Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

SDN Sumber Sari terletak di desa Sumber Sari Kecamatan Tungkal Jaya.
Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Sekolah dasar ini telah
berdiri sejak tahun 1987. Penulis diangkat menjadi Kepala Sekolah pada sekolah
ini pada tahun 2019. Sebelum menjadi Kepala Sekolah pada SDN Sumber Sari,
penulis sebelumnya telah menjalankan tugas sebagai PLT Kepala Sekolah selama
dua tahun pada SDN 2 Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir. Selama
menjalankan tugas sebagai kepala sekolah pada sekolah tersebut, penulis banyak
mendapatkan kendala yang berarti karena dari segi fasilitas dan sarana prasarana
mencukupi serta pasifnya adalah minimnya kegiatan. Saat penulis menjalankan
tugas Kepala Sekolah pada SDN Sumber Sari penulis menemukan keadaan yang
hampir sama dengan keadaan sekolah yang sebelumnya penulis pimpin. Penulis
menghadapi kendala serius yang muncul dari dalam sekolah maupun di luar
sekolah. Kendala internal datang dari keadaan sekolah yang kurang mamadai dari
segi sarana dan prasarana, kemampuan mengajar guru yang kurang termotivasi,
movitasi guru dalam mengajar yang sangat rendah dan resistensi guru terhadap
perubahan sehingga kurangnya kegiatan kegiatan disekolah. Permasalahan ini
telah ada sejak lama, bahkan sebelum penulis ditunjuk untuk memimpin sekolah
ini. Melalui observasi, penulis menemukan bahwa hampir semua guru yang
melaksanakan proses pembelajaran kurang termotivasi dikarenakan keadaan
lingkungan sekolah yang tidak mendukung dalam berbagai macam aspek,
sehingga proses belajar mengajar terkesan seadanya. Berbagai macam kegiatan
sekolah yang tidak terlaksana dengan semestinya baik kegiatan intrakurikuler dan
kegiatan ekstrakurikuler. Keadaan ini semakin diperparah dengan keadaan sekolah
yang gersang sering terjadi genangan jika terjadi hujan serta tempat pembuangan
sampah yang tidak terkontrol. Selain kendala internal, penulis juga menghadapi
kendala eksternal yaitu berupa tingkat pastisipasi orang tua terhadap kemajuan
pendidikan anak yang sangat rendah. Mereka sangat jarang hadir dalam kegiatan
pertemuan yang diadakan oleh pihak sekolah. Orang tua siswa seolah apatis dan

1
tidak mau tahu dengan kendala yang dihadapi oleh pihak sekolah. Mereka juga
kurang menyadari bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama yang
harus dijalankan secara kolaboratif untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih
baik.

1.2. Permasalahan

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka penulis menarik


beberapa permasalahan pokok pada SDN Sumber Sari yaitu:

1. Lingkungan sekolah gersang, sering ada genangan jika hujan serta tempat
pembuangan sampah yang tidak terkontrol membuat lingkungan sekolah
tidak tertata dengan baik.
2. Motivasi guru sangat rendah dalam meningkatkan kualitas dan prestasi
sekolah.
3. Partispasi wali murid sangat rendah

1.3. Tujuan

Merujuk pada permasalahan yang telah dijabarkan di atas maka Tujuan


dari best practices kepala sekolah ini adalah untuk mewujudkan merdeka belajar
di SDN Sumber Sari Kecamatan Tungkal Jaya melalui berbagai inovasi dan
melakukan kolaborasi antar guru dan warga sekolah lainnya melalui berbagai
Kegiatan untuk meningkatkan prestasi sekolah.

1.4. Manfaat

Melalui pelaksanaan best practice ini penulis berharap dapat memberikan manfaat
pedagogik dan praktis sebagai berikut :

1. Manfaat pedagogic : pelaksanaan best practice ini diharapkan dapat


digunakan sebagai referensi bagi rekan-rekan kepala sekolah dalam
menemukan solusi yang tepat terhadap permasalahan yang ditemui di
sekolah.

