Anda di halaman 1dari 26

KEPEMIMPINAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH

DALAM PENGELOLAAN SEKOLAH


MANAGEMEN BERBASIS LINGKUNGAN
SD NEGERI SUMBER SARI KECAMATAN TUNGKAL JAYA
KABUPATEN MUSI BANYUASIN

SD NEGERI SUMBER SARI TAHUN 2022

DISUSUN OLEH

NAMA : ARIF KURNIAWAN, S.Pd.SD

NIP : 19811114 200801 1 003

PANGKAT/GOL. : PENATA Tk. I / III.d

JABATAN : KEPALA SEKOLAH

UNIT KERJA : SDN SUMBER SARI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan
rahmat, hidayah, inayah, karunia dan rezeki-Nya sehingga Laporan yang berjudul
“Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Kegiatan
Managemen Berbasis Sekolah di SD Negeri Sumber Sari” ini dapat tersusun.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan motor dalam meningkatkan


kinerja Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah sebagai salah satu strategi untuk
mencapai tujuan yang disesuaikan dengan program-program yang telah disusun,
berlatar belakang visi, misi dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya.

Laporan ini kami susun sebagai sebuah acuan untuk meningkatkan


kualitas dan kompetensi Sekolah, Guru dan Kepala Sekolah secara khusus. Selain
itu laporan ini juga disusun sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan
manajemen sekolah agar menjadi lebih baik secara pribadi maupun organisasi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini tidak terhindar


dari kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik membangun sangat kami
harapkan demi kemajuan sekolah kami tercinta.

Semoga Laporan ini bermanfaat sebagai bahan telaah kami selanjutnya


dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Kepada semua pihak yang telah
membantu tersusunnya Laporan ini kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah
SWT melipat gandakan amal baik yang telah diberikan. Aamiin.

Sumber Sari, Juni 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah sebagai sebuah organisasi memerlukan seorang pemimpin/kepala
sekolah. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus mampu mencapai
tujuan sekolah yang dirumuskan dalam visi dan misi sekolah. Kepala sekolah
mempunyai peran yang sangat penting dalam mengkoordinasikan, menggerakan
dan menyelaraskan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat
mendorong sekolah untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan melalui program
sekolah yang dilaksanakan secara terncana dan bertahap.
Usaha untuk mencapai tujuan sekolah dalam rangka mewujudkan
pendidikan yang berkualitas tidak lepas dari kepemimpinan kepala sekolah. Hal
tersebut dikemukakan oleh Sallis (2008:170) yang mengatakan bahwa:
Gaya kepemimpinan tertentu dapat mengantarkan institusi pada revolusi
mutu manajemen (sebuah gaya yang disingkat dengan MBWA atau Management
by Walking About), dengan melaksanakan kepemimpinan pendidikan yang
membutuhkan perspektif-perspektif sebagai berikut:
1. Visi dan simbol-simbol, kepala sekolah harus mengkomunikasikan
nilai-nilai institusi kepada para staf, para pelajar, dan kepada
komunitas yang lebih luas.
2. MBWA adalah gaya kepemimpinan yang dibutuhkan bagi sebuah
institusi.
3. Untuk para pelajar, istilah ini dekat dengan pelanggan dalam
pendidikan. Ini memastikan bahwa institusi memiliki fokus yang jelas
terhadap pelanggan utamanya.
4. Otonomi; eksperimentasi dan antisipasi terhadap kegagalan, pimpinan
pendidikan harus melakukan inovasi di antara staf-stafnya dan bersiap-
siap mengantisipasi kegagalan yang mengiringi inovasi tersebut.
5. Menciptakan rasa kekeluargaan; pemimpin harus menciptakan rasa
kekeluargaan di antara para pelajar, orang tua, guru dan staf institusi.
6. Ketulusan, kesabaran, semangat, intensitas dan antusiasme; sifat-sifat
tersebut merupakan mutu personal esensial yang dibutuhkan pemimpin
lembaga pendidikan.
Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi, mengarahkan,
membimbing dan mengendalikan perilaku para personal yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan, tak terkecuali dalam pengelolaan Kegiatan
Managemen Berbasis Sekolah, agar mereka mau dan mampu menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya secara lebih profesional sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai secara efektif. Untuk meningkatkan tercapainya tujuan tersebut, seorang
pemimpin harus melakukan berbagai tugas dan fungsi kepemimpinannya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa, Tugas kepala
sekolah sering dirumuskan sebagai EMASLIM yaitu Educator (pendidik),
Manajer, Administrator, Supervisor, Leader (pemimpin), Inovator (pencipta) dan
Motivator (pendorong). (Depdikbud, 1999:15)
Kepala sekolah merupakan pemimpin di suatu sekolah. Kepemimpinannya
memberikan peran yang besar terhadap kemajuan ataupun kemunduran sekolah
yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan, seorang kepala
sekolah menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kebijakan,
karakteristik, guru, sarana dan prasarana, budaya dan komite. Hal tersebut akan
mempengaruhi fungsi kepala sekolah sebagai manajer yang menuntut kepala
sekolah harus mampu dalam hal keterampilan membuat perencanaan,
mengorganisasi sumber daya, melaksanakan kegiatan, melakukan pengendalian
dan evaluasi. Fungsi kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal yang akan berdampak terhadap peningkatan
kinerja pengelola Kegiatan Managemen Berbasis Lingkungan Sekolah.
Berikut ini tujuan yang hendak dicapai.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam Laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola Managemen Sekolah.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan Laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan gambaran kepemimpinan kepala sekolah sebagai menajer
dalam pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah di SD Negeri
Sumber Sari.
b. Memberikan gambaran dampak kepemimpinan kepala sekolah terhadap
pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah di SD Negeri Sumber
Sari.
BAB II

