PROPOSAL EVALUASI
OLEH
DEDE RAHMAWATI
02.01.18.011
Puji Syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Evaluasi
Perilaku Petani Mengenai Sistem Tanam Jajar Legowo (Jarwo) di Kelompok Tani
Desa Tonjong Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Provinsi Banten.
Proposal ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas dalam pelaksanaan kegiatan
praktikum Evaluasi Penyuluhan Pertanian pada semester V.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Rudi Hartono, SST., MP. selaku Ketua Jurusan Pertanian
2. Ibu Ait Maryani, SP., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan
3. Bapak Dedy Kusnadi, SP., MSi. selaku Dosen Mata Kuliah Evaluasi
Penyuluhan Pertanian
4. Bapak Drs. Achdiyat, M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Evaluasi
Penyuluhan Pertanian
5. Orang tua yang telah memberikan dukungan lahir dan batin
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBARii
DAFTAR LAMPIRAN ii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Praktik 2
Manfaat Praktik 2
TINJAUAN TEORITIS 3
RENCANA KEGIATAN 6
Waktu dan Tempat 6
Sasaran Kegiatan 6
Populasi dan Sampel 6
TEKNIK PENGUMPULAN DATA 8
INSTRUMEN EVALUASI 8
Validitas............................................................................................................8
Realibiltas.........................................................................................................9
KISI – KISI INSTRUMEN 10
TEKNIK ANALISIS DATA 11
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
ii
i
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
b. Batas sebelah timur dengan: Kecamatan Gadingrejo.
c. Batas sebelah selatan dengan: Kecamatan Ambarawa
d. Batas sebelah barat dengan: Kabupaten Pagelaran.
Istilah jajar legowo diambil dari bahasa jawa yang secara harfiah tersusun dari
kata “lego (lega)” dan “dowo (panjang)” yang secara kebetulan sama dengan nama
pejabat yang memperkenalkan cara tanam ini. Sistem tanam jajar legowo
diperkenalkan pertama kali oleh seorang pejabat Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Banjar Negara Provinsi Jawa Tengah yang bernama Bapak Legowo yang kemudian
ditindak lanjuti oleh Kementrian Pertanian melalui pengkajian dan penelitian
sehingga menjadi suatu rekomendasi atau anjuran untuk diterapkan oleh petani dalam
rangka meningkatkan produktivitas tanaman padi sekitar 30%.
Pada dasarnya evaluasi merupakan alat menejemen yang berorientasi pada
tindakan dan proses. Informasi yang dikumpulkan kemudian di analisis sehingga
relevansi dan efek serta konsekuensinya di tentukan secara sistematis dan obyektif.
Data digunakan untuk memperbaiki kegiatan sekarang dan yang akan datang seperti
dalam perencanaan, program, pengambilan keputusan dan pelaksanaan program
untuk mencapai kebijaksanaan penyuluhan yang lebih efektif.
Tujuan Evaluasi
Manfaat Evaluasi
2
keberhasilan penyuluh dan tingkat keberhasilan suatu program kegiatan yang telah
dilakukan di Kelompok Tani Mandiri Desa Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu.
TINJAUAN TEORITIS
3
cocok untuk mengukur keberhasilan dan untuk menentukan dan menjelaskan tingkat
keberhasilan.
4
pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki 6 jumlah tanaman pingir yang lebih
banyak dengan adanya barisan kosong. Seperti diketahui bahwa tanaman padi yang
berada dipinggir memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibanding
tanaman padi yang berada di barisan tengah sehingga memberikan hasil produksi dan
kualitas gabah yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena tanaman yang berada
dipinggir akan memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih banyak (Suharno,
2011).
Menurut Sembiring (2001), Sistem tanam legowo merupakan salah satu
komponen PTT pada padi sawah yang apabila dibandingkan dengan sistem tanam
lainnya memiliki keuntungan yaitu Terdapat ruang terbuka yang lebih lebar diantara
dua kelompok barisan tanaman yang akan memperbanyak cahaya matahari masuk ke
setiap rumpun tanaman padi sehingga meningkatkan aktivitas fotosintesis yang
berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman. Kemudian Menambah jumlah
populasi tanaman padi sekitar 30 % yang diharapkan akan meningkatkan produksi
baik secara makro maupun mikro. Selanjutnya Dengan adanya baris kosong akan
mempermudah pelaksanaan pemeliharaan, pemupukan. Kemudian Mengurangi
kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus. Pada lahan yang
relatif terbuka hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya dan dengan lahan yang
relatif terbuka kelembaban juga akan menjadi lebih rendah sehingga perkembangan
penyakit dapat ditekan.
Bersumber dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten (2012) bahwa
modifikasi jarak tanam pada sistem tanam jajar legowo bisa dilakukan dengan
melihat berbagai pertimbangan. Secara umum jarak tanam yang dipakai adalah 20 X
20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 X 22,55 cm atau 25 X 25 cm sesuai
pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya.
Pemilihan ukuran jarak tanam ini bertujuan agar mendapatkan hasil yang optimal.
