Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

Nama : Ardian Pratama


Nim : 2011210081
Mata Kuliah : PengembanganProfesi Guru PAI
Jumlah SKS : 3 SKS
Semester : VI (Enam)
Dosen : Dr.Hj. Khairiah, M. Pd
Hari/Tgl :Senin, 17Juli 2023

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


“Peran Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Mutu Kinerja Guru di SMAN 8 SELUMA”

KerangkaTulisan

1. Pendahuluan
A. Latar Belakang

Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran


institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai
dari aspek “guru” dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas
keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu menajemen pendidikan yang
profesional. Setiap guru perlu menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi
merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan output pendidikan berkualitas.

Itulah sebabnya guru perlu belajar terus menerus, membaca informasi terbaru dan
mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran agar suasana belajar mengajar
menggairahkan dan menyenangkan baik bagi guru dan peserta didik. Peningkatan sumber
daya guru bisa dilaksanakan dengan bantuan supervisor yaitu orang ataupun instansi yang
melaksanakan kegiatan supervisi terhadap guru.
Menurut Purwanto supervisi adalah segala bantuan dari pimpinan sekolah yang tertuju
pada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personal sekolah lainnya dalam mencapai
tujuan pendidikan.1 Supervisi ini berupa dorongan, bimbingan dan kesempatan bagi
pertumbuhan keahlian kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan
pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, memilih alat-alat pelajaran dan metode
mengajar yang lebih baik, cara penilaian yang sistematis terhadap tahapan seluruh proses
pengajaran dan sebagainya. Jadi singkatnya, supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

Perlunya bantuan supervisi terhadap guru berakar dalam kehidupan masyarakat.


Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan dasar
adalah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif menjadi sikap
yang konstruktif dan kreatif, yaitu sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana guru-
guru merasa aman dan diterima sebagai subjek yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu,
supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data dan fakta yang objektif.2

Supandi menyatakan bahwa hal yang mendasari pentingnya supervisi dalam proses
pendidikan yaitu perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan.
Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur maupun fungsi kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian yang terus menerus dengan
keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru – guru senantiasa harus berusaha
mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan berdasarkan kurikulum dapat
terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan mulus.
Banyak hal sering menghambat yaitu tidak lengkapnya informasi yang diterima, keadaan
sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat yang tidak mau membantu,
keterampilan menerapkan metode yang masih harus ditingkatkan dan bahkan proses
memecahkan masalah yang belum terkuasai.3

Dilihat dari definisi dan fungsinya maka supervisi sangat berperan meningkatkan
mutu pendidikan, awalnya supervisi hanya memastikan para guru menjalankan tugasnya
secara profesional, tentunya pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan dengan

1
Purwanto,Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,2012),hlm.76
2
Piet A. Sahertian,Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya Manusia,(Jakarta:Rineka Cipta,2000),hlm.20
3
Supandi,Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Jakarta:Departemen Agama Universitas
Terbuka,1996),hlm.252
guru-guru yang profesional.4 Semakin banyak guru yang dibimbing menjadi lebih profesional
akan semakin bermutulah pendidikan tersebut.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 8 SELUMA, dapat


dilihat bahwa sekolah tersebut mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi salah satu sekolah
unggulan. Hal ini dilihat dari peran kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala
sekolah rutin memberikan pelatihan kepada guru yang diadakan oleh pihak dinas maupun
yayasan, mengadakan rapat bulanan untuk memberikan motivasi kepada para guru untuk
selalu merasa sekolah milik bersama dan evaluasi pembelajaran. Kepala sekolah juga sangat
mengedepankan kerja sama antar komponen sekolah, menciptakan suasana dan keadaan yang
nyaman sehingga membuat guru menjadi percaya diri.

Dalam penerapan supervisi kepala sekolah di SMAN 8 SELUMA sudah cukup bagus
karena dalam mensupervisi kepala sekolah tidak hanya mencari kesalahan guru, akan tetapi
membina guru agar dapat memperbaiki proses pembelajarannya, kegiatan supervisi pun
dilakukan secara rutin agar perkembangan kinerja guru dapat terkontrol. E.Mulyasa
berpendapat bahwa supervisi akademik adalah bantuan profesional kepada guru, melalui
siklus perencanaan yang sistematis, pengamatan yang cermat, dan umpan balik yang objektif
dan segera. Dengan cara itu guru dapat menggunakan balikan tersebut untuk memperhatikan
kinerjanya.5

Akan tetapi penulis menemukan masalah terkait pelaksanaan supervisi yaitu masih
terdapat kendala waktu dikarenakan guru yang tiba-tiba sakit atau ditugaskan ke luar sekolah
sehingga tertundanya pelaksanaan supervisi. Terdapat juga kendala teknis yaitu tertinggalnya
alat pembelajaran guru. Selain itu masih terdapat guru yang pada saat pelaksanaan
pembelajaran tidak sesuai dnegan RPP diantaranya dalam penyesuaian metode dan tujuan
pembelajaran. Untuk menjadikan guru sebagai tenaga profesional, maka kepala sekolah perlu
mengadakan pembinaan dan jenjang karir secara intensif dan terus menerus.