2. Manfaat praktis: pelaksanaan best practice ini diharapkan dapat


memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemecahan masalah

2
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia khususnya mengenai penerapan
managemen berbasis inovasi dan kolaborasi.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud1993), kebersihan


berasal dari kata dasar bersih yang artinya bebas dari kotoran, tidak tercemar.
Sedangkan kebersihan berarti perihal (keadaan) bersih tidak mengandung noda
atau kotoran. Menurut dr. Suparyanto, M.Kes, kebersihan adalah keadaan bebas
dari debu, sampah dan bau. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan
hygene yang baik. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan
sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.

Kebersihan dalam Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan
karena itusering juga dipakai kata Thaharah yang artinya bersuci dan lepas dari
kotoran. Ajaran kebersihan dalam Islam merupakan konsekuensi daripada iman
(ketaqwaan) kepada Allah,berupaya menjadikan dirinya suci (bersih) supaya ia
berpeluang mendekat kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda dalam hadist
yang artinya kebersihan itu sebagian dari pada iman.

Pengertian Lingkungan Sekolah dan Manageman Lingkungan

            Menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN) (Tulus Tu) lingkungan sekolah


diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai
kegiatan pembelajaran sebagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam hati
nuraninya. Lingkungan Sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal,
dimana ditempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan
diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik. Sekolah adalah lembaga
pendidikan secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara
sistematis, berencana, sengaja dan terarah yang dilakukan oleh pendidik yang
professional dengan program yang dituangkan dalam kurikulum tertentu dan
diikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat anak-
anak sampai perguruan tinggi.

            Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2004: 164), lingkungan sekolah


meliputi:

4
1.   Lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar, sumber-
sumber belajar dan media belajar.

2.   Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya,


guru-gurunya, dan staf sekolah yang lain.

3.   Lingkungan akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan


belajar mengajar dan berbagai kegiatan ekstra kurikuler.

            Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan


belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti
lingkungan sekitar sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber
belajar dan media belajar. Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan
teman-temannya, keluarga (orang tua), guru-guru serta staf sekolah lainnya.

            Sedangkan lingkungan akademis yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan


belajar mengajar, berbagai kegiatan kokurikuler dan sebagainya.

Sistem manajemen lingkungan (SML) adalah  : sistem manajemen


yang berencana, menjadwalkan, menerapkan dan memantau kegiatan-kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja lingkungan (Tibor dan Feldman,
1996). Penerapan SML ini memiliki banyak manfaat bagi perusahaan, baik yang
bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Menurut standar ISO 14001:2015, sistem manajemen lingkungan


merupakan sebuah sistem yang mencakup struktur organisasi, tanggung jawab,
perencanaan kegiatan, dan peraturan-peraturan atau kebijakan perusahaan
terhadap lingkungan, terutama lingkungan sekitarnya. Sistem tersebut adalah
bagian dari sistem-sistem lainnya yang telah mendapatkan pengakuan
internasional. Pengakuan dunia internasional dapat dibuktikan lewat
sertifikat yang diberikan oleh badan sertifikasi yang berada di bawah langsung
organisasi standardisasi internasional, dalam hal ini ISO.

Standar internasional bagi SML ini sudah diterbitkan oleh pemerintah


Indonesia pada September 1996 yang berupa ISO 14001 dan ISO 14004.
Pemerintah Indonesia kemudian mengadopsinya menjadi Standar Nasional
Indonesia (SNI) dan menjadi SNI-19-14001-1997 dan SNI-19-14001-1997.

5
Sistem manajemen lingkungan adalah praktik internasional terbaik dan cocok
digunakan sebagai kriteria inti dalam penerapan bisnis di Indonesia secara
berkelanjutan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kolaborasi seragam antara
perusahaan-perusahaan yang berada di pusat dan daerah agar penerapan ISO
14001 sistem manajemen lingkungan dapat makin banyak dan merata. SNI ISO
14001:2015 adalah standar terkini yang telah terintegrasi lingkungan di dalam
proses bisnis yang juga mempertimbangkan masalah kesempatan dan risiko dari
produk, jasa, dan kegiatan perusahaan.

