Anda di halaman 1dari 21

PROGRAMA PENYULUHAN

DESA BAYAT ILIR KECAMATAN BAYUNG LENCIR


KABUPATEN MUSI MUSI BANYUASIN

Oleh :

JAKA WIJAYA

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) KALIBERAU


KECAMATAN BAYUNG LENCIR
KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN

ii
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Programa Penyuluhan Pertanian Desa Bayat Ilir

Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin

Bayung Lencir, 20 Desember 2022

Disahkan Oleh Koordinator BPP Disusun Oleh Penyuluh Pertanian


Kecamatan Bayung Lencir Desa Bayat Ilir

Armanudin, SP Jaka Wijaya


NIP. 19631112 198709 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Program Desa Binaan Desa Bayat
Ilir ini dapat disusun secara sistematis dan terselesaikan. Program penyuluhan ini
diharapkan akan dapat dijadikan panduan bagi Penyuluh Pertanian dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan dilapangan agar berjalan sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga dapat mencapai sasaran dan tujuan penyuluhan.
Penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Kepala Desa
Bayat Ilir yang telah banyak membantu dan berpartisipasi aktif dalam rangka
penyusunan rencana penyuluhan pertanian ini, ucapan terimakasih juga kami
sampaikan. kepada Ketua Gapoktan Desa Bayat Ilir, Ketua dan Anggota
Kelompok Tani, Ketua dan Anggota Kelompok di Desa Bayat Ilir.
Penyusun menyadari bahwa Program ini belum baik dan sempurna
sebagaimana layaknya, hal ini disebabkan karena kekuatan faktor penghambat
lebih besar dari pada faktor pendorong, untuk itu informasi, saran dan kritik lainya
yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dimasa lalu
sekarang dan akan datang.
Akhimya kepada dinas instansi yang terkait dan semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan. Program Penyuluhan Tahun 2023 ini kami
mengucapkan terima kasih.

Bayung Lencir, 20 Desember 2022


Penulis,

Jaka Wijaya

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Kebijakan Umum Pembangunan Pertanian................................................ 1
1.2 Latar Belakang Penyusunan Program Penyuluhan .................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Program Penyuluhan............................. 2
1.4 Manfaat Program Penyuluhan.................................................................... 3

II. KEADAAN UMU ..................................................................................... 4


2.1 Morfologi Desa........................................................................................... 5
2.2 Karateristik Lahan dan Iklim...................................................................... 5
2.2.a. Karateristik Lahan............................................................................ 5
2.2.b. Iklim................................................................................................. 5
2.3 Komoditas Unggulan Menurut Subsektor.................................................. 6
2.4 Sumber Daya Manusia................................................................................ 7
2.4.1 Data Kependudukan......................................................................... 7
2.5 Kelembagaan Tani...................................................................................... 9
2.6 Keadaan...................................................................................................... 10

III. TUJUAN................................................................................................... 11
A. Tujuan Umum ............................................................................................. 11
B. Tujuan Khusus ............................................................................................ 11

IV. MASALAH............................................................................................... 13
A.Masalah Perilaku........................................................................................... 13
B.Masalah Non Perilaku................................................................................... 13

V. PENUTUP................................................................................................... 15
LAMPIRAN.................................................................................................... 16

ii
DAFTAR TABEL

Tabel Hal
Tabel 1. Luas Lahan Desa Bayat Ilir................................................................ 5
Tabel 2. Data Curah Hujan............................................................................... 6
Tabel 3. Data Komoditas dan Produksi Usaha Tani......................................... 6
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Sebaran Domisili.............................. 7
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur................................ 8
Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis pekerjaan................................. 8
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan.......................... 9
Tabel 8. Kelembagaan Tani Berdasarkan Kelas Kemampuan dan
Jenis Usaha Tani................................................................................. 9

ii
I. PENDAHULUAN

1.1 Kebijakan Umum Pembangunan Pertanian

Isu strategis pembangunan pertanian saat ini antara. lain; (1) Keberlanjutan
tanaman pangan, (2) Terbatasnya sarana, prasarana dan infrastruktur pertanian, (3)
kewaspadaan munculnya wabah penyakit/virus ternak, (4) Masih lemahnya
kapasitas kelembagaan petani, (5) Terjadinya alih fungsi lahan tanaman pangan ke
komoditi lain dan (6) masih rendahnya Nilai Tukar Petani (NTP), (7) Tingginya
degradasi lingkungan daerah tangkapan air sehingga menurunnya debit sumber air
irigasi (8) Tingginya harga sarana produksi.

