam atau sangat energi seperti energi cahaya atau sinar, energi mekanik dan
asam (pH<4). energi panas. Energi listrik dinyatakan sebagai arus listrik,
3. Gambut mesotrofik adalah gambut yang berada yakni sebagai gerakan muatan listrik negatif atau elektron
antara dua golongan di atas melalui kabel konduktor logam karena perbedaan potensial
diterapkan untuk generator pada ujung-ujungnyaberkat
Gambut eutrofik termasuk gambut yang subur karena bahan motor listrik dan komponen mekanis berbagai peralatan [2]
asalnya dari serat-seratan atau yang memperoleh perkayaan Energi listrik sangat penting bagi kehidupan sehari-
hara mineral secara alami dari lingkungannya. hari. Banyak alat elektronik yang bersumber dari listrik.
Menurut lingkungan pembentukan atau fisiografinya, Namun, karena sering terjadi pemadaman listrik maka
gambut dapat dibedakan atau gambut cekungan, gambut dibutuhkan sumber energi listrik alternatif berupa lahan
sungai, gambut dataran tinggi, dan gambut pesisir/pantai. gambut yang banyak terdapat di Banjarmasin.
1. Gambut cekungan adalah gambut yang terbentuk di Untuk membangkitkan listrik di rumah dapat menggunakan
daerah cekungan, lembah sungai, atau rawa burit. pemanfaatan tanah gambut. Listrik yang diperoleh dari
2. Gambut sungai adalah gambut yang terbentuk di pemanfaatan tanah gambut dapat menyalakan lampu,
sepanjang sungai yang masuk ke daerah lembah sehingga bisa digunakan pada saat listrik padam.
kurang dari 1 km.
3. Gambut dataran tinggi adalah gambut yang
terbentuk di punggung-punggung
bukit/pegunungan.
4. Gambut dataran pesisir/pantai adalah gambut yang
III. METODE PERCOBAAN
terbentuk di sepanjang garis pantai. Gambut
dataran pesisir yang bertumpu di atas lapisan pasir Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
kuarsa seperti ditemukan pada beberapa tempat di pelagatif entrik ini adalah tanah gambut secukupnya, plat
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. tembaga (2 x 4) cm 5 buah, plat seng (2 x 4) cm 5 buah ,
kabel 10 buah, wadah 5 buah, multimeter digital 1 buah dan
Berdasarkan sifat kematangannya, gambut dapat dibedakan pH meter 1 buah, lampu LED 3 buah.
atas tiga jenis, yaitu gambut fibrik, gambut hemik, dan
gambut saprik.
1. Gambut fibrik adalah bahan tanah gambut yang
masih tergolong mentah yang dicirikan dengan
tingginya kandungan bahan-bahan jaringan
tanaman atau sisa-sisa tanaman yang masih dapat Tanah Gambut Tembaga & Seng Kabel Penghubung
dilihat keadaan aslinya dengan ukuran beragam,
dengan diameter antara 0,15 mm hingga 2,00 cm.
2. Gambut hemik adalah bahan tanah gambut yang
sudah mengalami perombakan dan bersifat separuh
matang.
Wadah Lampu LED Multimeter pH Meter
3. Gambut saprik adalah bahan tanah gambut yang
sudah mengalami perombakan sangat lanjut dan Adapun rumusan hipotesis percobaan ini adalah jika
bersifat matang hingga sangat matang. semakin banyak pasangan elektroda yang digunakan, maka
semakin besar tegangan listrik yang dihasilkan dan semakin
Berdasarkan ketebalan lapisan bahan organiknya, gambut
terang nyala lampu yang dihasilkan.
dipilah dalam empat kategori yaitu gambut dangkal,
Identifikasi variabel percobaan adalah sebagai
tengahan, dalam dan sangat dalam.
berikut. Variabel manipulasi yaitu jumlah pasangan
elektroda, variabel respon yaitu tegangan Listrik (V) dan
3

nyala lampu serta variabel kontrol yaitu pH tanah gambut, terjaga tidak terkena tanah gambut. Dan terakhir,
jenis elektroda positif, jenis elektroda negatif dan memperhatikan skala yang ditunjukkan pada layar
kedalaman tanah. amperemeter digital serta nyala lampu yang dihasilkan oleh
Definisi operasional untuk variabel manipulasi yaitu rangkaian. Skala tersebut menunjukkan berapa besar
Jumlah pasangan elektroda didefinisikan sebagai banyak tegangan listrik yang dapat dibangkitkan melalui tanah
pasangan elektroda yang ditancapkan pada tanah. Jumlah gambut tersebut dan mencatat hasilnya.
