Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

KEGIATAN PEMBINAAN GURU

MTS YASTA BUNTER


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan bimbingan

kepada kami, sehingga dapat melaksanakan kegiatan pembinaan guru di MTs. Yasta Bunter

dengan baik. Karena pembinaan guru merupakan bagian dari tindak lanjut supervise yang

harus dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai manager dan

supervisor. Kegiatan pembinaan guru ini merupakan rangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Setelah adanya tindak lanjut supervise maka perlu dilaksanakan kegiatan pembinaan

guru bagi guru yang administrasi dan keterampilan mengajarnya kurang. Kegiatan ini akan

berhasil apabila semua guru ikut serta terlibat dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan

perbaikan system pembelajaran disekolah. Maka pelaksanaan pembinaan ini dilaksanakan

berdasarkan data dari hasil tindak lanjut supervise akademik yang telah kami lakukan.

Selanjutnya dalam kesempatan ini, tak lupa disampaikan rasa terimaksih kepada

semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga

pelaksanaan pembinaan guru MTs. Yasta Bunter Tahun 2021/2022 telah selesai. Terutama

kepada :

1. Semua Guru MTs. Yasta Bunter

2. Ketua Komite MTs Yasta Bunter

3. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Kritik dan saran demi perbaikan program ini sangat kami harapkan.

Sumedang, Juni 2022

Drs. Cecep Suja’i


NIP.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembinaan guru sering diartikan sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru,

terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah,

pemilik sekolah, pengawas dalam rangka untuk meningkatkan proses dan hasil belajar.

Kurikulum 2013 memberikan batasan pembinaan guru sebagai bantuan kepada staf untuk

mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.

Kegiatan pembinaan guru dilaksanakan setelah melakukan analisis hasil supervise dan

penyusunan tindak lanjut, Kepala Sekolah akan mendapat gambaran terkait dengan profil

kompetensi guru. Gambaran ini diperoleh berdasarkan hasil dari instrumen yang digunakan

pada saat melakukan supervise akademik. Berdasarkan pada profil kompetensi guru tersebut

Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan pembinaan yang dimanfaatkan untuk mengetahui

kelemahan dan kelebihan guru. Berdasarkan kondisi tersebut kepala sekolah Menyusun

program pembinaan pengembangan keterampilan mengajar guru atau meningkatkan

profesionalisme guru.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintahan Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintahan Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil;
7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsinal Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan No mor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 12 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
C. Tujuan Pembinaan Guru
1. Untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses dan

hasil belajar

2. Untuk pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan profesional kepada guru.

3. Untuk proses belajar meningkat maka hasil belajar diharapkan juga meningkat.

4. Untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih

baik melalui usaha peningkatan profesional mengajar,

5. Untuk menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-

masing guna membantu mereka melakukan perbaikan.

6. Untuk menunjukan kekurangan-kekurangan untuk diperbaiki sendiri.

D. Sasaran

Dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan guru sasaran utamanya adalah semua guru

yang score nilainya rendah dan memerlukan peningkatan dalam pembelajaran.


BAB II

HASIL KEGIATAN PEMBINAAN

DI MTS YASTA BUNTER

A. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru

1. Hasil Pembinaan Guru.

Program Target Hasil yang dicapai Kesenjangan Alternatif pemecah


Kegiatan Capaian masalah
Merencanaka 31 orang guru 85% guru telah Masih ada 5 orang guru
n memiliki memiliki perangkat sekitar 15% dilakukan
Pembelajaran perangkat pembelajaran guru atau 5 pembimbing
perencanaan berupa prota, orang guru an secara
pembelajaran promes,KKM, yang belum intensif
yang terdiri silabus dan RPP. memiliki melalui
dan prota, Tetapi baru sebatas perangkat bimbingan
promes, memiliki karena pembelajaran individual
KKM, silabus belum disusun secara lengkap ataupun
dan sendiri sesuai kelompok
RPP, kebutuhan dan
perencanaan kondisi sekolah. Memberikan
pelaksanaan dan masih ada contoh atau model
PT dan yang copy paste perangkat
KMTT serta pembelajaran
rancangan Baru sebagian
penilain dan kecil guru yang Mengajak guru
bahan ajar memiliki bahanajar tersebut terlibat
yang aktif dalam
disusun sendiri kegiatan KKG
Melaksanaka 100% guru Pembelajaran yang Sebagian guru Membimbing guru
n mampu dilaksanakan guru telah dalam
Pembelajaran melaksanaka masih ada yang melaksanakan melaksanakan
n tidak sinkron pembelajaran pembelajaran yang
pembelajaran dengan RPP yang sesuai dengan berpusat pada
sesuai dengan telah disiapkan perencanaan siswa dengan
perencanaan melatih model-
pembelajaran Masih terkesan Sebagian besar model
yang sesuai bahwa proses proses pembelajaran yang
dengan pembelajaran pembelajaran inovatif bagi guru
standar masih berpusat terkesan masih
proses dan pada guru berpusat pada Mengajak guru
tagihan rubrik guru menggunakan
PK guru Guru terkadang sumber belajar
agak kurang Sumber balajar yang bervariasi
memberikan dan media dan meny usun
penguatan pembelajaran bahan ajar sendiri,
yang tidak hanya
Guru masih kaku digunakan mengandalkan
dalam belum buku paket
melaksanakan bervariasi,
sumber masih
belajar/menggunak mengandalkan
an bahan ajar dan hanya pada
media buku paket
pembelajaran
Menilai hasil 100% guru 85% guru telah Masih ada Pembinaan
pembelajaran mata melaksanakan sekitar guru terhadap
pelajaran penilaian hasil 15% atau 5 guru dalam hal :
mampu pembelajaran orang guru Pelaksanaan
melaksanaka sesuai dengan binaan yang penilaian
n rubrik PK guru membutuhkan yang bervariasi,
penilaian dan standar bimbingan
sesuai dengan proses tentang Pelaksanaan
tagihan penilaian analisis
standar ulangan harian,
penilaian dan menindaklanjuti
rubrik PK hasil
guru penilaian dengan
program remedial
dan pengayaan

