Anda di halaman 1dari 9

MENINGKATKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

MELALUI GERAKAN SABTU BERSIH

Mamik Yuni Prastyani

Kepala SD Negeri Dander I Bojonegoro

ABSTRAK
Tujuan penulisan best practices ini adalah menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, menanamkan
kesadaran pada siswa untuk membuang sampah pada tempatnya, menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam
diri warga sekolah bahwa bebersihan lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab bersama, dan
meningkatkan kebersihan diri pribadi siswa mulai dari kebersihan badan, pakaian dan alat-alat sekolah di SD
Negeri Dander I Bojonegoro. Upaya mewujudkan tujuan di atas penulis melakukan tindakan nyata yaitu melalui
gerakan Sabtu bersih yang dilaksanakan secara rutin setiap hari Sabtu pagi setelah senam pagi, dari jam 07.00
sampai dengan 07.30 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua warga sekolah. Melalui
gerakan Sabtu bersih iini benar-benar terjadi perubahan yang cukup signifikan. Selain terciptanya lingkungan
sekolah yang bersih dan sehat, sejalan dengan itu, juga terbentuknya karakter peduli lingkungan pada diri siswa
yang akan memberikan peningkatan kualitas pada proses pembelajaran yang bermuara kepada peningkatan
kualitas siswa. Gerakan Sabtu bersih ini hasilnya tidak sesaat seperti yang sudah-sudah tetapi sudah menjadi
pembiasaan sehingga hasilnya bersifat lestari. Hasilnya pun dari tahun-ketahun semakin meningkat. Yang lebih
dasyat lagi kebersihan lingkungan sekolah ini mampu menarik simpati masyarakat untuk kembali percaya
menyekolahkan anak-anaknya di SD Negeri Dander I. Serta prestasi yang banyak diraih oleh siswa SD Negeri
Dander I.

Kata Kunci: Kebersihan, lingkungan sekolah, gerakan Sabtu bersih

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekolah yang bersih dan sehat merupakan amanat dari undang-undang yaitu UU No. 23 Tahun
1999 tentang usaha untuk mewujudkan masyarakat yang sehat. Berdasarkan undang-undang tersebut
sekolah memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi warganya.

Di suatu lingkungan sekolah sering terjadi sebuah sekolah mengalami permasalahan tentang
kebersihan lingkungan.Adapun permasalahan yang sering kita jumpai antara lain kebersihan toilet
kurang terjaga, kebiasaan siswa yang sering membuang sampah sembarangan, tempat penjual jajanan
sekolah yang kurang bersih, dan ditambah lagi jenis jajanannya banyak yang mengandung bahan
pewarna dan pengawet. Permasalahan ini merupakan hal yang serius yang harus ditangani.
. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, saat ini banyak sekali sekolah-sekolah yang
sudah menerapkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan usaha untuk menangani kebersihan
lingkungan sekolah. Peraturan-peraturan yang diterapkan oleh sekolah tersebut ada yang berjalan
lancar dan ada juga yang tidak berjalan lancar. Itu semua tergantung dari cara pihak sekolah
mensosialisasikan peraturan-peraturan tersebut kepada orang-orang yang ada di sekolahnya.

Berdasarkan pengamatan penulis, permasalahan kebersihan lingkungan seperti yang tersebut


di atas juga terjadi di SD Negeri Dander I Bojonegoro, tempat penulis bertugas sebagai Kepala Sekolah.
SD Negeri Dander I adalah salah satu sekolah sekolah center di kecamatan Dander. Lokasi sekolah di
tengah-tengah kota kecamatan, berada di tepi jalan raya, dengan jumlah siswa yang besar.

Kondisi SD Negeri Dander I dengan jumlah 12 rombel memerlukan Tindakan nyata untuk
menjaga kebersihan lingkungannya. Kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah
masih tergolong kurang, mereka kurang perduli dengan kebersihan apalagi dengan sampah.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis mengambil langkah penanganan Kebersihan


Lingkungan Sekolah melalui gerakan Sabtu Bersih. Bertolak dari pemikiran tersebut maka penulis
mengangkat pengalaman terbaik (best practices) dengan judul Meningkatkan Kebersihan Lingkungan
Sekolah Melalui Gerakan Sabtu Bersih.

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah
pada: Bagaimana upaya meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah melalui gerakan Sabtu bersih di
SD Negeri Dander I Bojonegoro?

Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas tujuan penulisan best practices ini
adalah:

1. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih.