Ada beberapa tipe cara tanam sistem jajar legowo yang secara umum dapat dilakukan
yaitu; tipe legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) dan tipe lainnya 8 yang sudah ada
serta telah diaplikasikan oleh sebagian masyarakat petani di Indonesia. Namun
berdasarkan penelitian yang dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
5
diketahui jika tipe sistem tanam jajar legowo terbaik dalam memberikan hasil
produksi gabah tinggi adalah tipe jajar legowo (4:1) sedangkan dari tipe jajar legowo
(2:1) dapat diterapkan untuk mendapatkan bulir gabah berkualitas benih.
RENCANA KEGIATAN
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian adalah Petani yang tergabung dalam
Kelompok Tani Mandiri Desa Sidoharjo Kecamatan Pringsewu, Kabupaten
Pringsewu.
6
Tani Mandiri Desa Sidoharjo Kecamatan Pringsewu serta akan menerima materi
maupun kegiatan mengenai sistem tanam padi jajar legowo (Jarwo).
Populasi yang ditetapkan berdasarkan data dan informasi mengenai keadaan
Kelompok Tani Mandiri Desa Sidoharjo Kecamatan Pringsewu, Kabupaten
Pringsewu adalah sejumlah 20 orang petani yang sebagaimana dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
7
22. Mujib Anggota
23. Tris Anggota
24. Aprianto Anggota
25. Anggota
Sumber: Kelompok Tani Mandiri
n = Jumlah sampel N
= Jumlah anggota populasi
e = Toleransi terjadinya galat atau taraf signifikasi (^2 = dipangkatkan)
Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Untuk
melaksanakan kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
8
kuesioner kepada responden berupa pertanyaan tertulis secara
tertutup.
3. Observasi. Teknik ini dilakukan secara langsung berdasarkan
pengamatan di lapangan terhadap objek pengkajian.
4. Data sekunder sebagai data pendukung, didapat dari penyuluh BPP,
serta pihak terkait.
Instrumen Evaluasi
Validitas Instrumen
Instrumen evaluasi yang digunakan berupa kuesioner, instrumen tersebut
sebelum digunakan untuk kegiatan evaluasi pada responden inti, sebelumnya
akan dilaksanakan terlebih dahulu uji validitas. Uji validitas ini dilaksanakan
dengan cara mengujikan kuesioner dengan format dan isi yang sama kepada
responden selain anggota kelompok tani.
Selanjutnya hasil pengujian kuesioner akan diolah menggunakan rumus r hitung
validitas yang berguna untuk menentukan seberapa valid soal tersebut.
Penggunaan rumus tersebut dilakukan dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel
2010. Dari hasil perhitungan dengan rumus tersebut jika nilai V lebih besar 0,2
maka kuesioner tersebut valid. Jika nilai V kurang dari 0,2 maka butir
pertanyaan pada kuesioner tersebut tidak valid dan harus diganti.
Reliabilitas Instrumen
Uji Reliabilitas adalah uji statistik yang dipakai guna menentukan reliabilitas
serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu variabel,
atau sejauh mana pengukuran dapat dipercaya jika dilakukan pengukuran pada
waktu yang berbeda pada kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang
relatif sama (Ratnaningsih, 2010). Langkah uji reliabilitas yang akan dilakukan
sebagai berikut:
9
1. Membagi kuesioner berisi butir-butir pertanyaan pada 10 orang
responden.
2. Setelah kuesioner dijawab oleh responden, data yang diperoleh akan
diolah di komputer menggunakan perangkat lunak SPSS dengan formula
Koefisien Alpha (Croanbach’s Alpha) sebagai berikut:
Keterangan:
= Jumlah butir pertanyaan
= Varians butir
= Varians total
Kriteria keputusan uji dengan melihat hasil analisis pada output SPSS
yaitu melihat nilai Croanbach’s Alpha keseluruhan instrumen. Instrumen
memiliki tingkat reliabilitas tinggi jika nilai realibilitas instrumen yang
diperoleh ≥ 0,70
Aspek pengetahuan
Mengukur variable pengetahuan anggota kelompok tani terhadap
komponen dasar dan kompone pilihan Tanam Jajar legowo ditentukan dari
pilihan jawaban dengan menggunakan skala guttman untuk mendapatkan
jawaban yang benar. Data yang diperoleh dapat berupa data nominal.
Untuk mengukur variable pengetahuan digunakan skala guttman, skor
yang akan digunakan 0 dan 1 dengan ketentuan pada table dibawah ini.
Tabel 2. Kriteria Jawaban dan Pemberian Skor Aspek Pengetahuan
Kriteria/Pilihan
No Skor Nilai
10
Jawaban
1. Benar 1
2. Salah 0
Aspek sikap
Untuk mengukur variable sikap anggota kelompok tani terhadap
komponen dasar dan komponen pilihan tanam jajar legowo melalui pilihan
jawaban sampel dengan menggunakan Skala Likert yang dimodifikasi
dengan memberikan skor 1-4, hal ini dilakukan untuk mencegah
kecenderungan petani memilih jawaban aman atau tengah – tengah apabila
digunakan skor ganjil. Ketentuan pengukurannya adalah sebagai berikut
Untuk mengukur indikator digunakan skala likert yang dimodifikasi yang
memberikan skor 1 – 4.
