Anda di halaman 1dari 7

IDENTITAS BUKU

Judul buku : kimia dasar [konsep-konsep inti]

Tahun terbit: 2005

Penerbit : erlangga

Penulis: Raymond chang

Kota terbit: jakarta

ISSN: 22-00-025-3

Edisi ; 3

Jilid : 2
RINGKASAN BUKU

1. Definisi Kesetimbangan Kimia


Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang
teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika suatu kimia telah mencapai keadaan
kesetimbangan maka konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada
perubahan yang teramati dalam sistem. Meskipun demikian, aktivitas molekul tetap
berjalan, molekul-molekul reaktan berubah mnjadi produk secara terus-menerus sambil
molekul-molekul produk berubah menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adlah
reaksi dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah pembentukan
produk. Sesaat setelah produk tersebut, pembentukan reaktan produk juga mulai
berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah sama, dan dikatakan bahwa
kesetimbangan kimia telah dicapai. Harus diingat bahwa kesetimbangan kimia melibatkan
beberapa zat yang berbeda sebagai reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase
zat-zat yang sama disebut kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses
fisika. Dalam peristiwa ini, molekul air yang meninggalkan fase cair adalah sama dengan
jumlah molekul yang kembali ke fase cair.
H2O(C)                       H2O(g)   
            Perhatian para kimiawi tercurah kepada proses kesetimbangan kimia, misalnya
reaksi dapat dibalik yang melibatkan nitrogen disebut oksida (NO 2) dan nitrogen
tetraosida (N2O4) yang dinyatakan sebagai berikut.
N2O4(g)                    2NO2(g)
            Kemajuan reaksi ini mudah dimonitor karena N2O4 adalah suatu gas tak berwarna,
sedangkan NO2 adalah gas berwarna coklat tua. Andaikan sejumah tertentu gas
N2O4 diinjeksikan ke dalam labu tertutup, maka segera tampak warna coklat yang
menunjukkan terbentuknya molekul NO2. Intensitas warna terus meningkat dengan
berlangsungnya peruraian N2O4 terus-menerus sampai kesetimbangan tercapai. Pada
keadaan ini, tidak ada lagi perubahan warna yang diamati.
            Secara eksperimen kita juga dapat mendapatkan keadaan kesetimbangan dimana
gas NO2 murni sebagai starting material atau dengan suatu campuran antara gas NO 2 dan
gas N2O4.
            Kita dapat membuat jadi lebih umum pembicaraan ini dengan meninjau reaksi
dapat balik berikut.
aA               Bb
di mana a, b, c dan d adalah koefisien-koefisien stoikiometri untuk spesies-spesies kimia A,
B, C dan D. Konstanta kesetimbangan reaksi pada temperatur tertentu adalah
K = 
            Persamaan tersebut adalah suatu bentuk matematika hukum aksi massa yang
diusulkan oleh Cato Gulberg dan Peter Waage pada tahun 1864.
2. Cara Menyatakan Konstanta Kesetimbangan
            Konsep konstanta kesetimbangan sangat penting dalam ilmu kimia. Konsep ini
digunakan sebagai kunci untuk menyelesaikan berbagai permasalahan stoikiometri yang
melibatkan sistem kesetimbangan. Untuk menggunakan konstanta kesetimbangan, kita
harus mengetahui cara menyatakan dalam konsentrasi-konsentrasi reaktan dan produk.
Oleh karena konsentrasi  reaktan dan produk dapat dinyatakan dalam beberapa jenis
satuan, dan fase spesies pereaksi tidak selalu sama maka dimungkinkan ada lebih dari satu
cara untuk menyatakan konstanta kesetimbangan dan reaksi yang sama.
2.1 Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah reaksi dalam dimana semua spesies pereaksi ada
dalam fase yang sama . Salah satu contoh kesetimbangan homogen fase gas adalah
peruraian  N2O4 . Konstanta  kesetimbangan dinyatakan dalam persamaan:
Kp= 
            Kc  adalah konstanta kesetimbangan dimana konsentrasi pereaksi-pereaksi
dinyatakan dalam mol per liter. Konsentrasi reaktan dan produk gas dapat dinyatakan
dalam tekanan persialnya {ingat P=(n/V)RT} jadi untuk proses kesetimbangan .
       N2O4                       2NO2
            Hukum aksi massanya dapat ditulis :
Kp= 
            Dimana PNO2 dan PN2O masing- masing adalah tekanan parsial (dalam atm)
NO2 dan N2O4 indeks Kp memberikan informasi bahwa konsentrasi dinyatakan dalam
tekanan.
2.2 Hubungan antara Kc dan Kp
            Umumnya Kc tidak sama dengan Kp karena tekanan persial reaktan dan produk
tidak sama dengan konsentrasi yang dinyatakan dalam mol per liter. Hubungan sederhana
antara Kc dan Kp dapat diturunkan sebagai berikut. Andaikan suatu kesetimbangan
dalam fase.
aA                  bB
      Di mana a dan b adalah konfisien stoikiometri.