Sarana dan Prasarana yang tersedia akan menjadi lebih bermanfaat dan
bernilal apabila telah direncanakan bersama oleh pelaku utama, pelaku usaha,
penyuluh secara tertulis dalam bentuk Program. Program Penyuluhan Pertanian,
adalah rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan di tingkat Kabupaten
dan wilayah kerja UPT BPP sebagai salah satu bagian program pembangunan
Pertanian, yang disusun secara, tertulis dan sistematis setiap setahun sekali.
Program bertujuan untuk memberikan arah yang tepat dan jelas bagi penyuluh,
agar dalam pelaksanaan penyuluhan lebih berdayaguna dan berhasilguna. Selain
itu juga Program Penyuluhan Pertanian, merupakan suatu wadah untuk
memadukan kebijakan pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalam mendukung
Program Nasional Peningkatan produksi beras, kedele, jagung, daging sapi, dan
cabe.

1.2 Latar Belakang Penyusunan Program Penyuluhan

Program Penyuluhan Pertanian adalah pernyataan tertulis yang disusun


secara sistematis tentang Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian, yang
menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang akan dicapai, masalah yang
dihadapi, dan rencana kegiatan penyuluhan yang dilakukan secara partisipatif,
guna mendukung pencapaian tujuan Program Pembangunan Pertanian.

ii
Program Penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis
untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian
penyuluhan (Permentan No.25 tahun 2009). Penyelenggaran penyuluhan
pertanian adalah proses Pendidikan di luar sekolah untuk merubah pengetahuan,
sikap dan keterampilan bagi petani dan keluarganya agar mereka dapat berusaha
lebih baik dan lebih menguntungkan, serta dapat hidup lebih sejahtera.

Program Penyuluhan Pertanian, ini diharapkan dapat memberikan arah yang


tepat dan jelas bagi penyuluh dan petani agar pelaksanaan penyuluhan pertanian
lebih berdaya guna dan berhasil guna.

1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Program Penyuluhan

Program Desa merupakan penjabaran dari program penyuluhan pertanian


di tingkat kecamatan (tingkat BPP) yang dialokasikan kesemua Wilayah Binaan
Penyuluh Pertanian (WBPP), dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan
dilapangan dapat terarah sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna bagi
masyarakat.

Adapun tujuan dan maksud disusun Program Desa adalah:

1. Membangun kesediaan dan kesiapan para pelaku usaha dan pelaku utama
pertanian dalam penyelenggaraan pembangunan pertanian di Desa Bayat Ilir;
2. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan dapat
dilaksanakan lebih efektif dan efisien;
3. Memberikan acuan bagi Penyuluh Pertanian, dalam menyusun rencana kerja
tahunan penyuluh tahun 2023;
4. Sebagai dasar pertimbangan bagi pihak lain dalam melakukan kerjasama
kemitraan;
5. Sebagai dasar untuk mengadakan penilaian hasil kegiatan / evaluasi;
6. Menyediakan bahan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian, untuk
disampaikan dalam forum Musrenbang;
7. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku utama, perilaku
usaha, penyuluh dan petugas lingkup pertanian, agar mereka mampu

ii
memecahkan permasalahan yang ada serta mampu memanfaatkan/merubah
potensi sumberdaya pertanian, menjadi peluang yang nyata dan bermanfaat
untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kesejehteraan
masyarakat petani, nelayan dan kehutanan.

1.4 Manfaat Program Penyuluhan

Adapun manfaat dari penyusunan Program Penyuluhan Desa Bayat Ilir


antara lain:

1. Untuk memberikan arahan, pedoman dan tujuan yang kondusif dalam


penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di wilayah
Desa Bayat Ilir.
2. Dapat menyatukan gagasan/ide dari berbagai pihak dalam pembangunan
pertanian Desa Bayat Ilir.