2. Menanamkan kesadaran pada siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.

3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri warga sekolah bahwa bebersihan linglungan
sekolah merupakan tanggung jawab bersama.

4. Meningkatkan kebersihan diri pribadi siswa mulai dari kebersihan badan, pakaian dan alat-alat
sekolah.

Manfaat

1. Manfaat Praktis
a. Kepala Sekolah akan memperoleh masukan sebagai bahan evaluasi diri dan bahan
pertimbangan untuk melakukan perbaikan bahkan mereformasi pola kegiatan manajemen
sekolah dalam rangka upaya pembinaan dan pengembangan program UKS di sekolah.

b. Bagi pengambil kebijakan (Dinas Pendidikan) akan memperoleh bahan masukan tentang peta
mutu sekolah dalam pengembangan program unggulan sekolah.

c. Bagi guru akan memperoleh wawasan pengetahuan yang akan mampu memotivasi
peningkatan kinerja dan profesionalismenya.

2. Manfaat Teoritis

a. Hasil tindakan best practices dapat menjadi bahan kajian dan bahan pertimbangan bagi
pelaksanaan mmanajemen sekolah sehingga diharapkan lebih tepat guna dan berhasil guna.

b. Dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk menambah wawasan pengetahuan sehingga


dapat dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian dan pengembangan
dikemudian hari.

LANDASAN TEORI

Pengertian Kebersihan

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud1993), kebersihan berasal dari kata dasar
bersih yang artinya bebas dari kotoran, tidak tercemar. Sedangkan kebersihan berarti perihal (keadaan)
bersih tidak mengandung noda atau kotoran. Menurut dr. Suparyanto, M.Kes, kebersihan adalah
keadaan bebas dari debu, sampah dan bau. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene
yang baik. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu
faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.

Kebersihan dalam Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan karena itu sering juga
dipakai kata yang artinya bersuci dan lepas dari kotoran. Ajaran kebersihan dalam Islam merupakan
konsekuensi daripada iman (ketaqwaan) kepada Allah,berupaya menjadikan dirinya suci (bersih)
supaya ia berpeluang mendekat kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda dalam hadist yang artinya
kebersihan itu sebagian dari pada iman.

Pengertian Lingkungan Sekolah

Menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN) lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan
dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai kegiatan pembelajaran sebagai bidang studi yang dapat
meresap ke dalam hati nuraninya. Lingkungan Sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan fprmal,
dimana ditempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan
dikembangkan kepada anak didik. Sekolah adalah lembaga pendidikan secara resmi menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah yang dilakukan oleh pendidik
yang professional dengan program yang dituangkan dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta
didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat anak-anak sampai perguruan tinggi.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2004: 164), lingkungan sekolah meliputi:

1. Lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar dan media
belajar.

2. Lingkungan siosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, guru-gurunya, dan staf
sekolah yang lain.

3. Lingkungan akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan
berbagai kegiatan ekstra kurikuler.

Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar para
siswanya. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan sekitar eskolah, sarana
dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar dan media belajar.Lingkungan sosial
menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, keluarga (orang tua), guru-guru serta staf
sekolah lainnya.

Sedangkan lingkungan akademis yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
berbagai kegiatan kokurikuler dan sebagainya.

Kebersihan Lingkungan Sekolah

Tempat pendidikan atau sekolah adalah tempat untuk anak didik agar menjadi insan yang
beiman dan bertaqwa, berakhlak mulia. Dalam hubungan dengan kesehatan banyak sekolah atau
tempat pendidikan yang menghadapi berbagai masalah seperti sampah dibuang di sembarang tempat,
sumber air bersih, toilet yang tidak memenuhi syarat, ruangan yang kurang bersih, pengap dan kurang
ventilasi.

Kebersihan lingkungan adalah salah satu hal penting yang harus dijaga oleh siswa – siswi
dan masyarakat di lingkungan sekolah. Seperti kita ketahui bahwa menjaga kebersihan lingkungan
sekolah merupakan tanggung jawab semua warga sekolah agar tetap bersih dan nyaman.

Pengertian Gerakan Sabtu Bersih

Gerakan Sabtu Bersih merupakan program sekolah untuk menumbuhkan pembiasaan peduli
pada lingkungan bagi warga sekolah agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Gerakan ini merupakan
program pengembangan unggulan sekolah SD Negeri Dander I yang bertujuan mengembangkan dan
membentuk karakter serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa (UU No. 20 tahun 2003 pasal 3).

