PENDAHULUAN
I. PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya selaku mahasiswa dari salah satu Kimia Dik C 2015
mampu membuat Critikal Book Report ini dengan lancar dan dengan sebagaimana
mestinya. Critikal Book Report ini merupakan salah satu tugas di bidang mata
kuliah Ikatan Kimia yang bertujuan untuk memperoleh pendeskripsian materi dan
mampu menkritik buku sesuai dengan yang sudah dipaparkan didalam buku
tersebut mengenai materi Ikatan Ion.
Dimana pada Critikal Book Report ini, buku yang akan digunakan yaitu buku
yang pertama ialah buku Kimia Anorganik Dasar yang dimana penulisnya yaitu F.
Albert Cotton dan Geoffrey Wilkinson, juga penerjemah dari buku ini ialah Sahati
Suharto dan didampingi oleh Yanti R.A Koestoer. Setelah diterjemahkan buku ini
diterbitkan oleh Universitas Indonesia pada tahun 1989. Dan buku pembanding
yang satunya yaitu buku Ikatan Kimia dimana buku ini ditulis atau disusun oleh
Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si diterbitkan oleh
Universitas Negeri Medan.
Saya menyadari bahwa Critikal Book Report saya ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak terutama
Dosen Pengampu saya harapkan untuk kesempurnaan Critikal Book Report ini.
Dengan terselesaikannya Critikal Book Report ini, maka saya berharap telah
memenuhi tugas Ikata Kimia dan akan mendapatkan nilai yang baik. Serta
bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
1
BAB II
I. RINGKASAN BUKU 1
Padatan Ionik
1. Pertama, dimisalkan bahwa energy tatanan ion demikian dapat dikelola sebagai
jumlah sumbangan berikut:
Energi tarikan dan tolakan Coulomb (elektrostatik).
Energi tolakan tambahan akaibat tolakanantar tumpang tindih raptan
elektron dari ion-ion tetangga.
Sejumlah kecil energy kecil lainnya, terutama energy Van der Waals, dan
energy vibrasi titik nol.
2. Kedua, dengan mengelola zat sebagai tatanan ion-ion terkemas secara efisien,
dapat dipahami hal-hal utama mengenai struktur yang dianutnya. Selain
gagasan kualitatif bahwa pengemasan harus memaksimumkan banyaknya
kontak antara ion-ion berlawanan muatan, sementara itu secara terus-menerus
menjaga agar yang muatan-muatannya sejenis terletak sejauh-jauhnya, banyak
yang perlu ditinjau lebih rinci.
Daur Born-Haber
2
Untuk mengelola masalah energi, suatu dasar termodinamika, yang disebut
daur Born-Haber digunakan. Gagasan dasarnya ialah bahwa pembentukan NaCl(s)
1
dari unsur-unsurnya, NA(S) + Cl2 (g), yang entalpinya menurut defenisi adalah
2
dimana suku-suku entalpi adalah bagi penguapan natrium (∆Hovap), disosiasi Cl2
(g) menjadi atom-atom gas (∆Hodiss), penarikan elektron ke Cl (g) memberikan Cl-
(g), (∆HoEA), pengionan Na(g) menjadi Na+(g) + e (∆Hoion) dan penbentukan NaCl (s)
dari ion-ion gas (U). Lebih umum, mana pun dari energi-energi tersebut dapat
dihitung bila yang lain semua diketahui. Bagi NaCl semua entalpi kecuali U
dalam persamaan diatas diukur secara bebas. Penjumlahan dapat dibuat :
∆Hof = -441
∆Hovap = -108
1
∆Hodiss= -121
2
∆HoEA = 354
∆Hoion = -502
U = -788 kJ mol-1
Hasil ini sanggat dekat dengan harga U yang dihitung dengan model ionik
yangdiperhalus (-766kJmol-1)
Seringkali daur Born-Haber atau sejenisnya, digunakan secara berlainan.
Bila dimisalkan bahwa U yang dihitung terhadap model ionic benar , daur tersebut
dapat digunakan untuk menaksir beberapa suku energy lainnya. Misalnya, tidak
ada cara langsung yang serasi untuk mengukur entalpi pembentukan ion gas CN-.
Dari daur Born-Hader bagi NaCN, dimana sekalian harga entalpi lainnya tersedia
dan U dapat dihitung, telah ditemukan bahwa ∆Hof bagi CN- adalah 29 kJ mol-1.
3
Energi Kisi
energy lainnya dengan tanda minus menolak, adalah -12e2/√2𝑟0 4𝜋𝜀0 . Dengan
mengulangi cara-cara ini diperpleh suku-suku berikut ini, dengan menghasilkan
pernyataan :
1 6𝑒 2 12𝑒 2 8𝑒 2 6𝑒 2
E =
4𝜋𝜀0
(𝑟 − + − +⋯)
𝑜 √2𝑟0 √3𝑟0 2𝑟𝑜
𝑒2 12 8 6 24
= (6 − + − + − ⋯)
4𝜋𝜀0 𝑟0 √2 √3 2 √5
Harga ini merupakan kekhasan struktur, dan tidak bergantung kepada ion-ion
apasaja yang ada. Harga ini disebut tetapan Mendelung. MNaCl, bagi strktur NaCl.
