OLEH :
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang.
Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi,
efektivitas, dan dampak kegiatan-kegiatan proyek/program sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai secara sistematik dan obyektif.
Definisi evaluasi dapat diambil dari pendapat beberapa ahli antara lain Soedijanto
(1996), menyatakan: evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan
rangkaian kegiatan mengukur dan menilai. Evaluasi merupakan proses
mengumpulkan data yang sistematis untuk mengetahui efektifitas suatu program.
Menurut Mardikanto (2009), bahwa dari beberapa pengertian tersebut, terdapat
beberapa pokok pikiran yang terkandung dalam pengertian evaluasi sebagai
kegiatan terencana dan sistematis yang meliputi (a). Pengamatan untuk
pengumpulan data atau fakta, (b).Penggunaan pedoman yang telah ditetapkan,
(c).Pengukuran atau membandingkan hasil pengamatan dengan pedoman-
pedoman yang sudah ditetapkan terlebih dahulu, dan (d).Pengambilan keputusan
atau penilaian.
Kegiatan Evaluasi bagi seorang Penyuluh Pertanian merupakan salah satu
Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 16 tahun 2006 tentang SP3K, kemudian dijelaskan dalam berbagai
Peraturan Menteri Pertanian diantaranya adalah Permentan Nomor 35 tahun 2009
Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka
Kreditnya. dan terakhir adalah Permentan Nomor 09 tahun 2023 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional penyuluh pertanian.
Dalam Permentan No. 09 Thn 2023 didalamnya terdapat bahwa khusus
Jabatan Penyuluh pertanian Madya dan Utama diwajibkan melakukan Evaluasi
pada setiap kegiatan, termasuk pelaksanaan desiminasi informasi pertanian.
Diseminasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau
individu agar mereka memperoleh informasi, sehingga timbul kesadaran,
menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Istilah umumnya yang
digunakan sebagai sinonim dari “penyebaran”. atas dasar pengertian itu dalam
kaitannya dengan inovasi teknologi pertanian, diseminasi dapat diartikan sebagai
kegiatan penyebarluasan teknologi pertanian spesifik lokasi.
Kegiatan diseminasi Teknologi pertanian bertujuan meningkatkan adopsi dan
inovasi pertanian hasil melalui berbagai kegiatan komunikasi, promosi dan
komersialisasi serta penyebaran paket teknologi unggul yang dibutuhkan dan
menghasilkan nilai tambah bagi berbagai khalayak pengguna dan
menyelenggarakan kegiatan penyebarluasan materi penyuluhan baik secara
tercetak maupun media elektronik.
Pada tingkat Petani, Desiminasi dilakukan dengan metode tatap muka dengan
kelompok tani dan selanjutnya dilakukan evaluasi.
2. Tujuan.
a. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data evaluasi diseminasi informasi
pertanian (teknis, sosial dan ekonomi).
b. Melakukan analisis data evaluasi diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial
dan ekonomi)
c. Merumuskan hasil evaluasi diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan
ekonomi).
3. Manfaat.
Sebagai bahan perbaikan kegiatan diseminasi informasi pertanian
4. Landasan Teori
a. Evaluasi
1) Pengertian.
Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi,
efektivitas, dan dampak kegiatan-kegiatan proyek/program sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan obyektif.
Definisi evaluasi dapat diambil dari pendapat beberapa ahli antara lain
Soedijanto (1996), menyatakan: evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri
dari urutan rangkaian kegiatan mengukur dan menilai. Evaluasi merupakan
proses mengumpulkan data yang sistematis untuk mengetahui efektifitas
program pendidikan dan pelatihan. Pada dasarnya pengembangan Sumber
Daya Manusia mempunyai misi memaksimalkan efektivitas pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Pengembangan juga dimaksudkan memberikan fasilitas pegawai melalui
pemberian belajar dalam rangka perkembangan dan perubahan pribadinya,
dalam hal ini pengembangan SDM meliputi tiga hal yaitu Pelatihan
(training), Pendidikan (education) dan Pengembangan (development).