Berdasarkan masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
dituangkan dalam proposal dengan judul “Peran Supervisi Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Mutu Kinerja Guru di SMAN 8 SELUMA”.

4
Wahyudi,Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran,
(Bandung:Alfabeta,2009),hlm.101
5
Mulyasa,Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah,(Jakarta:Bumi Aksara,2012),hlm.249
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Supervisi Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di
SMAN 8 SELUMA?
2. Apakah hambatan Supervisi Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di
SMAN 8 SELUMA?

C. Tujuan
1. Mengetahui Supervisi Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru di SMAN
8 SELUMA?
2. Mengetahui hambatan Supervisi Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru
di SMAN 8 SELUMA?

D. Metode penulisan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif


kualitatif. Penelitian yang melibatkan peneliti dalam proses penelitian dari awal sampai akhir
dengan hasil penelitian berupa laporan. Subyek pada penelitian ini adalah kepala sekolah,
Waka Kurikulum, dan Guru di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura. Sedangkan,
objek pada penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan kinerja guru.

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif dari Miles
and Huberman. Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2014: 246) mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Terdapat langkah-langkah
analisis interaktif, yaitu: (1) Reduksi data, (2) Data display/penyajian data, (3) conclusion
drawing/verification. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
2. Pembahasan

A. Deskripsi Karakteristik Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian


Lokasi dalam penelitian ini adalah salah satu Sekolah Menengah Atas di
Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma yaitu SMAN 8 SELUMA. Lokasi sekolah
tersebut didukung oleh akses jalan yang sangat strategis. Kondisi masyarakat
lingkungan sekolah pada umumnya adalah penduduk yang sangat paham akan
pentingnya pendidikan. Sekolah ini telah menerapkan Kurikulum 2013 untuk
semua kelas.
2. Visi, Misi dan Tujuan
Dalam suatu lembaga tentu memiliki visi dan misi serta tujuan yang ingin
dicapai. Berikut visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai SMAN 8 SELUMA,
sebagai berikut:
a. Visi
Mewujudkan sekolah yang unggul dalam prestasi, berkarakter,
berdasarkan IMTAQ dan bernuansa lingkungan.
b. Misi
1) Meningkatkan proses pembelajaran yang disiplin, jujur, dan
bertanggungjawab serta berintegrasi dengan lingkungan hidup
2) Meningkatkan pembelajaran di bidang IMTAQ dan cinta lingkungan
3) Mengembangkan kegiatan Ekstrakurikuler di bidang kesenian,
olahraga, dan lingkungan hidup
4) Menciptakan lingkungan bersih, hijau, sehat dan nyaman
5) Menciptakan keharmonisan antar warga sekolah dan masyaakat
c. Tujuan
1) Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia dan cinta lingkungan
2) Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas
berbasis IMTAQ dan bernuansa lingkungan
3) Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
4) Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang dapat menciptakan
lingkungan bersih, hijau, sehat dan nyaman
5) Menjalin kerjasama antar warga sekolah dan masyarakat.

B. Hambatan Supervisi Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja Guru

Kepala sekolah sebagai suprvisor dalam menjalankan tugasnya tidak lepas dari
hambatan atau dapat juga disebut dengan kendala, baik kendala internal maupun eksternal.
Dalam suatu lembaga kepala sekolah bekerja sama dengan berbagai macam karakteristik
yang berbeda dengan situasi yang beragam pula, seorang supervisor harus segera tanggap
dengan hal tersebut agar jika sewaktu-waktu menghadapi permasalahan seorang kepala
sekolah dapat tetap menjalankan tugasnnya sebagai supervisor dengan baik.