II. KEADAAN UMUM

ii
2.I Monografi Desa

Desa Bayat Ilir adalah Desa Swakarya sebagian wilayahnya ada hutan
kawasan dan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bayung Lencir
Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, dengan jarak 10 km dari
pusat kecamatan, 185 km dari pusat kabupaten, dan 211 km dari pusat provinsi,
dan terletak pada ketinggian 127 m dpl di atas permukaan laut dengan curah hujan
rata-rata 248 mm per bulan dan suhu udara berkisar 29° C-31° C, memiliki 7
bulan basah dan 5 bulan kering.

Desa Bayat Ilir dengan luas wilayah 15.000 ha, terdiri atas 10.498 Ha lahan
darat dan 112 Ha lahan basah. Adapun batas-batas wilayah Desa Bayat Ilir
sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Bayung Lencir


 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Telang
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pangkalan
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Simpang Bayat

Desa Bayat Ilir terdiri atas 2 Kampung (dusun) di pimpin 2 Kepala Dusun
yang terbagi atas 4 RT dengan jumlah penduduk 1.380 jiwa yang terdiri atas 780
laki-laki dan 600 perempuan. Dari potensi yang ada pada desa tersebut, penerapan
teknologi sapta usaha tani masih rendah sehingga perlu pembinaan oleh penyuluh
pertanian.Tingkat produksi pada komoditas pertanian khususnya tanaman
perkebunan belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor seperti faktor alam, kondisi kesuburan lahan, teknis budidaya
maupun faktor-faktor lain.Selain itu harga komoditas perkebunan sebagai
penghasilan utama di Desa Simpang Bayat masih sangat rendah dan tidak sesuai
dengan harga yang seharusnya diterima oleh petani/ pekebun, sehingga
kesejahteraan petani/ pekebun masih sangat rendah.

ii
2.2 Karateristik Lahan dan Iklim

2.2.a. Karateristik Lahan dan Iklim

Tabel 1. Luas Lahan Desa Simpang Bayat


No Penggunaan Luas Lahan (Ha) Keterangan
1 Lahan darat  
a. Pemukiman 945
b. Perladangan -
c. Perkebunan 9553
d. Kehutanan -
e. Lahan tidur  
f. Lain-lain -
Jumlah 10498
2 Lahan basah  
a. Sawah -
b. Kolam 15
c. lain-lain 97
Jumlah 112
Total 10610
Sumber : Program Penyuluhan Pertanian Desa Simpang Bayat

2.2.b. Iklim

 Curah Hujan

Curah hujan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi


pertimbangan bagi kita dalam usaha agribisnis yang dapat kita gunakan dalam
memutuskan suatu jenis komoditi apa yang akan dibudidayakan, serta sebagai
pertimbangan waktu yang tepat untuk memutuskan kapan kita mulai berusaha
pertanian. Data curah hujan Kecamatan Bayung Lencir dapat kita lihat pada
tabel berikut ini.

Tabel 2. Data Curah Hujan 2022


No Bulan Jumlah mm 3 Jumlah Hari
1 Januari 274 13
2 Februari 274,5 14
3 Maret 263 16

ii
4 April 177,5 11
5 Mei 412,5 12
6 Juni 306 9
7 Juli 98,5 7
8 Agustus 85 9
9 September 212 17
10 Oktober 381,5 16
11 November 311 18
12 Desember 191,5 16
Sumber : Program Penyuluhan Pertanian Desa Bayat Ilir
2.3 Komoditas Unggulan Menurut Subsektor
Tabel 3. Data Komoditas dan Produksi Usaha Tani
No Jenis komoditas Luas/Populasi Produktivitas (ton//ha)
1. Tanaman Pangan
a. Padi 150 3
b. Jagung 3 4
c. Ubi Kayu 50 10
d. Ubi jalar 2 4
e. Kacang Tanah - -
2. Tanaman Hortikultura
a. Pisang 2 3
b. Cabe 2 1,5
c. Kacang panjang 5 1
d. Tomat 0,25
e. Terung 0,25
3. Tanaman Perkebunan
a. Kelapa Sawit 2.389 3
b. Karet 7.164 1,6
4. Peternakan
a. Sapi 9
b. Kambing 139
c. Domba -
d. Ayam buras 2742
e. Itik manila 548
f. Itik/ bebek 293
g. Angsa 39
5 Perikaan darat
a Nila 10
b Lele 5
Produksi dan Produktivitas pada komoditi tanaman karet masih bisa
untuk ditingkatkan, karena petani masih belum menerapkan teknologi
pertanian. Rendahnya produksi karet dikarenakan petani masih menanam