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH


DAN PENGELOLAAN KEGIATAN MANAGEMEN BERBASIS
LINGKUNGAN

A. Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah


Istilah kepemimpinan merupakan terjemahan dari “leadership” yang
berasal dari leader yang artinya pemimpin, ketua, kepala. Banyak definisi
kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar sesuai dengan perspektif
individu masing-masing dari aspek yang paling menarik dari berbagai fenomena
kepemimpinan yang ada. Ada banyak pengertian tentang kepemimpinan.
Beberapa pengertian kepemimpinan yang dikutip Gary A. Yolk di dalam
terjemahan Yusuf Udaya adalah (Wahab, 2008:82)
a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin
aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang hendak dicapai
bersama.(Hemhill dan Cook)
b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam suatu
situasi tertentu, yang diarahkan melalui proses komunikasi ke arah satu atau
beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschles dan Messarik)
c. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah
kelompok yang diorganisasikan ke arah penapaian tujuan. (Rauch dan
Behling)
d. Kepemimpinan adalah proses memberi makna (pengaruh yang bermakna)
terhadap suatu kolektif dan mengakibatkna kesediaan untuk melakukan
usaha yang diinginkan dalam mencapai sasaran. (Jacob dan Jacques)
Studi keberhasilan sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah
orang yang menentukan fokus dan suasana sekolah. Oleh karena itu dikatakan
pula bahwa keberhasilan sekolah adalah sekolah yang mempunyai pemimpin yang
berhasil. Dan pemimpin sekolah adalah mereka yang dilukiskan sebagai orang
yang memiliki harapan tinggi terhadap staf dan para siswa. Pemimpin sekolah
adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan yang menentukan
suasana untuk sekolah mereka.
Pemimpin adalah sesorang yang memimpin, dengan jalan
memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan,
mengorganisasi atau mengontrol usaha atau upaya orang lain. Secara teoritis,
kepemimpinan menurut Siagian (1998:24) sebagai berikut:
Kemampuan dan ketrampilan seseorang yang menduduki jabatan
sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama
bawahannya, untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui
perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Selanjutnya Suradinata (1997;11) mengemukakan tentang
kepemimpinan sebagai berikut:
Kepemimmpinan adalah kemauan seseorang memimpin untuk
mengendalikan, memimpin, mempengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam manajemen modern, seorang pemimpin juga harus berperan
sebagai pengelola. Kepala sekolah dituntut untuk mampu memimpin sekaligus
mengorganisasi dan mengelola pelaksanaan program belajar mengajar yang
diselenggarakan di sekolah, program pelayanan kepada semua pihak yang
berkepentingan terutama siswa dan orang tua siswa.

Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah: Suatu kemampuan dan


proses membimbing, mengkoordinasi dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat efisien
dan efektif dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan daan pengajaran. (Soetopo
dan Sunanto, 1982:271)

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa


kepemimpinan (leadership) adalah proses kegiatan seorang yang memilliki seni
atau kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinasi, menggerakan individu-
individu tanpa dipaksa dari pihak mana pun agar dapar bekerja sama secara
teratur dalam upaya mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan atau
dirumuskan.
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus memiliki kemampuan
manajerial dan mampu menerapkannya sebagai kepemimpinan manajerial. Tugas
kepala sekolah dalam bidang manajerialberkaitan dengan pengelolaan sekolah,
sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan dimanfaatkan secara optimal
untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Dengan kemampuan
dalam mengelola ini akan dijadikan sebagai pegangan cara berpikir, cara
mengelola dan cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang manajer.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 mengenai
kompetensi manajerial kepala sekolah, diantaranya kepala sekolah harus mampu
dan terlihat kinerjanya dalam bidang-bidang garapan manajerial sebagai berikut:
(a) menyusun perencanaan sekolah mengenai berbagai tingkatan perencanaan;
(b)mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan; (c) memimpin
sekolah dalam rangka mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal;
(d)mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju pembelajaran yang
efektif; (e)menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik; (f) mengelola guru dan staf dalam rangka
mendayagunakan sumber daya manusia secara optimal; (g)mengelola sarana dan
prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal; (h) mengelola
hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber
belajar dan pembiayaan sekolah; (i) mengelola peserta didik dalam rangka
penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas
peserta didik; (j) mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional; (k) mengelola keuangan
sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien;
(l) mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan
tersebut; (m) mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah; (n) mengelola sistem
informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan
keputusan; (o) memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah; (p) melakukan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat serta
merencanakan tindak lanjut. Dengan demikian kepemimpinan manajerial kepala
sekolah pada dasarnya merupakan implementasi dari fungsi-fungsi manajemen.

B. Fungsi dan Peran Kepala Sekolah


Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menggerakan kehidupan sekolah untuk mencapai tujuan. Fungsi kepala sekolah
adalah :
Menanamkan pengaruh kepada guru agar mereka melakukan tugasnya
dengan sepenuh hati dan antusias. Sebagai seorang pemimpin diharapkan oleh
bawahannya dalam organisasi, dalam hal ini organisasi sekolah, mengharapkan
para pemimpin dapat memberikan arahan untuk kepentingan pencapaian tujuan
sekolah. (Sagah, 2005:146-147)

Dalam pelaksanaannya, tugas dan pekerjaan kepala sekolah merupakan


pekerjaan yang menuntut kemampuan ekstra. Dinas pendidikan telah menetapkan
bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan tugasnya sebagai educator,
manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator (EMASLIM).
Kepala sekolah mempunyai peranan multi fungsi, salah satunya adalah
sebagai manajer.
Suhardiman (2012:39) mengemukakan tugas manajerial kepala sekolah
berkaitan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di sekolah. Sumber
daya yang harus dikelola kepala sekolah yaitu (1)tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, (2)pembiayaan, (3)sarana prasarana, (4)kesiswaan,
(5)pembelajaran, (6)perpustakaan, (7)laboratorium, (8)peran serta masyarakat,
(9)sistem informasi sekolah dan lain-lain.
Kompetensi manajerial merupakan keterampilan menguasai dan
memahami pengelolaan sekolah yang mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi sekolah. Kepala sekolah harus terampil dalam
memahami sekolah sebagai sebuah sistem, sehingga seluruh komponen sekolah
dikelola dengan baik untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang telah
ditetapkan. Sebagaimana menurut Suhardiman (2012:43) bahwa:
Kepala sekolah harus mampu membuat perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian dan pengawasan teknik dengan delapan standar nasional pendidikan
yang melliputi standar isi, proses, kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan,
pengelolaan, sarana dan prasarana, pembiayaan dan penilaian.
Tugas-tugas kepala sekolah dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen
sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Pengendalian dan evaluasi

Dengan demikian, kepala sekolah sebagai manajer menyangkut


pengelolaan kepala sekolah dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.

C. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Pengelolaan


Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah

Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam


meningkatkan pengelolaan sekolah khususnya dalam menigkatkan pengelolaan
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah adalah sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi tentang pentingnya pelaksanaan Kegiatan


Managemen Berbasis Sekolah.
b. Menyediakan atau melengkapi fasilitas-fasilitas yang mendukung
terlaksananya Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah.
c. Membimbing guru, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan
perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran dan bimbingan
konseling (BK), penilaian hasil belajar peserta didik dan layanan
bimbingan konseling, analisis hasil penilaian elajar dan bimbingan
konseling serta pengembangan program melalui kegiatan pengayaan
dan perbaikan pembelajaran menuju kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan.
d. Mengembangkan tenaga pendidik, terutama yang berkaitan dengan
pemberian kesempatan kepada guru atau tenaga pendidik untuk
mengikuti berbagai pendidikan dan latihan secara teratur seperti
Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Kelompok Kerja Guru
(KKG) Mata Pelajaran dan Kelompok Kerja Guru, diskusi, seminar,
lokakarya dan penyediaan sumber belajar (Mulyasa, 2004:100-102)
D. Standar Kompetensi Kepala Sekolah

Standar kompetensi kepala sekolah telah ditetapkan melalui Permendiknas


No. 13 Tahun 2007 yang ditetapkan pada tanggal 17 April 2007. Dalam
Permendiknas ini disebutkan bahwa untuk diangkat sebagai kepala sekolah
seseorang wajib memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi. Untuk standar
kualifikasi meliputi kualifikasi umum dan khusus. Kualifikasi umum kepala
sekolah yaitu, kualifikasi akademik (S1), usia maksimal 56 tahun, pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun dan pangkat serendah-rendahnya III/c atau
setara.

Sedangkan kualifikasi khusus yaitu berstatus guru, bersertifikat pendidik,


dan memiliki setifikat kepala sekolah. Sampai dengan 2008 sebagian guru
(termasuk kepala sekolah) telah memiliki sertifikat pendidik sedangkan seluruh
kepala sekolah sampai saat ini belum memiliki sertifikat pendidik.

Bahkan guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah setelah
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 ditetapkan belum ada yang memiliki sertifikat
kepala sekolah. Hal ini terjadi karena pemerintah masih disibukkan dengan
sertifikasi guru sehingga sertifikasi kepala sekolah belum terjamah.

Selain standar kualifikasi kepala sekolah juga harus memenuhi standar


kompetensi. Dalam Permendiknas No. 1 Tahun 2007 disyaratkan 5 kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu:

a. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah dalam dimensi kompetensi


kepribadian antara lain:
1) Berakhlak mulia, mengembangkan udaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas sekolah.
2) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3) Memiliki keinginan yang kuat alam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah.
4) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah.
6) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

Dengan merujuk pada teori sifat atau trait theory dalam kepemimpinan,
pada dasarnya teori sifat memandang bahwa keefektifan kepemimpinanitu
bertolak dari sifat-sifat atau karakter yang dimiliki seseorang. Keberhasilan
kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan oleh sifat-sifat kepribadian tertentu,
misalnya harga diri, prakarsa, kecerdasan, kelancaran berbahasa, kreatifitas
termasuk ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang. Pemimpin dikatakan efektif bla
memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik. Sebaliknya, pemimpin dikatakan tidak
efektif bila tidak menunjukkan sifat-sifat kepribadian yang baik.

b. Kompetensi Manajerial

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas), terdapat


tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai: educator (pendidik), manajer,
administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja, dan wirausaha.

Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat


kompetensi dan keterampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu:

1) Keterampilan Membuat Perencanaan

Kepala sekolah harus mampu melakukan proses perencanaan, baik


perencanaan jangka pendek, menengah, maupun perencanaan jangka
panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang dibuat
untuk kepentingan jangka pendek, misalnya untuk satu bulan hingga satu
tahun ajaran. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan untuk
pekerjaan yang memerlukan waktu 2,5 tahun, sedangkan perencanaan
jangka panjang meliputi perencanaan sekitar 5-10 tahun. Proses
perencanaan menjadi salah satu keterampilan yang penting mengingat
perencanaan menjadi salah satu keterampilan yang penting, mengingat
perencanaan yang baik merupakan setengah dari kesuksesan satu
pekerjaan. Prinsip perencanaan yang baik akan selalu mengacu pada:
pertanyaan “Apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan,
dimana dilakukan dan bagaimana sesuatu dilakukan”.