Dengan sejalannya standar tersebut ke dalam proses bisnis, SNI ISO


14001:2015 dapat menjadi patokan sebuah perusahaan agar melakukan
pengelolaan lingkungan yang dapat tetap memiliki kontribusi terhadap lingkungan
dan pembangunan berkelanjutan. Standar SML versi Indonesia ini juga telah
melakukan pertimbangan dari sudut pandang daur hidup yang dilakukan dari
kegiatan, produk, dan jasanya. Ini dimulai dari pengolahan bahan baku,
pengiriman, pendistribusian, proses produksi, penggunaan, hingga pengolahan
akhir.

6
BAB. III

METODE

A. Lokasi Penelitian Tindakan Sekolah

Karya Best Practices ini berlokasi di SDN Sumber Sari Kecamatan


Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin, yang ditujukan pada seluruh siswa para
Dewan guru, sekaligus pengawas pembina di Kecamatan tersebut. Adapun alasan
utamanya adalah dari hasil pengamatan dan informasi yang didapat, bahwa
keadaan lingkungan sekolah di SDN Sumber Sari kurang kondusif dan tidak
tertata dengan baik serta minimnya kegiatan – kegiatan sekolah sehingga
berdampak pada kualitas pembelajaran dan kurangnya prestasi sekolah.

B. Perencanaan Tindakan

Bentuk tindakan dalam penelitian ini berupa observasi langsung melalui


Rapat Guru, rapat komite sekolah, rapat wali murid yang bertujuan untuk
menyampaikan program-program sekolah tentang penataan lingkungan sekolah
dan kegiatan – kegiatan sekolah serta menentukan langkah-langkah tindakan
yang perlu diambil dengan dukungan seluruh komponen yang terlibat baik dari
masyarakat, komite sekolah dan pihak dinas pendidikan dan kebudayaan. Secara
rinci bentuk tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Sosialisasi tentang program sekolah untuk melaksanakan


penerapan managemen berbasis inovasi dan kolaborasi di SDN Sumber Sari.
2. Perencanaan dan mengarahkan siswa dan guru serta peran serta pihak
terkait untuk turut serta dalam menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang
dapat meningkatkan prestasi sekolah secara berkelanjutan.
3. Pelaksanaan kegiatan dalam rangka upaya meningkatkan prestasi sekolah
melalui berbagai kegiatan di sekolah dalam mewujudkan merdeka belajar serta
penerapan managemen berbasis inovasi dan kolaborasi di SDN Sumber Sari.

C. Pelaksanaan Tindakan
1. Sosialisasi/Rapat
Sekolah melakukan sosialisasi kepada seluruh stekholder atau pihak terkait
tentang program Sekolah untuk melaksanakan penerapan managemen
berbasis inovasi dan kolaborasi antar guru dalam mewujudkan merdeka

7
belajar di SDN Sumber Sari dengan membuat daftar hadir serta membuat
notulen kegiatan dalam menampung seluruh saran dan pendapat dalam
acara sosialisasi/rapat

DAFTAR HADIR RAPAT KEPALA SEKOLAH DAN GURU


BESERTA KOMITE SDN SUMBER SARI

Hari / Tanggal : Selasa, 02 januari 2022


Waktu : 09.00 - selesai
Tempat : SD Negeri Sumber Sari
POKOK BAHASAN :

No NAMA JABATAN TANDA


TANGAN
1. Arif Kurnawan,S.Pd.SD 1.
2. Murtiti, S.Pd.SD
3. Ririn Aptika, S.Pd 2.
4. Yuswirya, S.Pd.M.M 3.
5. Rahmah Hartati, S.Pd.SD 4.
6. Painah, S.Pd.SD 5.
7. Nurul Kuswara, S.Pd.SD 6.
8. Siti Marpuah, S.Pd.SD 7.
9. Dika Wahyu Pratama, S.Pd.SD 8

10 Nur Paijah, S.Pd.SD 9

11 Trisnani, S.Pd SD 10

12 Dwi Kusumaningsih, S.Pd. SD 11

13 Ratna Eva Yanti,S.Pd.I 12

14 Rizki Nurhidayat, S.Pd.SD 13

Sumber Sari, 04 Januari 2022


Kepala sekolah

ARIF KURNIAWAN,S.Pd.SD
NIP. 19811114 200801 1 003

8
NOTULEN RAPAT KEPALA SEKOLAH DAN GURU
BESERTA KOMITE SDN SUMBER SARI
Hari / Tanggal : Selasa, 02 januari 2022
Waktu : 09.00 - selesai
Tempat : SDN Sumber Sari