Kegiatan ini merupakan kegiatan pembiasaan untuk peduli pada lingkungan sekolah.
Kepedulian pada lingkungan ini sebagai perwujudan dari nilai nilai karakter yang telah dicanangkan
oleh pemerintah yaitu profil pelajar Pancasila.
PEMBAHASAN

Tempat dan Waktu Kegiatan

Gerakan Sabtu Bersih ini merupakan program unggulan pengembangan sekolah yang
dilaksanakan di SD Negeri Dander I. Sesuai dengan namanya kegiatan ini dilaksanakan secara rutin
setiap hari Sabtu pagi setelah melaksanakan kegiatan senam pagi Indonesia, yaitu mulai pukul 07.15
– 07.45 WIB. Walaupun kegiatan ini hanya berlangsung selama 30 menit, namun kegiatan ini rutin
sehingga setelah menjadi rutinitas, sehingga ini menjadi pembiasaan yang akhirnya pola hidup bersih
dan sehat sudah melekat pada diri warga seolah.

Prioritas utama kegiatan Sabtu bersih ini pada lingkungan sekolah dan pribadi siswa, mulai
lingkungan kelas, halaman sekolah, dan kebersihan diri siswa yang meliputi kebersihan badan, gigi,kuku
dan rambut juga kebersihan berpakaian.

Langkah dan Strategi Kegiatan

Gerakan Sabtu bersih di jadikan suatu strategi dalam meningkatkan kebersihan lingkungan
sekolah karena setiap hari Sabtu, biasanya satu minggu sekali di SD Negeri Dander I mengadakan
senam sehat yaitu senam kesegaran jasmani. Dengan senam pagi diharapkan anak sehat. Rangkaian
kegiatan ini setelah anak sehat dilanjutkan dengan Sabtu bersih, Sehingga untuk hari Sabtu diharapkan
warga sekolah iut sehat dengan lingkungan sekolah yang bersih. Kegaiatan Sabtu Bersih dilakukan
secara rutin dan berkesinambungan untuk membersihkan lingkungan sekolah. Karena sifatnya yang
rutin dan berkesinambungan inilah yang memotivasi penulis yakin akan keberhasilannya. Memang
untuk mendapatkan hasil yang diharapkan membutuhkan waktu, perencanaan yang matang dan proses
yang panjang. Dengan melalui proses inilah yang akhirnya menjadi sebuah pembelajaran yang sangat
berarti dan bermakna bagi semua warga sekolah. Dan akhirnya hasil yang diharaplkan akan bersifat
lestari, dan kegiatan Sabtu bersih ini merupakan gerakan yang inovatif, artinya langkah yang penulis
lakukan tidak seperti kegiatan biasanya yang hanya sekedar bersih-bersih seperti kerjabakti misalnya.
Namun gerakan Sabtu bersih ini melalui perencanaan yang terprogram, terarah da nada tindak
lanjutnyaa berupa pemberian reward. Dalam kegiatan gerakan Sabtu bersih ini, yang menjadi aspek
penilaian adalah: 1) Kebersihan kelas, 2) Kerapian kelas, 3) Keindahan kelas, 4) Kebersihan halaman,
5) Kerapian halaman, 6) Keindahan halaman, dan 7) Kebersihan dan kerapian siswa

Penulis bersama guru yang lain sebelumnya telah menetapkan batas-batas halaman yang
menjadi tanggung jawab tiap-tiap kelas. Dan dalam gerakan Sabtu bersih ini diserahkan pembinaan
dan pengawasannya kepada guru kelas masing-masing.

Dari pengamatan penulis ternyata siswa siswi sangat bersemangat dalam kegiatan ini. Mereka
saling menegur, saling mengingatkan satu sama lain agar menjaga kebersihan, agar tidak membuang
sampah sembarangan dan selalu menjaga kerapian berpakaian serta kerapian kelas masing-masing.
Siswa-siswi bahkan membawa bunga dan tanahnya dari serta pot kecil dari rumah masing-masing demi
kemajuan dan keindahan kelasnya. Kegiatan ini diikuti oleh seluh siswa dengan bimbingan dan arahan
para guru. Sabtu bersih ini dilakukan secara bersama-sama dan dengan rasa penuh tanggung jawab.
Melalui gerakan Sabtu bersih ini diharapkan anak-anak bias peduli dan mencintai lingkungan mereka,
terutama menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.