2) Keterampilan Mengorganisasi Sumber Daya

Keterampilan melakukan pengorganisasian. Lembaga pendidikan


mempunyai sumber daya yang cukup besar mulai sumber daya manusia
yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa, sumber daya keuangan, hingga
fisik mulai dari gedung serta saran dan prasarana yang dimiliki. Salah aatu
masalah yang sering melanda dunia pendidikan adalah keterbatasan
sumber daya. Kepala sekolah harus mampu menggunakan dan
memanfaatkan sumber daya yang dimilliki adalah modal awal dalam
melakukan pekerjaan.

3) Keterampilan Melaksanakan Kegiatan

Kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang


telah ditetapkan. Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah membangun
prosedur operasional lembaga pendidikan, memberi contoh bagaimana
bekerja, membangun motivasi dan kerja sama srta selalu melakukan
koordinasi dengan berbagai elemen pendidikan. Tidak ada gunanya
perencanaan jika dalam implementasinya tidak dilakukan secara
profesional.

4) Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi

Kepala Sekolah harus mampu melakukan tugas-tugas pengawasan dan


pengendalian. Pengawasan (supervisi) ini meliputi supervisi manajemen
dan juga supervisi dalam bidang pengajaran. Supervisi manajemen artinya
melakukan pengawasan dalam bidang pengembangan keterampilan dan
kompetensi administrasi dan kelembagaan, sementara supervisi pengajaran
adalah melakukan pengawasan dan kendali terhadap tugas-tugas seta
kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang guru. Karenanya kepala
sekolah juga harus mempunyai kompetensi dan keterampilan profesional
sebagai guru sehingga ia mampu memberikan supervisi yang baik kepada
bawahannya.

c. Kompetensi Kewirausahaan

Kompetensi Kewirausahaan dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007


terdiri atas lima kompetensi, yaitu:

1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.


2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang efektif.
3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.
4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah. Kompetensi ini merupakan jiwa, sikap
dan perilaku kewirausahaan yang haarus dimiliki oleh kepala sekolah
di seluruh jenjang pendidikan.
5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik.
Kompetensi ini dimilliki oleh kepala sekolah SD.
d. Kompetensi Supervisi
Selama ini kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah
merupakan kegiatan insidental. Kegiatan ini biasanya dilakukan bagi guru yang
akan naik pangkat atau untuk mengisi SKP. Kegiatan ini dilakukan kepala sekolah
dengan sekadar melakukan kunjungan kelas dan menilai performa guru.
Supervisi adalah kegiatan membantu guru bukan untuk memvonis guru
(benar atau salah). Kegiatan membantu guru harus dilaksanakan secara terencana
dan sistematis bukan insidental sehingga dengan kegiatan supervisi kemampuan
guru dapat berkembang secara optimal.
Dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang kompetensi kepala
sekolah, dimensi kompetensi supervisi terdiri atas tiga kompetensi, yaitu:
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik seupervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru.

e. Kompetensi Sosial

Sekolah merupakan organisasi pembelajar (learning organization)


dimana sekolah selalu berhadapan dengan stake holder. Kemampuan yang
diperlukan untuk berhadapan dengan stakeholder adalah kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi yang efektif. Agar terbina hubungan yang baik
antara sekolah dengan orang tua, sekolah dengan kantor/dinas yang
membawahinya maka kepala sekolah harus mampu mengkomunikasikannya.
Setiap kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih pasti membutuhkan
komunikasi.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SD Negeri Sumber Sari