POKOK BAHASAN : Mewujudkan merdeka belajar dengan inovasi dan


kolaborasi melalui berbagai kegiatan sekolah

Kesimpulan / Hasil Pertemuan : Menuju sekolah bersih Adiwiyata Tingkat


Kabupaten Tahun 2021, Penilaian Akreditasi gugus Depan, siap
melaksanakan IKM Mandiri berubah pada tahun 2022. Mendirikan SSB
Sumber Sari sebagai wadah bakat siswa, mendukung guru mengikuti seleksi
Guru Penggerak.

Sumber Sari,
Notulen Rapat Kepala sekolah

Siti Marpuah, S.Pd ARIF KURNIAWAN,S.Pd.SD


NIP. 19811114 200801 1 003

9
2. Perencanaan Kegiatan

Pada tahap perencanaan ini kepala sekolah selaku penulis


mengajak seluruh pihak yang terkait untuk merancang sebuah tindakan
yang disepakati dalam rapat berupa penataan lingkungan belajar berupa
penataan lapangan sekolah, penghijauan, pembuatan mushola, pembuatan
taman-taman sekolah, perencanaan pagar sekolah, taman literasi , kantin
sehat serta penataan ruangan baik kantor, perpustakaan, UKS serta ruang
kelas dan WC yang tertuang dalam program kerja sekolah.

3. Pelaksanaan kegiatan

Setelah melakukan sosialisasi-sosialisasi melalui berbagai


pertemuan rapat serta merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan
yang tertuang dalam program kerja sekolah maka tindakan berikutnya
adalah pelaksanaan kegiatan. Pada proses pelaksanaan kegiatan ini kepala
sekolah berdasarkan kesepakatan yang diambil melalui rapat baik dengan
dewan guru, komite sekolah, wali murid dan pihak dinas melaksanakan
kegiatan yang sudah di agendakan dimulai dari program penghijauan,
pengerasan lapangan, pembuatan taman sekolah, pembuatan taman literasi,
penataan ruang kantor, UKS, Perpustakaan, Mushola Sekolah, ruang kelas,
pagar sekolah WC dan yang terakhir kantin sekolah sehat.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

upaya meningkatkan prestasi sekolah melalui berbagai inovasi dan


kolaborasi antar guru dalam mewujudkan merdeka belajar serta penerapan
managemen berbasis inovasi dan kolaborasi merupakan program unggulan
pengembangan sekolah yang dilaksanakan di SDN Sumber Sari. Sesuai dengan
namanya kegiatan ini dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai salah satu
program jangka menengah sekolah. Walaupun kegiatan ini di programkan dengan
jangka waktu yang lama, namun kegiatan ini rutin sehingga setelah menjadi
rutinitas, sehingga ini menjadi pembiasaan yang akhirnya pola hidup bersih dan
sehat dan senantiasa menjaga lingkungan sekitar menjadi lingkungan yang
nyaman serta tertata dengan rapi. Para dewan guru pun selalu melakukan berbagai
inovasi dan selalu berkolaborasi untuk mewujudkan merdeka belajar dengan
meningkatkan kompetensi diri guru tu sendiri .

            Prioritas utama kegiatan ini adalah melalui berbagai inovasi dan


kolaborasi antar guru dalam mewujudkan merdeka belajar dan juga pada
lingkungan sekolah dan pribadi siswa, pemetaan minat dan bakat siswa,
lingkungan kelas, halaman sekolah, kantor, WC dan juga kantin sekolah. Dan juga
pengembangan kualitas guru itu sendiri.