2) Tujuan Evaluasi
Berikut dijelaskan beberapa aspek atau cakupan tujuan evaluasi.
a) Tujuan Kegiatan (activity objective)
Mengumpulkan data yang penting untuk perencanaan program
(keadaan umum daerah, sosial, teknis, ekonomis, budaya, masalah,
kebutuhan dan minat, sumber daya, faktor-faktor pendukung).
Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.
Mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat
intervensi program/kegiatan penyuluhan
Mengetahui strategi yang paling efektif untuk pencapaian tujuan
program.
Mengidentifikasi “strong dan weak points” dalam perencanaan dan
pelaksanaan program.
Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan.
b) Tujuan Managerial (managerial objective)
Memberikan data / informasi sebagai dasar pertimbangan untuk
pengambilan keputusan.
Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program
Berkomunikasi dengan masyarakat dan penyandang dana/stake
holder.
Menimbulkan rasa persatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.
c) Tujuan Program (Program objective)
Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari program selain untuk
memenuhi beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapa
perlu dilakukan evaluasi adalah karena mungkin:
Telah terjadi perubahan dalam sifat dari masalah
Telah terjadi perubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga
terkait
Telah terjadi perubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari
masyarakat.
3) Manfaat Evaluasi
Manfaat melakukan evaluasi adalah: (a) menentukan tingkat perubahan
perilaku petani setelah penyuluhan dilaksanakan; (b) perbaikan program,
sarana, prosedur, pengorganisasian petani dan pelaksanaan penyuluhan
pertanian; dan (c) penyempurnaan kebijakan penyuluhan pertanian.
4) Jenis-jenis Evaluasi
Adapun Jenis-jenis evaluasi antara lain:
a). Evaluasi Penyuluhan Pertanian, b). Evaluasi Program Penyuluhan, c).
Evaluasi Hasil Penyuluhan Pertanian, d). Evaluasi Metode, e). Evaluasi
Sarana Prasarana, f). Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
Pertanian, dan g). Evaluasi dampak penyuluhan pertanian
5) Prinsif Evaluasi
Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian adalah:
a). Berdasarkan fakta, b). Bagian integral dari proses penyuluhan, c).
Berhubungan denganTujuan program penyuluhan, d). Menggunakan alat
ukur yang sahih, e). Dilakukan terhadap proses dan hasil penyuluhan, dan
f). Dilakukan terhadap hasil kuantitatif maupun kualitatif.
Karakteristik proses evaluasi:
a). evaluasi merupakan proses terstruktur, b). evaluasi didasarkan pada
indikator yang dapat diamati, c). evaluasi menganalisis hal-hal rumit menjadi
sederhana, d). evaluasi menghasilkan informasi yang tidak memihak dan
disetujui semua orang dan keputusan yang andal masuk akal, dan e).
evaluasi mengeliminir pengaruh pribadi evaluator
6) Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan sebagai berikut:
a) Memahami tujuan-tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi. Unsur-
unsurnya dalam tujuan penyuluhan antara lain:
sasaran (S)
perubahan perilaku yang dikehendaki (P)
materi (M)
kondisi/situasi (K)
b) Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kamajuan
yang dicapai.
c) Membuat alat pengukur untuk mengumpulkan data
d) Menarik sampel (sampling) dan melakukan pengumpulan data
e) Melakukan analisis dan interpretasi data
f) Membuat alat pengukur/instrumen evaluasi harus memenuhi persyaratan
alat ukur
g) Alat pengukur evaluasi penyuluhan pertanian. Alat pengukurnya dapat
berupa:
Pertanyaan untuk mengukur pengetahuan
Pertanyaan untuk mengukur pengertian
Pertanyaan untuk mengukur kemampuan untuk memecahkan masalah
Skala nilai atau rating scale untuk mengukur ketrampilan, dimensi
ketrampilan: kekuatan; kecepatan; ketepatan; keseimbangan; dan
keharmonisan.