pasangan elektroda yang digunakan dalam percobaan ini Jika dikaitkan dengan penjelasan STEM untuk
diubah-ubah sebanyak empat kali, yang pertama Engineering (Teknik), prosedur penelitian diatas merupakan
menggunakan dua pasang, tiga pasang, empat pasang, dan teknik yang dilakukan pada penilitian ini.
lima pasang. Jadi banyak pasangan elektroda (tembaga dan
zeng) menyesuaikan berapa jumlah tempat pemasangan
elektroda yang digunakan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Definisi operasional untuk variabel respon tegangan
listrik (V) didefinisikan sebagai perbedaan potensial listrik Tabel 1. Hasil Penelitian (Tegangan Listrik)
antara dua titik dalam rangkaian listrik yang dinyatakan No Tempat Pemasangan Tegangan
dalam satuan volt dan diukur menggunakan multimeter. . Elektroda Listrik
Definisi operasional untuk variable kontrol adalah 1. 1 0,8 Volt
sebagai berikut pH tanah gambut didefinisikan sebagai 2. 2 0,9 Volt
tingkat kemasaman yang dimiliki tanah gambut, pH tanah 3. 3 0,9 Volt
gambut dapat diukur menggunakan pH meter, pH tanah
4. 4 0,8 Volt
gambut pada percobaan ini dijaga tetap yaitu 4,8. Jenis
Elektroda Positif didefinisikan sebagai bahan logam yang 5. 5 1,3 Volt
digunakan sebagai kutub positif, jenis logam yang 6. 1&2 2,3 Volt
digunakan untuk elektroda positif adalah tembaga (Cu). 7. 2&3 2,3 Volt
Jenis Elektroda Negatif didefinisikan sebagai bahan logam 8. 3&4 2,3 Volt
yang digunakan sebagai kutub negatif, jenis logam yang 9. 4&5 2,7 Volt
digunakan sebagai kutub negatif adalah seng ( Zn) . 10. 5&1 2,7 Volt
Kedalaman tanah didefinisikan sebagai jarak antara
permukaan dengan tanahyang diukur dengan menggunakan Tabel 2. Hasil Penelitian (Nyala Lampu LED)
mistar dan dinyatakan dalam satuan cm. Kedalaman tanah Tempat Pemasangan
yang digunakan dalam percobaan ini sebesar 15 cm. No. Nyala Lampu LED
Elektroda
1. 1&2 Tidak Menyala
2. 2&3 Tidak Menyala
3. 3&4 Tidak Menyala
4. 4&5 Tidak Menyala
5. 1, 2 & 3 Nyala Redup
6. 2, 3 & 4 Nyala Redup
7. 3, 4 & 5 Nyala Redup
8. 1, 2, 3 & 4 Nyala Cukup Terang
9. 2, 3, 4 & 5 Nyala Cukup Terang
10. 1, 2, 3, 4 & 5 (1 LED) Nyala Terang
11. 1, 2, 3, 4 & 5 (2 LED) Nyala Terang
Gambar 3.4.1 Rancangan Percobaan Pelagatif Entrik.