Langkah dan Strategi Kegiatan

            Program ini di jadikan suatu strategi dalam meningkatkan berbagai


inovasi dan kolaborasi antar guru dalam mewujudkan merdeka belajar dan
prestasi sekolah karena dengan lingkungan yang bersih tertata, rindang dan asri
akan meningkatkan motivasi dalam berbagai kegiatan sekolah tidak saja kegiatan
KBM sehari-hari akan tetapi juga kegiatan-kegiatan lain seperti kegiatan
ekstrakurikuler yang menggunakan sarana lapangan sekolah seperti kesenian,
Pramuka, , kegiatan Upacara Bendera, senam pagi, membaca yasin/ surat-surat
pendek, dan lain sebagainya. Biasanya satu minggu sekali di SDN Sumber Sari
mengadakan senam sehat yaitu senam kesegaran jasmani dan kegiatan membaca

11
Yasin/ surat- surat pendek. Dengan senam pagi dan pembacaan yasin/ surat
pendek diharapkan anak sehat secara Jasmani dan rohani. Rangkaian kegiatan ini
setelah anak senam sehat dilanjutkan dengan Gerakan Kerja Bakti, Sehingga
untuk hari Sabtu diharapkan warga sekolah ikut senam sehat dengan lingkungan
sekolah yang bersih, sedangkan kegiatan membaca yasin/ surat-surat pendek
dilaksanakan pada Jum’at pagi dilanjutkan dengan kegiatan Jum’at bersedekah.
Kegiatan Kerja Bakti dilakukan secara rutin dan berkesinambungan untuk
membersihkan lingkungan sekolah. Karena sifatnya yang rutin dan
berkesinambungan inilah yang memotivasi penulis yakin akan keberhasilannya.
Memang untuk mendapatkan hasil yang diharapkan membutuhkan waktu,
perencanaan yang matang dan proses yang panjang. Dan melalui proses inilah
yang akhirnya menjadi sebuah pembelajaran yang sangat berarti dan bermakna
bagi semua warga sekolah. Dan akhirnya hasil yang diharapkan akan bersifat
lestari, dan kegiatan Kerja Bakti ini merupakan gerakan yang inovatif, artinya
langkah yang penulis lakukan tidak seperti kegiatan biasanya yang hanya sekedar
bersih-bersih saja. Namun gerakan Kerja Bakti ini melalui perencanaan yang
terprogram, terarah dan ada tindak lanjutnya berupa pemberian reward. Dalam
kegiatan gerakan Kerja Bakti ini, yang menjadi aspek penilaian adalah: 1)
Kebersihan kelas, 2) Kerapian kelas, 3) Keindahan kelas, 4) Kebersihan halaman,
5) Kerapian halaman, 6) Keindahan halaman, dan 7) Kebersihan dan kerapian
siswa

            Penulis bersama guru yang lain sebelumnya telah menetapkan batas-batas


halaman yang menjadi tanggung jawab tiap-tiap kelas seperti penataan tanaman
taman. Dan dalam gerakan Kerja Bakti ini diserahkan pembinaan dan
pengawasannya kepada guru kelas masing-masing.

            Dari pengamatan penulis ternyata siswa siswi sangat bersemangat dalam


kegiatan ini. Mereka saling menegur, saling mengingatkan satu sama lain agar
menjaga kebersihan, agar tidak membuang sampah sembarangan dan selalu
menjaga kerapian berpakaian serta kerapian kelas masing-masing. Siswa-siswi
bahkan membawa bunga dan tanahnya serta pot kecil dari rumah masing-masing
demi kemajuan dan keindahan kelasnya. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa
dengan bimbingan dan arahan para guru. Kerja Bakti ini dilakukan secara

12
bersama-sama dan dengan rasa penuh tanggung jawab. Melalui gerakan Kerja
Baktiini diharapkan anak-anak bisa peduli dan mencintai lingkungan mereka,
terutama menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. Dewan
guru juga selalu berkolaborasi untuk melakukan berbagai kegiatan lainnya.

            Selain itu melalui gerakan Kerja Bakti diharapkan dapat membangun


kemandirian dan tanggung jawab mereka. Meskipun mengawali program ini
dengan sedikit paksaan, namun semakin lama bisa menjadi kebiasaan. Penulis pun
berharap kebiasaan peduli lingkingan ini tidak hanya dilakukan di sekolah saja,
tetapi bisa mereka terapkan kapanpun, dimanapun mereka berada. Sehingga
karakter peduli pada lingkungan ini bisa tertanam dalam hati mereka dan menjadi
contoh ketika mereka berada di luar lingkungan sekolah. Penulis akan sangat
bangga jika berhasil memberi contoh bagi mereka untuk tanggap/peduli pada
lingkungan, sehingga sedikit akan mengurangi polusi yang ada sudah terjadi di
bumi ini.