Hasil pelaksanaan program yang telah disampaikan pada matrik di atas, berikut ini

akan dibahas sesuai dengan kondisi nyata yang yang diperoleh di sekolah, kendala, faktor

pendukung serta upaya pemecahan yang diharapkan untuk pencapaian target yang

diharapkan.

Dalam bidang akadeinik, pemahaman guru.kreativitas guru perlu ditingkatkan dalam

hal melaksanakan tugas pokoknya dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai

pembelajaran. Komponen perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP dan yang lainnya

perlu dikembangkan bukan disusun hanya sekadar dokumen adiministrasi pembelajaran saja.

RPP yang baik merupakan rancangan pembelajaran yang inovatif dan efektif. Pelaksanaan

pembelajaran bukan lagi dominasi aktivitas guru. Guru diharapkan mampu memberikan

pengalaman belajar yang inovatif, menantang, menyenangkan dan memotivasi siswa untuk

terlibat aktif dalam pembelajaran. Untuk itulah perlunya pemahaman dan implikasi dan

pembelajaran Paikem.
Pendidikan karakter bangsa yang dihimbaukan oleh pemerintah, perlu perhatian

semua pihak. Yang perlu dibenahi sekali adalah bagaimana sekolah mampu memberikan

keteladanan dan pembiasaan pendidikan karakter tersebut, di samping membenahi

pengintegrasian dengan mata pelajaran dan kegiatan di sekolah. Pengintegrasian bukan

penempelan dalam perangkat, tetapi betul-betul terimplikasi dalam suasana pembelajaran

yang berkarakter. Hal ini juga sebagai persiapan implementasi kurikulum 2013.

Dalam hal penilaian, perlu peningkatan kemampuan menyusun instrumen dan teknik

penilaian yang bervariasi sesuai dengan standar penilaian. Kecendrungan yang terlihat adalah

ketidaksinambungan antara perumusan indikator, tujuan pembelajaran dengan bentuk dan

jenis penilaian yang digunakan.Di samping itu pelaksanaan ulangan harian dan ujian tengah

semester serta ujian sekolah mestilah mengacu pada standar penilaian. Hal yang masih

terabaikan adalah komitmen melaksanakan analisis ulangan harian sebagai dasar dalam

program remedial dan pengayaan bagi siswa. Hal ini lebih banyak disebabkan karena masih

kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan fasilitas TIK.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembinaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dapat disimpulkan

bahwa kegiatan pembinaan guru disekolah pada dasarnya sangat diharapkan guru-guru,

sehingga memacu guru-guru untuk lebih bersemangat dalam menunjukkan perhatiannya

terhadap proses perbaikan dan pengembangan proses pembelajaran. Pembinaan

individual yang dilakukan Kepala Sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam

melaksanakan tugas-tugasnya. Dan pembinaan individual bagi guru-guru dapat

menambah keyakinannya untuk mengetahui dan memahami sisi kelemahan dan

kekuatannya dalam proses pembelajaran di kelas.

Pembinaan guru melalui Kepala Sekolah sangat dibutuhkan guru sebagai wadah

dalam membantu guru-guru untuk mendapatkan bermacam-macam informasi dan

pengetahuan mengenai proses pembelajaran. Selain itu menjadi wadah untuk

mengaktualisasikan potensi dan kemampuan guru-guru untuk memperbaiki dan

mengembangkan tugas-tugasnya.
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBINAAN GURU

Anda mungkin juga menyukai