Konstanta kesetimbangan Kc dinyatakan dengan


Kc =  
Dan pernyataan untuk Kp untuk adalah
Kp = 
            Dimana PA dan PB masing-masing adalah tekanan parsial A dan B bila gas
dianggap bersifat ideal maka
PAV = nART
PA = 
                  Dimana V adalah volume wadah dalam satuan liter. Demikian pula
PBV = nBRT
PB = 
            Dengan mengganti hubungan ke dalam pernyataan Kp maka diperoleh persamaan
            Sekarang nA/V dan nB/V mempunyai satuan mol/L dan dapat dinyatakan dengan
[A] dan [B], sehingga
             Dimana      n=b-a
                                        = (mol gas produk)-(mol gas reaktan)
Oleh karena tekanan biasanya dinyatakan dalam atm maka harga R yang
digunakan adalah 0.0821 L.atm.mol.  dan kita dapat menulis hubungan antara Kp dan Kc
sebagai
                                                      Kp=Kc 
Umumnya Kp ≠ Kc kecuali dalam hal khusus jika      n =0
2.3 Kesetimbangan Heterogen
Reaksi dapat balik melibatkan reaktan dan produk berbeda fase disebut
kesetimbangan heterogen . sebagai contoh, jika kalsium karbonat dipanaskan dalam suatu
bejana tertutup maka akan tercapai kesetimbangan seperti berikut:
Kc= 
Oleh karena CaCO3 dan CaO adalah padatan murni  maka
konsentrasinya dianggap tidak berubah selama reaksi berjalan. Melalui penataan ulang
persamaan diatas diperoleh:

            Oleh karena |CaCO3| dan|CaO| konstanta dan K’c adalah suatu konstanta
kesetimbangan maka semua suku yang ada disebelah kiri persamaan tersebut adalah
konstanta.
 K’C=Kc =[CO2]
            Dimana Kc adalah konstanta kesetimbangan baru yang tidak tergantung pada
banyaknya CaO dan CaCO3 yang ada. Kita dapat juga menyatakan konstanta
kesetimbangan sbb:
Kp=PCO2
Dalam hal ini konstanta kesetimbangan adalah suatu bilangan yang sama dengan tekanan
CO2.
2.4 Bentuk Kc dan Persamaan Reaksi
            Ada dua hukum yang berkenan dengan konstanta kesetimbangan.
1)      Jika suatu persamaan reaksi dapat balik dituliskan dalam arah yang berlawanan maka
konstanta kesetimbangan menjadi kebalikan dari konstanta kesetimbangan semula.
Jadi jika kesetimbangan No2-N2O4 dituliskan seperti:
                        N2O4                                          2NO2
Kc= =4,63 x 
Selanjutnya jika kesetimbangan dituliskan seperti berikut:
                               2NO2(g)                                  N2Oa(g)
Maka konstanta kesetimbangan dinyatakan dengan :
K’c= = 
Terlihat bahwa Kc=1/K’c atau KcK’c=1,00 konstanta – konstanta Kc dan K’c
keduanya adalah konstanta kesetimbangan yang valid. Tetapi kita belum bisa menentukan
bahwa konstanta kesetimbangan untuk sistem reaksi NO2-N2O4 adalah 4,63x  atau 216.
2)      Harga konstanta kesetimbangan K juga tergantung pada bagaimana persamaan
kesetimbangan diseimbangkan.
                                                   N2O4(g)                               NO2(g)
                                                                    K’c= 

Sedangkan seperti kalau persamaan dituliskan seperti berikut:


N2O4(g)                             2NO2(g)
                                                                                    Kc= 

Terlihat bahwa :
K’c= 

3. Manfaat Konstanta Kesetimbangan


Umumnya konstanta kesetimbangan dapat membantu kita dalam memprakirakan
ke arah mana campuran reaksi dapat berjalan untuk mencapai kesetimbangan, dan untuk
menghitung konsentrasi reaktan-reaktan dan produk-produk saat keadaan kesetimbangan
telah tercapai.

Konstanta kesetimbangan Kc pada 430° untuk reaksi di bawah adalah 54,3.


H2(g) + I2(g)                   2HI(g)
Di dalam suatu percobaan pada 430°C, ke dalam wadah 1 L ditempatkan 0,243 mol H 2.
0,146 mol I2 dan 1,98 mol HI. Akankah dalam reaksi tersebut membentuk H 2dan I2, atau
HI lagi. Untuk menjawabnya, maka kita harus memasukkan harga konsentrasi-
konsentrasi zat awal ke dalam pernyataan konstanta kesetimbangan seperti berikut :
 = 111
Dimana indeks “o” menyatakan konsentrasi awal.oeh karena hasil bagi di atas lebih besar
daripada Kc (54,3)berarti sistem ini belum mencapai sistem kesetimbangan. Akibatnya
beberapa molekul HI akan bereaksi membentuk H2 dan I2. Jadi reaksi dapat berjalan dari
kanan ke kiri untuk mencapai kesetimbangan. Kuantitas yang diperoleh melalui
pemasukan harga konsentrasi awal spesies-spesies ke dalam pernyataan konstanta
kesetimbangan disebut hasil bagi reaksi (Qc). Untuk menentukan arah pergeseran reaksi
untuk mencapai kesetimbangan, kita harus membandingkan harga Qc dan Kc. Ada tiga
kemungkinan yang dapat terjadi :
1.      Qc > Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan adalah cukup
besar. Untuk mencapai kesetimbangan maka produk harus berubah menjadi reaktan.
Proses berjalan dari ke kiri.
2.      Qc = Kc konsentrasi mula-mula adalah sama dengan konsentrasi pada kesetimbangan
berarti telah tercapai kesetimbangan.
3.      Qc < Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan adalah cukup
kecil. Untuk mencapai kesetimbangan maka reaktan harus berubah menjadi produk.
Proses berjalan dari ke kanan.

Anda mungkin juga menyukai