1. Keterbatasan dana
Dana merupakan hal yang penting dalam setiap penyelenggaraan kegiatan,
tanpa adanya dana yang mencukupi suatu kegiatan tidak akan berjalan. Hal ini
berkaitan dengan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan Kwalitas guru, segala
aktifitas yang sudah direncanakan oleh kepala sekolah apabila tidak didukung dengan
dana yang cukup maka tidak akan terlaksana.
2. Kedisiplinan
Dalam upaya meningkatkan kinerja guru perlu adanya kedisiplinan dari pihak
guru, baik dalam menuntaskan tugas dari kelapa sekolah, maupun tugas sebagai
pendidik, contoh kecil disiplin dalam mengumpulkan format supervisi, agar kepala
sekolah mengetahui perkembanganya, hal ini diperjelas oleh kepala sekolah:
‟Kadangkala ketika saya meminta pada guru perangkat pembelajaran masih
ada yang belum menyiapkan dan itupun masih mencari-cari”.
Hal ini mendapat jawaban dari guru yang bersangkutan bahwa salah satunya
penyebab adalah
“banyaknya tugas bu, apalagi kalau ada halangan mendadak seperti saya
kemarin sakit, jadi pengumpulannya agak tertunda”.
Berdasarkan wawancara tersebut menunjukkan bahwa ada banyak kendala
yang dihadapi guru ketika akan disupervisi. Selain itu, kepala sekolah menelaskn
sebelumnya bahwa ketika akan disupervisi guru memiliki banyak alasan.
3. Situasi dan kondisi
Pelaksanaan supervisi terkadang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya, kerena terhambat oleh agenda kegiatan sekolah yang padat, kesibukan
kepala sekolah diluar lembaga seperti rapat mendadak, kesibukan guru dalam
mempersiapkan pembelajaran atau keadaan di luar perkiraan yang mengharuskan
pelaksanaan supervisi harus ditunda. Selain itu terlalu banyak guru yang akan di
supervisi sehingga membutuhkan waktu yang banyak jika ingin disupervisi.
Sebagaimana penjelasan dari berbagai pihak dibawah ini:
Kepala sekolah: “betul sekali kalau pelaksanaan supervisi kadang ditunda,
karena saya menghadiri rapat dengan tiba-tiba, akhirnya pelaksanaan supervisi di
undur”.
Guru kelas: “memang terkadang begitu bu, itu demi telaksanannya semua
tugas dan tanggung jawab kami, walaupun ditunda kami berusaha menjalankan
dengan seefektif mungkin”.
4. Sarana dan prasarana yang kurang memadai
kelengkapan sarana dan prasarana sangat diperlukan. Para guru
mengungkapkan masih adannya sarananya yang kurang dalam menunjang
pembelajaran antara lain LCD Proyektor, sebagaimana yang diungkapkan beberapa
guru bahwa:
“Di sini hanya mempunyai 2 proyektor , padahal kepala sekolah menyarankan
untuk semua wajib mempunyai laptop, tetapi kalau tidak ada proyektor ya...kami
belum bisa mengaplikasikan di dalam kelas”.

3. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan


dokumentasi yang dilakukan di SMAN 8 Kabupaten Seluma dapat di ambil beberapa
kesimpulan. Kesimpulan tersebut dipaparkan sebagai berikut:

1. Bertolak dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab temuan dan pembahasan,
mengenai supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di
SMAN 8 kab. Seluma, maka diperoleh simpulan yang dapat menjawab pertanyaan dari
penelitian atau rumusan masalah dalam penelitian ini. Sesuai dengan data yang
diperoleh peneliti dalam supervisi di sekolah, kepala sekolah telah berusaha
memberikan supervisi kepada guru hanya saja hal tersebut kurang efektif dan tidak
maksimal karena hanya beberapa guru yang diberikan supervisi baik itu administrasi
maupun proses KBM. Seperti hanya perwkilan setiap kelas yang diberikan supervisi
terlebih dahulu, hanya satu kelas atas dan satu kelas bawah yang berikan supervisi
dalam proses KBM, Sehingga guru yang lain tidak mau berusaha sendiri membuat
administrasinya. Tidak berusaha memperbaiki proses belajar mengajar di kelasnya
bahkan tidak melihat perangkat pembelajarannya ketika proses belajar di kelas
berlangsung.
2. Sesuai dengan hasil yang di dapatkan ada 4 faktor yang bisa menghambat supervisi
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yaitu keterbatasan dana, kedisiplinan,
situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana

4. Saran

Untuk melengkapi hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran dalam supervisi
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru diantaranya adalah

1. Kepala Sekolah SMAN 8 SELUMA


Supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan di SMAN 8 SELUMA sudah sesuai
agenda, namun hasil penelitian menunjukkan tidak semua guru disupervisi. Saran dari
peneliti seharusnya semua guru diberikan supervisi dan menindaklanjuti hasil dari
supervisi tersebut agar meningkatkan kinera guru dan dapat mengidentifikasi guru
mana yang perlu bimbingan.
2. Guru SMAN 8 SELUMA
Sebagai seorang harusnya selalu siap untuk diberikan supervisi oleh kepala sekolah.
Saran dari peneliti semua guru harus membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan masing-masing di kelas karena setiap siswa memiliki perbedaan sehingga
membutuhkan pendidikan yang berbeda pula sehingga dalam pembuatan perangkat
pembelajaran dimunculkan beberapa hal yang dibutuhkan oleh siswa agar
pembelajaran berjalan lancar dan kinerja guru meningkat.
3. Untuk mengatasi faktor penghambat kepala sekolah harus memberikan waktu yang
luang agar dapat memberikan supervisi kepada semua guru agar dapat meningkatkan
kinerja guru.

Anda mungkin juga menyukai