Skala sikap
Sikap (attitude) adalah kecenderungan untuk berbuat
jika sudah berbuat menjadi perilaku (Behavior)
merupakan manifestasi dari perilaku
Evaluasi terhadap sikap petani apakah menerima inovasi atau
menolaknya ini berhubungan dengan strategi penyuluhan pertanian.
Alat ukur untuk mengukur sikap antara lain:
Skala likert :
Untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau
sekelompok orang, tentang inovasi pertanian yang
direkomendasikan. Inovasi pertanian yang akan dievaluasi
dijabarkan menjadi unsur-unsur. Komponen-komponen yang dapat
diukur, dan dijadikan titik tolak untuk menyusun instrumen.
Instrumen berupa butir-butir pertanyaan yang akan dijawab oleh
responden
1) Materi Desiminasi
a) Pengertian
Bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada
pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi
informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum dan
kelestarian lingkungan
b) Tujuan
Untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan petani dan pelaku usaha
pertanian lainnya dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian
sumberdaya pertanian
c) Ruang Lingkup
Semua informasi pertanian seperti :Pengalaman praktek petani yang
telah berhasil; Hasil pengujian lokal; Saran rekomendasi; Keterangan
Pasar; Berbagai kebijaksanaan dan peraturan' Latihan keterampilan;
Teknis pertanian seperti cara memupuk, penggunaan alat pertanian, dll;
Mengelola usahatani
d) Pengelompokan Materi Penyuluhan
Ilmu Teknik Pertanian: Kegiatan pra panen, pasca panen, dan lain-lain
Ilmu Ekonomi Pertanian: Pengelolaan usahatani yang lebih efisien;
Penguasaan dan pemasaran hasil pertanian; Penggunaan atau
pemanfaatan kemudahan kredit prod. Pertanian; dan Kelembagaan
ekonomi pertanian : koperasi, dll
Ilmu Tata laksana Rumah Tangga Petani: Pengenalan tentang makna
usahatani bagi rumah tangga petani; Proses manajemen
secara keseluruhan(penetapan tujuan, masalah, alternatif pemecahan
masalah, dll; Persiapan anggaran; dan Penerapan perencanaan
usahatani
e) Sumber-Sumber Materi Penyuluhan
Sumber resmi dari instansi pemerintah baik, yang berasal dari
:Departemen/dinas terkait; Lembaga penelitian dan pengembangan;
Pusat-pusat pengkajian; Pusat-pusat informasi; dan Pengujian lokal
yang dilaksanakan oleh penyuluh.
Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya
masyarakat, yang khusus bergerak dibid. Penelitian, pengkajian dan
penyebaran informasi
Pengalaman petani, baik dari pengalaman usahataninya sendiri atau
hasil dari petak pengalaman yang dilakukan secara khusus dengan
atau tanpa bimbingan penyuluhnya
Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya informasi pasar dari para
pedagang, perguruan tinggi, dll.
f) Pemilihan Materi Harus Sesuai Kebutuhan, dengan syarat :
Provitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada sasaran
Complementer, dapat mengisi kegiatan-kegiatan komplementer dari
kegiatan yang ada sekarang
Compability, tidak boleh bertentangan dengan adat istiadat dan
kebudayaan masyarakat sasaran
Simplicity, sederhana, mudah dilaksanakan tidak memerlukan skill
yang terlalu tinggi
Availibility, pengetahuannya, biaya, sarana yang diperlukan dapat
disediakan oleh sasaran
Immediate aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera memberikan
hasil yang nyata
In Expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang terlalu
besar
Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya
Spectaculer impact, impact dari penerapannya menarik dan menonjol
Expandible dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah
diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda
g) Penggunaan materi penyuluhan
Materi penyuluhan pertanian yang telah didapatkan selanjutnya dapat
disampaikan ke sasaran setelah terlebih dahulu dikemas dengan
menggunakan media tertentu mulai metode dan teknik tertentu pula
h) Materi penyuluhan pertanian ditinjau dari Sifatnya
Yang berisikan pemecahan masalah yang sedang dihadapi.