SD Negeri Sumber Sari berdiri Tahun 1987 beralamat di Desa Sumber
Sari Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel, dengan jumlah
siswa per bulan Juli 2022 sebanyak 271 siswa dan jumlah guru dan karyawan 18
orang.
Sejak bulan Maret 2019 sampai saat ini dipimpin oleh Arif
Kurniawan, S.Pd.SD. Yang mengawali karier sebagai Guru di SD Negeri 1
Kaliberau pada tahun bulan januari 2008 kemudian mengawali karier sebagai
Kepala Sekolah diantaranya SD Negeri 1 Kaliberau tahun 2016, SD Negeri 2
Kaliberau tahun 2017, dan terakhir menjabat sebagai Kepala SD Negeri Sumber
Sari tahun 2019.
Pada tahun 2021 SDN Sumber Sari berhasil menjadi Sekolah
Adiwiyata tingkat Kabupaten Musi Banyuasin, kemudian tahun 2023 mengkuti
program Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatera Selatan. Serta pada tahun
2022 pada bidang Kepramukaan Pangkalan SDN Sumber Sari menjadi GUGUS
DEPAN terbaik tingkat KWARRAN Tungkal Jaya. Dan pada Akreditsai Pramuka
mendapat Predikat A.
Kurikulum yang dilaksanakan saat ini di SDN Sumber Sari adalah
Kurikulum 2013 ( kelas 2,3,5,6 ) dan kurikulum Merdeka ( kelas 1 dan 4 ). Serta
di tahun 2023 SDN Sumber Sari juga akan menjadi Sekolah Berbasis Riset
( SEMBARI ).
Visi dan Misi SD Negeri Sumber Sari adalah:
Visi :
“Mencetak Generasi Milenial, Unggul dalam Prestasi Berkarakter Pelajar
Pancasila Berdasar Imtaq serta Peduli Linkungan”.
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.
1. Pembelajar sepanjang hayat, membentuk generasi yang memiliki motivasi
untuk selalu belajar dan mengembangkan diri.
2. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi
kehidupan.
3. Inovatif, kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis
dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan hambatan menjadi sebuah
celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi yang tepat,
bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan mempersiapkan masa
depan.
4. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, prestasi merupakan
tolak ukur sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan
kognitif dalam ajang prestatif saja namun lebih pada keberhasilan
menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan hidup
yang bermanfaat.

Misi :
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri Sumber Sari
menjabarkan Misi sekolah sebagai berikut:
1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu
memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dan menemukan pembelajaran.
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki
akhlak mulia melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran
agama melaui cara berinteraksi disekolah.
3. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global,
mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong royong.
4. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi
keragaman minat dan bakat peserta didik.
5. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat
tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang inovasi.
6. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai
minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan kerja sama dengan
orang tua.
Tujuan Sekolah :
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri Sumber Sari dalam implementasi kurikulum
sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut:

1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun kedepan)


a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan
pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan
global dimasyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk memperkuat bernalar
kritis dan kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan
numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan
kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup
sesuai bakat dan minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan
sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran
berbasis budaya lokal.
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk
memberikan solusi dalam kehidupannya.
h. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.

3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial
dalam toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan
kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia
usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi
berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap
di lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat
bakat peserta didik.

B. Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Manajer Pengelolaan


Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah
a. Keterampilan Membuat Perencanaan
Kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer tidak terlepas dari fungsi
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Fungsi-
fungsi manajemen tersebut dilakukan oleh kepala sekolah untuk melakukan
pengelolaan kegiataan Managemen berbasis sekolah serta untuk meningkatkan prestasi
sekolah.
Perencanaan merupakan fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan
pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan perumusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan atau yang
diusulkan dalam pembuatan perencanaan.
Perencanaan kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer untuk
meningkatkan pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah dengan
tersusunnya program-program kegiatan antara lain peduli lingkungan serta bidang
lainya.
Dengan demikian, perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan
pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah lebih condong kepada upaya-
upaya meningkatkan pembiasaan kepada semua warga sekolah.
b. Keterampilan Mengorganisasikan Sumber Daya
Pengorganisasian pada intinya merupakan proses pembagian kerja ke dalam
tugas-tugas yang lebih kecil. Membebankan tugas-tugas tersebut kepada orang-orang
sesuai kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya
dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi.
Pengorganisasian yang kami lakukan dengan membentuk pembina Kegiatan
Peduli Sekolah agar pembiasaan-pembiasaan tersebut berlangsung dengan lancar.
Pembina-pembina tersebut yaitu:

1. Arif Kurniawan, S.Pd.SD


2. Murtiti, S.Pd.SD
3. Ririn Aptika, S.Pd
4. Yuswirya, S.Pd.M.M
5. Rahmah Hartati, S.Pd.SD
6. Painah, S.Pd.SD
7. Nurul Kuswara, S.Pd.SD
8. Siti Marpuah, S.Pd.SD
9. Dika Wahyu Pratama
10. Nur Faizah, S.Pd.SD.
11. Trisnani, S.Pd SD
12. Dwi Kusumaningsih, S.Pd. SD
13. Ratna Eva Yanti,S.Pd.I
14. Rizki Nurhidayat, S.Pd.SD
15. Kurniawan

c. Keterampilan Melaksanakan Kegiatan


Fungsi pelaksanaan merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama di
antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
dan efisien.
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah yang telah diprogramkan atau
direncanakan di SD Negeri Sumber Sari dilaksanakan sesuai dengan kriteria dan waktu
yang telah dijadwalkan.
d. Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi
Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam
pengolahan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah dilaksanakan dengan pengamatan
langsung terhadap kegiatan yang dilakukan dan laporan baik lisan maupun tulisan.

C. Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Pengelolaan Kegiatan


Penerapan Managemen Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai dampak terhadap pengelolaan yang
dilaksanakan di SD Negeri Sumber Sari.
Kepala Sekolah dalam pelaksanaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah
menerapkan kepemimpinan secara demokratis dengan mengajak atau musyawarah
setiap akan melaksanakan kegiatan untuk mengetahui aspirasi warga sekolah sesuai
dengan program yang telah direncanakan. Dampak yang diperoleh dari kepemimpinan
yang selama ini dilaksanakan adalah terciptanya kegiatan yang positif dan kondusif.

D. Pembahasan
1. Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Kegiatan
Managemen
a. Keterampilan Membuat Perencanaan
Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat kompetensi
dan keterampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu keterampilan membuat
perencanaan, keterampilan mengorganisasi sumber daya, keterampilan melaksanakan
kegiatan dan keterampilan melakukan pengendalian dan evaluasi.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Walujosumidjo (2002:94-96)
bahwa:
Seorang kepala sekolah pada hakikatnya adalah seorang perencana, organisator,
pemimpin dan seorang pengendali. Keberadaan seorang manajer pada suatu organisasi
sangat diperlukan, sebab organisasi sebagai alat mencapai tujuan organisasi
didalamnya berkembang berbagai macam pengetahuan serta organisasi yang menjadi
tempat untuk membina dan mengembangkan karier sumber daya manusia.
Berdasar pendapat tersebut, kepala sekolah sebagai manajer mempunyai
keterampilan manajerial sebagai perencana dalam kegiatan peduli lingkungan bersama-
sama dengan bapak dan ibu guru yang menjadi pembina Kegiatan Peduli Lingkungan.
Prinsip perencanaan yang baik, akan selalu mengacu pada pertanyaan-
pertanyaan, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan, dimana
dilakukan dan bagaimana sesuatu dilakukan. Inilah yang akan menjadi kunci
keberhasilan pekerjaan.
Selain itu, prinsip paling utama dalam membuat perencanaan adalah dapat
dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.
Pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah yang terprogram dengan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif secara berkelanjutan merupakan
komitmen yang harus ditepati. Peranan kepala sekolah sangat penting dalam
peningkatan berbagaimacam Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah tersebut.
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah berkaitan dengan peduli lingkungan
yang direncanakandi SDN Sumber Sari adalah:
a. Penghijauan.
b. Pembuatan sanitasi serta perawatannya
c. Pembuatan Taman sekolah dan pemeliharaan
d. Pengolahan Sampah
e. Membuat keterampilah berbahan barang bekas
f. Lomba kelas 7 K
g. Apotek hidup
h. Membuat produk unggulan

b. Keterampilan Mengorganisasi Sumber Daya


Lembaga pendidikan mempunyai sumber daya yang sngat besar, mulai sumber
daya manusia yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa, sumber daya keuangan, serta
fisik mulai dari gedung hingga sarana dan prasarana yang dimiliki. Kepala sekolah
harus mampu menggunakan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya.
Memimpin sebuah organisasi sekolah yang produktif berarti memahami dan
mengetahui perilaku individu dalam organisasi sekolah tempat kerja para guru dan
seluruh staf yang terlibat, dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam
penyusunan organisasi sekolah. Peran utama kepala sekolah adalah mengerahkan
seluruh staf sekolah bekerja sama sebagai sebuah tim untuk melaksanakan program
pertumbuhan dan peningkatan prestasi akademik. Kepala sekolah harus menguasai
teknik pengorganisasian sebagai berikut:
1. Memahami teknik pengorganisasian sebagai proses.
2. Memahami dasar penyusunan struktur organisasi.
3. Menerapkan langkah-langkah pengorganisasian kegiatan sekolah baik
melalui ragam organisasi formal maupun informal.
4. Memahami dan menerapkan bentuk-bentuk pengorganisasian secara
proporsional.
5. Mengembangkan struktur oganisasi formal kelembagaan sekolah
berdasarkan model struktur organisasi yang relevan.
6. Mengembangkanstandar operasional prosedur pelaksanaan tugas
berdasarkan langkah-langkah operasional pengorganisasian yang baik.
7. Mengenal dan mamahami bentuk struktur organisasi di lingkungan
Depdiknas dan sekolah.
Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat
strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia diharapkan mampu
meningkatkan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar
yang efektif, Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah yang kondusif,
menaktualisasikan sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin dalam
menunjang kegiatan belajar mengajar dan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah.