Selain kegiatan yang rutin dilakukan guru dan siswa melalui kegiatan kerja
bakti setiap hari Sabtu, sekolah juga aktif dalam program Sekolah Adiwiyata dan
telah menjadi sekolah adiwiyata Kabupaten dan menuju sekolah Adiwiyata
Provinsi, menjadi Sekolah Sehat. Selain itu kepala sekolah terus membangun
sarana dan prasarana lain yang sampai dengan saat ini sekolah sudah membangun

1. Lapangan sekolah yang sudah dilakukan pengerasan


2. Pos pengamanan
3. Papan nama sekolah yang terintegrasi dengan Taman Sekolah
4. Taman-taman bermain
5. Kantin Sehat SDN Sumber Sari
6. Pagar sekolah

Semua pembangunan itu ditata dengan rapi tetap mengedepankan keasrian


lingkungan dan menerapkan prinsip 7K.

Saat ini seluruh kegiatan sekolah sudah berjalan dengan lancar tanpa
terhalang lapangan becek dan suasana gersang, kegiatan itu seperti :

1. Upacara bendera setiap hari Senin


2. Senam Pagi Setiap hari Sabtu

13
3. Membaca Yasin/ surat-surat pendek setiap hari Jum’at
4. Kegiatan ekstrakurikuler Seni, Pramuka, Karate dan pembelajaran
olahraga serta kegiatan lainnya yang menggunakan lapangan sekolah ,serta
anak-anak lebih ceria karna ada tempat terbuka hijau untuk sarana
bermain.

Kendala- Kendala Dalam Melaksanakan Program

Pada awal-awal program ini dilaksanakan para guru dan siswa banyak
yang mengeluh, dikarenakan pembangunan lapangan yang cukup memakan
waktu. Pada musim penghujan kondisi lapangan sekolah yang rusak dan
berlumpur merupakan kendala juga, setelah tiba di sekolah kotoran lumpur akan
terbawa masuk ke kelas sehingga untuk menjaga kebersihan kelas sepatu siswa
harus dilepas.

Sedangkan pada musim kemarau sangat panas karena minimnya


penghijauan di SDN Sumber Sari.

Hasil dan Indikator Pencapaian

Dengan melaksanakan kegiatan dalam rangka upaya meningkatkan


prestasi sekolah melalui penerapan managemen berbasis inovasi dan kolaborasi
dapat memberikan manfaat bagi sekolah khususnya siswa yaitu mengajak untuk
peduli pada lingkungan sekolah. Kegiatan di SDN Sumber Sari ini sudah
terlaksana selama dua tahun, mulai Januari 2021 yaitu semester kedua tahun
pelajaran 2021/2022. Kegiatan dalam rangka meningkatkan prestasi sekolah
melalui penerapan managemen berbasis inovasi dan kolaborasi ini sebenarnya
sudah penulis lakukan sejak awal semester kedua tahun pelajaran 2021/2022
dimana saat itu penulis bertugas pertama kali sebagai kepala sekolah di SDN
Sumber Sari. Namun pada tahun pertama itu penulis belum menerapkan kegiatan
penerapan managemen berbasis inovasi dan kolaborasi dan hasilnya belum
memuaskan.