11
Sistem 1. Pengetahuan 1. Pengolahan lahan Skala Likert
Tanam 2. Penanaman 1
Jajar 3. Pemupukan 0
Terpadu
5. Pengairan dan
Irigasi
2. Sikap 1. Penyemaian Skala Likert
2. Penanaman 4
3. Pemupukan 3
4. Pengendalian Hama 2
Terpadu 1
12
Pajang kelas interval =
DAFTAR PUSTAKA
Hawkins dan Van den Ban. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
Suharno. 2011. Sistem Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) Salah Satu Upaya
peningkatan Produktivitas Padi. Karya Ilmiah. STTP Yogyakarta.
13
Lampiran 1. Soal Kuesioner
KUESIONER
A. DATA RESPONDEN
1. Nomor Responden : ....................................................................
2. Nama Responden : ....................................................................
3. Alamat : ....................................................................
....................................................................
4. Umur : ....................................................................
5. Pendidikan Terakhir : ....................................................................
6. Jenis Kelamin : (Laki-Laki/Perempuan)*
7. Status Perkawinan : (Menikah/Belum menikah/Janda/ Duda )*
8. Jabatan dalam kelompoktani : ....................................................................
9. Luas lahan : ....................................................................
*coret yang tidak perlu
14
B. ENUMERATOR/PENCACAH
2. Perlu diketahui bahwa hasil dari pengisian kuesioner ini tidak akan
berpengaruh pada kedudukan Bapak/Ibu sehingga tidak perlu ragu untuk
mengisi kuesioner secara jujur sesuai keadaan yang sebenarnya.
Penelitian yang dilakukan ini akan menjamin kerahasiaan identitas
Bapak/Ibu.
15
SOAL.
Legowo
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban a, b, atau c yang dianggap paling
benar.
a. sebelum penanaman
b. setelah penanaman
c. setelah penyemaian
2. Penerapan dalam sistem tanam jarwo yang sesuai dengan anjuran akan
memberikan peluang lebih besar untuk mencapai…
a. Hasil yang lebih tinggi
3. Proses perendaman pada air garam merupakan salah satu anjuran budidaya
untuk mendapatkan benih yang…
a. Buruk
b. Biasa
c. Bermutu
16
4. Penerapan pola tanam Jajar legowo merupakan usaha padi sawah irigasi
yang…
b. Boros
c. Mempermudah
a. Mempermudah
b. Mempersulit
c. Memperlambat
a. Sedikit bernas
9. Jajar legowo tipe 4:1 digunakan untuk mendapatkan jumlah populasi yang…
a. Optimal
17
b. Sedikit
c. Sama saja
10. Pemupukan dilakukan sesuai (…) dari dinas pertanian setempat, baik dosis
maupun teknis pemberian.
a. Semaunya
b. Anjuran
18
b. Tidak mengeluarkan air
c. Masih terdapat air
Berilah tanggapan pada pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda centang
(√) pada salah satu kolom “Sangat tidak setuju”, “Tidak setuju”, “Setuju”, “Sangat
setuju”, sesuai dengan keadaan nyata Bapak/Ibu.
Sangat
Tidak Sangat
No Pernyataan tidak Setuju
Setuju Setuju
setuju
1. Perendaman pada air garam
merupakan salah satu anjuran
budidaya untuk mendapatkan
benih yang bermutu sebelum
dilakukan penyemaian.
2. Lama perendaman benih dengan air
garam adalah 2 Hari.
3. Pada Sistem tanam jajar legowo
terdapat ruang terbuka yang lebih
lebar diantara dua kelompok
barisan tanaman yang akan
memperbanyak cahaya matahari
masuk ke setiap rumpun tanaman
padi, sehingga menghambat
aktivitas fotosintesis.
4. Sistem tanam jajar legowo dapat
meningkatkan produktivitas padi
19
hingga mencapai 10-15%.
5. Pola tanam jajar legowo
merupakan usaha padi sawah
irigasi secara intensif dan efesien.
6. Sistem tanam jajar legowo
mempersuliat dalam pemupukan.
7. Penerapan sistem tanam jajar
legowo disarankan menggunakan
jarak tanam (20×25) cm antar
rumpun dalam baris.
8. Penerapan sistem tanam jajar
legowo sesuai anjuran memberikan
peluang lebih besar untuk
mencapai hasil yang lebih tinggi.
9. Jajar legowo dapat mempermudah
pengendalian adanya hama tikus.
10. Jajar legowo mempermudah dalam
pengendalian gulma terutama
menggunakan gasrok/landak.
20
Lampiran 2. Jadwal Palang
Evaluasi Pengetahuan dan Sikap Petani Mengenai Sistem Tanam Jajar Legowo
NO BULAN
JENIS KEGIATAN Januari Februari Maret