12. 1, 2, 3, 4 & 5 (3 LED) Nyala Cukup Terang

Langkah kerja yang pertama untuk percobaan ini adalah Berdasarkan hasil uji coba dilakukan di Laboratorium
menentukan letak tanah gambut. Kedua, mengukur pH tanah Pendidikan Fisika Universitas Lambung Mangkurat yang
gambut menggunakan pH meter. Ketiga, memasangkan dilakukan dengan satu sampel tanah gambut Jika dikaitkan
capit buaya ke masing-masing ujung kabel. Keempat, dengan penjelasan STEM untuk Science (Ilmu Pengetahuan
menjepitkan capit buaya pada masing masing tempat Alam), Tanah Gambut termasuk dalam Bidang Biologi
pemasangan elektroda yang sudah diletakkan pelat tembaga dimana Tanah Gambut memiliki arti tanah yang terbentuk
sebagai elektroda positif. Kelima, menjepitkan capit buaya dari endapan bahan organik yang berasal dari penumpukan
lainnya pada masing masing tempat pemasangan elektroda jaringan sisa-sisa tumbuhan. Dimana pada penilitian ini
yang sudah diletakkan pelat seng sebagai elektroda negatif. dengan menggunakan 5 tempat pemasangan elektroda tetapi
Keenam, mengusahakan menjepit capit buaya pada sisi lebar jumlah isi tanah setiap tempat pemasangan elektroda sama,
pelat seng dan pelat tembaga agar luas permukaan yang sampel tanah gambut diperoleh pH sebesar 4,8. Pengukuran
tercelup dalam tanah gambut lebih besar. Ketujuh, pH dilakukan dengan pH meter. Jika dikaitkan dengan
memasangkan capit buaya di kabel elektroda positif pada penjelasan STEM untuk Technology (Teknologi), pH meter
kutub positif multimeter digital. Kemudian, memasangkan termasuk teknologi yang digunakan dalam penelitian ini
capit buaya di kabel elektroda negatif pada kutub negatif dimana pH meter memiliki arti jenis alat ukur untuk
multimeter digital. Selanjutnya, mencelupkan pelat seng dan mengukur derajat keasaman atau kebebasan cairan. Pada
pelat tembaga ke dalam tanah gambut hingga hampir saat uji coba kabel yang terhubung dengan Zn
tercelup seluruhnya dengan tetap menyisakan capit buaya disambungkan dengan kutub negatif multimeter digital,
4

sedangkan kabel yang terhubung dengan Cu disambungkan lampu Nyala Terang, dan ketika menggunakan 3 buah
pada kutub positif multimeter digital. Zn dan Cu yang lampu LED terlihat hasil lampu nyala redup, dapat
digunakan berbentuk pelat dengan ukuran ( 2 x 4 ) cm untuk disimpulkan bahwa ketika dipasang lebih banyak lampu
Zn dan ( 2 x 4 ) cm untuk Cu. Ketika Zn dan Cu dicelupkan LED maka arus listrik dari tanah akan terbagi sehingga
pada sampel tanah gambut tempat pemasangan elektroda ke menyebabkan lampu LED menyala dengan redup.
1 skala multimeter digital menunjukkan hasil sebesar 0,8 Jika dikaitkan dengan penjelasan STEM untuk Science
Volt , sampel tanah gambut tempat pemasangan elektroda ke (Ilmu Pengetahuan Alam), yang digunakan dalam penelitian
2 skala multimeter digital menunjukkan hasil sebesar 0,9 ini banyak menggunakan beberapa dalam Bidang Fisika
Volt, sampel tanah gambut tempat pemasangan elektroda ke yang pertama yaitu Listrik yang memiliki arti sesuatu
3 skala multimeter digital menunjukkan hasil sebesar 0,9 muatan yang terdir dari muatan positif dan muatan negatif,
Volt, sampel tanah gambut tempat pemasangan elektroda ke dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik
4 skala multimeter digital menunjukkan hasil sebesar 0,8 apabila suatu benda itu mempunyai perbedaan jumlah
Volt, sampel tanah gambut tempat pemasangan elektroda ke muatan. Yang kedua Tegangan Listrik adalah beda potensial
5 skala multimeter digital menunjukkan hasil sebesar 1,3 listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik dan
Volt, sampel tanah gambut tempat pemasangan elektroda ke dinyatakan dalam satuan volt. Yang ketiga Arus Listrik
1 & 2 skala multimeter digital menunjukkan hasil sebesar merupakan muatan listrik yang bergerak dari tempat yang
2,3 Volt, sampel tanah gambut tempat pemasangan berpotensial tinggi ke potensial rendah melewati suatu
elektroda ke 2 & 3 skala multimeter digital menunjukkan penghantar listrik serta yang keempat Hambatan Listrik
hasil sebesar 2,3 Volt, sampel tanah gambut tempat adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
pemasangan elektroda ke 3 & 4 skala multimeter digital komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya.