ii
karet lokal dengan klon yang tidak jelas serta pola pemeliharaan yang tidak
sesuai dengan kultur teknis anjuran khususnya pemupukan.

Sedangkan rendahnya areal tanam pangan, hortikultura/ sayuran


dikarenakan petani sudah sulit untuk melaksanakan pertanaman pada lahan
usaha taninya, yang mayoritas sudah beralih fungsi menjadi lahan
perkebunan, jika sebelumnya saat tanamanan perkebunan masih berada pada
fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) masih bisa dilakukan
intercropping dengan tanaman pangan dan hortikultura.

2.4 Sumber Daya Manusia

Selain sumber daya alam, faktor penting yang mempengaruhi dalam


keberhasilan usaha tani adalah faktor sumber daya manusia. Dimana petani
merupakan pelaku utama yang akan berhubungan langsung dalam budidaya
pertanian yang sangat erat kaitannya dengan kualitas dan kuantitas hasil
panen komoditi pertanian. Sehingga pembinaan sumber daya manusia
merupakan prioritas utama dalam program penyuluhan Desa Bayat Ilir.

Rukun Kepala Laki-laki Perempuan Jumlah


No
Warga Keluarga (jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
1 Dusun I 513 913 832 1745
2 DusunII 735 1499 1371 2870
3 Dusun III
Jumlah 2115 4102 3.730
Sumber : Monografi desa

Jumlah sebaran penduduk pada masing-masing Rukun Warga tidak


merata karena perbedaan luasan wilayah.

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur


Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur

ii
Laki-laki Perempuan Jumlah
No Golongan Umur
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
1 13-18 837 761 1599
2 19-35 1514 1377 2891
3 36-50 1496 1360 2856
4 > 51 255 232 487
Jumlah 4102 3730 7832
Sumber : Monografi desa

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis pekerjaan


Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis pekerjaan
No Jenis pekerjaan Jumlah (KK)
1 Petani 800
2 Buruh tani 308
3 Peternak 20
4 Nelayan 82
5 Pedagang 226
6 Pegawai Negeri Sipil 30
7 TNI/POLRI 5
8 Wirausaha. 246
9 Lain-lain -
Jumlah 1717
Sumber : Monografi desa

Berdasarkan data jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan,


Desa Bayat Ilir di dominasi oleh masyarakat dengan mata pencaharian
sebagai petani/ di bidang pertanian hal ini dapat kita lihat dari data tabel
di atas yang menunjukan jumlah petani dan buruh tani menepati posisi
di atas, selain itu ada juga yang berprofesi wirausaha pengolahan hasil
pertanian.

d. Jumlah Penduduk Berdasarkan. Tingkat Pendidikan


Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat pendidikan Jumlah
1 Belum sekolah/Tidak sekolah 289
2 SD 150

ii
3 SLTP 289
4 SLTA 289
5 Diploma 40
6 Sarjana 179
Jumlah 7,832
Sumber : Monografi desa
Melihat dari data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
mungkin kita dapat menyimpulkan bahwa di Desa Bayat ilir didominasi
oleh tingkat pendidikan dasar sehingga sangat memerlukan pendekatan
yang lebih intensif dalam penerapan teknologi pertanian.
a. kelembagaan Tani
Tabel 8. Kelembagaan Tani Berdasarkan Kelas kemampuan dan Jenis
Usaha Tani
Luas lahan
Kelas Kode Nama Pengurus
N Nama Poktan/ Kode (ha) Komoditi
P/L/ Kelompok
o Gapoktan/ KWT Desa
Ketua Sekretaris Bendahara Basah Kering
Usaha tani
M/U Tani