Yang berisikan petunjuk atau rekomendasi teknis yang perlu
dilaksanakan pada usahataninya secepatnya,
Yang bersifat intrumental
2) Metode Desiminasi
Berdasarkan permentan Nomor 52 tahun 2009 tentang metode penyuluhan
pertanian bahwa Metode penyuluhan pertanian adalah cara/teknik
penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada
pelakuutamadanpelakuusaha agar mereka tahu, mau, dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan,sumberdaya lainnyasebagaiupaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
a) Metodepenyuluhanpertanianterdiriatas:
TeknikKomunikasi yaitu: Metode Penyuluhan Langsung dan Metode
Penyuluhan Tidak Langsung
JumlahSasaran: Pendekatan Perorangan; Pendekatan Kelompok; dan
Pendekatan Massal.
Indera Penerima dari Sasaran. Metode penyuluhan pertanian
berdasarkan indera penerima dari sasaran terdiri atas: Indera
Penglihatan; Indera Pendengaran; dan Kombinasi Indera Penerima
b) Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan
Pengembangankreativitasdaninovasi antaralain:1) Temu Wicara, 2)
Temu Lapang (fieldday), 3) Temu Karya, dan 4) Temu Usaha,
Pengembangankepemimpinanantaralain:1) Rembug Paripurna, 2)
RembugUtama, 3) RembugMadya, dan 4) Mimbar Sarasehan,
Pengembangankerukunandenganmasyarakat antaralain: 1)
TemuAkrab, 2 ) Ceramah, 3) Demonstrasi,
Ditinjaudarimateri,demonstrasidibedakanatas:
Demonstrasi cara,Demonstrasi hasil, dan Demonstrasicaradanhasil.
Ditinjaudari luasanarealdanpelaksanademonstrasidibedakanatas: 1)
Demonstrasiplot(Demplot); 2) Demonstrasiusahatani(Demfarm); dan 3)
Demontrasi area (Dem area),
c) Dasar-Dasar pertimbangan Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian
Pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu tahapan dan
kemampuan
adopsi,sasaran,sumberdaya,keadaandaerahdankebijakanpemerintah
sbb:
TahapandanKemampuanAdopsi terdiri dari: TahapanAdopsiInovasi
danKemampuanAdopsiInovasi.
Sasaran (Pelaku Utama dan Pelaku Usaha) terdiri dari: Tingkat
pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran; Sosial budaya
mencakup antara lain adat kebiasaan, norma-norma yang berlaku dan
status kepemimpinan yang ada; dan Jumlah sasaran yang hendak
dicapai pada suatu waktu tertentu.
SumberDayaPenyuluhan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan metode penyuluhan dari aspek sumber daya penyuluhan
antara lain: Kemampuan penyuluh; Materi penyuluhan; dan Sarana
dan biaya penyuluhan
KeadaanDaerah. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan metode penyuluhan dari aspek kondisi daerah, antara
lain: Musim; Keadaan usahatani; dan Keadaan lapangan.
Kebijakan Pemerintah
d) Tujuan Pemilihan Metode
Tujuan pemilihan metode penyuluhan pertanian adalah untuk adalah:
Menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat
dalam kegiatan penyuluhan pertanian; dan Meningkatkan efektivitas
kegiatan penyuluhan pertanian agar tujuan penyuluhan pertanian efisien
dan efektif.
e) Langkah Pemilihan Metode
Menghimpun dan Menganalisa Data.
Sasaran :
1) Golongan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah masing-
masing golongan dan keseluruhan;
2) Adat kebiasaan, norma-norma dan pola kepemimpinan;
3) Bentuk-bentuk usahatani sasaran; dan
4) Ketersediaan mereka sebagai demonstrator dan jumlah petani.
PenyuluhdanKelengkapannya:
1) Kemampuan penyuluh, jumlah penyuluh, pengetahuan dan
keterampilan penyuluh;;
2) Materipenyuluhan/pesan;
3) Sarana dan prasarana penyuluhan;
4) Biaya yang ada.
