KELOMPOK : I
K I M I A T E R A PA N
BAB I
PENDAHULUAN
Mampu mengurangi (reduce) volume sampah yang di 1. Mereduksi sampah secara sistematis.
buang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) 2. Menambah penghasilan bagi komunitas pasar.
Dapat mengkonversi (reuse & recycle) sampah menjadi 3. Menyediakan pupuk organik berkualitas tinggi
barang yang berguna bagi masyarakat seperti pupk bagi petani dengan harga terjangkau.
kompos, pupuk cair dan bio gas 4. Menanggulangi kelangkaan pupuk dan lahan
Dengan pengelolaan yang profesional konversi di kritis.
harapkan bisa mendatangkan keuntungan ekonomi dari 5. Mengurangi beban pengelolaan sampah
hasil penjualan pupuk kompos, pupuk cair dan bio gas pemerintah daerah
Dapat melakukan replikasi pengolahan sampah ke 6. Mencegah pemanasan global.
pasar tradisional yang lain. 7. Mendukung terciptanya ketahanan pangan
nasional berbasiskan pertanian organik.
Rencana Biaya Penelitian
ALAT BAHAN
ALAT BAHAN
Bahan organik tidak dapat langsung digunakan atau dimanfaatkan oleh tanaman karena
perbandingan C/N dalam bahan baku tersebut relative tinggi atau tidak sama denga C/N tanah. Nilai
C/N tanah sekitar 10-12. Apabila bahan organik mempunyai kandungan C/N mendekati atau sama
dengan C/N tanah maka bahan tersebut dapat digunakan atau diserap tanaman. Prinsip pengomposan
adalah menurunkan C/N rasio bahan organik sehingga sama dengan tanah (<20). Dengan semakin
tingginya C/N bahan maka proses pengomposan akan semakin lama karena C/N harus diturunkan.
Pupuk cair organik adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan yang sudah
mengalami fermentasi dan berntuk produknya berupa cairan. Kandungan bahan kimia di dalamnya maksimum
5%. Penggunaan pupuk cair memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut : 1. Pengaplikasiannya lebih
mudah jika dibandingkan dengan pengaplikasian pupuk organik padat. 2. Unsur hara yang terdapat di dalam
pupuk cair mudah diserap tanaman 3. Mengandung mikroorganisme yang jarang terdapat dalam pupuk organik
padat. 4. Pencampuran pupuk cair organik dengan pupuk organik padat dapat mengaktifkan unsur hara yang
ada dalam pupuk organik padat tersebut.
Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah
dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat. Dibandingkan dengan pupuk cair
anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walapun digunakan sesering
mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke
permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman (Bela Shintya, 2013). Pupuk Organik Cair (POC)
dalam proses pembuatannya memerlukan waktu yang lebih cepat dari pupuk organic padat, dan penerapannya
di pertanian yakni tinggal di semprotkan ke tanaman.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian
Ember
1500 gr limbah sayuran yang telah halus + EM4 350ml + Air Beras 1000 ml +
Gula 100 ml Kemudian di aduk hingga tercampur merata
Galon
Bahan-bahan yang telah di campur di dalam ember kemudian dimasukkan kedalam Tong yang
telah dilengkapin kran untuk proses fermentasi
ALAT BAHAN
ALAT BAHAN
a. Pisau
a. Sampah organik : limbah sayuran dari pasar =
b. Tong air yang telah dilengkapin
1500 gr
kran
b. EM4 350 ml
c. Ember
c. Gula 100 ml
d. Telenan
d. Air cucian 1 liter
Prosedur Pembuatan Pupuk Organik
Cair
1. Dicampurkan sisa sayuran sawi, kol, wortel, daun singkong dan kulit pisang dengan berat
total 1500 gr di cacah dengan Pisauhingga halus
2. Dimasukkan Campuran sayuran yang telah halus kedalam ember
3. Didalam Emberditambahkan EM4 : 350 ml ; Air beras: 1 liter dan gula : 100 ml
4. Diaduk sampai campuran di dalam ember hingga tercampur merata
5. Bahan-bahan yang dicampurkan didalam ember kemudian dipindahkan kedalam tong air
untuk proses fermentasi, tong air telah dilengkapi keran untuk mempermudah proses
pengambilan hasil
6. Diilakukan inkubasi dan pengamatan 5 ; 10 ; 15 ; 20 dan 25 hari hingga diperoleh cairan
kental atau pupuk organik cair di dasar galon
Pengolahan Dan Analisis Data
Cara yang dapat dilakukan adalah melakukan pengkomposan pada sampahsampah organic seperti
sayur-sayuran atau buah-buahan. Dengan melakukan pengkomposan pada sampah-sampah tersebut
tentunya akan mengurangi volume penumpukan sampah di pasar Rambung. Dampaknya tidak hanya
sampah di pasar tersebut berkurang namun juga akan menambah nilai ekonomi bagi masyarakat.
Karena kita dapat menjual pupuk hasil olahan tersebut. Cara pengolahannya pun hanya sederhana.
Dengan melakukan pengkomposan terhadap sampah-sampah organic yang terdapat di pasar
Rambung Kota Binjai Kabupaten Langkat, selain mengurangi penumpukannya juga akan
menghasilkan nilai ekonomis terhadap pupuk hasil olahannya. Sehingga pendapatan masyarakat
otomatis juga akan meningkat seiring dengan penjualan pupuk hasil olahannya.