1 Tunas Muda 1 P 1606200 662324 Dheo Marnun Dini Ayurepco 50 Sawit


Sakataruna
2 Tunas Muda 2 P 1606200 662323 wani Ciago Ninik Triana Asmuji 50 Sawit
3 Bayat Ilir jaya P 1606200 662319 Bayu Anggara Krismun Bambang 50 Sawit
4 Harapan Makmur P 1606200 662326 Giman Mulyadi selamat Riyadi 25 Padi

5 Perempuan Mandiri P 1606200 660158 Wartiningsih Puji lestari sudarmi 7 Sayur


6 Maju Sejahtera P 1606200 662324 Alek siswanto Budiman Sodri 50 Karet
7 Mulya Tani P 1606200 662336 Jajang Ponirin Misgiati 50 Sawit
8 Perintis P 1606200 662321 Sri Warni Arief Sugiono Abu Hasan 50 Karet
9 Simpang Bayat P 1606200 662322 Ahmad holidi Samsudin Apri Napia 50 Karet
10 Selaro Indah 2 P 1606200 662331 Rohmat solikin Riyan irawan Dwiky Saputra 50 Sawit
11 Srijaya 1 P 1606200 662333 Yoyon Darmanto M. Ali 50 Karet
iskandar Maksum
12 Sido Makmur P 1606200 662337 Sutrisno Siswanto Rusmini 50 Karet
13 Simba Jaya P 1606200 662337 Amran M. Sarnubi Saleh Karet
14 Suka Mulya P 1606200 662337 Kunawi Suparman Sunaryo
Sumber :Database BPPKaliberau/ Sistem Informasi Penyuluhan (SIMLUH)
Keterangan:
P = Pemula Ho = Hortikultura U = Utama
L = Lanjut Bun = Perkebunan Nak = Peternakan
TP = Tanaman Pangan M = Menengah Kan = Perikanan

2.5 Keadaan

ii
Data keadaan khusus diambil dari hasil wawancara dan tatap muka
dengan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani. Hal ini karena petani
yang menjadi anggota Kelompok Tani dana kelompok tani dapat dianggap
mewakili petani di Desa Bayat Ilir pada umumnya.

1. Baru 5 % pelaku utama yang memahami pola pemasaran bersama pada


tanaman karet.
2. Baru 5 % pelaku utama mengetahui pola pengolahan karet yang baik.
3. Baru 25% pelaku utama yang mengetahui cara penanggulangan penyakit
pada tanaman karet
4. Baru 20% pelaku utama yang memahami aturan pemupukan berimbang
pada tanaman karet.
5. Baru 25% pelaku utama menggunakan bibit unggul bermutu bersertifikat
pada tanaman karet.
6. Baru 20% pelaku utama yang memahami aturan pemupukan berimbang
pada tanaman kelapa sawit.
7. Baru 25% pelaku utama menggunakan bibit unggul bermutu bersertifikat
pada tanaman karet dan kelapa sawit.
8. Baru 10% pelaku utama memahami penamaan tanaman sayuran
dipekarangan rumah

III. TUJUAN

ii
Tujuan yang dimaksud dalam program penyuluhan pertanian Desa Binaan
Desa Bayat Ilir Tahun 2023 adalah suatu pernyataan tertulis yang ingin dicapai
yang diangkat dari masalah dan merupakan gambaran dari perubahan perilaku
yang spesifik, terukur dapat diamati dan praktis dalam penerapannya. Tujuan yang
akan dicapai dalam Program penyuluhan pertanian Desa Binaan Desa Bayat Ilir
tahun 2023 sebagaimana permasalahan yang ada yaitu tujuan khusus dan tujuan
umum.

III.1 . Tujuan Umum

3.1.1 Pengembangan pemasaran bersama karet dalam rangka pembangunan


ekonomi pedesaan
3.1.2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman perkebunan yang
pada akhimya peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.