Keadaan Daerah dan Kebijakan Pemerintah:
1) Musim/iklim;
2) Keadaan lapangan (topografi), jenis tanah, sistem pengairan dan
pertanaman;
3) Perhubunganjalan,listrik dantelepon; dan
4) Kebijakanpemerintahpusatdandaerahsetempat.
Setelah mempunyai data dasar, kegiatan selanjutnya menetapkan tahap
penerapan sasaran dan menganalisa data.
Menetapkan Alternatif Metode Penyuluhan Pertanian:
1) Metode dengan pendekatanmassal;
2) Metodedenganpendekatankelompok;
3) Metodedenganpendekatanperorangan,
f) Menetapkan Metode Penyuluhan Pertanian.
Penyuluhan pertanian dapat mengunakan satu atau lebih metode
penyuluhan. Apabila lebih dari satu metode penyuluhan yang terpilih,
maka pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut: Pengulangan;
Berurutan; dan Kombinasi.
Dalam menetapkan metode penyuluhan tersebut perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Dapat mengembangkan
keswadayaan; Dapat menjangkau sasaran dalam jumlah dan mutu
cukup, tepat sasaran dan waktu, mudah diterima dan dimengerti, dan
menggunakan fasilitas dan media secara efektif danefisien; Dapat
menjamin keberlanjutan pelaksanaannya; dan Partisipasi aktif sasaran.
3) Media Desiminasi
Media penyuluhan adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan pelaku utama
dan pelaku usaha sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar
pada diri pelaku utama dan pelaku usaha pertanian tersebut.
Media penyuluhan merupakan salah satu kunci suksesnya penyuluhan.
dengan bantuan media penyuluhan, akan meminimalisir perbedaan
perspektif antara penyuluh dan petani.
a) Macam-macam media penyuluhan antara lain :
Media penyuluhan tercetak;
Contoh adalah leaflet, folder, buku, poster.; Kelebihan media
penyuluhan tercetak antara lain: Relatif tahan lama; Dapat dibaca
berulang-ulang; Dapat digunakan sesuai kecepatan belajar masing-
masing; Mudah dibawa; Kekurangan media penyuluhan tercetak
antara lain: Proses penyampaian sampai pencetakan butuh waktu
relatif lama; Sukar menampilkan gerak; Membutuhkan tingkat literasi
yang memadai; dan Cenderung membosankan bila padat dan
panjang.
Media penyuluhan audio.
Contoh adalah kaset, mp3, mp4, cd.
Media penyuluhan berupa objek fisik atau benda nyata .
contoh adalah spesimen tanaman yang dibawa saat pertemuan.
Media penyuluhan visual dan audio-visual.
Contoh adalah film, website, ppt, aplikasi pertanian. aplikasi pertanian
cantohnya sipindo, tani hub, desa apps. aplikasi ini bisa didownload di
play store.
b) Pemilihan Media Penyuluhan Pertanian
Sebelum menggunakan media penyuluhan pertanian, maka terlebih
dahulu dilakukan pemilihan.Tujuannyaadalah supaya media penyuluhan
yang dipakai efektif dan efisiensi dalam mencapai tujuan penyuluhan
pertanian, yakni perubahan perilaku petani.
c) Kriteria Pemilihan Media Penyuluhan Pertanian.
Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan media penyuluhan
pertanian adalah: tujuan kegiatan penyuluhan yang hendak dicapai,
tahap adopsi inovasi sasaran, jangkauan media, karakteristik media,
dana yang tersedia dan penggunaan media secara terpadu:
d) Prosedur Pemilihan Media Pertanian.
Prosedur pemilihan media penyuluhan pertanian perlu mendapat
perhatian sebagai berikut :
Tetapkan pesan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran
yakni kebutuhan petani.
Rumuskan tujuan yang hendak dicapai yakni perubahan prilaku petani
dengan aspek pengetahuan keterampilan dan sikap.