c. Keterampilan Melaksanakan Kegiatan


Kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan. Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah membangun prosedur
operasional lembaga pendidikan, memberi contoh bagaimana bekerja, membangun
motivasi dan kerjasama, serta selalu melakukan koordinasi dengan berbagai elemen
pendidikan.
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam fungsi pelaksanaan antara
lain:
1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
7. Memberi dorongan yang cukup untuk mengembangkan potensi dirinya.

Berdasarkan pendapat di atas jelas bahwa dalam kegiatan pelaksanaan, kepala


sekolah harus memperlakukan, memotivasi, menghargai, memberikan keadilan, dan
memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan kompetensinya supaya
tercapai kinerja guru yang optimal. Kepala sekolah hendaknya dapat
mengimplementasikan prinsip-prinsip pelaksanaan dengan optimal di dalam organisasi
sekolahnya sehingga akan meningkatkan kinerja Kegiatan Managemen Berbasis
Sekolah.

Kepala sekolah harus bekerja keras, bekerja dengan cerdas dan kerja sama.
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi
dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sesuai dengan program kerja
yang telah disusun, kecuali memang harus ada hal-hal yang perlu penyesuaian.
d. Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi

Kepala sekolah harus mampu melakukan tugas-tugas pengendalian dan


evaluasi. Pengendalian ini meliputi pengendalian manajemen dan juga bidang
pengajaran. Pengendalian manajemen artinya melakukan pengawasan dalam bidang
pengembangan keterampilan dan kompetensi administrasi dan kelembagaan, sementara
pengendalian pengajaran adalah melakukan pengawasan dan kendali terhadap tugas-
tugas serta kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang guru. Anwar dan Sagala
(2004:90) mengemukakan sebagai berikut Secara umum pengawasan dikaitkan dengan
upaya untuk mengendalikan, membina dan penelusuran sesuatu dalam kegiatan
organisasi sebagai upaya pengendalian mutu dalam arti luas. Melalui pengawasan yang
efektif, roda organisasi, implementasi, rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian
mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah hendaknya


mampu melakukan pengawasan dan penilaian kerja guru bukan hanya sekadar
melaksanakan tugas dari suatu kegiatan. Fungsi utama pengendalian evaluasi
pendidikan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran/peningkatanpengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah.

2. Dampak Kepemimpinan Kepala SekolahTerhadap Kinerja Guru

Dampak yang ditimbulkan dari gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah


sangat baik. Dampak tersebut dapat dilihat dari bagaimana pengelolaan program
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah baik dalam proses kegiatan belajar mengajar
guru kelas, kerja sama antar guru yang satu dengan yang lain dalam melaksanakan
program Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.
Dampak kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan Kegiatan Managemen
Berbasis Sekolah yang dilaksanakan di sekolah melalui berbagai macam kegiatan.
BAB IV
SIMPULAN

Berdasarkan hasil kajian teori yang mendukung mengenai


kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis
Sekolah, maka simpulan secara umum bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan
evaluasi telah dilaksanakan secara optimal sehingga mampu meningkatkan
pengelolaan Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah.
Simpulan secara khusus sebagai berikut:
1. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer adalah
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan
evaluasi terutama dalam kegiatan-Kegiatan Managemen Berbasis
Sekolah yang telah diprogramkan.
2. Dampak kepemimpinan kepala sekolah terhadap pengelolaan
Kegiatan Managemen Berbasis Sekolah adalah terlaksananya
semua program dengan bermacam-macam kreativitas dengan
ikhlas dan terorganisir, serta adanya evaluasi secara sistematis dan
berkelanjutan sehinggga berdampak positif dan tercipta lingkungan
yang kondusif.
3. Dampak Kepemmpinan Sekolah dapat dilihat dari jumlah kegiatan
sekolah serta prestasi sekolah yang diraih.

Anda mungkin juga menyukai