3.2. Tujuan Khusus

A. Aspek teknis

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama


tentang pola pemasaran bersama pada tanaman karet dari 5 % menjadi 30
%.
2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
tentang pola pengolahan karet yang baik 5 % menjadi 30 %..
3. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
tentang cara penanggulangan penyakit pada tanaman karet dari 25%
menjadi 40 %.
4. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
tentangpemupukan berimbang pada tananaman karet dari 20 % menjadi
50 %.
5. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
tentang penggunaan bibit unggul bermutu bersertifikat pada tanaman
karet dari 25% menjadi 40 %.
6. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
tentangpemupukan berimbang pada tanaman kelapa sawit dari 20 %

ii
menjadi 50 %.
7. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
tentang penggunaan bibit unggul bermutu bersertifikat pada kelapa sawit
dari 25% menjadi 40 %.
8. Meningkat minat, pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
tentang pemanfaatan pekarangan rumah dari 10 % menjadi 50 %.

A. Aspek Non-Teknis

1. Modal kelompok tani terbatas untuk menyediakan fasilitas Pemasaran


Bersama Bahan Olah Karet (BOKAR).
2. Rendahnya pengetahuan SDM tentang sistem manajemen pemasaran
bersama Bahan Olah Karet (BOKAR).
3. Rantai pemasaran karet yang sudah terbentuk.
4. Rendahnya pengetahuan SDM tentang sistem pengolahan hasil panen
tanaman pangan dan sayuran (manajemen pemasaran bersama).

IV. MASALAH

ii
Masalah dalam hal ini merupakan keadaan yang tidak memuaskan baik
dipandang secara umum maupun secara khusus yang didapatkan dari hasil
indentifikasi yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian, dibedakan menjadi
Masalah Perilaku dan Non Perilaku.

A. Masalah Prilaku

1. Masih 95 % pelaku utama yang belum memahami pola pemasaran bersama


pada tanaman karet.
2. Masih 95 % pelaku utama yang belum mengetahui pola pengolahan karet
yang baik.
3. Masih 75% pelaku utama yang belum mengetahui cara penanggulangan
penyakit pada tanaman karet.
4. Masih 80% pelaku utama yang belum memahami aturan pemupukan
berimbang pada tanaman karet.
5. Masih 75% pelaku utama yang belum menggunakan bibit unggul bermutu
bersertifikat pada tanaman karet.
6. Masih 80% pelaku utama yang belum memahami aturan pemupukan
berimbang pada tanaman kelapa sawit.
7. Masih 75% pelaku utama yang belum menggunakan bibit unggul bermutu
bersertifikat pada tanaman kelapa sawit.
8. Masih 90 % pelaku utama memahami penamaan tanaman sayuran
dipekarangan rumah.

B. Masalah Non Prilaku

1. Modal kelompok tani terbatas untuk menyediakan fasilitas Pemasaran


Bersama Bahan Olah Karet (BOKAR).
2. Rendahnya pengetahuan SDM tentang sistem manajemen pemasaran
bersama Bahan Olah Karet (BOKAR).
3. Rantai pemasaran karet yang sudah terbentuk.
4. Rendahnya pengetahuan SDM tentang sistem pengolahan hasil panen
tanaman pangan dan sayuran (manajemen pemasaran bersama).

ii
V. PENUTUP

ii
Dengan Tersusunnya Perogram Penyuluhan Pertanian Desa Bayat Ilir,
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi penyelenggaraan
penyuluhan baik di tingkat Kecamatan maupun tingkat Kabupaten dalam
merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
penyelenggaraan penyuluhan di wilayah kerja Desa Bayat Ilir.

Selanjutnya Program Penyuluhan Tingkat Desa ini, dapat dijabarkan


pelaksanaannya dalam Rencana Kerja Tahunan penyuluh Pertanian Tahun 2023
dalam mendukung Program Pengembangan Pertanian dan sekaligus sebagai bahan
perencanaan penyusunan dalam Musrenbangdes Tahun 2023.

Demikianlah Program Desa Bayat Ilir ini kami susun demi kelancaran
dalam usaha pencapaian tujuan pembangunan pertanian, dalam hal ini
mempermudah, dalam proses kerja penyuluhan pertanian, saran kritik dan
masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

ii
ii

Anda mungkin juga menyukai