Selama dua tahun penulis menjadi kepala sekolah di SDN Sumber Sari ini
sudah berupaya meningkatkan prestasi sekolah melalui beberapa stategi. Ternyata
yang hasilnya memuaskan adalah penerapan managemen berbasis inovasi dan
kolaborasi. Pada awal tugas, semester kedua penulis menerapkan peraturan

14
berupa tata tertib tentang kebersihan lingkungan, juga melalui teguran dan nasihat
guru hasilnya tidak ada peningkatan. Siswa masih belum memiliki kesadaran
dalam kebersihan lingkungan. Langkah ini berlangsung 3 bulan. Cara kedua
penulis bersama guru menerapkan sangsi berupa hukuman dan denda, hasinya pun
hanya sesaat, siswa patuh pada aturan kalau di depan guru saja. Bahkan anak yang
mendapat sangsi hukuman misalnya mereka malah bangga seakan akan tidak
bersalah. Ini berlangsung hingga semester pertama tahun pelajaran 2021/2022

Berdasarkan pengalaman di tahun pertama itulah, penulis termotivasi


untuk melakukan perubahan yaitu dengan penerapan managemen berbasis inovasi
dan kolaborasi untuk meningkatkan prestasi sekolah melalui berbagai kegiatan di
sekolah. Karena rating suatu sekolah tidak hanya dilihat dari kualitas lulusannya
saja. Bagaimana kondisi lingkungannya, hasil karya inovasi dan kolaborasi antar
warga sekolah juga turut mempengaruhi citra sekolah di mata masyarakat. Ada
beberapa sekolah yang sudah menelurkan banyak prestasi bergengsi, namun
karena lingkungan sekolah yang tidak tertata rapi, minat calon peserta didik
berkurang.

            Seperti kondisi di SDN Sumber Sari ini, sebelum penulis melaksanakan


penerapan managemen berbasis inovasi dan kolaborasi , banyak titik-titik tertentu
yang menjadi prioritas dalam kegatan sekolah diantaranya sampah , kamar mandi
kurang bersih, tempat pembuangan sampah di mana-mana, cat gedung yang sudah
pudar, halaman yang becek, gersang. Hal-hal seperti ini yang membuat
pemandangan kurang nyaman. Yang jelas penampilan fisiknya kurang bagus.
Sehingga tidak heran kalau jumlah peserta didik baru berkurang. Perlu diketahui
bahwa lokasi SDN Sumber Sari ini berdekatan dengan salah satu sekolah swasta
kira-kira 200 meter jaraknya. Sehingga perekrutan calon peserta didik baru ini
merupakan agenda tahunan yang memerlukan perhatian khusus.

Untuk itulah penulis menerapkan program pengembangan unggulan ini


dengan bentuk upaya meningkatkan prestasi sekolah melalui penerapan
managemen berbasisinovasi dan kolaborasi , keamanan, kenyamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan sekolah sangat mendukung
prestasi siswa dan guru. Kondisi tempat belajar yang nyaman karena bersih akan

15
memudahkan siswa menangkap pelajaran. Selain itu kondisi fisik yang sehat dan
bersih akan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat selaku pemangku
kepentingan. Setelah program ini berjalan selama satu tahun sebagai kegiatan
rutin, ternyata upaya penulis bersama guru yang lain tidak sia-sia. Tindakan yang
selama ini kurang memuaskan, untuk program ini benar-benar terjadi perubahan
yang cukup signifikan. Selain berhasil menanamkan pembiasaan peduli
lingkungan, sehingga lingkungan sekolah bersih, siswa berperilaku hidup bersih
dan sehat, siswa terbiasa membuang sampah pada tempatnya tanpa harus disuruh
guru, siswa rapi dalam berpakaian, dan mereka tidak beranggapan lagi kalau
kebersihan lingkungan sekolah itu merupakan tanggung jawab penjaga melainkan
tanggung jawab bersama.

Program managemen berbasis inovasi dan kolaborasi ini hasilnya tidak


sesaat seperti yang sudah-sudah tetapi sudah menjadi pembiasaan sehingga
hasilnya bersifat lestari. Hasilnya pun dari tahun-ketahun semakin meningkat,
yang lebih dahsyat lagi kebersihan lingkungan sekolah ini mampu menarik
simpati masyarakat untuk kembali percaya menyekolahkan anak-anaknya di SDN
Sumber Sari. Hal ini terbukti dari hasil perekrutan peserta didik baru (PPDB)
yang mana perolehan peserta didik baru pada tahun 2021/2022 hanya memperoleh
37 orang, namun di tahun pelajaran 2022/2023 berhasil memperoleh 61 orang. Ini
merupakan hasil yang luar biasa.