Selain itu melalui gerakan Sabtu bersih diharapkan dapat membangun kemandirian dan
tanggung jawab mereka. Meskipun mengawali program ini dengan sedikit paksaan, namun semakin
lama bias menjadi kebiasaan. Penulis pun berharap kebiasaan peduli lingkingan ini tidak hanya
dilakukan di sekolah saja, tetapi bias mereka terapkan kapanpun, dimanapun mereka berada. Sehingga
karakter peduli pada lingkungan inibisa tertanam dalam hati mereka dan menjadi contoh ketika mereka
berada di lua lingkungan sekolah. Penulis akan sangat bangga jika berhasil memberi contoh bagi
mereka untuk tanggap/peduli pada lingkungan, sehingga sedikit akan mengurangi polusi yang ada
sudah terjadi di bumi ini.

Alat dan Instrumen

Alat yang dijadikan sebagai pengumpul data dalam program unggulan ini alat non tes yang
terdiri dari instrument observasi /lembar pengamatan yang memuat aspek-aspek kegiatan yang
menjadi sasaran program kegiatan. Teknik pengumpulan data dilakukan oleh guru selaku Pembina
kegiatan, dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Hasil pengamatan ini nanti yang akan
menjadi kajian data, kemudian dianalisis dan dievaluasi apakah program yang direncanakan terlaksana
sesuai tujuan apa tidak. Lembar observasi ini bersifat klasikal dan individual.

Kendala- Kendala Dalam Melaksanakan Gerakan Sabtu Bersih

Pada awal-awal program ini dilaksanakan para siswa banyak yang mengeluh, ada juga yang
melakukan tidak sesuai dengan tugasnya, karena belum terbiasa melakukan hal itu, apalagi kegiatan
ini dilakukan 15 menit lebih awal dari hari biasanya jadi anak harus datang lebih awal, sedangkan
domisili anak sebagian ada yang jauh dari lokasi sekolah.

Jumlah siswa yang besar menjadi tantangan dalam menjaga kebersihan sekolah terutama
dalam menjaga kebersihan sampah.

Hasil dan Indikator Pencapaian

Dengan melaksanakan kegiatan gerakan Sabtu bersih dapat memberikan manfaat bagi sekolah
khususnya siswa yaitu mengajak untuk peduli pada kebersihan lingkungan sekolah. Gerakan Sabtu
bersih di SD Negeri Dander I ini sudah terlaksana selama dua tahun.

Selama dua tahun penulis menjadi kepala sekolah di SD Negeri Dander I ini sudah berupaya
meningkatkan kebersihan lingkungan melalui tiga cara atau stategi. Ternyata yang hasilnya
memuaskan cara yang ketiga ini yaitu gerakan Sabtu bersih. Pada awal tugas, semester kedua penulis
menerapkan peraturan berupa tata tertib tentang keberrsihan lingkungan, juga melalui teguran dan
nasihat guru hasilnya tidak ada peningkatan. Siswa masih belum memiliki kesadaran dalam kebersihan
lingkungan. Langkah ini berlangsung 3 bulan. Cara kedua penulis bersama guru menerapkan sangsi
berupa hukuman dan denda, hasinya pun hanya sesaat, siswa patuh pada aturan kalau di depan guru
saja. Bahkan anak yang mendapat sangsi hukuman misalnya mereka malah bangga sekan akan tidak
bersalah.

Berdasarkan pengalaman di tahun pertana itulah, penulis termotivasi untuk melakukan


perubahan yaitu dengan gerakan Sabtu bersih. Karena rating suatu sekolah tidah hanya dilihat dari
kualitas lulusannya saja. Bagaimana kondisi kebersihan lingkungan sekolah turut mempengaruhi citra
sekolah di mata masyarakat. Ada beberapa sekolah yang sudah menelurkan banyak prestasi bergengsi,
namun karena beberaapa titik yang terlihat kumuh, minat calon peserta didik berkurang.

Seperti kondisi di SD Negeri Dander I ini, dengan adanya program ini sekolah menjadi bersih,
rasa kepedulian siswa semakin baik.