menunjukkan hasil sebesar 2,3 Volt, sampel tanah gambut
tempat pemasangan elektroda ke 4 & 5 skala multimeter
V. KESIMPULAN/RINGKASAN
digital menunjukkan hasil sebesar 2,7 Volt, sampel tanah
gambut tempat pemasangan elektroda ke 5 & 1 skala Berdasarkan percobaan diperoleh kesimpulan bahwa
multimeter digital menunjukkan hasil sebesar 2,7 Volt. tanah gambut untuk membangkitkan energi listrik ini
Berdasarkan hasil percobaan ini dapat diketahui digunakan konsep teori elektrokimia atau sering disebut
bahwa pH sangat mempengaruhi besar tegangan yang galvanisasi. konsep kerja dari prototipe yang digunakan
dihasilkan. Pada penelitian ini terbukti bahwa tanah yang adalah menggunakan kandungan asam yang terdapat dalam
memiliki pH < 7 yakni 4,8 bisa menghasilkan arus listrik tanah gambut sebagai kompartmen dalam sel galvani
yang dapat dilihat dari nyala lampu pada LED. sehingga elektroda berbeda yang digunakan melakukan
Selanjutnya melihat nyala lampu LED, jika dikaitkan reaksi bersama tanah gambut, pH sangat mempengaruhi
dengan penjelasan STEM untuk Technology (Teknologi), besar tegangan yang dihasilkan. pada penelitian ini terbukti
Lampu LED termasuk teknologi yang digunakan dalam bahwa tanah yang memiliki ph < 7 yakni 4,8 bisa
penelitian ini dimana Lampu LED memiliki arti produk menghasilkan arus listrik yang dapat dilihat dari nyala
diode pancaran cahaya yang disusun menjadi sebuah lampu, lampu pada led dan tanah gambut dapat dimanfaatkan
pada percobaan ini sebagai alternatif energi listrik untuk menyalakan lampu
dengan menggunakan rangkaian yang sama untuk ketika listrik padam. Semakin banyak pasangan elektroda
mengukur tegangan listrik didapatkan nyala lampu dengan yang ditancapkan ke tanah semakin besar tegangan listrik
menggunakan 2 tempat pemasangan elektroda yaitu tempat yang dihasilkan.
pemasangan elektroda ke (1 & 2), (2 & 3), (3 & 4), dan ( 4
& 5) terlihat hasil lampu LED tidak menyala, kemudian
TERIMA KASIH
dengan menggunakan 3 tempat pemasangan elektroda yaitu
ke (1, 2 & 3), (2, 3 & 4), (3, 4 & 5) terlihat hasil lampu LED Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT
menyala redup, kemudian dengan menggunakan 4 tempat karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
pemasangan elektroda yaitu ke (1, 2, 3 & 4) dan (2, 3, 4 & laporan ini tepat waktu. Penulis juga mengucapkan
5) terlihat hasil lampu LED menyala cukup terang. terimakasih kepada Ibu Dr. Eko Susilowati, M.Si selaku
Dilihat dari hasil diatas dapat kita ketahui bahwa Dosen Pengampu Mata Kuliah Fisika Terapan Ucapan
dengan menggunakan 2 tempat pemasangan elektroda saja terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh anggota
belum mampu untuk menyalakan 1 buah lampu LED kelompok IV mata kuliah Fisika Terapan yang telah bekerja
dikarenakan arus pada tanah belum cukup untuk sama dalam melakukan percobaan dan penyelesaian laporan
menyalakan lampu LED tersebut, sedangkan dengan ini.
menggunakan 3 tempat pemasangan elektroda sudah mampu
menyalakan 1 buah lampu LED tetapi dengan nyala lampu
masih redup, dan jika menggunakan 4 buah tempat DAFTAR PUSTAKA
pemasangan elektroda sudah mampu menyalakan lampu [1]
LED dengan nyala cukup terang. Berdasarkan hasil yang Denni Susanto, G. P. (2018). Buku Panduan Karakteristik
diperoleh dapat dikatakan bahwa banyak pasangan elektroda Lahan Gambut. Jakarta: United Nations Educational,
yang ditancapkan ke tanah mempengaruhi nyala lampu LED UNESCO dan UGM.
tersebut.
[2]
Kemudian mencoba lagi tetap dengan 5 tempat Nawazir, 2011. Pengertian Energi Listrik. [Online].
pemasangan elektroda yang digunakan tetapi mengubah Tersedia:
jumlah lampu LED yang digunakan, ketika menggunakan 1 http://id.shvoong.com/exactsciences/engineering/2286288pe
lampu LED terlihat hasil lampu nyala terang, kemudian ngertian-energilistrik/#ixzz2f8Rq5vql
dengan menggunakan 2 lampu LED juga masih terlihat hasil
5

[3]
Noor, Muhammad. (2001). Pertanian Lahan Gambut.
Yogyakarta: Kanisius.

[4]
Sukandarrumidi, Kotta, H. Z., & Wintolo, D. (2018).
Energi Terbarukan. Yogyakarta:Gadjah Mada University
Press.

Anda mungkin juga menyukai