Lakukan pemilihan terhadap media penyuluhan yang tersedia, potensi
lingkungan petani yang dapat dimanfaatkan sebagai media
penyuluhan dan penilaian terhadap tahap adopsi sasaran
Perhitungan biaya yang diperlukan untuk persiapan pembuatan atau
pengadan media penyuluhan.
Tetapkan media penyuluhan sesuai dengan metode penyuluhan yang
telah ditetapkan.
Lakukan evaluasi pemilihan dan penggunaan metode
Evaluasi penting dilakukan untuk mengukur sejauh mana media
penyuluhan pertanian yang telah dipilih dan digunakan. Dirasakan
manfaatnya terhadap pemilihan bahan perbaikan dalam rangka
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan media penyuluhan
pertanian pada periode berikutnya secara berkesinambungan.
Media tidak dapat dipilih dan digunakan asal saja, tetapi harus dipilih
dengan seksama dan digunakan dengan benar. Tidak ada suatu
mediapun yang dapat dipakai untuk mencapai semua tujuan, sehingga
tidak mungkin semua diperlakukan dengan media yang sama. Dalam
penyelenggaraan penyuluhan, pemilihan jenis media yang digunakan
perlu dipertimbangkan pada kebersamaan antara metode belajar
mengajar, tujuan dan situasi pelatihan.
B. METODE
1. Waktu dan tempat.
Kegiatan Evaluasi Desiminasi Informasi Pertanian dilaksanakan dilakukan selama
40 jam hari kerja atau 5 hari kerja mulai pada tanggal 16, 17, 18, 19 dan 22
Januari 2024, di Kelompoktani Watabea Kelurahan Tampuna Kecamatan Bungi
Kota Baubau.
2. Metode Evaluasi
Dalam evaluasi ini menggunakan metode kombinasi antara Metode kualitatif
dan Metode kuantitatif. Kedua metode ini digunakan untuk memahami keadaan
persepsi, Keyakinan prilaku, pemahaman, output dan hasil yang diinginkan.
3. Teknik Pengumpulan dan analisis data
Data dikumpulkan dengan cara Wawancara berdasarkan kuisioner yang telah
di persiapkan, lalu mengumpulkan data hasil Desiminasi, kemudian diolah lalu
dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu suatu analisis yang bertujuan
menganalisa, mengolah dan menginterpretasi data mentah menjadi data yang
mudah di pahami dan disajikan secara lebih praktis.
C. HASIL EVALUASI
1. Hasil Data
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Identifikasi kebutuhan
sasaran, penyiapan materi dan media serta metode yang digunakan sudah tepat
sebagai mana pada tabel C.1 dibawah ini:
Tabel C.1. Hasil analisis Identifikasi kebutuhan sasaran, Penyiapan Materi, Media
yang digunakan dan metode yang digunakan pada disiminasi informasi
pertanian (Teknik, Sosial, Ekonomi).
Rata-
No Pertanyaan Rata Median Modus
A Melakukan identifikasi kebutuhan sasaran 4 4 4
diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial
dan ekonomi) sesuai kebutuhan informasi;
B Melakukan penyiapan materi diseminasi 4 4 4
informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi)
sesuai kebutuhan sasaran.
C Menentukan Jenis Media diseminasi informasi 4 4 4
pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai
kebutuhan.
D Mengetahui pemahaman terhadap materi 4 4 4
diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial
dan ekonomi) sesuai kebutuhan:
E Menyusun laporan hasil diseminasi nformasi 4 4 4
pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai
kebutuhan:
2. Pembahasan
a. Identifikasi kebutuhan sasaran diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan
ekonomi) sesuai kebutuhan informasi.
Hasil analisis statistik nampak bahwa Identifikasi kebutuhan sasaran disiminasi
Informasi Pertanian sesuai kebutuhan informasi dan nilai menidian (median dan
Modusnya. Hal ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan Identifkasi kebutuhan
sasaran diseminasi informasi pertanian telah dilaksanakan dengan baik.
b. penyiapan materi diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi)
sesuai kebutuhan sasaran.
Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai median dan Mode = 4.
Tabel C.1. Hal ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan Kegiatan Penyiapan
Materi disiminasi Informasi pertanian dilakukan dengan tepat.
c. Jenis mediadiseminasiinformasipertanian(teknis, sosial dan ekonomi) sesuai
kebutuhan.
Hasil analisis statistik menunjukkan median dan Modenya 4. Hal ini berarti
bahwa media yang ditentukan untuk melaksanakan desiminasi sudah sesuai
kebutuhan sasaran.
d. Jenis Metoda diseminasiinformasipertanian(teknis, sosial dan ekonomi) sesuai
kebutuhan
Dari hasil analisis statistik menunjukkan median dan Mode = 4. Ini berarti bahwa
Metode yang ditentukan untuk melaksanakan disiminasi informasi Sangat
sesuai dengan kebutuhan.
e. Menyusun laporan hasil diseminasi nformasi pertanian (teknis, sosial dan
ekonomi) sesuai kebutuhan.
Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan median dan Mode = 3. Ini
berarti bahwa Metode yang ditentukan untuk melaksanakan disiminasi informasi
Sesuai dengan Ketentuan Format yang ada (Format 60).
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Desiminasi Informasi Pertanian merupakan salah satu tugas utama penyuluh
pertanian
b. Berdasarkan hasil Evaluasi disiminasi informasi kebutuhan sasaran
menunjukkan bahwa Pelaksanaan Disiminasi informasi dan laporan
pelaksanaannya sangat sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Saran
a. Pelaksanaan desiminasi seperti hasil evaluasi sedapat mungkin dipertahankan
dan atau ditingkatkan.
b. Materi disiminasi Informasi yang disampaikan kepada sasaran sebaiknya tepat
waktu yakni sesuai kebutuhan sasaran pada saat itu.
A Identitas Responden
1 Nama Kelompok tani : Watabea
2 Nama Ketua : Samsu
3 Alamat : Kelurahan Tampuna
4 Jumlah anggota kelompok : 11 Orang
5 Jumlah anggota yang hadir : 11 Orang
B KUisioner
1 Kapan Melakukan desiminasi 16,17,18,19 dan 22Januari 2024
2 ApaKebutuhan Informasi sasaran yang telah Identifikasimenjadi kebutuhan
sasaran:
a Jadwal tanam, Penggunaan Varietas Unggul baru dan pemupukan
4 Media apa yang anda pilih untuk melakukan desiminasi informasi pertanian
(teknik, Sosial, Ekonomi) sesuai kebutuhan.
a Bahan Tayang dan Leaflet / Liptan
b
c .........................................................................................................................
5 Metode apa yang anda pilih untuk melakukan desiminasi informasi pertanian
(teknik, Sosial, Ekonomi) sesuai kebutuhan.
a Ceramah, Demonstrasi dan Diskusi/Tanya Jawab.
b .........................................................................................................................
c .........................................................................................................................
6 Apakah laporan yang dibuat Setelah melakukan desiminasi informasi
Pertanian (teknik, Sosial, Ekonomi) sesuai kebutuhan sesuai Ketentuan
format.
a Ada Hasil kerja sesuai ketentuan teknis dan format.
b
c
Lampiran 2.
Tabel 2. Hasil Pengolahan Data disiminasi Informasi (Teknik, Sosial, Ekonomi) sesuai
kebutuhan.
Rata-
No Pertanyaan Skoor Jumlah Median Mode
Rata
A Apa Kebutuhan Informasi sasaran 4 4 8 4 4 4
yang telah Identifikasi menjadi
kebutuhan sasaran:
B Materi apa yang disiapkan 4 4 8 4 4 4
Sebelum melakukan desiminasi
informasi Pertanian (teknik,
Sosial, Ekonomi) sesuai
kebutuhan (Judul Materi)
C Media apa yang anda pilih untuk 4 4 8 4 4 4
melakukan desiminasi informasi
pertanian (teknik, Sosial,
Ekonomi) sesuai kebutuhan
D Metode apa yang anda pilih untuk 4 4 8 4 4 4
melakukan desiminasi informasi
pertanian (teknik, Sosial,
Ekonomi) sesuai kebutuhan
E Apakah laporan yang dibuat 4 4 8 4 4 4
Setelah melakukan desiminasi
informasi Pertanian (teknik,
Sosial, Ekonomi) sesuai
kebutuhan sesuai Ketentuan
format.