Untuk itulah penulis menerapkan program pengembangan unggulan ini dengan gerakan Sabtu
bersih, Kebersihan lingkungan sekolah sangat mendukung prestasi siswa dan guru. Kondisi tempat
belajar yang nyaman karena bersih akan memudahkan siswa menangkap pelajaran. Selain itu kondisi
fisik yang sehat dan bersih akan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat selaku pemangku
kepentingan. Setelah gerakan Sabtu bersih ini berjalan sebagai kegiatan rutin, ternyata upaya penulis
bersama guru - guru yang lain tidak sia-sia. Tindakan yang selama ini kurang memuaskan, untuk
gerakan Sabtu bersih ini benar-benar terjadi perubahan yang cukup signifikan, Selain berhasil
menanmkan pembiasaan peduli lingkungan, sehingga lingkungan sekolah bersih, siswa berperilaku
hidup bersih dan sehat, siswa terbiasa membuang sampah pada tempatnya tanpa harus disuruh guru,
siswa rapi dalam berpakaian, dan mereka tidak beranggapan lagi kalau kebersihan lingkungan sekolah
itu merupakan tanggung jawab penjaga melainkan tanggung jawab bersama.

Gerakan Sabtu bersih ini hasilnya tidak sesaat seperti yang sudah-sudah tetapi sudah menjadi
pembiasaan sehingga hasilnya bersifat lestari. Hasilnya pun dari tahun-ketahun semakin meningkat,
yang lebih dahsyat lagi kebersihan lingkungan sekolah ini mampu mernarik simpati masyarakat untuk
kembali percaya menyekolahkan anak-anaknya di SD Negeri Dander I.

Adapun indikator pencapaian dari gerakan Sabtu Bersih di SD Negeri Dander I:

1. Meningkatnya kebersihan lingkungan di SD Dander I

2. Siswa membiasakan diri membuang sampah pada tempat sampah.

3. Sisa melakukan piket kelas secara teratur, sebagai tanggung jawab akan kebersihan kelasnya,

4. Siswa melaksanakan gotong royong secara rutin dalam kegiatan gerakan Sabtu bersih

5. Meningkatnya kebersihan diri pribadi siswa.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan

1. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat merupakan salah satu unsur yang harus ada, dibina
dan dikembangkan terus agar dalam proses pendidikan yang berjalan dapat mencapai hasil yang
diharapkan.

2. Sekolah dapat berfungsi sebagai wadah untuk mendidik anak agar mereka memiliki kesadaran
peduli lingkungan dan berkemauan berbuat sesuatu yang positif bagi kebersihan lingkungan
sekolah khususnya dan lingkungan hidup pada umumnya.

3. Sampah-sampah yang berserakan dapat merusak kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.

4. Melalui gerakan Sabtu bersih dapat meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah.

5. Pelaksanaan gerakan Sabtu bersih secara rutin berpengaruh dalam meningkatkan nilai karakter
peduli pada lingkungan dan akhirnya berpengaruh juga pada perekrutan penerimaan peserta didik
baru (PPDB) dan prestasi siswa.

Saran

1. Agar tercipta lingkungan sekolah yang bersih dan sehat maka diperlukan kerja sama dari berbagai
pihak, seperti warga sekolah (guru, siswa dan penjaga) dan masyarakat sekitar. Pelaksanaan
kegiatan gerakan Sabtu bersih ini telah memberi hasil dan dampak yang positif. Selain terciptanya
lingkungan sekolah yang bersih dan sehat Sejalan dengan itu, juga terbentuknya karakter peduli
lingkungan pada diri siswa yang akan memberikan peningkatan kualitas pada proses pembelajaran
yang bermuara kepada peningkatan kualitas siswa. Untuk itu gerakan ini perlu dikembangkan dan
dilaksanakan sehingga menjadi kegiatan rutinitas pada sekolah-sekolah yang mengalami
permasahan kebersihan lingkungan di sekolahnya.

2. Kegiatan gerakan Sabtu bersih dalam rangka meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah ini
hanya merupakan bagian kecil dari pengembangan program unggulan yang telah dicoba dilakukan
oleh penulis, walaupun masih jauh dari sempurna namun tidak ada salahnya bila penulis berharap
Best practices ini dapat diterapkan pada proses pembelajaran oleh guru- guru dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Internet, diambil hari Sabtu, 28 Oktober 2023, pukul 15.05 WIB, dengan alamat
http//id.m.wikipedia.org/wiki/kebersihanlingkungansekolah

Internet, diambil hari Sabtu, 28 Oktober 2023, jam 15.36 WIB, dengan alamat
tipemanangsaglobal.blogspot.com/2016

Internet, diambil hari 28 Oktober 2023, jam 16.39 WIB, dengan alamat
http//ilmudanpengetahuangratis.blogspot.com/2014/02/pentingnya_menjaga_kebersihan_di_
sekolah_html.
Riyadi, S. 1986. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Usaha Nasional Karya Indah.

Anda mungkin juga menyukai