Adapun indikator pencapaian dari Program upaya meningkatkan prestasi


sekolah melalui penerapan managemen berbasis lingkungan di SDN Sumber Sari:

1. Meningkatnya kebersihan lingkungan di SDN Sumber Sari

2. Siswa membiasakan diri membuang sampah pada tempat sampah.

3. Kegiatan sekolah berjalan lancar baik intrakurikuler dan ekstrakurikuler

4. Meningkatnya kebersihan diri pribadi siswa.

5. Sekolah menjadi sekolah yang mewujudkan keamanan, kenyamanan,


kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan

6. Menjadi sekolah Adiwiyata Kabupaten tahun 2021

7. Melaksanakan IKM mandiri berubah tahun 2022

16
8. Terbentuknya SSB Sumber Sari dan Pelaksana turnamen sepak bola U-12

9. Pelaksana Pesta Siaga dan Pelantikan Mabiran, Kwaran dan DKR tahun
2022

10. Memiliki 1 guru penggerak angkatan 5 Muba tahun 2022

11. Peserta Sekolah Adiwiyata Propinsi 2023

17
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat merupakan salah satu unsur yang
harus ada, dibina dan dikembangkan terus agar dalam proses pendidikan
yang berjalan dapat mencapai hasil yang diharapkan.
2. Sekolah dapat berfungsi sebagai wadah untuk mendidik anak agar mereka
memiliki kesadaran peduli lingkungan dan berkemauan berbuat sesuatu yang
positif bagi kebersihan lingkungan sekolah khususnya dan lingkungan hidup
pada umumnya.
3. Sekolah memberikan wadah untuk minat bakat siswa salah satunya sepak
bola melalui SSB Sumber Sari.
4. Program penerapan managemen berbasis inovasi dan kolaborasi sangat
berdampak keseluruh aspek dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
sekolah.
5. Mendukung guru untuk mengembangkan kompetensi, salah satunya yaitu
memberi dukungan guru mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak.
6. Melalui kolaborasi dapat melaksanakan IKM mandiri berubah.

B. Saran
1. Agar penerapan program managemen berbasis inovasi dan kolaborasi
berhasil maka diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, seperti warga
sekolah (guru, siswa dan penjaga) dan masyarakat sekitar. Pelaksanaan
program ini telah memberi hasil dan dampak yang positif. Selain terciptanya
lingkungan sekolah yang bersih dan sehat Sejalan dengan itu, juga
terbentuknya karakter peduli lingkungan pada diri siswa yang akan
memberikan peningkatan kualitas pada proses pembelajaran yang bermuara
kepada peningkatan kualitas siswa atau prestasi sekolah. Untuk itu program
ini perlu dikembangkan dan dilaksanakan sehingga menjadi kegiatan pada
sekolah sekolah yang mengalami permasalahan di sekolahnya.
2. Program managemen berbasis inovasi dan kolaborasi ini dalam rangka
upaya meningkatkan prestasi sekolah dan program ini hanya salah satu dari

18
program unggulan pengembangan sekolah yang telah dicoba dilakukan oleh
penulis, walaupun masih jauh dari sempurna namun tidak ada salahnya bila
penulis berharap Best practices ini dapat diterapkan pada program sekolah
dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Internet, diambil hari Senin, 24 Oktober 2022, jam 15.05 WIB, dengan alamat
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kebersihanlingkungansekolah.

Internet, diambil hari Selasa, 25 Oktober 2022, jam 19.30 WIB, dengan alamat
https://environment-indonesia.com

Internet, diambil hari Rabu, 26 Oktober 2022, jam 15.30 WIB, dengan alamat
https://books.google.co.id

19
Lampiran-lampiran

Foto Kondisi sekolah di awal tugas tahun 2019 Kondisi Gersang

Foto Pembinaan dan diskusi/Rapat 2019-2021

20
Foto Kondisi sekolah dalam tahap pengembangan 2020-2022

Foto perawatan 2020-2021

21
Kondisi Sekolah Saat ini di tahun 2022

22
Kondisi Saat sekarang 2022

23
Foto-foto kegiatan yang ditunjang lingkungan sekolah yang mendukung

24

Anda mungkin juga menyukai