Konsep Program PKB Guru Madrasah dihasilkan dari analisis terhadap peraturan Menteri
Agama tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan guru madrasah.
PMA No. 38 Tahun 2018 menjelaskan bahwa PKB Guru adalah pengembangan kompetensi bagi
guru sesuai kebutuhan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. (Pasal 1 ayat 1)
Artinya peningkatan kompetensi guru berujung pada pelayanan profesional kepada siswa melalui
peningkatan kualitas pembelajaran.
Peningkatan kompetensi guru berkaitan erat dengan 3 kata kunci yaitu kebutuhan, bertahap, dan
berkelanjutan.
Ketiga kata kunci dan peningkatan kualitas pembelajaran menjadi dasar munculnya 3 konsep
PKB guru. Konsep tersebut menjadi ruh PKB Guru.
Konsep tersebut disampaikan pada kegiatan Pokjawas Madrasah Jakarta Selatan. Tujuannya agar
para pengawas memahami ruh dari PKB dan posisi pengawas madrasah di program PKB guru
dan Tendik.
Harapannya para pengawas berperan aktif dalam mensukseskan program PKB Guru Madrasah
dan Tenaga kependidikan Madrasah.
Ketiga alat sebagai alat diagnosa. Dimana hasilnya akan mencerminkan profil guru. Berdasarkan
profil tersebut dapat disusun rencana PKB guru.
1. Penilaian Kinerja Guru (PKG)
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya dinyatakan bahwa PKG merupakan sistem penilaian yang dirancang untuk
mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugas utamanya melalui pengukuran
terhadap penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Penguasaan guru terhadap 4 Kompetensi tesebut menjadi sasaran Penilaian Kinerja guru.
Sehingga hasil PKG tersebut akan menggambarkan tingkat penguasaan guru terhadap 4
Kompetensi.
Berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi tersebut, maka dapat menyusun program PKB
Guru.
Seperti yang dijelaskan di SK Dirjen Pendis No. 1843 Tahun 2021 tentang juknis pelaksanaan
PKG guru bahwa salah satu tujuan PKG Madrasah yaitu Menjadi dasar untuk menyusun
program pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai guru profesional
Artinya PKB guru berdasarkan hasil PKG adalah Peningkatan kinerja guru berdasarkan
penguasaan guru terhadap 4 Kompetensi.
Kompetensi guru yang dinilai adalah kompetensi pedagogik dan profesional. Kedua Kompetensi
memiliki beberapa kompetensi dasar.
Berdasarkan kompetensi dasar- kompetensi dasar tersebut disusun butir-butir soal yang akan
mengukur tingkat pengetahuan guru.
Secara empirik, hasil asesmen yang digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan peningkatan
keprofesian berkelanjutan berdampak positif pada peningkatan kompetensi dan perbaikan kinerja
guru yang akan berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan madrasah.
Hasil belajar siswa dapat dijadikan dasar pelaksanaan PKB Guru Madrasah. Karena perubahan
siswa merupakan ujung dari proses pendidikan yang dilakukan oleh guru.
Guru dapat mengukur efektivitas pembelajarannya dengan mengukur siswanya. Baik
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Jika pembelajaran kurang efektif, guru perlu menganalisis penyebabnya. Hasil analisis tersebut
menjadi dasar pelaksanaan PKB Guru Madrasah.
Caranya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran tidak lepas dari
kualitas guru.
Peningkatan kualitas guru dilakukan melalui pelatihan yang sesuai kebutuhan guru, dilaksanakan
secara bertahap dan berkelanjutan.
Peningkatan kualitas pembelajaran tidak cukup dengan satu kali pelatihan atau One Shot
Training, karena kondisi pendidikan terus berkembang. Maka pelatihannya didesain yang dengan
pola In-1 On, In-2 in. Harapannya bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas
pembelajaran.
In-1 atau In Service Learning 1 yaitu kegiatan Guru berkumpul bersama guru yang lain untuk
membahas pembelajaran. Proses In-1 bisa didampingi oleh fasilitator atau Narsum. Tujuannya
menyamakan persepsi, berbagi pengetahuan, dan memahi konsep Hasil In-1 berupa Rencana Tindak
Lanjut yang akan dilaksanakan di kegiatan On.
On atau On The Job Learning yaitu kegiatan guru di madrasah masing-masing dalam rangka
melaksanakan rencana tindak lanjut yang telah disusun di kegiatan In-1.
In-2 atau In Service Learning 2 yaitu kegiatan guru bersama guru lain di kelompok kerja dalam
rangka refleksi hasil pelaksanaan RTL In-1 di madrasah masing-masing. Tujuannya mengevaluasi
hasil kerja, berbagi tantangan dan solusi. Hasil yang diharapkan rencana perbaikan pembelajaran.
Pola In-On-In terus berjalan secara berkelanjutan. Bisa satu siklus dengan 1 tema, bisa juga 2
siklus dengan 1 tema. Bahkan bisa lebih. Hal tersebut tergantung kebutuhan guru terhadap tema
tersebut.
Untuk mendukung pola tersebut, Direktorat GTK Madrasah telah menyiapkan modul pelatihan
dengan sistematika penulisan In-on-in.
Modul tersebut masih terbatas pada 3 Modul MI, 4 modul MTs, dan 8 Modul MA. Tentunya
membuka peluang bagi kelompok kerja mengembangkan dan menyusun modul yang lain
Kesimpulan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru Madrasah diharapkan memberi dampak
terhadap peningkatan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran di kelas. Maka perlu
menerapkan 3 ruh utama yaitu Pertama PKB Guru dilaksanakan sesuai dengan profil guru
berdasarkan hasil AKG, PKG, dan Hasil Belajar Siswa. Kedua, PKB Guru Madrasah
dilaksanakan di KKG atau MGMP sebagai tempat terdekat dengan guru agar memudahkan
mobilitas guru dan tidak menggangu tugas utama guru. Terakhir PKB Guru Madrasah
dilaksanakan dengan pola In-on-in agar dapat memberikan dampak langsung ke siswa dan dapat
dievaluasi secara bertahap.
PROGRAM
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB)
GURU MADRASAH dan PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN MADRASAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
AKREDITASI “A”
Jl. Raya Gembongan Babakan Telp. (0231) – 662572 Kode Pos 45191