LAPORAN HASIL EVALUASI DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN
“PEMANFAATAN PEKARANGAN”
PADA KWT MAWAR KRPL
KELURAHAN LOWU-LOWU KECAMATAN LEA-LEA
Disusun Oleh:
KECAMATAN LEA-LEA
TAHUN 2023
LAPORAN HASIL EVALUASI
DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
penghuninya.
. Usahatani untuk mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa
semaksimal mungkin
Lahan pekarangan telah lama dimanfaatkan masyarakat sebagai
Lahan pekarangan jika di kelolah dengan baik bukan tidak mungkin akan
dapat menambah penghasilan keluarga. Dengan demikian, peranan lahan
2. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi yang dilaksanakan yaitu :
3. Manfaat
Manfaat dari evaluasi ini adalah :
1. Perbaikan program penyuluhan tentang pola pemanfaatan
pekarangan;
4. Landasan Teori
atau data secara kuantitatif, dengan pemberian angka kepada suatu sifat
atau karakteristik tertentu kepada seseorang berdasarkan aturan
sayur-sayuran di pekarangan.
Pemanfaatan lahan pekarangan dapat dilakukan dengan tiga model
(Agus, 2001).
B. METODE EVALUASI
Penentuan Responden
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan dievaluasi.
Instrument
Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis,
sebagai berikut :
1. Untuk mengukur pencapaian tujuan penyuluhan digunakan instrument
test tertutup (benar – salah 5 soal) yang terkait dengan substansi
a. Pembobotan
Tingkat Kinerja hasil penyuluhan diberi bobot dengan menggunakan
b. Kategori
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan
JAWABAN RESPONDEN
NO PERTANYAAN SS S R TS STS
5 4 3 2 1
JAWABAN RESPONDEN
Total Indeks
NO PERTANYAAN SS S R TS STS
Skor Persen
5 4 3 2 1
sayuran organik
2. Saran
Pelaksanaan penyuluhan kedepannya hendaknya lebih sering dilakukan
dengan mengulang materi penyuluhan yang disampaikan sehingga
NO SOAL BOBOT
JAWABAN RESPONDEN
NO PERTANYAAN
SS S R TS STS
mudah dilaksanakan
4. Pemanfaatan pekarangan untuk
mendukung produksi Sayuran, toga
mohon kepada bapak/ibu untuk mengisi kuesioner ini secara jujur dan objektif.
Petunjuk pengisian
Berilah tanda silang (x) pada kolom penilaian sesuai dengan pertanyaan pada
kalom pertanyaan,
Keterangan :
SB= Sangat Baik, B= Baik, C= Cukup Baik, KB= Kurang Baik, TB= Tidak baik
Jawaban Bapak/Ibu
No
Pertanyaan SB B CB KB TB
5 4 3 2 1
1 Bagaimana Penilaian bapak/ibu
terhadap isi pesan (materi)
penyuluhan.?
2 Bagaimana penilaian bapak/ibu
terhadap cara penyampaian
penyuluhan
3 Bagaimana penilaian bapak/ibu
terhadap alat bantu/sarana
penyuluhan
4 Bagaimana Penilaian bapak/ibu
terhadap penguasaan isi pesan
(materi) penyuluhan oleh peyuluh.?
5 Bagaimana Penilaian bapak/ibu
terhadap penyuluh dalam
menggunakan alat bantu/ sarana
penyuluhan.?
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan :
5. Jumlah Anggota Keluarga :
6. Luas Lahan :
7. Alamat :
8. Kelompok Tani :