Tetapan Mendelung yang unik hanya ditetapkan bagi struktur-struktur dimana
sekalian perbandingan vector antar atom telah ditentukan oleh simetri. Bila satu
mol (N ion dari setiap jenis, dimana N adalah bilangan Avogadro) natrium
kloridaterbentuk dari ion-ion gas, energy elektrostatik total yang dikeluarkan
dinyatakan oleh :
𝑒2
Ee = N MNaCl (
4𝜋𝜀0 𝑟0 )
Hal ini memang benar karena pernyataan bagi energy elektrostatik bagi satu ion
Cl- akan sama dengan bagi satu ion Na+ . Bila energy elektrostatik dari kedua jenis
ion ditambahkan, hasilnya akan dua kali sebesar energy elektrostatik yang
sebenarnya, karena setiap interaksi secara berpasanagan harus dihitung dua kali
4
lipat. Energi elektrostatik yang dinyatakan oleh persamaan diatas bukanlah energy
sebenarnya yang dikeluarkan dalam proses Na+ (g) + Cl- (g) = NaCl (s) .
Untuk membuat hitungan yang sangat teliti mengenai energy-energi kristal
kadang-kadang disebut energy kisi beberapa penyempurnaan perlu dimasukkan.
Yang paling utama adalah sebagai berikut :
Jari-Jari Ion
Dengan cara yang pada dasrnya sama dengan cara penaksiran jari-jari
kovalen, nilai jari jari ion dapat juga ditentukan. Jarak anrat inti, d, antara dua ion
dalam struktur ion dimisalkan sama dengan jumlah jari-jari ion-ionnya:
d = r+ + r –
dengan membandingkan jarak dalam senyawaan-senyawaan yang berlainan untuk
suatu ion yang umum, segera dapat ditunjukkkan bahwa jari-jari ion memang
benar-benar konstan. Selanjutnya, asalkan jari-jari sebenarnya dari suatu ion
mana saja dapat dievaluasi,maka jari-jari dari semua ion dapat ditetapkan.
5
yang berlawanan muatan menjadi tetangga, tanpa adanya persinggungan antara
ion-ion yang sama muatannya.
Terdapat sejumlah besar oksida logam, ynag dalam keilmuan dan teknik
sanagt penting, yang ternyata berupa zat-zat ionic. Banyak yang mengandung dua
atau lebih jenis ion logam. Mereka cenderung menganut satu dari strukktur dasar
tersebut, yang namanya dijabarkan dari senyawa pertam – atau senyawaan yang
penting – ynag terbukti mempunyai struktur tersebut.
6
II. RINGKASAN BUKU 2
Ikatan Ion
D. Siklus Born-Haber
Born Haber pada tahun 1919 mengungkapkan tahap-tahap yang terjadi
dalam proses pembentukan senyawa ion beserta perubahan entalpi yang
mrenyertai setiap tahap tersebut yang digambar dalam suatu daur atau siklus
yang dikenal dengan siklus Born-Haber.
Siklus Born-Haber biasa digunakan untuk :
1. Penentuan besarnya energy kisi
7
2. Menghitung afinitas elektron yang sulit ditentukan secra eksperiment
3. Memprediksi kemungkinan terbentuk tidaknya suatu senyawa ionic
E. Energi Kisi
Besar kecilnya nilai energi kisi bergantung pada kemudahan ion-ion
dalam fasa gas bergabng dan tersusun menjadi kristal ionik .
“Semakin mudah ion-ion bergabung dan disusun menjadi Kristal ionik,
semakin besar energy kisinya”
2 faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energy kisi, yakni :
1. Jari-Jari atau Ukuran Ion
Semakin besar ukuran ion, semakin sulit ion disusun atau ditata menjadi
Kristal sehinggga semaki kecil Energi Kisi.
Semakin kecil ukuran ion, semakin mudah ion disusun atau ditata menjadi
Kristal sehinggga semaki besar Energi Kisi.
2. Muatan Ion
Semakin besar muatan ion, semakin besar gaya elektrostatik sehingga
semakin mudah ion bergabung maka semakin besar Energi Kisi dan
sebaliknya.
8
BAB III
KEUNGGULAN
Dari sub pokok bahasan yang ada dalam kedua buku diatas dapat dilihat kedua
buku sama-sama menjelaskan tentang apa itu ikatan kimia dan juga sama-sama
membahas tentang siklus Born-Haber dan Energy kisi juga jari-jari ion.
9
menjelaskan tentang sub bab yang lainnya seperti struktur Kristal
ionik, struktur dengan anion kemasan rapat, dan juga okida-oksida
logam campuran setelah pembahasan mengenai siklus Born-Haber
dan Energi Kisi yang tidak dijelaskan dalam buku buku kedua.
Buku ini juga dilengkapi dengan adanya gambar dan juga grafik
yang dapat mempermudah pemahaman materi
Pada buku ini jua dilengkapi dengan soal pertanyaan yang dapat
membuat mahasiswa mampu mengulang materi yang sudah
disampaikan.
10
BAB IV
KELEMAHAN
Dari sub pokok bahasan yang ada dalam kedua buku diatas dapat dilihat
kelemahan dari masing-masing buku,
11
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari hasil Critikal Book Report diatas dapat disimpulkan bahwa kedua
buku memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Akan tetapi apabila
ditinjau dari pendukung materi maka buku pertama “Kimia Anorganik Dasar”
lebih bagus dibandingkan dengan buku kedua “Ikatan Kimia”, karena pada buku
kedua materi yang disampaikan hanya dasar dari materi mengenai ikatan Ion.
Akan tetapi pada buku kedua “Ikatan Kimia” materi yang disampaikan lebih
mudah dipahami dan bahasanya tidak berbelit-belit.
Saran :
Apabila kita ingin belajar mengenai ikatan ion dari dasarnya kita dapat
membaca buku kedua yaitu “Ikatan Kimia”. dan apabila kita ingin lebih
menguasai materi mengenai ikatan ion kita dapat membaca buku pertama yaitu
“Kimia Anorganik Dasar” karna banyak materi tambahan mengenai ikatan ion di
buku tersebut. Akan tetapi lebih baik lagi jika kita dapat membaca kedua buku
tersebut agar pemahaman kita mengenai ikatan ion lebih luas lagi.
12